.
Untuk mendapatkan tanah kosong tersebut Kenzie mengeluarkan banyak uang, sehingga saldo yang ada di rekening langsung merosot menyisakan saldo sebanyak 2.114.550.000 USD di akun rekening nya.
.
Selain itu Kenzie meminta sang legenda arsitektur Louis Sullivan untuk membantu dirinya membangun apartemen 50 lantai serta area komersial pada tanah kosong yang baru saja ia beli yang terletak di area pinggiran Harvard dengan desain yang telah Kenzie rancang sendiri.
.
Setelah mengamati disain yang Kenzie berikan, ia tidak dapat menyembunyikan ekspresi senang dan sangat kagum pada pria muda yang ada di hadapan nya.
.
Setelah kesepakatan kedua belah pihak dengan berbekal badan hukum keduanya menandatangani surat perjanjian kontrak pertanda kesepakatan selesai. Sang legenda arsitektur pun merasa puas atas jamuan Kenzie, ia pun juga mengatakan untuk menjadi pelanggan tetap di My Coffee.
.
Seminggu telah berlalu, Kenzie membawa teman nya kesebuah tempat yang sangat sibuk dengan berbagai aktivitas yang terlihat.
Mobil McLaren 765Lt yang di kendarai Kenzie berhenti di sebuah bangunan tanpa plang merek yang terdiri dari tiga lantai yang memiliki area parkir yang terbilang luas di lantai dasarnya. Bangunan tersebut terlihat mencolok karena berbeda dari bangunan pada umumnya yang ada di sekitar.
.
Di lantai dasar tidak ada aktivitas sama sekali berbeda dengan bangunan sebelah kiri dan kanan, mungkin sang pemilik sengaja untuk menempatkan lantai dasar di khususkan sebagai halaman parkir kendaraan untuk pelanggan nya.
.
Setelah naik kelantai dua di pintu masuk kita harus melewati jembatan dari bambu yang dialiri sungai kecil di bawah nya. Ketika di atas jembatan kita tidak mendengar suara aktivitas apapun kecuali suara air mengalir dan hewan air yang sesekali berbunyi.
.
Ketika melewati jembatan bambu terus melangkah ke depan kita serasa melewati hutan, yang semakin lama melangkah ke depan semakin lebat tumbuh pohon. Tumbuhan pohon yang ada di kiri kanan jalan setapak sangat besar dan tinggi, sesekali ada hewan rusa yang melintas.
.
Setelah melewati hutan kita melihat sebuah desa dari kejauhan, udara menuju desa sangat segar sehingga membuat orang betah untuk berlama lama di sana. Disekitarnya ada berbagai tanaman obat yang sengaja di tanam oleh penduduk setempat sehingga saat menghirup udara di sekitarnya serasa menyenangkan dan segar.
.
Ketika melanjutkan perjalanan menuju desa hari semakin lama semakin gelap, rumah di sekitar nya pada tutup kecuali ada sebuah rumah yang terlihat lebih besar dari rumah lainnya. Cahaya lampu dari rumah tersebut sangat terang sehingga membuat orang ingin bergegas menuju rumah tersebut.
.
Kenzie dan Dion pun tiba di depan rumah tersebut, mereka menaiki tangga rumah yang tidak lain merupakan lantai tiga dari bangunan yang sebenar nya. Di sana ada beberapa tempat lesehan yang telah di sekat sekat berdasarkan jumlah orang, lesehan untuk dua orang atau lesehan untuk delapan orang.
.
Dion langsung menuju lesehan yang telah di sediakan untuk dua orang, sedangkan Kenzie melangkah kan kaki melewati lesehan yang ada sehingga membuat Dion bingung.
" Kenzie.. apa yang kamu lakukan di sana, nanti sang pemilik akan marah jika kita tidak menjaga sikap." sorak dion memperingatkan teman nya.
.
Akan tetapi Kenzie hanya tersenyum kecil tidak menganggap serius ucapan teman nya yang terlihat pucat di wajahnya.
.
Tak lama kemudian Dion mencium aroma teh yang sangat familiar akan tetapi aroma ini lebih pekat, sehingga dari aroma nya saja sudah menggugah selera untuk mencoba.
.
.
)+++(@>
Lanjut episode berikutnya.