Chereads / Cinta Untuk Valerie / Chapter 38 - Jatuh Cinta atau Hanya Penasaran

Chapter 38 - Jatuh Cinta atau Hanya Penasaran

Rachel yang melihat kakaknya yang masih menertawakannya menjadi semakin kesal pada mereka.Dia langsung berdiri dan berjalan meninggalkan ruang tamu.Rachel langsung membuka pintu kamar tamu dan masuk kedalam lalu menguncinya.

"Willie berhentilah tertawa sayang," tegur Valerie

"Iya iya maafkan aku honey," ucap William

Sementara Samuel memilih memainkan ponselnya daripada memperhatikan pasangan kekasih didepannya yang memamerkan kemesraan.William beralih menatap sahabatnya yang sibuk dengan ponselnya.

"Sam, bisakah kamu menjaga adikku Rachel?" ucap William dengan nada berubah serius

"Kenapa kamu memintaku melakukan hal itu Willie?" tanya Samuel

"Aku ingin melihat adikku bahagia Sam dan kamulah pria yang tepat untuknya," ujar William

Samuel langsung berhenti memainkan ponselnya dan menghela nafas kasar.Setelah itu dia kembali menatap wajah sahabatnya tersebut.

"Willie belum tentu adikmu mau menjalin hubungan dengan pria lagi setelah dia dibohongi pria bajingan itu," ucap Samuel datar

William terdiam mendengar ucapan dari Samuel yang benar.Tiba tiba ponsel William kembali bergetar dan dia langsung mengambilnya dari saku celananya.Dia mengerutkan dahinya melihat nomor tidak dikenal menghubunginya.

"Halo," sapa William

"Hai tuan muda William Orlando Grissham apa kabarmu?" tanya Rafael

"Ada apa kamu menghubungi Rafael?" tanya William dengan tenang

"Wow hebat sekali kamu William kamu bisa menebakku dengan benar dan aku menghubungimu karena aku tahu apakah kamu tahu tentang gadis bernama Fika," ujar Rafael

"Bukankah itu adikmu yang tewas karena bunuh diri heh.Itu semua salah adikmu sendiri yang mengejarku dan terobsesi denganku Rafael," ucap William sinis

"Ini semua gara gara kamu William dan aku akan membalasmu dan kupastikan kamu akan kehilangan salah satu orang yang kamu cintai," ancam Rafael sinis

Tut sambungan telepon terputus dan William mengepalkan kedua tangannya mendengar ancaman dari Rafael.Dia menaruh ponselnya diatas meja dan Valerie juga Samuel menatapnya bingung.

"Rafael menghubungiku dan dia sudah berani mengancamku sekarang secara langsung," ujar William dingin.

"Kamu jangan bertindak gegabah William dan secepatnya kamu dan Valerie harus segera menikah dan perketat keamanan mansionmu," tegur Samuel

"Iya aku akan menikahi Valerie dua hari lagi dan satu lagi aku mohon Sam kamu harus melindungi Rachel apapun yang terjadi," desak William

"Tanpa kamu suruh aku akan melindunginya Willie," ujar Samuel tersenyum tipis

William merasa sedikit lega namun dia beralih menatap Valerie yang tersenyum kearahnya Dia mengenggam tangan kekasihnya lalu mengecupnya sekilas.

"Aku janji akan melindungi sayang dan aku akan menghancurkan Rafael sekaligus membunuhnya jika dia menyakitimu," ujar William serius

Valerie mengangguk mengiyakan ucapan calon suaminya.William mendekatkan wajahnya dan mencium kening Valerie sekilas lalu menjauhkan bibirnya.Sementara Samuel memutar bola matanya malas dan diapun langsung berdiri dan berjalan menuju ke dapur.Sampai didapur dia melihat Rachel yang tengah membuat mie instan dan Samuel langsung berjalan menghampirinya.Kini dia sudah berdiri dibelakang Rachel yang tengah sibuk membuat mie instan.Selesai membuat mie dia langsung menaruhnya di mangkuk.Dia berbalik dan terkejut melihat Samuel yang berdiri didepannya.

"Kamu membuatku terkejut El," ucap Rachel

Rachel hendak berjalan namun Samuel menghalangi jalannya hal itu membuatnya kesal.Samuel meraih pinggang mungil Rachel dan dia menatap intens Rachel hingga membuat dia gugup..

"Lepasin aku Samuel aku mau makan," protes Rachel

"Cium bibirku dulu setelah itu aku akan melepaskanmu," ucap Samuel tersenyum licik

Rachel melotot dan diapun langsung mencium pipi Samuel lalu melepaskannya. Kemudian Rachel mengambil mie instannya lalu membawanya kemeja makan meninggalkan Samuel yang mematung. Samuel berdecih lalu dia mengambil minuman dingin lalu meneguknya setelah itu dia kembali menghampiri Rachel dimeja makan.Samuel memperhatikan Rachel yang begitu lahap memakan mie nya hal itu membuatnya lapar.Diapun langsung duduk disebelah Rachel dan memperhatikannya dengan intens.

