Keesokkan harinya Rafael menuruni tangga dan menemui Jessika diruang tamu.Dia pun langsung duduk disofa dan menatap Jessika dengan raut wajah dinginnya.
"Sebaiknya kita mulai menghancurkan William melalui perusahaannya bagaimana menurutmu Rafael?" tanya Jessika
"Aku setuju dengan saranmu Jessika tapi kita lakukan secara perlahan dan aku juga akan membuat William kehilangan salah satu keluarganya," ujar Rafael sinis
"Siapa yang akan menjadi targetmu Rafael?" tanya Jessika penasaran
"Orang yang disayangi oleh William dan kamu cari tahu tentang gadis yang dicintai oleh pria itu," ujar Rafael
"Oke aku akan mencari tahu tentang Valerie," ujar Jessika
Jessika langsung berdiri dan berjalan meninggalkan ruang tamu.Dia keluar dari mansion Rafael dan masuk ke mobilnya lalu melajukannya dengan kencang.Sementara Rafael kembali menyandarkan tubuhnya disofa dan tiba tiba dia teringat dengan Rachel.
"Cih untuk apa aku teringat dengan gadis sialan yang tidak berguna itu," umpat Rafael kesal
Rafael menghela nafas kasar lalu dia mengambil ponselnya lalu dia mencari nomor Dicky lalu menghubunginya.
"Halo Dicky aku ada tugas lagi untukmu," ujar Rafael
"Kamu suruh orang orangmu untuk mengikuti keluarga William dan jika ada kesempatan celakai mereka," ujar Rafael
"Oke tuan aku akan laksanakan," ucap Dicky
Rafael mematikan sambungannya dan menaruh ponselnya diatas meja.Dia pun tidak sabar menunggu laporan dari anak buahnya yang dia suruh untuk mencelakai orang orang yang disayangi William.
"Aku sudah tidak sabar menunggu kamu menangis William karena kamu kehilangan anggota keluargamu," ujar Rafael dengan sinis sambil membayangkan reaksi William nanti
Sementara Jessika tersenyum lebar karena dia melihat Valerie yang kini ada diteras mansion sambil menyeruput kopinya.Jessika menyeringai lalu dia keluar dari mobil dan berjalan menghampiri Valerie.
"Wow gadis jalang William sedang bersantai rupanya," ucap Jessika sarkas
Valerie menghentikan minumnya dan dia langsung mendongakkan wajahnya.Dia terkejut melihat kehadiran Jessika yang kini berdiri didepannya sambil tersenyum menyeringai kearahnya.Diapun langsung berdiri dan menatap tajam kearah Jessika.
"Well, tidakkah terbalik harusnya aku yang menyebutmu Jalang nona Jessika. dulu kamu sudah hamil anak Willie tapi disuruh Willie untuk digugurkan dan dia juga tidak bertanggung jawab padamu," sindir Valerie tajam.
"Jaga mulutmu wanita sialan," teriak Jessika emosi
"Kenapa aku harus menjaga mulutku bukankah itu memang Faktanya hemm nona Jessika," ujar Valerie sinis
Jessika mengepalkan tangannya lalu dia hendak menampar Valerie namun tangannya ditahan Valerie.Valerie langsung menepisnya dengan kasar dan menatapnya dengan tajam.
"Jangan sentuh wajahku dengan tangan kotormu sialan," maki Valerie
Jessika berjalan maju dan diapun langsung mencekik leher Valerie.Valerie pun merasa kehabisan nafas karena dia dicekik dengan erat dan tangannya meraba raba meja lalu mengambil cangkir lalu byur..Valerie menyiram kopi pada wajah Jessika.
"Ah panas sialan," maki Jessika sambil mengipas wajahnya
Sementara Valerie mengambil ponselnya dan menghubungi kekasihnya yang ada dimansion orang tuanya.
"Willie cepatlah pulangJessika datang ke mansion kita," ucap Valerie
"Apa baiklah sayang aku akan pulang," ucap William panik
Valerie mematikan ponselnya namun tiba tiba Jessika merebut ponselnya lalu melemparnya kelantai brak.Jessika emosi dan diapun langsung menarik rambut Valerie hingga Valerie meringis kesakitan.
"Aku akan melenyapkanmu wanita sialan," teriak Jessika emosi
"Dasar wanita jalang ah," cibir Valerie sambil merasakan sakit pada rambutnya yang ditarik
Jessika langsung menampar pipi Valerie hingga merah dan diapun melakukannya berulang kali sampai sudut bibir Valerie mengeluarkan darahnya.
Valerie langsung menendang perut Jessika hingga dia tersungkur kebawah dan Jessika melepaskan jambakkannya.Beberapa menit kemudian William sampai dimansionnya dan dia keluar dari mobil dan langsung menghampiri kekasihnya.
Dia terkejut melihat kondisi valerie yang wajahnya menjadi memar hal itu membuatnya emosi.William menghampiri Jessika dan langsung mencekiknya.
"Wanita jalang kubunuh kamu karena kamu berani menyakiti kekasihku," bentak William emosi
"Lepasin aku uhuk.. William," ucap Jessika
Sementara Samuel, Steven dan lainnya pun langsung datang menghampiri mereka.Steven dan Samuel langsung menghampiri William dan mencegahnya.
