Chereads / This Note And Words Tanda tanya(?) / Chapter 6 - Jangan Menyerah.

Chapter 6 - Jangan Menyerah.

Semenjak aku lulus SMP, aku mulai masuk di Sekolah Sepak Bola ( SSB ), entah mengapa saat aku bermain Sepak Bola, di lapangan dengan rumput hijau, Aroma yang menyejukan, Saat berlari, Anginpun terasa mengikuti bayangan, Aku merasa sangat senang dan tenang, Seakan Alam bisa memahami suasana hatiku.

" ZATRI !!! LARI LAGI !!, JANGAN SEPERTI BANCI....!!!, PAYAAH.. KAMU!!! PAYAH..!!!! ."

Teriakan dari seorang pelatih yang sudah aku anggap sebagai Ayah ke-2 ku sendiri, Coach Rinci Gustiawan, mantan pemain PERSIJA dan pernah menjadi pemain TIMNAS Indonesia, mengalami patah tulang kaki cukup parah yang mengharuskannya menggantung sepatu, dan memilih untuk melatih generasi Muda. Coach Rinci adalah orang yang tegas saat dilapangan, benar-benar tegas, tapi jika sudah diluar lapangan, dia bisa menjadi teman, Sahabat, Ataupun Seorang Ayah untuk anak didiknya, beberapa teman di Sekolah Sepak Bola ku tidak menyukai sifat Coach yang begitu Arogant saat memulai sesi latihan, apalagi disaat sesi latihan Stamina, tidak ada satupun orang yang akan sanggup menahan muntah karena kerasnya latihan yang diberikan. tentu saja Coach Rinci melakukannya dengan alasan yang baik, yaitu meningkatkan VO2MAKS atau lebih sederhananya kita sebut STAMINA.

Coach Rinci juga mencoba meningkatkan Mental kita, supaya kita tidak mudah untuk menyerah. Jika jatuh, Bangkit lagi, jika tertinggal, tetaplah berlari, dan jika gagal, jangan berkecil hati, dan berjuang lagi, Usaha dan doa tidak akan mengkhianati hasil. itu salah satu kata motivasi yang diberikan Coach Rinci kepadaku. walaupun aku terhitung lambat untuk memulai latihan sebagai pemain sepak bola, akan tetapi perkembangan ku selalu naik, biasanya para Atlet Sepak Bola sudah memulai latihannya sejak berumur 5 tahun, dan memang benar, awal mula aku berlatih di Sekolah Sepak Bola, hal yang hanya aku bisa adalah berlari dengan kencang, sedangkan saat mengontrol bola, mengoper bola, menendang bola, Traping bola, semuanya benar-benar seperti ke ahlian anak berumur 5 tahun. maka dari itu aku berniat untuk menambah porsi latihan ku, normalnya jadwal latihan pada hari Jumat dan Minggu di siang hari, dan jadwal latihan ku adalah Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu saat siang hari di Lapangan dekat rumah ku, Sabtu saat siang hari di lapangan Istora Senayan, dan minggu saat pagi hari berlatih di Lapangan Jakarta Timur Kalibata. Sesi latihan VO2MAKS ku pada hari Senin dan Sabtu sedangkan sisanya terfokus untuk hal-hal yang mendasar dalam sepak bola. Di setiap pertandingan kompetisi resmi aku masih belum menjadi pemain inti dan masih duduk di bangku cadangan, aku tau sendiri rasa demam pertandingan yang sesungguhnya, sewaktu itu aku pernah dimasukan kedalam tim inti, dan hasilnya sangat mengecewakan.

" Kamu masih perlu banyak latihan, dan hal yang harus kamu tau dari semua teman-teman kamu, kamu yang paling tercepat larinya, tapi karena kamu gugup, kamu tidak bisa mengelurkan semua potensi kecepatan kamu, itu juga kamu harus melatih mental kamu saat di lapangan, saat saya nilai kamu sudah siap, saya pasti jadikan kamu tim inti, dan merekomendasikan kamu untuk ikut seleksi TIMNAS. " Kata-kata Coach Rinci membuatku sadar tentang banyaknya kekurangan ku di Sepak Bola.

