" Izin, nama saya Zatri dari ruangan Aklung, saya mau tanya kak, kenapa baju yang dipakai kakak-kakak berwarna Pink ?. " Akhirnya aku tidak dapat menahan mulut ku untuk bertanya, rasa penasaran berhasil menembus pertahanan mulut ku, ya ampun, semoga yang lain tidak sadar, bahwa aku bertanya soal baju lagi. menurutku warna pink itu identik dengan warna yang banyak para perempuan suka, maka dari itu aku sangat ingin tau, ahhh harusnya aku bertanya apakah kakak-kakak pria tidak merasa malu menggunakan baju warna pink, yah sudahlah, sudah terlanjur terucap. kemudian salah satu kakak kelas perempuan melangkah dari barisan Pemain Angklung dan menjawab pertanyaan ku.
" Pertanyaan yang bagus, pasti bukan cuma Zatri yang bingung kenapa kakak-kakak di organisasi ini semua memakai baju warna Pink, kalau begitu jawabannya ada di bendera Organisasi kita, kalian lihat, bendera organisasi kita juga ada warna pink, pink di bendera organisasi Apres itu memiliki arti kelembutan. "
Setelah itu kakak kelas dari Organisasi Apresiasi Seni menjelaskan satu per satu arti dari bentuk gambar yang ada di bendera Organisasi Apresiasi seni. di bagian tengah ada 7 kelopak bunga yang melingkar memiliki arti 7 tangga Nada yaitu Do, Re, Mi, Fa, So, La, dan Si. kemudian di dalam nya juga ada gambar 9 tangga Nada memiliki arti ada 9 bidang yang terdapat dalam organisasi Apresiasi Seni, di bawah gambar 9 tangga Nada terdapat gambar Not musik yang besar itu mengartikan sebuah IRAMA, di dalam lingkaran 7 kelopak bunga berlatar warna putih mengartikan kesucian, walaupun kita beraktifitas kita tidak lupa untuk ibadah, di bawah Not musik yang besar terdapat Tulisan APPRESIASI SENI berwarna merah yang mengartikan suatu keberanian untuk berkarya ,tulisan APRESIASI SENI di lapisi bentuk seperti Pita, Pita tersebut berwarna Coklat yang mengartikan Alat musik tradisional di Organisasi APRESIASI SENI itu berwarna kebanyakan berwarna Coklat, lalu di pinggiran Pita terdapat warna hitam yang mengartikan sebuah ke kekalan kelak APRESIASI SENI akan selalu ada di hati para anggota. mendengar hal itu, sepertinya aku tertarik untuk ikut dalam organisasi APRESIASI SENI, sesi promosi telah selesai, waktunya Organisasi lain yang masuk ke ruangan, Organisasi kali ini memakai baju kemeja Hitam, mereka masuk dengan meragakan suasana Artis yang sedang dikerumuni para wartawan, aku melihatnya kurang begitu tertarik, setelah selesai meragakan suasana Artis yang dikerumuni para wartawan, kakak-kakak dari organisasi itu bersama-sama mengatakan motonya.
" DEVACKTA MORGAMA JURNALISTIK, NYATA MORALITAS UNTUK GENERASI
MUDA. "
Organisasi ini adalah organisasi Jurnalistik, kegiatan mereka biasa membuat info dan berbagai macam jenis berita di papan mading sekolah dekat lapangan, kemudian setiap di jam istirahat selalu menyiarkan radio disekolah, dan banyak hal-hal yang dilakukan, kali ini aku tidak bertanya sama sekali, karena tidak ada hal yang bisa membuatku merasa penasaran, 15 menit memperhatikan sekitar, tidak jarang juga aku memainkan pencil yang ku pegang untuk mempertahankan kesegaran mata.