"Willie lepasin dia dia akan mati jika kamu mencekiknya seperti itu," ujar Samuel
"Biarkan dia mati karena Jalang ini tidak pantas hidup dan dia sudah berani menyakiti Valerie," ucap William dingin sambil memperat cekikannya
"Willie hentikan jangan sampai kamu mmbunuhnya dan biarkan dia polisi yang mengurusnya," tegur Daddy dengan tegas
Sementara Samuel menghubungi polisi dan beberapa menit kemudian polisi datang. William melepaskan cekikannya pada Leher Jessika.
"Uhuk uhuk uhuk aku membencimu William sialan dan dipastikan kamu akan hancur," teriak jessika
"Kupastikan aku akan menbalasmu lagi," teriak Jessika
Polisi langsung membawa Jessika pergi dari sana.Sementara mereka semua langsung masuk kedalam dan mommy langsung mengobati luka memar diwajah Valerie.
"Auch sakit tante," keluh Valerie sambil meringis.
"Tante sudah pelan pelan sayang dan maafin Willie ya sayang ini karena perbuatannya dimasa lalu dan kamu yang mendapat getahnya," sesal mommy
"Enggak papa kok tante," ujar Valerie sambil tersenyum tipis
William langsung duduk disebelahnya dan mommy berpindah duduk.Dia berkaca kaca dan merasa menyesal karena gagal menjaga calon istrinya tersebut.Valerie tersenyum tipis lalu membelai wajah William.William langsung memeluk Valerie dan Valerie membalasnya.
"Maafin aku sayang seandainya tadi kamu ikut kamu pasti tidak akan seperti ini dan ini juga salahku yang telah lalai menjagamu," sesal William
Valerie melepaskan pelukannya dan menatap wajah William lalu membelainya sekilas.
"Aku enggak papa sayang cuma dijambak sama ditampar meskipun sedikit sakit karena berulang kali ditampar," ungkap Valerie sambil menyengir
William mendengus melihat kekasihnya yang masih sempat sempatnya tertawa.Sementara Rachel merasa kagum dengan calon kakak iparnya dan dia merasa Valerie sangat cocok dengan kakaknya William.
"Valerie sayang mommy panggilkan dokter ya?" tawar Mommy khawatir
"Enggak usah tante nanti juga akan sembuh kok," ucap Valerie
"Sebaiknya kalian menikah besok saja dan biarkan mommy dan Daddy yang mengurusnya," ujar daddy dengan tegas
"Iya daddy aku setuju dan aku tidak akan membiarkan Valerie terluka lagi," ujar William serius
Mereka semua langsung duduk disofa memperhatikan William yang terus memeluk Valerie.William mengepalkan kedua tangannya mengingat kejadian tadi dan tiba tiba dia teringat dengan ancaman Rafael padanya.
"Ini pasti salah satu rencana yang dibuat Jessika dan Rafael.Rafael pasti berusaha membebaskan Jessika dan mereka akan mengincar Valerie lagi," ujar William datar
"Apa yang akan kamu lakukan Willie?" tanya Samuel
"Aku akan memperketat penjagaan dan oh ya mommy bukankah mommy mau mengajak Valerie kebutik," ucap William pada Valerie
"Iya sayang ayo Valerie kita berangkat sekarang dan biar Daddy yang mengantar kami berdua," ujar Mommy
"Baiklah kalian hati hati ya dan kamu Valerie sayang kalau ada apa apa hubungi aku," balas William sambil mencium bibir Valerie sekilas
Valerie mengangguk lalu dia, mommy dan daddy pun langsung berdiri dan berjalan meninggalkan ruang tamu.Mereka bertiga keluar dari mansion dan masuk kedalam mobil lalu daddy melajukan mobilnya.William beralih menatap sahabatnya dan juga adik adiknya dengan tatapan seriusnya.
"Steven, kamu harus menjaga Angela mulai saat ini," ujar William
"Tapi William," protes Steven menatap William
"Ck apa susahnya sih kak menjaga dan melindungi Angela memangnya kakak enggak suka sama dia," celetuk Rachel sambil menatap kakak keduanya
"Baiklah aku akan menjaga dia," ujar Steven singkat
Sementara dimansionnya Rafael langsung menggertakkan giginya mendengar Jessika ditangkap polisi.Diapun menghela nafas kasar
dan mencoba meredakan emosinya yang tersulut karena ulah Jessika.
"Wanita jalang itu hanya kusuruh untuk menyelidiki Valerie malah nekat mencoba membunuhnya dasar bodoh," maki Rafael emosi.
Rafael mengambil ponselnya lalu dia menghubungi pengacaranya yang handal.
"Raka, kamu harus membebaskan wanita bernama Jessika Aurora yang kini mendekam dipenjara," ujar Rafael datar
"Permasalahannya apa tuan?" tanya Raka
"Dia mencoba membunuh kekasih dari William Orlando Grissham," ungkap Rafael
"Baiklah tuan aku akan menyiapkan berkas untuk jaminannya jika nanti sudah siap aku akan menghubungi tuan Rafael," ujar
Raka
Rafael mematikan sambungannya dan menaruh ponselnya diatas meja.Dia yakin William pasti akan menyiapkan para bodyguardnya untuk menjaga dan melindungi kekasihnya itu.
"Ini semua ulah Jalang itu," umpat Rafael
tbc