Chereads / Cinta Untuk Valerie / Chapter 27 - Mencurigai

Chapter 27 - Mencurigai

Keesokkan harinya dimansion Rafael kini dia tengah sarapan bersama Jessika.Jessika menatap kearah Rafael dan dia masih merasa penasaran dengan tujuan Rafael membalas dendam pada William.

"Kenapa kamu menatapku seperti itu?" tanya Rafael dingin

"Eh enggak papa kok aku cuma melihatmu saja Raf," jawab Jessika gelagapan

Mereka melanjutkan sarapan mereka hingga habis.Setelah selesai Rafael mengusap bibirnya dengan tisu lalu menatap Jessika dengan tatapan serius.

"Kamu awasi rumah dari kekasihnya William dan laporkan padaku setiap harinya.Selain itu kamu harus mendekati William dan rayulah dia agar dia luluh padamu," ucap Rafael datar

"Aku kemarin sudah mengancamnya lalu kamu memyuruhku merayunya dan tentu saja dia akan curiga padaku Raf," ungkap Jessika

"Cih baiklah kamu tetap awasi William dan laporkan padaku apa saja yang dia lakukan oke," ujar Rafael

"Baiklah kalau begitu aku setuju dan aku pergi dulu," ucap Jessika

Jessika langsung berdiri dan berjalan meninggalkan ruang tamu.Dia keluar dari mansion Rafael dan masuk kedalam mobilnya.Setelah itu dia melajukan mobilnya dengan kencang.Sementara Rafael mengusap wajahnya kasar dan dia mengeluarkan sebuah foto dari sakunya.Rafael menatap foto tersebut dengan tatapan sendunya dan tiba tiba dia teringat dengan William.

"William aku akan membalas perbuatanmu dulu pada adikku yang telah kamu tolak cintanya hingga dia tewas bunuh diri," ucap Rafael sambil mengepalkan tangannya

Rafael memasukkan kembali fotonya kedalam saku setelah itu dia berdiri dan melangkahkan kakinya meninggalkan meja makan.Dia berjalan keluar dari mansion dan masuk kedalam mobilnya lalu melajukannya kencang.Dia melajukan mobilnya menuju ke perusahaannya Stefano Group.

Sementara William dan Valerie kini sudah berada diperusahaan.Mereka berdua berada diruangan masing masing sedang sibuk dengan tugas masing masing.Valerie keluar dari ruangannya dan berjalan menuju ke ruangan William. Tok..tok..tok Valerie langsung mengetuk pintu kemudian dia langsung masuk kedalam. Dia berjalan menghampiri sang presdir yang tengah fokus pada laptopnya.

"Ada apa Valerie sayang?" tanya William sambil menatap Valerie

"Begini pak Presdir dari Stefano Group memberikan tawaran bekerjasama dengan perusahaan kita tuan," ucap Valerie dengan profesional

William mengalihkan pandangannya dan mengerutkan dahinya menatap Valerie.Valerie berjalan mendekat dan menyerahkan berkasnya pada William.William langsung memeriksa berkas tersebut dengan teliti setelah itu dia menutupnya kembali.

"Saya permisi dulu pak," pamit Valerie

"Tunggu sayang kesinilah dulu," titah William

Valerie mengangguk lalu diapun berjalan menghampiri William dan langsung duduk dipangkuannya.William merangkul pinggang kekasihnya kemudian mencium bibir Valerie singkat.

"Willie apa kamu mengenal presdir dari Stefano Group?" tanya Valerie

"Sepertinya tidak sayang," balas William

"Tapi jika dia tidak mengenalmu kenapa presdir itu mengajak kerjasama denganmu secara tiba tiba.Sebaiknya kamu hati hati sayang aku takut dia mempunyai maksud yang lain," ujar Valerie dengan nada serius

William mencerna perkataan dari kekasihnya yang masuk akal tersebut.Sementara Valerie memperhatikan kekasihnya yang tengah berfikir tersebut.

"Maksud kamu dia ingin membalas dendam dan menghancurkanku begitu menurutmu sayang," ucap William memastikan

"Iya sayang," jawab Valerie singkat

"Tapi seandainya itu benar apa tujuannya melakukan hal itu?" tanya William

Valerie berdecak mendengar pertanyaan dari kekasihnya tersebut.Dia menangkup wajah William dan menatapnya dengan intens.

"Mungkin dia sakit hati atas perilakumu dimasalalu Willie bodoh," maki Valerie dengan kesal

Valerie turun dari pangkuan kekasihnya dan langsung duduk disofa.Sementara William berdiri dan berjalan menghampiri kekasihnya tersebut.

