Chereads / engkaukah bidadari itu / Chapter 39 - pernikahan bhita

Chapter 39 - pernikahan bhita

bhita sudah berada di bandara saat kami mendarat, dia melambaikan tangannya kearahku dan akupun segera menghampirinya, aku memeluknya.

" aisyah...aku merindukanmu sayang...." bhita memang seperti ini terhadapku, hingga terkadang aldo protes padanya.

" iya bhita ,,,akupun sama...senang rasanya bisa kembali menghirup udara di negeri sendiri." aku pun memperkenalkan kevin pada bhita, mereka agak kurang cocok, entahlah, mungkin karena belum saling mengenal.sedangkan hafiz dan nisa, tentu saja bhita sangat mengenalnya,adrian adalah dokter pribadi nisa.

" ayo kita segera ke hotel, kalian semua pasti lelah." bhita segera mengajak kami semua ke parkiran dan masuk kedalam mobil , bhita membawa kami ke hotel yang telah dibookingnya.

" bhita, adrian tidak disini?" tanyaku,karena dari tadi aku hanya melihat bhita.

" dia akan datang malam ini..." bhita fokus menyetir dan kami pun telah tiba di hotel.

" teman- teman, ini kuncinya, ada tiga kamar, kalian bisa pilih sendiri, kamarku satu lantai diatas kalian...silahkan beristirahat, aku kembali kekamar dulu." bhita melambaikan tangannya dan menghilang dibalik lift.

aldo mengambil sebuah kunci dan menarik tanganku, membawaku masuk kedalam kamar.

" kalian beristirahatlah, kita akan bertemu saat makan malam." kataku, akupun sudah berada didalam kamar kami.aku langsung ke kamar mandi,aku berendam air hangat untuk mengurangi lelahku. aku mengenakan jubah mandiku dan aku keluar dari kamar mandi, kulihat aldo tida ada, jadi aku berbaring di tempat tidur kami...aku sangat mengantuk dan lelah.

aldo pov.

aku baru saja kembali dari kamar hafiz untuk membicarakan pemotretan besok.

aku melihat aisyah tertidur lelap, melihat wajah cantiknya akupun menyusulnya,aku memeluk tubuhnya dan aku mencium aroma segar dari tubuhnya, rupanya istriku baru saja mandi..aku menarik selimutnya dan aku ikut masuk kedalam selimut, kupeluk pinggang ramping istriku dan kubenamkan wajahku ke punggungnya,aku pun kemudian terlelap bersamanya.

pov end

malam hari kami makan bersama, aku dan nisa kembali ke kamar lebih dulu karena nisa mengantuk, sesaat setelah kami tiba dikamar, nisa terlelap,aku menunggui nisa dikamar hafiz hingga dia kembali.aku pun menelepon aldo.

" assalamu'alailum mas aldo...tolong sampaikan pada hafiz kalau nisa sudah tidur, kalau kalian sudah selesai,segera kembali ya..." aku menelepon aldo karena aku juga sangat mengantuk, aku harap mereka segera kembali.

beberapa saat kemudian,hafiz dan aldo kembali, sementara kevin langsung kembali ke kamarnya,aku sudah sangat mengantuk saat aldo membawaku ke kamar kami.

" terima kasih aisyah...." hafiz kemudian menutup pintunya.

" mas...aku sudah sangat mengantuk,,,aku ingin tidur agar besok saat pemotretan bisa fresh." aku langsung tertidur dalam gendongan suamiku.

keesokan harinya tubuhku sudah lebih segar, aku,setelah mandi aku memesan sarapan dan kami makan berdua.

" mas, pemotretan hari ini ada berapa sesi?" tanyaku pada aldo.

" sepertinya dua sesi sayang...sesi pertama dipantai dan sesi kedua di tanah lot...kita akan bermalam disana selama satu hari, dan kembali kesini untuk menghadiri pernikahan bhita,setelah itu kita akan kembali kejakarta selama satu minggu dan kita akan berpindah lokasi lagi, barulah kita kembali ke australia." aldo berbicara sangat banyak, aku sampai pusing mendengarnya.

" aisyah...kamu tidak perlu pusing, semua sudah diatur oleh kevin...kita tinggal berangkat saja." aldo memberitahuku, akupun menurut .

" oke..." kataku, kami pun segera ke lokasi pemotretan dan semua berjala. lancar, saat ini kami sedang menunju ke lokasi kedua...agak jauh dari lokasi yang pertama dan ternyata ditempat ini adalah lokasi tempat pernikahan bhita dan adrian. setelah acaraku selesai,aku langsung menemani bhita dan menyaksikan akad nikahnya dengan dokter adrian, malam ini kedua sahabatnya resmi menjadi sepasang suami istri. kami kembali ke hotel tempat kami menginap karena besok adalah resepsi pernikahan adrian dan bhita.selamat untuk bhita dan adrian.