Keesokkan harinya Valerie bangun dari tidurnya dan segera mandi.Selesai mandi dia memakai kemeja dan rok lalu dia mengoles bibirnya dengan lipglos.Setelah itu dia keluar kamar dan berjalan menuju meja makan.
"Pagi Angel," sapa Valerie
"Pagi juga kak Val," balas Angela sambil tersenyum tipis
Mereka berdua pun sarapan bersama dimeja makan.Selesai sarapan Angela pun menatap kakaknya sambik tersenyum tipis.
"Kak hari ini aku akan mencari pekerjaan," ungkap Angela
"Kamu enggak ikut ke perusahaan tempat kakak bekerja saja Angel," tawar Valerie
"Enggak deh kak aku pengennya kerja di Kafe saja," tolak Angel
"Baiklah Angel kakak akan selalu mendukung apapun keputusan kamu," ujar Valerie sambil tersenyum tipis
"Kakak berangkat dulu ya," pamit Valerie
Angela tersenyum lalu mengangguk kemudian dia membawa piring kotornya ke dapur dan mencucinya. Sementara Valerie mengambil tasnya dan keluar dari rumah.Dia berjalan menuju ke halte. Beberapa menit kemudian bus datang Valerie masuk ke dalam bus dan bus langsung berjalan.30 menit Valerie sampai diperusahaan dia segera membayar dan turun dari bus.Dia masuk berjalan masuk kedalam Kantor.Valerie brrpapasan dengan William yang keluar dari mobil.
"Pagi pagi sudah melihat presdir mesum," batin Valerie
William segera menghampiri Valerie dan memperhatikannya dari atas sampai bawah. Hal itu membuat Valerie risih dan kesal dengan tingkah bossnya.Valerie langsung masuk kedalam kantor dan mengabaikan William.
"Sekertaris tidak sopan," gerutu William
William langsung berjalan masuk kedalam dan para karyawan pun menyambutnya namun tidak dihiraukan William.Sementara Valerie kini sudah berada diruangannya dan meletakkan tasnya.
"Membuat moodku buruk pagi pagi begini," sungut Valerie kesal
Valerie menghela nafas lalu diapun memeriksa berkas laporan yang ada dimeja mkerjanya.Sementara diruangan William, kini William tengah memikirkan rencana licik untuk membuat Valerie bertekuk lutut padanya.
"Aku akan membuatnya pelan pelan jatuh cints padaku," gumam William sambil menyeringai
William pun menghubungi nomor Valerie menggunakan telepon kantor.Sementara Valerie tengah melamun merasa kaget mendnegar teleponnya berbunyi.Dia pun segera mengangkatnya.
"Hallo saya sekertaris Valerie disini," sapa Valerie
"Buatkan aku kopi sekarang juga aku beri waktu lima menit," ujar William
William menutup teleponnya hal itu membuat Valerie kesal.Dia segera berdiri dan melangkahkan kakinya menuju ke pantry. Valerie membuatkan kopi untuk presdir mesumnya.Setelah selesai membuat kopi dia segera membawanya keruangan presdir. Tok..tok..tok
"Masuk," ucap William
Cklek pintu terbuka Valerie masuk kedalam sambil membawa nampan berisi secangkir kopi.Dia berjalan mendekati William dan langsung menaruh kopinya diatas meja.
"Saya permisi pak?" tanya Valerie sopan
"Tunggu Valerie, aku ingin berbincang denganmu sebentar dan sekalian aku ingin mengenalmu lebih dalam," ujar William berbasa basi
Valerie mengerutkan dahinya mendengar ucapan dari William lalu mengangguk. Sementara William tersenyum sambil menatap kearah Valerie.Hal itu membuat Valerie jengkel karena sedari tadi bossnya hanya diam.
"Sebenarnya anda mau mengatakan apa pak kenapa sedari tadi hanya diam dan terus menatap saya?" tanya Valerie dengan nada sedikit tinggi
"Aku hanya ingin menatap wajah dari calon kekasihku," rayu William
Valerie memutar bola matanya malas mendengar ucapan dari bossnya.Setelah itu dia tersenyum mengejek kearah William yang menatapnya bingung.
"Simpan rayuan mautmu itu buat para wanita bayaran anda pak.Aku pastikan mereka akan langsung menghampiri anda dan langsung menyerahkan tubuh mereka pada anda tuan William," ujar Valerie tersenyum sinis
"Huh anda hanya membuang waktuku saja pak presdir," cibir Valerie
Valerie berbalik dan berjalan keluar dari ruangan William sambil membanting pintu dengan keras. Sementara William kini langsung mengepalkan kedua tangannya mendengar ucapan dari Valerie.
"Gadis sialan itu," geram William
Sementara dikediaman Mansion keluarga Grissham mereka tengah sarapan bersama dimeja makan.Mommy Sera hanya menghela nafas melihat putra sulungnya tidak hadir.