Dari bangku cadangan aku bisa mengamati permainan di lapangan, di tim Sekolah Sepak Bola ku, terdapat banyak kelebihan di setiap orangnya. seperti Aredho Aldhi yang memiliki kemampuan pengamatan situasi di lapangan, berposisi sebagai Center Midfielder atau biasa disebut Gelandang Tengah dan dia juga berperan sebagai Kapten, umpan lambungnya yg akurat, bisa membuat teman satu team merasa di manja olehnya, Ical berposisi sebagai Center Midfielder atau Gelandang tengah, memiliki Kontrol bola yang sangat baik, jika sudah menggiring bola, dia bisa menari-nari sambil melewati lawan, dan kejelian dia yang bisa membuat umpan terobosan untuk teman satu team, Fahmi berposisi sebagai Right Wing Forward ( RWF ) atau Penyerang Sayap Kanan, memiliki kemampuan body Duel saat dihadang lawan, dengan tinggi badannya yang 182 cm, Fahmi bisa dengan mudah memenangkan duel di udara, Body Duel dalam permainan sepak bola adalah Pertarungan keseimbangan badan, menempel pada tubuh lawan

Dan mendorongnya dengan bahu atau dengan badan seperti Olahraga Sumo, Body Duel tidak boleh menggunakan sikut ataupun mendorong lawan secara langsung menggunakan kedua tangan, karena itu adalah pelanggaran dan tidak boleh dilakukan, jika dilakukan, kebijakan Wasit di lapangan yang menentukan nasib pemain yang melanggar akan mendapat, Kartu Merah, Kartu Kuning atau hanya sebuah peringatan . Ajid berposisi sebagai Striker tunggal, kemampuan insting mencetak gol saat sudah berada 10 meter dari gawang lawan, banyak menciptakan kesempatan gol, Depri berposisi sebagai Left Wing Forward ( LWF ), memiliki tekhnik Diving yang bagus, sudah banyak sekali wasit yang tertipu oleh aktingnya, Tekhnik Diving dalam sepak bola adalah tekhnik mengelabui Wasit yang sebenarnya bukan sebuah pelanggaran tapi dengan banyaknya trik tipuan, jika berhasil, Wasit akan menganggap itu sebuah pelanggaran, lebih simplenya itu adalah tekhnik berbohong. Josh berposisi sebagai Center Beck ( CB ) atau Beck tengah, memiliki tinggi 185 cm dan pintar membuat jebakan Offside, Offside adalah dimana pemain menyentuh atau menerima umpan dari teman satu team dalam keadaan posisi pemain tersebut mendahului pemain paling belakang dari team lawan, sedangkan aku biasa berada di Posisi sebagai Left Wing Beck ( LWB ) atau Beck Sayap Kiri, dan itu sedikit perkenalan ku di dunia Sekolah Sepak Bola.

*hufft.....huuuh*

Sambil menghela nafas diriku menyambut hari pertama masuk Sekolah yang akhirnya resmi menjadi murid SMK INDRA KARYA.

Di teriknya sinar UV Matahari, jiwa ku meronta-ronta ingin pergi berlatih Sepak Bola, saat masuk kelas tidak kusangka, Aku bisa satu kelas dengan Dony, laki-laki macho yang berani mengemut permen saat jam masuk MABIS, haha.... sungguh aku tidak bisa melupakan hal itu.

" eh, Zatri kamu di akuntansi ?. " Tanya Dony.

" Iya Don, ga enak ya masuk siang, panas, kipasnya pun ga berfungsi, hanya ada kipas Alam dari jendela." Ujar ku.

Kemudian Dony mengajak ku untuk ke Ruang T.U, " Zatri, kita keruang T.U aja yuk, tanya gurunya bisa pindah kelas ke pagi atau ga."

Mendengar usul dony, aku tidak berfikiran sampai kesana, tapi jika memang bisa, pasti sangat menyenangkan, di pagi hari sekolah formal, dan di siang hari Sekolah Sepak bola, ya ya ya... ide bagus, kamu JENIUS Dony . Baiklah mari kita ke Ruang T.U, Dalam cemas Hati ini berdoa, supaya aku dan Dony bisa berpindah ke kelas pagi.

" Permisi Bapak Candra, mau tanya Pak, saya dengan Zatri mau pindah kelas dari kelas Siang ke Kelas Pagi, Bisa tidak pak ?. " Tanya Dony tanpa ada rasa malu sedikitpun.

" Eleh, Eleh, kumaha mau pindah kelas? udah... sana kembali ke Alam kalian masing-masing, jangan tambah bikin Bapak Riweuh. " Pernyataan dari Bapak Candra membuat kaki ku sangat lemas, haih ... aku tidak akan menyerah, sekarang giliran ku yang mencoba bertanya ke Bapak Candra.