Akhirnya Sesi Promosi Organisasi yang ada disekolah INDRA KARYA selesai. kali ini kita dipersiapkan untuk melakukan Test pembagian kelas, Kelas Unggul dan Kelas Reguler, perbedaan dari Kelas Unggul dan Kelas Reguler, Kelas Unggul memiliki jam Masuk di pagi hari dan ada waktu tambahan pembelajaran 1 jam setengah setelah pulang dan ruangan nya pun memilik AC atau pendingin ruangan, Kelas Reguler memiliki jam masuk di siang hari dan ruangan nya memilik pendingin ruangan.... dari Alam.
aku teringat info, kalau kelas Akuntansi dan Pemasaran hanya memiliki 1 kelas, yang dengan secara Mutlak, aku pasti akan sekelas dengan Ani di jurusan Akuntansi.
Test pembagian kelas telah dimulai.
sambil menghela nafas, aku mulai berbicara sendiri. " Untuk apa ada Test Pembagian kelas, kalau kelasnya hanya ada satu, waaah, aku sudah pasti satu kelas dengan Ani, tapi nanti reaksi Ani seperti apa ya,..? . "
*kringgggggg....kringgggg...kring.....
Test pembagian kelas berakhir, dengan santai aku mengisi test secara acak, dan tidak menggunakan sama sekali otot dalam otak, nomor 1 sampai 10 ku berijawaban A , nomor 11 sampai 20 ku berijawaban B, nomor 21 sampai 30 ku berijawaban C, dan seterusnya.
karena dengan rasa percaya diri yang mutlak, aku berfikir tidak perlu susah payah mengisi test pembagian kelas, toh kelas hanya ada satu. Begitu aku sudah mulai bersiap-siap pulang, aku tidak melihat Ani sama sekali, aku mencoba mengecek ruangan Ani, juga tidak ada. aku berfikir mungkin Ani sudah selesai terlebih dahulu dan pulang cepat, karena aku tau dia gadis yang cerdas, bahkan di Angkot umum pun, aku tidak bertemu Ani, Tenang Zatri besok pasti bisa bertemu Ani, cara terbaik terkadang bisa dilakukan dengan menghibur diri kita sendiri atau meyakinkan diri kita sendiri.
Ke Esokan harinya, hari pengumuman Test Pembagian kelas dan berakhirnya MABIS, saat berangkat lagi-lagi aku tidak melihat Ani, aku berfikir, apa Ani berangkat lebih pagi, atau dia kesiangan. entahlah, semoga saja terlihat di sekolah nanti.
Sesampainya di sekolah, ada kabar buruk yang membuat aku sangat gemetar, ternyata ada yang namanya pendaftaran Gelombang ke-2, yang secara otomatis murid-murid yang ada telah bertambah, iya.. betul saja, kelas Akuntansi yang awal nya hanya 1 kelas kini ada 2 kelas, mendengar itu rasanya hati ku seperti terkena hempasan Gelombang air yang besar dan menghancurkan semuanya, gagal sudah ke inginan ku untuk bisa Satu kelas dengan Ani.
Ingin sekali aku mencaci maki diri sendiri, dasar BODOH!!!, andai saja aku tetap mengisi test Pembagian kelasnya dengan sungguh-sungguh, akhirnya aku pergi untuk melihat hasil Test pembagian kelas, aku melihat di papan pengumuman dan mulai mencari nama ku, dari atas ke bawah, dan dari atas ke bawah lagi mencari namaku, dan..... yaaa , aku berada di kelas Reguler dan di posisi 27 dari 30 orang.
Yaaah kalau itu aku sudah yakin karena Test kemarin aku tidak bersungguh-sungguh mengerjakannya, kemudian aku mulai mencari nama Ani di papan pengumuman, Dari bawah ke atas, dari bawah ke atas, aneh sekali.... aku tidak menemukan nama Ani di papan pengumuman, nama Ani tidak ada di Kelas Unggul maupun di Kelas Reguler.
Pada saat ini pun aku belum melihat Ani, apa mungkin dia memilih Sekolah OGRI 1, mengingat kemarin dia bercerita, dia kebingungan mau menetap sekolah dimana, dengan mengelus dada dan menghela nafas, aku berfikir mungkin aku dan Ani tidak di takdirkan untuk bisa lebih dekat lagi, biarlah, aku harus lebih fokus di Sekolah Sepak Bola ku, dan menambah porsi latihan sepak bola ku.