Chereads / VAMPIRE CEO / Chapter 2 - Terjebak Badai (1)

Chapter 2 - Terjebak Badai (1)

Hari itu Zevanya melakukan semua pekerjaan sebagai secretasis Arthur mengatur jadwal CEO nya dengan menggunakan tablet yang sudah di sediakan oleh perusahaan.

Tok... tok.... tok...

Pintu terketuk dari luar dan segera membuka secara otomatis saat suara pemilik ruangan mempersilahkan.

Masuklah seorang pria berusia sekitar 30 th yang saat ini menjabat sebagai asisten CEO yang akan digantikan setiap 5 tahun sekali karena Arthur nggak mau ada yang tahu bahwa dia akan tetap sama saat waktu terus berjalan.

"Tuan rapat telah selesai dan hasilnya mereka menginginkan perusahaan kita menjadi investor utama dalam pembagunan pemeintahan negara E" Allan berbicara tentang hasil rapat hari ini.

"Oke Lan...perkenalkan dia secretaris pribadi baruku Zevanya, Zevanya perkenalkan dia asiten pribadiku" Arthur memperkenalkannya.

"Hai salam kenal Pak Allan senang bertemu dengan Anda" Zevanya berdiri memberikan sapaan dan mengulurkan tangannya.

Namun saat Alan hendan menerima uluran tangan Zevanya Arthur tiba tiba mendekat dan mengahalangi Allan menyentuhnya.

sepertinya tidak ada yang boleh menyentuh Zevanya yang sudah menjadi miliknya.

"Oh...hai senang juga bertemu denganmu Zevanya" Allan mengurungkan tangannya untuk menjabatnya.

"Jangan coba coba kau berani menyentuhnya jika tidak nyawamu akan melayang" dengan sorot mata tajam dan dingin mengintimidsi dan memperingatkan Allan.

"Baik Tuan akan Saya ingat selalu" jawab Allan singkat.

"Dan kau Zivanya jangan pernah bersentuhan dengan pria manapun selain diriku mengerti!!!" Arthur memperingatinya.

"Tapi ...kenapa begitu? Saya ini hanyalah Secretaris Tuàn" dengan wajah cemberut dia bertanya dengan sarkasmenya.

"kamu ingat bahwa kamu adalah milikku mulai dari hari ini" tegas Arthur sambil menarik tangan Zivanya yang terulur tadi dan membawanya dalam dekapannya.

Tercium aroma memabukkan bagi Arthur dia adalah vampire yang memiliki ketajaman dalam penciumannya dan juga pendengarannya serta dalam segala hal yang lain.

Bagi Arthur aroma yang menguar baginya adalah candunya dia tidak pernah sekalipun dalam kurun waktu yang lama menemui aroma darah segar yang spesial baginya.

Namun ada beberapa diantaranya ada namun tidak sespesial Zevanya, sepertinya dia adalah takdirnya.

"Kembalilah keruanganmu Allan...tinggalkan kami berdua!!!" seru Arthur memberikan perintahnya.

"Baik Tuan Saya permisi" jawab Allan dan melangkahkan kakinya keluar dari ruangan itu dan membiarkan CEO dan juga secretarisnya berduaan.

Jantung Zevanya bertalu talu terdengar di telinga Arthur bagai musik merdu yang menentramkan jiwanya yang telah mati.

Sedangkan Zevanya sendiri mendadak tubuhnya meriang dan tubuhnya menghangat walaupun tubuh yang memeluknya dingin bagai ice yang membekukan.

Tangan besar Arthur memeluk erat tubuh mungil Zevanya lama juga pelukan itu pun bersambut dengan tangan Zevanya yang membalas memeluk tubuh atletis Arthur.

Merasakan mendapat pelukan dari gadis yang baru dia temui tersungging senyum yang bahagia sambil mengelus rambut hitam panjang Zevanya.

"Good girl now you can work again" kata Arthur dengan melepas pelukan pada Zevanya.

"Oke Mr. Arthur I back to my work now" balas Zevanya dengan melangkah kembali kebalik mejanya begitu juga Arthur.

Mereka kembali pada kegiatan masing masing seperti sebelumnya namun Zevanya sedikit berbicara dengan pikirannya sendiri, otaknya seperti sedang mengalami korselt.

Disaat jam kerja telah selesai dan waktu untuk pulang tiba tiba saja langit menjadi gelap gulita petir menyambar serta suara guntur menggelegar.

Tak berapa lama hujan badai turun menguyur bumi di negara E.

'Padahal tadi tampak begitu cerah mengapa sekarang malah badai, jika begini aku mana bisa pulang kerumah tapi tidak masalah juga sih kan nggak ada yang menungguku'.

Zevanya bergumam lirih namun Arthur masih bisa mendengarnya dengan jelas dan otomatis membuat dia tersenyum melihat gerak bibir Zevanya yang komat kamit tidak ada suaranya dan tampak lucu.

"Ehem...Bicaralah yang keras jangan hanya menggerundel tidak jelas, kamu tahu gerak bibirmu yang sexy itu bergerak gerak seperti ikan di air hahaha...." tawa Arthur mengelegar dan membuat Zevanya cemberut lucu.

Melihat pemandangan itu membuatnya gemas dan tiba tiba saja dengan gerakan secepat kilat Arthur sudah berada di hadapan Zevanya.

Dan tepat saat itu juga Arthur mendaratkan Bibirnya di bibir sexy Zevanya dengan lembut melumatnya.

Karena Zevanya tidak pernah mengalami hal tersebut maka dia tersentak dan terkejut hingga matanya tebuka lebar dengan apa yang dilakukan Arthur.

'Ini ciuman pertamaku' ucap Zevanya dan mulai menutup matanya seperti terdorong oleh hawa yang tersebar disekelilingnya.