aku dan aldo sepakat kami akan memulai semuanya dari awal, kami pun mencoba menghubungi teman- teman kami yang mau bekerja sama kembalindengan kami, tetapi dihari pertama belum ada kesepakatan diantara kami, proposal yang kami ajukan kepada mereka masih diteliti, kami pun hanya bisa menunggu dengan penuh harap semoga usaha kami membuahkan hasil. tiba- tiba aku teringat nissa...bagaimana kabarnya dia sekarang? akupun menelepon hafiz.
" assalamu' alaikum...hafiz...ini aku aisyah...bagaimana keadaan putri kecilku? tanyaku pada hafiz.
" alhamdulillah aisyah...nisa sedah selesai operasi dan sekarang sedang masa pemulihan, kami akan kembali ke indonesia satu minggu lagi.kata hafiz membuat hatiku lega.
" syukurlah....aku ikut bahagia." aku tersenyum pada aldo yang sekarang sedang memelukku.
" aisyah...aku mendengar berita tentang perusahaan aldo...aku turut prihatin atas musibah itu..." kata hafiz kemudian, ternyata berita itu menyebar dengan sangat cepat.
" kami baik- baik saja, kami akan memulai dari awal lagi...kamu tenang saja y..." aku berterima kasih atas perhatian hafiz pada keluarga kami.
" aisyah...tolong sampaikan pada aldo, saat aku kembali nanti aku ingin bertemu dengan kalian." hafiz mengutarakan niatnya dan mereka pun mengakhiri panggilan.
aisyah dan aldo kembali membuat proposal untuk diajukan kepada teman- teman mereka untuk diajak kerjasama.
seminggu kemudian aku dan aldo berkunjung kerumah hafiz, aku membelikan nisa sebuah boneka kuda pony yang lucu.
"assalamu'alaikum ..." kami mengucapkan salam saat tiba dirumah hafiz.
" wa'alaikum salam...aisyah,,aldo,,silahkan masuk..." hafiz mempersilahkan kami masuk dan aku melihat nisa berbaring di tempat tidur yang berada di kamarnya, kamj memang langsung menuju kamar nisa karena aku sangat merindukannya.
" hai cantik...apa kabar?" tanyaku pada nisa saat kami bertemu...
" tante cantik ...nisa sudah sembuh tante...tanye juga apa kabar?" nisa memelukku dan balik menanyakan keadaanku, aku pun tersenyum pada gadis kecil yang sekarang terlihat sehat.
" tante sehat sayang...nisa lihat sendiri kan? " tanyaku padanya, nisa mengangguk senang.
" hai om aldo...im tambah ganteng..." kata nisa pada aldo, aku pun geli mendengar gadis kecil itu berbicara pada suamiku.
" makasih nisa, kamu juga tambah cantik sayang..." aldo balas menggoda nisa.kami oun mengobrol dan aku menidurkan nisa sementara aldo dan hafiz sedang berbicara bisnis, ternyata hafiz menawari kami pekerjaan, tetapi kami harus tinggal di australia untuk membantu hafiz mengelola bisnisnya disana, sementara hafiz akan merawat nisa hingga benar- benar sembuh.
" terima kasih atas tawaranmu hafiz, kami akan memilirkannya terlebih dahulu." aldo meminta waktu pada hafiz, karena ini adalah hal yang penting, jadi kami harus memikirkannya masak- masak.
" baiklah...dua hari cukup ya...jika diil kalian akan berangkat minggu depan." hafiz tersenyum penuh harap kepada kami.dia mempercayai aku dan aldo...dan aku merasa sangat bahagia.
aku dan aldo pamit pulang, dalam perjalanan, mobil kami di berhentikan ditengah jalan oleh sebush mobil yang sangat familiar, benar saja, dylan sudah mengetuk jendela mobil kami meminta aku dan aldo untuk keluat.
" aldo, aisyah..kalian turun..!" wajah dylan terlihat menakutkan.
" ada apa hah...apa yang kau inginkan dylan?" tanya aldo dengan marah.
" aku ingin bicara dengan kalian...!" kami pun akhirnya turun dan menemui dylan, aku memeluk tangan aldo karena takut dengan sikap dylan
" aisyah...apakah kau ingin usaha suamimu bangkit lagi?" tanya dylan padaku.
" tentu saja,,,setiap orang pasti ingin." kataku acuh pada dylan.
" aku mempunyai penawaran, jika kau mau aku pasti akan sangat senang..." kata dylan penuh percaya diri,sementara aldo menatap tajam mata dylan, aldo sepertinya sudah bisa menebak niat dylan.
"kami tidak tertarik.." kataku sambil menarik tangan aldo dan kami pun masuk kembali kedalam mobil dan meninggalkan dylan.
dylan menatap ku dengan sangat marah,aku tidak habis fikir,kenapa dylan menjadi tidak tahu malu seperti ini...
"ya Allah. .jauhkan aku dari orang- orang seperti dia..." do'aku dalam hati. kami pun segera pulang.
" mas aldo...kita harus menerima tawaran hafiz, aku tidak mau melihat dan bertemu dengan dylan lagi,,,dia sungguh mebakutkan..." kataku pada aldo dan aldo juga memiliki pikiran yang sama, bukannya kami takut, tapi untuk menghadapi orang gila macam dylan satu- satunya solusi adalah menghindarinya.
akupun segera memberitahu hafiz bahwa kami ingi berangkat lusa, hafis terkejut tetapi kemudian tertawa.
" oke aisyah...kalian akan berangkat lusa...aku akan mengurus semuanya, aku pastikan dylan tidak akan pernah menemukan kalian." aku tenang mendengar kata- kata hafiz, aku dan aldo pun bersiap , hafiz sudah tahu tentang masalah kami maka dari itu dia membantu kami menyelesaikan masalah ini.