Kedua mata Marey merebak tidak bisa menahan kesedihannya dengan sikap Dean yang menyembunyikan rasa sakitnya.
"Kita bisa berangkat sekarang. Jack sudah menunggu kita di depan." ucap Dean setelah selesai minum obat dan menghabiskan tehnya.
Marey menganggukkan kepalanya kemudian menggerakkan kursi rodanya ke ruang depan.
Dengan penuh perhatian Dean membantu mendorong kursi roda Marey sampai di halaman rumah.
Melihat Dean dan Marey sudah di luar segera Jack membantu Dean dengan membuka pintu mobil.
"Biar aku yang mengangkat Marey, Jack. Kamu masukkan saja kursi rodanya ke bagasi." ucap Dean sambil mengangkat Marey kemudian mendudukkan Marey ke kursi mobil.
Segera Jack menjalankan perintah Dean, kemudian kembali masuk ke dalam mobil.
"Apa kita berangkat ke Dokter Chan sekarang Tuan?" tanya Jack setelah melihat Dean dan Marey duduk dengan tenang.
Dean menganggukkan kepalanya sambil menggenggam tangan Marey yang dingin.