"Sayang kamu berani hemm mengataiku bodoh?" tanya William

"Iya otak kamu berfikir seperti ini saja lambat tapi saat berfikir mesum langsung cepat," sindir Valerie

William langsung tertawa mendengar ucapan sarkas dari kekasihnya.Sementara Valerie semakin sebal dengan William yang menertawakannya. William langsung tersenyum menyeringai menatap Valerie hal itu membuat Valerie gugup.

"Bagaimana kalau kita bercinta disini sayang agar otakku jadi tidak lambat lagi," goda William

"Tidak mau lebih baik aku kembali keruanganku daripada bercinta denganmu," tolak Valerie

Valerie langsung berdiri dan hendak berjalan namun William menahan tangannya. Dia langsung menarik tangan Valerie hingga keduanya terjatuh diatas sofa dan William berada diatas Valerie.

"Sayang menyingkirlah dariku aku ingin kembali keruanganku sekarang," ujar Valerie

"Aku akan mengizinkanmu keluar namun sebelum itu kamu harus membiarkanku menikmati dua gunung kembarmu itu bagaimana?" tawar William sambil menyeringai

"Iya aku setuju namun menyingkirlah dulu dan kunci pintunya terlebih dahulu," ucap Valerie

William langsung menyingkir dan mereka pun kembali duduk dengan benar. Setelah itu Dia langsung mengunci pintu ruangannya secara otomatis kemudian langsung mengangkat Valerie kepangkuannya dan Valerie hanya pasrah. Tangan William mulai membuka kancing kemeja Valerie hingga terbuka lalu melepasnya.Terpampang dua gundukan besr milik Valerie yang terbalut bra berwarna hitam.

"Sayang mulai sekarang dua dadamu ini milikku oke," ucap William

"Iya sayang semua yang ada di diriku itu milikmu," ungkap Valerie sambil tersenyum

William tersenyum lalu dia melepas bra Valerie hingga kedua gunung kembar kekasihnya terlihat jelas.William langsung menenggelamkan wajahnya didada Valerie dan Valerie membiarkannya.Setelah itu William mencium, menjilat, mengiggit dan meremas dua gundukan tersebut hingga membuat Valerie melenguh.

"Engh," lenguh Valerie

Valerie tersenyum dan mengusap kepala kekasihnya yang tengah menikmati dadanya.30 menit kemudian William mengangkat kepalanya dan tersenyum puas menatap kekasihnya.

"Sudah ya sayang kamu bisa memilikiku seutuhnya jika kita sudah resmi menikah sayang," ujar Valerie sambil memasang bra dan kemeja kembali

Selesai membenahi kemejanya seperti semula.Valerie tersenyum menatap William dan lalu dia mengecup bibir kekasihnya sekilas.

"Sayang dada kamu sangat membuatku ketagihan dan ingin selalu mencicipinya," ujar William tersenyum nakal

"Dasar bayi besar," ejek Valerie

"Oh ya kamu pikirkan baik baik masalah presdir Stefano Group itu dan kamu jangan gegabah ya sayang dalam bertindak," tegur Valerie

"Iya sayang terimakasih atas nasehatnya," balas William sambil tersenyum

William membuka pintu secara otomatis dan Valerie langsung berdiri dan keluar dari ruangan William.Dia berjalan menuju ke ruangan dirinya sendiri.Sementara William memikirkan kata kata kekasihnya tadi.William merogoh ponselnya dan dia segera menghubungi Alan.

"Halo tuan ada apa?" tanya Alan

"Alan, kamu cari tahu informasi tentang siapa presdir Stefano Group dan setelah menemukannya segera hubungi aku," ujar William

"Ada lagi tuan?" tanya Alan

"Kamu harus hati hati dan selidiki juga tentang Jessika," ucap William

"Siap tuan," balas Alan

William mematikan sambungannya dan memasukkan kembali ponselnya kedalam saku jasnya.William memijit pelipisnya yang terasa pusing memikirkan masalah Jessika dan juga sekarang masalah kerjasama ini. Namun dia merasa cukup puas setelah tadi dia mendapat vitamin dari kekasih seksinya itu.

"Aku jadi ingin mencicipi dua puting favoritku itu lagi," gumam William sambil terkekeh

Setelah itu William kembali fokus pada berkas laporannya tersebut.Sementara diruangannya Valerie menyandarkan tubuhnya dikursi sambil menghela nafas kemudian tersenyum mngingat tingkah kekasihnya yang seperti bayi.

"Bayi besar yang bisa membuat bayi," ucap Valerie sambil terkikik geli

"Aku jadi penasaran siapa ya presdir dari Stefano Group itu?" tanya Valerie penasaran

Valerie mengedikkan bahunya dan memilih fokus pada tugas tugasnya yaitu meneliti berkas laporan.

tbc