pagi ini aku akan pergi kerumah sakit dengan aldo, dia mengijinkanku bertemu nisa asalkan dia ikut bersamaku, setelah itu barulah kami akan kekantor.
" sudah siap mas?" tanyaku saat melihat aldo keluar dari kamar kami.
" sudah,,,ayo kita berangkat.." katanya sambil menggandeng tanganku, kami akan kerumah sakit sebentar saja, dan menemani aldo kekantor karena pekerjaan suamiku itu sedang banyak- banyaknya,jadi aku berinisiatif membantunya.
mobil yang membawa kami sudah memasuki area parkir rumah sakit, kami pun langsung masuk ke bangsal nisa.
"assalamu'alaikum...." aku membuka pintu bangsal nisa dan aku melihat gadis kecil itu tersenyum kearahku.
" wa'alaikum salam tante cantik....nisa kangen...kemarin tante cantik tidak bermain dengan nisa..." gadis kecil itu langsung memelukku ketika aku menghampirinya.
" tante juga kangen sama nisa..." aku mencubit hidungnya dengan gemas.
" nisa, lihat,,,tante datang bersama siapa?" aku melambai kepada aldo agar mendekat.
" hai gadis kecil....perkenalkan...om aldo..." aldo menjabat tangan nisa, dia tersenyum senang bertemu dengan nisa, mungkin juga dia merindukan seorang anak sama sepertiku.
kami bercanda bertiga, hingga hafiz datang .
"assalamu'alaikum..." hafiz agak kaget melihat aldo.
" wa'alaikum salam.." aku,aldo dan nisa menjawab bersamaan.
" wah...tumben ramai sekali hari ini..." hafiz tersenyum kepada kami.
" hafiz...perkenalkan ini suamiku,,mas aldo.
mas aldo ini temanku hafiz..." aku senang melihat aldo bisa menerima hafiz tidak seperti saat bertemu dengan dylan.
"aldo...aku sangat senang bisa bertemu denganmu, titip aisyah...dia itu sudah seperti adikku." kata hafiz pada aldo, dan aldo pun menganggukkan kepalanya.
" pasti..." dia menjawab dengan mantap.kami pun bercerita banyak hal, aku juga sudah meminumkan obat nisa dan kini gadis kecil ini sudab tertidur.
" aisyah...besok kamu tidak usah datang...hari ini aku dan nisa akan terbang ke singapura, seorang temanku yang merupakan dokter spesialis jantung akan mengoperasi nisa besok...katanya delapan puluh persen akan berhasil...makanya kalian do'akan nisa ya..." hafiz memberitahu kami kalau dia sudah mendapatkan solusi untuk penyakit nisa, aku pun bersyukur dan mendo'akan supaya nisa segera sehat.
" ya sudah, selamat jalan hafiz, sampaikan salam sayang kami untuk nisa...semoga lekas sembuh..." aldo menepuk bahu hafiz dan kami pun pamit karena harus segera kekantor aldo.
jam sepuluh ini aldo ada meeting penting dan kami pun segera bergegas.
sesampainya dikantor, sekretaris aldo langsung memberikan berkas yang akan digunakan presentasi oleh aldo.
"dina, tolong serahkan berkas- berkas yang baru datang kepada istriku, biar dia memeriksanya dulu..terus tolong pesankan makanan untuk kami." aldo kemudian mencium keningku dan langsung menuju ruang meeting.
" bu aisyah...silahkan menunggu diruangan pak aldo...oh iya ibu mau makan apa? nanti saya pesankan." mbak dina sangat ranah dan cekatan, karena itulah aldo mempertahankannya sampai sekarang.
" iya mbak din, aku mau gado- gado sama jeruk anget...makasih ya sebelumnya, saya masuk dulu." aku oun meninggalkan mbak dina yang juga langsung kembali ke mejanya dan menelepon untuk memesankan makanan untukku.
banyak sekali tumpukkan berkas yang ada di meja aldo, aku memeriksa satu persatu berkas yang menurutku tepat dan memisahkan yang masih harus direvisi.
"alhamdulillah...selesai sudah..." aku pun menunggu aldo di kamar kecilnya yang kemarin kubuat tidur...mataku serasa terkena lem...benar- benar tidak bisa ku buka...aku mengantuk dan akhirnya tertidur.
aldo pov
aku selesai meeting jam duabelas siang, aku langsung menuju keruanganku dan segera menemui istriku.saat aku akan masuk,dina memanggilku dan memberikan sebungkus makanan yang dipesan aisyah tadi.
" terima kasih din..." aku pun segera masuk.
aisyah tidak ada,tetapi di mejaku sudah tertata rapi berkas- berkas yang dikerjakan aisyah tadi, dia memisahkan dan menata dengan rapi, pekerjaannya memang bisa diandalkan.aku masuk ke kamar pribadiku untuk melihat apakah istriku ada disana dan ternyata benar, dia tertidur pulas, mungkin dia kelelahan.
aku melepas jilbabnya karena sudah berantakan, kusingkirkan anak rambut yang menutupi wajah cantiknya,kusentuh bibir ranumnya yang membuatku kecanduan, bibir itu sangat kenyal dan manis,hingga aku tak tahan untuk melumatnya ,kugigit sedikit bibir bawah aisyah karena gemas melihat wajah polos nan cantik itu...dia pun terbangun dan membalas ciumanku. kami pun akhirnya tidak hanya berciuman tetapi melakukan hubungan suami istri di kamar kecilku yang hangat...istriku benar- benar bisa membuatku mabuk