"assalamu'alaikum..." aku mengucapkan salam saat menerima panggilan bhita di ponselku.
"wa'alaikum salam...aisyah...bisa bertemu dirumah sakit sekarang..?" aku melirik kearah suamiku yang tertidur pulas disampingku.
" oke...aku akan menemuimu...tunggu setengah jam ya.."akupun berusaha menyingkirkan tangan suamiku yang melingkar erat di perutku kemudian aku pergi mandi.setelah aku berganti baju dan memakai jilbabku lagi aku membangunkan aldo.
" mas...bangun...aku akan bertemu tabhita sebentar, kau tidak keberatan kan?" tanyaku setelah suamiku bangun dan bersandar ditempat tidur.
" aku antar ya..." aldo hendak beranjak ke kamar mandi tapi aku menggelengkan kepalaku.
" aku pergi sendiri...aku akan naik taxi, kau selesaikan dulu pekerjaanmu dan nanti bisa menjemputku dirumah sakit..." aku pun mencium bibirnya sekilas dan kucium punggung tangannya,aldo membalas mencium keningku dan aku pun segera pergi." hati- hati sayang...aku akan menjemputmu segera setelah pekerjaanku selesai." aku pun tersenyum dan mengangguk.aku segera masuk kedalam taxi yang sudah menungguku dan setengah jam kemudian aku sudah duduk di sofa ruangan tabhita.
" ada apa kau tiba- tiba ingin bertemu denganku bhita..?" tanyaku pada sahabatku itu, kulihat wajahnya berseri- seri.
" kenapa malah tersenyum? jangan bilang kamu habis dapat lotre?" tebakku asal, bhita mencubit pipiku dengan gemas mendengar kata- kataku.
" ini lebih dari itu sayang..." bhita tersenyum dan aku semakin penasaran.
" cepat ceritakan, atau aku akan pergi..." aku pun sedikit mengancamnya.
" adrian melamarku aisyah...bagaimana menurutmu.?" tanyanya antusias.
" itu bagus bhita,,hal- hal yang baik harus disegerakan." aku menyemangatinya.
"oke...tunggu ya undangan dari kami..." bhita memeluk ku karena dia sangat bahagia,akupun bahagia.
kami mengobrol saat adrian datang,akupun segera mengucapkan selamat kepadanya.
" dokter adrian, apakah aku masih adikmu? kenapa berita sebesar ini aku tidak tahu? tapi apapun itu kuucapkan selamat padamu...kalian sangat cocok." akupun memeluk bhita lagi dan kami mengobrol, bhita menceritakan awal mula adrian yang tiba- tiba melamarnya, dia juga bercerita saat dia bingung dan tak tau apa yang harus dilakukannya.
" assalamu'alaikum...." kulihat aldo juga tiba disini,aku segera menyambutnya, kucium punggung tangannya dan dia mencium keningku, kemudian membawaku kedalam pelukannya.dia duduk disofa dengan aku berada di pangkuannya.
" aldo,aisyah...kalian selalu memamerkan kemesraan kepada kami..." bhita mendengus kesal.adrian hanya tersenyum melihat tingkah calon istrinya itu.
" sabar ya sayang...sebentar lagi kita akan praktek..." adrian menggoda bhita yang kemudian mencubit lengan adrian.
" apaan sih adrian,..." bhita malu mendengar kata- kata adrian.
" sayang, ayo kita pulang...biarkan mereka berduaan disini..." kata aldo sambil menurunkanku dari pangkuannya, kami pun pamit dan keluar dari ruangan bhita menuju parkiran.
saat dilorong rumah sakit kami bertemu dengan dylan yang akan menjemput anna.
"aisyah...." dia memanggilku, padahal aku sudah berpura- pura tidak melihatnya, aku takut aldo akam marah seperti kemarin.
" eh...kak dylan...mau menjemput anna ya...,silahkan kalau begitu, kami permisi dulu..." kataku yang langsung meninggalkan dylan karena aldo sudah menarik tanganku.kulihat wajah aldo sudah menghitam karena saking marahnya melihat dylan .
"ayo sayang...kita pulang." aldo kemudian memelukku di hadapan dylan dan meninggalkannya tanpa menyapa, kulihat dylan tersenyum getir melihat kami.
"aisyah...aku akan terus berteman denganmu, kamu jangan selalu menghindariku...bilang pada suamimu itu, untuk menjagamu dengan baik, kalau tidak jangan salahkan aku kalau aku merebutmu darinya." dylan berteriak pada kami,seketika langkah aldo pun terhenti, dia berbalik dan menghampiri dylan, kemudian memberi pukulan kepada dylan hingga hidung dan sudut bibirnya.
" jangan pernah bermimpi.!!" aldo kemudian menggenggam tanganku dan kami pun pergi dari rumah sakit.ketika sampai dirumah aldo mengunciku didalam kamar,dia mendorong tubuhku hingga aku jatuh ditempat tidur kemudian aldo menindih tubuhku,wajahnya merah karena marah, kemudian dia mencium bibirku,dia melampiaskan kemarahannya padaku, dia membuka seluruh pakaianku dan pakaiannya sendiri,dia benar- benar melampiaskan kemarahannya pada tubuhku, aku hanya diam dan mengikuti permainannya,aku mencoba meredakan sedikit amarahnya dengan melayaninya. saat dia telah mendapatkan yang diinginkannya dia berbisik ditelingaku.
" aisyah...kau milikku...dan tidak ada seorang pun yang kubiarkan merebutmu dariku, jika kakak temanmu itu tetap nekat dan tidak menghiraukan peringatanku...lihat saja apa yang akan kulakukan padanya, saat itu bahkan orang tua dan saudaranya tidak akan dapat mengenali wajahnya karena aku akan menghancurkannya. aldo kemudian membawaku kekamar mandi, kami mandi bersama dan dia menggendongku kembali ke kamar, membaringkanku di tempat tidur, dia memelukku dan tertidur.aku mengerti kemarahannya,aku juga jadi sebal terhadap dylan yang dengan tidak tahu malu mengancam suamiku. tetapi aku bersyukur karena mulai sekarang aku tau harus bersikap bagaimana padanya.