"tante cantik...nisa kangen sama tante,,,sekarang nisa senang bisa sama- sama tante terus" nisa memelukku, dia bercerita banyak hal dan aku senang mendengarnya, aku dulu melewatkan waktu ini saat faris seusia nisa,karena saat itu aku dalam keadaan koma.
" sayang...kamu lapar atau tidak?" tanyaku pada nisa, sejak datang tadi gadis kecil ini terus bercerita.
" mmm...lapar tante...nisa pingin pan cake...tante bisa buat tidak?" tanyanya, aku tersenyum...
" tentu bisa sayang, kebetulan tante juga memiliki bahan- bahannya...kita buat sekarang yuk..." aku dan nisa berjalan kedapur, kusiapkan semua bahan- bahan dan kami mulai membuatnya, setengah jam kemudian pan cake ala aku dan nisa sudah siap...aku membawanya keruang makan diikuti oleh nisa juga membawa sepiring.
" nisa...coba kita cicipi..." aku dan nisa sudah duduk di ruang makan.
"assalamu'alaikum..." aldo,hafiz dan kevin tiba- tiba datang dan bergabung dengan kami...untung tadi aku membuat banyak.
" wa'alaikum salam..." kami membalas salam mereka.
" waoww...aisyah...harum sekali...aku langsung lapar." kevin langsung mengambil satu dan melahapnya.kami semua menggelengkan kepala.
" kev...kamu ini...dari dulu tidak pernah berubah." hafiz menggelengkan kepalanya.
" aldo...setelah makan kita beritahu aisyah." hafiz menatapku dan aldo sambil tersenyum, aku sangat penasaran tetapi kutunggu sampai aldo mengatakannya...kami pun makan dengan gembira, nisa mengantuk setelah kenyang, gadis kecil itu berlari ke sofa dan tidur begitu saja.
" nisa...kau sangat mirip kak faris..." aldo tertawa melihat tingkah nisa yang sangat mirip dengan faris kecil.dulu aldo yang merawat faris, jadi dia tau segala hal tentang faris.
" mas aldo...apa benar faris seperti nisa...? berarti dia sangat mandiri ya..." tanyaku, aku.tiba- tiba merindukan faris.
"sayang...sudahlah...faris sudah bahagia..." aldo mengerti isi hatiku dan dia memelukku membuatku merasa lebih nyaman.
"aldo...cepat beritahu aisyah....biar dia tidak bersedih." hafiz tidak tahan melihat kemesraan ku dan aldo.
" aisyah...besok kita akan kembali ke indonesia," aldo menjeda kata- katanya fan tersenyum kearahku.
" tapi kenapa?" tanyaku penasaran, bahkan belum satu bulan kami disini, tetapi harus kembali secepat ini.
" proposal kita diterima aisyah...dan lokasi pemotretan itu di bali, jadi kita akan kembali besok,sedangkan lusa kita sudah mulai kerja, kita akan langsung mendarat di bali." aldo tersengum kearahku
"tapi...bagaimana jika kak dylan mengancam kita lagi?" tanyaku pada aldo
", sekarang kamu tidak perlu takut lagi pada dylan aisyah, dia tidak akan pernah mengganggu kita." kata aldo padaku, akupun semakin penasaran, sebenarnya apa yang terjadi pada dylan.
" apa yang terjadi pada dylan mas...?" tanyaku,aku tidak bisa menahan lebih lama lagi...aku sangat penasaran.
" tadi setelah meeting aku menelepon bhita,aku meminta bantuan bitha untuk membokingkan hotel di bali, dan dia bercerita bahwa dylan menderita gangguan jiwa berat. sekarang dia dirawat di poly psikiatri dibawah pengawasan anna,adiknya sendiri." aku menunduk mengetahui nasib dylan, aldo masih memelukku
"apa semua itu karenaku mas?" tanyaku pada aldo.
" tidak aisyah...tatapi karena dia menyalahkan dirinya sendiri tentang kepergianmu, dia menyesal saat dia tidak bisa menemukanmu dimanapun" aldo juga terlihat agak sedih.
" baiklah...aku akan segera berkemas..." aku pun masuk kedalam kamar dan memasukkan barang- barang yang kami butuhkan, dan aku segera bergabung kembali dengan ketiga pria diruang tamu.
" lalu kevin ikut pergi bersama kita?" tanyaku pada aldo.
" bukan hanya kevin, tetapi nisa dan hafiz juga, kita akan berada di indonesia selama satu bulan."aku pun merasa bahagia bisa kembali ke rumah,bisa bertemu lagi dengan keluargaku dan juga sahabat- sahabatku.
keesokan harinya,aku,aldo,kevin,hafiz dan nisa berangkat bersama.
" seandainya aku tahu hasil meeting seperti ini, aku akan menunggu dirumah...tidak harus bolak balik seoerti ini..." hafiz menggerutu.
kami semua tertawa melihat wajah hafiz yang mengiba.setelah menunggu beberapa saat, kami menaiki pesawat dan langsung menuju ke bali, sebelum terbang tadi aku menelepon bhita, dia dan adrian akan menjemput kami di bandara ngurah rai , ternyata minggu depan adalah hari pernikahan mereka dan karena aku dan aldo ada di bali dia mengubah tempat resepsi di bali.