"Mommy, aku yakin William akan pulang dan katanya kemarin hari ini dia akan pulang," ujar Steven
"Benarkah nak kakakmu akan pulang?" tanya Mommy Sera tersenyum cerah
"Iya mommy kakak kemarin juga bilang padaku hari ini dia akan pulang ke mansion kita," sahut Rachel
Mommy Sera pun tersenyum lalu mengangguk dan mereka pun kembali melanjutkan memakan makanan mereka. Selesai sarapan Mommy Sera langsung membereskan meja makan dan Rachel membawa piring kotornya kedapur.Setelah selesai mencuci piring Dia menghampiri keluarganya yang ada diruang tamu sekarang.
"Daddy tahu kalau William sering kali ke club dan bersenang senang dengan wanita bayarannya disana," ungkap Daddy Xavier sambil menatap kearah putera keduanya, Steven
Steven pun menghela nafas kasar lalu mengangguk.Hal itu membuat Mommy terkejut begitu juga dengan Rachel.Sementara Daddy Xavier hanya bisa menggelengkan kepalanya mengetahui fakta bahwa putera sulungnya sering bermain dengan wanita bayaran.
"William kapan berubahnya jika terus menerus seperti itu harusnya diumurnya 30 sudah menikah dan memiliki anak," ucap Mommy Sera sendu
Rachel memeluk mommynya dari samping. Dia mengerti dengan perasaan mommynya saat ini yang kecewa pada William kakaknya Rachel.
"Mommy jangan khawatir kak Willie pasti akan berubah kelak mommy," bujuk Rachel sambil tersenyum tipis
"Iya sayang kamu benar kakakmu pasti akan berubah jika dia jatuh cinta pada seorang gadis yang mampu membuatnya berubah," ungkap Mommy Sera
Rachel tersenyum lalu diapun memeluk mommynya dan dibalas oleh mommy. Sementara Daddy Xavier dan Steven tersenyum tipis melihat kedua perempuan kesayangannya sedang berpelukan.
"Oh ya Dad, Mom dan rachel aku pergi kekantor dulu ya," pamit Steven
"Hati hati ya nak," tegur Mommy Sera setelah melepaskan pelukannya pada puterinya
Steven mengangguk lalu diapun berdiri dan berbalik melangkahkan kakinya meninggalkan ruang tamu. Dia keluar dari mansion dan masuk ke mobil.Setelah itu Steven melajukan mobilnya kencang menuju ke kantor.Didalam mobil Steven menghela nafas memikirkan kakaknya yang tidak berubah.Beberapa menit kemudian dia telah sampai di Kantor.Steven keluar dari mobilnya dan berjalan masuk kedalam kantor.Para karyawan pun menyapanya seperti biasa.
"Selamat pagi pak?" sapa karyawan
"Pagi," jawab Steven singkat
Steven berjalan melewati para karyawannya dan mereka pun berbisik bisik mengenai Steven.Sementara Steven langsung masuk kedalam ruangannya dan langsung duduk.
Tok..tok..tok Cklek seorang wanita masuk kedalam dan berjalan menghampiri Steven.
"Ini ada beberapa CV pelamar yang akan di interview hari ini pak," ucap Intan, sang HRD
"Baiklah taruh saja dimeja," ucap Steven
"Iya pak saya permisi," pamit Intan
Intan berbalik dan keluar dari ruangan Steven. Steven langsung mengambil map berisi CV dan memeriksanya satu persatu.Dia memperhatikan salah satu CV milik pelamar yaitu milik Angela.
"Angela Raissa Jill, nama yang cantik seperti orangnya," gumam Steven
"Gadis ini seumuran dengan Rachel," ucap Steven
Steven menghubungi Intan, bagian HRD dan memberitahu Angel untuk menemuinya sekarang diruangannya.
"Kamu suruh gadis bernama Angela untuk datang keruanganku sekarang," ucap Steven
"Baik pak," jawab Intan
Steven menutup teleponnya dan dia kembali membaca informasi tentang Angela. Sementara Intan pun langsung menghampiri Angela yang duduk dikursi tunggu.
"Nona anda disuruh keruangan direktur sekarang dan ruangannya ada sebelah pojok," ujar Intan
"Terimkasih Mbak," ucap Angela tersenyum tipis
Angela langsung melangkahkan kakinya menuju ruangan direktur.Sampai didepan ruangannya Angela menghela nafas lalu diapun langsung mengetuk pintu..tok..tok..tok.
"Masuk," ucap Steven
Cklek pintu terbuka dan Angela masuk kedalam dengan perasaan gugup.Dia sempat terpesona dengan ketampanan Steven namun Angela segera menggelengkan kepalanya.Dia berjalan pelan menghampiri Steven.
"Silahkan duduk nona Angela," tawar Steven
"Iya Pak," balas Angela terbata bata
"Alasan kamu mencoba melamar pekerjaan diperusahaan ini karena apa nona?" tanya Steven
"Karena saya cuma iseng pak sebenarnya saya tidak tertarik bekerja diperusahaan namun lebih suka kerja di Kafe atau Restauran," ungkap Angela
"Jadi kamu sebenarnya tidak berniat ingin kerja disini begitu nona angel?" tebak Steven
"Iya pak Direktur," jawab Angela sambil nyengir
"Baiklah keputusanku adalah....," sahut Steven
tobe continued