"Kakak kenapa tiba-tiba cium adek lagi?"
"Adek karena kamu menggemaskan, dan juga kakak lihat kamu sedang bersenang-senang dengan jadi kakak ingin ikutan"
"Dasar kak Danar..."
"Udah ayok kita pulang, tapi sebelum pulang Ibu mau ambil tanaman pesanan Ibu dirumahnya Pak Tarjo".
"Baik bu..."
Saut kata Danar kepada Ibunya.
Mereka masuk kedalam mobil dan keluar dari lingkungan sekolah. Pak Tarjo adalah salah satu orang yang bekerja di rumah Ibu Amanda. Pak Tarjo bekerja sebagai tukang kebun, dia juga yang mengelola kebun bunga milik keluarga Amanda. Ibu Amanda biasa mengambil tanaman pesanan dari sini, tanaman yang diambil yaitu tanaman langka yang sudah dibudidayakan. Hasil budidaya ini biasa dikirim kerumah Amanda. Tanaman langka didapatkan dari oleh-oleh suami Amanda yang sering berkunjung keberbagai daerah maupun keluar negeri. Tanaman yang langka adalah tanaman endemik yang hanya ada diwilayah tertentu, biasanya sulit tumbuh jika ditanam didaerah yang berbeda. Sekalipun tanaman itu tumbuh, maka tanaman itu biasanya akan berbeda atau mengalami kelainan genetik. Misal saja tanaman yang tumbuh subur ditanam ditempat aslinya akan kurus kering jika ditanam ditempat yang berbeda, bahkan akan layu dan mati.
Faktor penyebabnya sangat banyak dari suhu, iklim, cuaca, intensitas matahari, intensitas air hujan dll. Agar dapat tumbuh dengan baik sebelum dirilis, tanaman itu harus dikarantina dan disesuakain dengan kondisi tempatnya atau aklimatisasi. Sebelum di aklimatisasi akan dilakukan pengembangbiakan dengan cara perbanyakan dari kultur jaringan secara invitro (tempat terkontrol/laboratorium) dan ke ex-vitro (lapangan)
Disebelah rumah pak Tarjo ada bangunan yang menjadi tempat budidaya dan juga didalamnya memiliki ruangan lab khusus. Lab ini mengkhususkan pengembangbiakan tanaman hias secara in-vitro. Untuk greenhouse digunakan sebagai tempat adaptasi secara bertahap tanaman hingga tahap akhir dapat dilepas/ditanam diluar ruangan.
"Bu kita kok lewat jalan yang sama seperti tadi pagi berangkat dari rumah?"
"Disa karena rumah Pak Tarjo ada didepan pos 2 rumah kita"
"Owh apa bangunan besar yang ada disana?"
"Betul disa...bangunan warna putih itu lab ,yang disampingnya rumah pak Tarjo dan dibelakang lab ada rumah kaca yang besar disana banyak tanaman hias termasuk bunga yang sering kakak bawa pulang dek..."
"Agh jadi tempat itu yang biasa kakak singgahi sebelum pulang kerumah?"
"Betul dek Disa..."
"Sayang sekali kalau bunganya mekar tidak ada yang menikmati, jadi kakak petik dan bawa pulang buat Disa"
"Apa mawarnya banyak kak?"
"Tentu banyak, tapi kalau musimnya kalau belum ya tidak ada bunganya. Akan tetapi Disa tidak perlu khawatir karena bulan ini musimnya bunga bermekaran. Disa lihat kan disekitar rumah kita ada banyak bunga tadi pagi saat akan berangkat?".
"Iya kak tadi pagi Disa lihat, adad warna merah, pink, kuning dan putih".
"Yang Disa lihat dirumah itu adalah tanaman bunga lily hujan, tanamannya pendek daunnya seperti rerumputan. Jika Disa cabut tanamannya akan ada umbinya seperti bawang putih".
"Wah kakak hebat tau banyak tentang tanaman".
"Hehe iya dong, kakak kan baca buku diperpustakaan rumah kita disana banyak buku tentang tanaman loh Disa".
"Wah Disa juga mau dong kak, ikut baca-baca".
"Disa udah pinter baca kan?"
"Udah dong kak, Bi Linda kan selalu ngajarin Disa dirumah"
"Wah hebat adik kakak"
"Terimakasih Bi Linda"
"Sama-sama Dinda, nanti Bibi bantu cari bukunya yah Dinda"
"Baik bi mohon bantuannya yah..."
Bangunan dan rumahvpak Tarjo yang tadinya terlihat jauh sekarang sudah mulai terlihat jelas dan besar bangunan disamping rumah pak Tarjo. Disebrang jalan juga terlihat pos 2 yang jalannya selalu dijaga yang akan mengarah kerumah besar keluarga Amanda.
Kakakku terlihat bersemangat saat mobil kami berhenti dan dia langsung membuka pintu mobil dan turun. Dinda memperhatikan kakaknya yang masih didalam pangkuan ibunya.
"Dinda ayo kita turun"
"Baik, bu.."
"Owh iya pak Hasyiem, saya akan disini sedikit lama sekitar satu jam. Nanti pak Hasyiem akan di hubungi Linda jika kami akan pulang. Pak Hasyiem bisa istirahat dulu".
"Siap Nyonya, nanti saya akan ada disebrang sana di pos 2".
"Bagus yang penting jangan jauh-jauh, karena saya tidak suka menunggu terlalu lama"
"Baik Nyonya".
Ibu Amanda membuka pintu mobil dan Dinda diturunkan. Kakaknya sudah menunggu Dinda di depan pintu mobil;
"Disa kamu lama sekali turunnya"
"Sabar kak Danar, Disa kan masih takut keluar mobil sendiri".
Karena kakinya masih lemah dan saat berjalan juga tidak secepat kakaknya. Dinda juga sering kecapaian jika berjalan atau berdiri terlalu lama karena itu Ibunya selalu menjaganya jika tidak Bi Linda yang akan menjaga Dinda. Sedangkan Danar dia sudah berlari-lari tiap pagi selama satu tahun dimulai saat dia masuk sekolah taman kanak-kanak. Dia melakukan rutinitasnya setiap pagi hari dari matahari belum terbit, karena Danar membaca buku kalau olah raga bisa meningkatkan kekuatan fisik dan stamina. Setelah membaca buku itu dia termotivasi dan melakukannya walaupun awalnya orang tuanya termasuk ayahnya melarang tapi dia selalu melakukannya. Tujuan tak lain untuk melindungi adiknya. Saat dia mempunyai adik di umur 2 tahun Danar sudah memiliki naluri bahwa adiknya akan aku jaga. Di umur 2 tahun Danar sudah melatih rasa kemandiriannya, dari gosok gigi sendiri, mandi sendiri, dan belajar memakai pakaian. Saat memakai pakaiian Danar akan menghabiskan waktu lebih dari setengah jam, jika Bi Linda melihat atau Ibunya yang melihat dan takut Danar masuk angin pasti akan menolong memakaikannya. Danar yang tau seperti itu saat memakai pakaiian selalu mengunci pintu kamarnya karena dia sedang berlatih dan memecahkan rekor waktunya sendiri.