Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

2 Demon Child

🇮🇩Nickolas_Rahardian
--
chs / week
--
NOT RATINGS
38.7k
Views
Synopsis
Menceritakan kisah seorang gadis remaja yang hidup diantara dua Alam. Tiada sangka hidupnya menjadi sebuah perantara dua mahluk iblis yang hendak meneruskan kisah hidupnya di zaman modern. ☆. Publish ~ 22 Februari 2021
VIEW MORE

Chapter 1 - Bab 1

Dikenal dengan nama lengkap Lavina Cristin biasa di panggil Vina, seorang gadis remaja nan imut usia 16 tahun, putri tunggal dari sepasang suami-istri Andreas Christian dan Airha. Masih menempuh pendidikan di sekolah menengah pertama kelas 9.

Sifat dan karakternya masuk dalam kategori netral meliputi ramah dan tamah, mudah beradaptasi dengan lingkungan serta pergaulan, sehingga ia cukup di sukai oleh banyak teman-teman di sekolahnya, prestasinya pun tinggi sehingga bagai bumbu pelengkap akan karisma yang ia miliki sebagai seorang gadis remaja.

Selama disekolah khususnya saat jam istirahat tiba, dia selalu bersama teman sekelompoknya diantaranya Cika, Vani, Angel dan Rani. Teruntuk ke-4 teman sekelompoknya tersebut berasal dari kelas yang berbeda-beda yakni Angel dari kelas 9 B, Rani dari kelas 9 C. Sementara Cika dan Vani berada satu kelas dengannya, (9 A)

Sekolahan tempatnya menimba ilmu ini tiada jam berbeda saat masuk maupun istirahat, bahkan waktu pulangnya pun serentak. Sehingga mereka dapat kumpul bersama-sama disaat Rani maupun Angel tiada pelajaran lebih di kelas mereka.

___

Layaknya hari ini tepatnya pada jam istirahat, mereka berlima kumpul nan duduk bersama-sama di taman sekolah ditemani beraneka cemilan dan jus buah yang mereka beli di kantin sekolah.

"Eh Guys … apa kalian udah siap buat kegiatan yang akan diadakan lusa?" Tanya Rani mengawali perbincangan kala mereka baru saja kumpul disana.

"Kegiatan apa, Ran?" Tanya Lavina.

"Lah, emangnya kelas kalian belum diberitahukan kah?" Lanjut Rani.

"Maksud pertanyaan Vina tuh kegiatan apa Ran, Elah …" Sambung Cika menjabarkan.

"Hehe, maksud gue kemah Guys, eh btw kelas kalian kok belum di beritahu, apa gak ikutan ya?" Lanjut Rani, membuat Lavina, Cika dan Vani saling pandang kemudian menggelengkan kepala (Tidak tahu)

"Enggak Kok Ran, menurut info yang gue denger semua kelas ikut kegiatan kemah ini kok, hanya di pilih aja per 1 regu gitu," Sambung Angel menjelaskan.

"Owh … Mungkin di kelas loe belum dikasih tau Guys," Lanjut Rani mengarah ke Lavina, Cika dan Vani.

"Wah Kemah … ? Asikkk … Yey!" Cetus Cika tampak gembira seraya mengangkat kedua tangannya ke atas.

"Dih, loe kira mau jalan-jalan kek girang gitu, ini tuh tugas kale!" Celetuk Angel.

"Iya gua tau tapi asik … jadi jalan bareng-bareng deh kita, uhuy" Ucap Cika lagi-lagi membuat teman sekelompoknya saling menggelengkan kepala.

Lavina beranjak dari kursi duduknya nan posisinya berdiri didepan mereka, lantas tiba-tiba ada sebuah bola sepak melayang di udara lekas mendarat di kepalanya cukup kuat.

Blug!

"Arrgh!" Hingga membuatnya terjatuh.

Brak!

"Vin, Lavina!" Panggil mereka lantas bergegas meraih tangannya.

"Loe gak papa Vin?" Tanya Cika memegangi tangannya.

"Hu um" Jawab Lavina seraya memegangi kepalanya. Sementara Rani mengambil bola itu.

"Aih … Siapa sih yang main sepak bola di taman begini!" Gumamnya kesal saat bola tersebut sudah ditangannya seraya menoleh ke seluruh penjuru arah.

Lantas tiba-tiba ada seorang siswa datang menghampiri mereka.

"Kak, itu … anu …" Ucap dia hendak mengambil bola tersebut diketahui bernama David biasa di panggil Dave.

Dia teman satu kelas bersama Lavina, Cika Dan Vani.

"Oit, jadi elo yang mainan bola sepak sembarangan, hah!" Ucap Rani seraya menyembunyikan bola itu ke belakang.

"Itu … bukan aku yang melemparnya kak, aku hanya di suruh mengambilnya" Jawab dia.

"So … siapa yang mainan bola ini hah? Kenapa dia gak ngambil sendiri malah nyuruh elo!" Lanjut Rani tampak emosi tak rela temannya (Lavina) terkena bola itu.

"E … Itu, anu …" David ragu-ragu hendak menjawab lantas tiba-tiba ada suara seorang siswa yang menjawabnya dari arah belakang.

"Gua yang melempar bola itu."

Semua perhatian pun menjadi tertuju pada siswa tersebut.