Chereads / VAMPIRE CEO / Chapter 1 - Awal Mula

VAMPIRE CEO

Daoist816470
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 18.5k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Awal Mula

Disebuah perusahaan terkenal di Negara E yang sangat maju tinggallah seorang CEO muda yang tampan dengan postur tubuh yang sempurna dianggap sebagai seorang manusia.

Namun dia memiliki sebuah rahasia di dalam hidupnya yang tak seorang pun tahu jati dirinya tersebut karena dia seorang penyendiri dan tampak kesepian.

Arthur De Moreno dia sudah lama hidup dalam kesepian dan juga keabadian yang sudah menjadi temannya.

Namun dia adalah seorang CEO muda dan tampan menjadi idaman setiap wanita yang pernah melihatnya.

Tapi dia sangat misterius bahkan media cetak dan juga televisi tidak dapat mengambil gambar maupun data pribadinya.

Dia selalu berada di dalam kegelapan tidak mau menunjukan dirinya di depan umum.

Dia memiliki asisten yang biasa mewakilinya namun itu juga tidak pernah bertahan lama karena waktu berubah untuk orang kebanyakan, tapi tidak buatnya waktu seakan berhenti bergerak karena dia tidak bertambah tua dia berhenti di usianya yang ke 25 th.

Selama berabat abat lamanya Arthur hidup dan tidak mempunyai keluarga dia menempati kastilnya hanya seorang diri.

Para pelayannya tidak pernah tetap selalu berganti, jadi tidak ada orang yang tahu sosok sebenarnya Arthur.

Hari ini seorang gadis yang masih belia dia mencoba melamar pekerjaan di perusahaan milik Arthur yaitu Art Crop (AC), gadis itu bernama Zevanya Azalia sosok cantik mungil dari Negara I.

Tidak ada yang tahu bahwa kehidupannya akan segera berubah dan akan menjadi petualangan cintanya di negeri orang.

Zevanya gadis yatim piatu yang ditinggal oleh kedua orang tuanya ketika dia merantau di negeri orang untuk menuntut ilmu saat usianya yang ke 19 th.

Saat ini di usianya yang ke 22 dia sebagai lulusan di universitas terbaik melalui bea siswa sehingga dia bisa tetap menjalani kehidupannya yang hanya memiliki beberapa peninggalan dari kedua orang tuanya.

Langkah kakinya menuntunnya memasuki gedung tinggi itu, di loby dia menuju resepsionis dan bertanya " Ruang untuk interviu di mana ya nona?".

"Oh... Anda ingin melakukan interviu silahkan naik di lantai teratas dan ruangan yang paling besar itulah tempatnya" sambil menunjukan lift yang harus di naiki.

Zevanya memasuki lift menuju lantai 30 lantai teratas dan dia melamar sebagai sekretaris dari CEO di perusahaan ini.

Ting...

Lift terbuka dan Zevanya keluar di lihatnya disekitar dari jauh tampak sebuat pintu besar yang menjulang tinggi, dia mengarahkan langkahnya kearah pintu tersebut.

Tok...tok...tok....

Pintu itu diketuknya dan tiba tiba pintu tersebut membuka dengan sendirinya, Zevanya melangkahkan kakinya memasuki ruangan tersebut dan tiba tiba saja hatinya menjadi gelisah dan ada sedikit rasa takut di hatinya.

Seorang lelaki tampan memberikan perintah " Masuk...!!!" dilihatnya seorang gadis yang cantik matanya berwarna hitam legam bak meteorit langit raya.

Arthur menghirup wangi tubuh dari Zevanya dan dengan matanya yang tajam berwarna topas saat dia tidak marasakan dahaga memicingkan matanya.

Zevanya mendekat dengan perlahan dan jantung yang berdetak kencang karena rasa gugupnya, dia pun tetap melangkah.

Zevanya berhenti 1 m di depan meja CEO "Saya datang untuk melakukan interviu menjadi secretaris Anda Tuan" dengan membungkuk memberi hormat.

"Silahkan duduk....boleh aku lihat berkasnya?" Arthur mempersilahkan duduk Zevanya dan meminta berkas biodatanya.

Di periksanya data itu dengan teliti hanya dalam sekejap dia sudah ingat di luar kepala.

"Perkenalkan namamu...!" perintah Arthur.

"Emm... Nama saya Zevanya Azalia lahir di kota S di negara I dan lulusan dari universitas terbaik di negara E" dengan suaranya yang merdu terdengar di telinga Arthur, membuat Arthur tersenyum untuk perama kalinya setelah sekian lamanya.

"Dan perkenalkan Namaku Arthur De Moreno mulai hari ini kamu bekerja menjadi sekretaris pribadiku, dan mejamu disana" sambil menunjuk kearah depannya ada sebuah meja dan kursi di samping kanan meja CEO dan sebelah kiri adalah meja dan sofa tamu.

Ada kamar mandi dalam dan juga sebuah pintu yang Zevanya nggak tahu ada apa di dalamnya.

"Terima kasih Tuan Arthur Saya akan bekerja sebaik baiknya" Zevanya memberikan hormatnya.

Zevanya menduduki meja kerjanya dan mulai mengerjakan apa yang harusnya dikerjakannya.