"Kenapa kamu mau El?" tanya Rachel sambil mengunyah mienya

Samuel langsung mengangguk lalu Rachel menyerahkan mie pada Samuel namun Samuel hanya diam saja.Dia sedari tadi terus memperhatikan bibir Rachel yang sejak kemarin terus menggodanya.Rachel pun kesal dengan Samuel yang hanya diam menatap nya.Dia menaruh mie diatas meja dan hendak bangun namun Samuel menahannya.

Tanpa aba aba Samuel mengangkat tubuh Rachel dan langsung menyuruh Rachel duduk dipangkuannya.Rachel menuruti keinginan Samuel dan dia merasa gugup ditatap tajam oleh Samuel.

"Katanya mau Mie kenapa kamu malah menyuruhku duduk dipangkuanmu El," protes Rachel

Samuel mengusap bibir Rachel dengan tangannya dengan lembut.Setelah itu dia langsung mencium bibir mungil Rachel yang menggodanya.

Rachel terkejut dengan tindakan dari Samuel dan dia mencoba mendorongnya namun Samuel menahan tangannya.Diapun memilih membalas ciuman dari Samuel.Sementara dari kejauhan William dan Valerie tersenyum melihat keduanya lalu mereka kembali duduk diruang tamu.Beberapa menit kemudian Samuel menyudahi ciuman mereka dan dia tersenyum menatap Rachel yang merona.

"Kenapa kamu malah menciumku El," omel Rachel

"Dari kemarin bibir kamu sudah menggodaku Rachel dan sekarang aku sudah kecanduan dengan bibirmu yang terasa manis," ujar Samuel

"Ck mesum," cibir Rachel dengan raut wajah kesal

Samuel terkekeh mendengar cibiran dari Rachel.Dia merangkul pinggang Rachel dengan erat dan dia tersenyum menatap wajah cantik Rachel.

"Turunin aku Samuel," rengek Rachel

Samuel melepaskan rangkulannya dan Rachel turun dari pangkuannya.Dia langsung duduk disebelah Samuel dan dia memperhatikan Samuel yang memakan sisa mie nya tadi.

"Kenapa berada didekat Samuel membuatku nyaman," batin Rachel

Valerie menghampiri Rachel dan mereka pun langsung ke dapur menyiapkan makan malam untuk mereka.Sementara Samuel sudah menghabiskan mienya dan memilih duduk bersama William.Selesai memasak Valerie dan Rachel langsung menata makanannya diatas meja.Setelah selesai mereka berdua menghampiri William dan Samuel.William melirik arlojinya menunjukkan angka 06.00 sore.

"Makan malam sudah siap sayang," ujar Valerie sambil tersenyum

"Iya Honey sebentar lagi," balas William tersenyum tipis

Sementara Rachel duduk menjauhi Samuel namun Samuel langsung menariknya agar mendekat.Hal itu membuat Rachel merasa kesal dengan Samuel yang terus menganggunya.William dan Valerie saling melirik satu sama lain lalu tersenyum melihat mereka berdua.

"Ya ampun kalian memangnya enggak bisa akur apa ya," protes Valerie.

"Ini lho kak si gunung es mengangguku terus," sindir Rachel kesal

"Ya sudah sih Rachel cium saja Samuel entar dia juga diam kok," celetuk Valerie

"Dasar calon kakak ipar gila," gerutu Rachel

Valerie langsung tertawa mendengar ucapan dari Rachel.Rachel melirik tajam kearah Samuel yang hanya menanggapinya dengan senyuman tipis.Mereka semua langsung berdiri dan berjalan menuju ke meja makan dan mereka makan malam bersama.30 menit kemudian mereka telah selesai makan malam bersama.

Valerie dan Rachel langsung membawa piring kotor lalu mencucinya didapur.Setelah selesai keduanya memghampiri William dan Samuel.

"Kak Willie, kak Valerie aku ke kamar dulu ya mau istirahat," ucap Rachel

"Kamu enggak berpamitan pada Samuel?" tanya William memggoda adiknya

"Dia bukan siapa siapa enggak penting," ketus Rachel

Rachel berbalik dan melangkahkan kakinya menuju ke kamar tamu.Dia langsung masuk kedalam kamar lalu menguncinya dari dalam. Sementara William pun hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah adiknya.

"Baiklah sebaiknya kita istirahat juga," ujar William

Samuel mengangguk dan mereka bertiga langsung berjalan menuju ke kamar mereka masing masing.Cklek Samuel membuka pintu dan diapun langsung masuk kedalam kamar lalu menguncinya.Dia langsung meletakkan ponselnya dimeja setelah itu Samuel langsung merebahkan tubuhnya diatas ranjang.

"Ternyata menggoda Rachel sungguh sangat menyenangkan dan apalagi saat aku mencium bibirnya membuatku ingin mencium bibirnya lagi," batin Samuel

"Sekarang dipikiranku hanya Rachel, Rachel dan Rachel dan juga bibir mungilnya yang terasa manis," gumam Samuel sambil terkekeh

"Apakah aku sudah jatuh cinta dengan Rachel atau hanya sebatas penasaran dan hanya ingin melindunginya saja," ucap Samuel bingung

Samuel menggelengkan kepalanya lalu diapun memutuskan memejamkan matanya menuju ke alam mimpi.