Aku pergi dari pasar dengan penuh semangat. Menelusuri jalan utama, aku melangkah menuju Dungeon Gate berada. Untuk pertama kalinya, aku akan memasuki Denbu.
Apa itu Denbu?.
Denbu adalah sebuah singkatan dari kalimat Dungeon Entrance Building.
Denbu ini, berfungsi untuk menjaga dan mengawasi Dungeon Gate yang menjadi pintu masuk Foltian Great Dungeon.
Menjaga disini berarti Denbu menjadi sebuah benteng. Dia dimaksudkan untuk menghadang para monster keluar dari dalam Dungeon disaat kejadian yang disebut 'Outbrake' terjadi.
Mengawasi memiliki arti, Denbu akan memastikan tidak ada warga biasa dan orang-orang tertentu masuk kedalam Dungeon tanpa ijin. Ini dilakukan untuk mencegah kematian yang sia-sia. Hal itu juga dimaksudkan untuk mencegah pencurian dan eksperimen ilegal yang dilakukan oleh organisasi gelap.
Para Adventure diperbolehkan masuk kedalam Foltian Great Dungeon. Namun Denbu akan memungut biaya dua koin perunggu besar dari setiap Adventure yang ingin masuk.
Ellis bilang, dua koin perunggu besar ini diambil sebagai biaya perawatan Denbu dan pajak. Dia juga mengucapkan jika biaya masuk ini sangat murah mengingat seorang Adventure bisa mendapatkan minimal satu koin perak setelah melakukan penjelajahan.
Waktu berlalu dan aku akhirnya sampai di Plaza selatan Denbu.
"Seperti biasa, Plaza ini begitu ramai" Ucapku saat melihat puluhan atau mungkin ratusan orang memenuhi Plaza ini.
Adventure, Merchant, Patrol Knight, dan para penduduk kota Rishtonbell berkumpul dan berlalu-lalang disini. Suara keramaian yang mereka buat membuat telinga rubah-ku melipat turun, mencoba menutup dan mengungsikan diri dari kebisingan ini.
Selain ingin menjelajahi Dungeon, para Adventure yang berkumpul disini memiliki tujuan lain.
Tujuan lain para Adventure itu adalah keinginan untuk membentuk, bergabung, dan mencari anggota Party. Intinya mereka ingin berpesta pora disini hahaha...
Okay, aku tahu itu tidak lucu.
Ngomong-ngomong, selain apa yang aku katakan tadi. Para Adventure yang berkumpul disini ingin menawarkan jasa mereka sebagai pemandu Dungeon, Carrier, atau Supporter.
Pemandu Dungeon menawarkan jasa berupa menunjukkan jalanan didalam Dungeon yang aman dilalui. Mereka juga memberitahu berbagai tempat berburu dan tempat menambang, berbagai jenis monster dan perangkap, dan lain sebagainya.
Jasa yang ditawarkan oleh para Carrier adalah membawa barang. Carrie akan membawa perlengkapan berkemah, hasil buruan atau hasil tambang, dan persediaan makanan para Adventure yang menyewa jasa mereka.
Supporter menawarkan jasa yang serupa dengan Carrier. Perbedaan antara keduanya adalah, selain melakukan semua yang seorang Carrier dapat lakukan, Supporter juga membantu para Adventure bertarung atau berburu.
Untuk beberapa saat, aku berfikir untuk mencari Party atau menyewa Supporter. Namun aku segera mengurungkan niat itu.
Jika aku menjelajahi Dungeon saat tergabung dalam sebuah Party, aku tidak akan bisa dengan bebas mencoba Unique Skill - Heart of Monster. Sedangkan untuk menyewa Supporter...
"..."
Okay aku akan mengucapkannya.
"...Saya tidak memiliki koin lagi"
Aku begitu miskin. Dan mungkin, aku harus mengumpulkan Magic Stone saat berburu didalam Dungeon untuk mengisi dompetku.
Melewati Plaza tanpa berhenti untuk bergabung kedalam Party atau menyewa Supporter membuat aku sampai didepan pintu masuk Denbu dalam waktu kurang dari lima menit.
"Tempat ini begitu megah" Ucapku yang memandang pintu masuk Denbu yang begitu besar.
Pintu masuk Denbu merupakan pintu ganda yang terbuat dari kayu berwarna coklat, dia memiliki lebar empat meter dan tinggi lima meter. Dan mungkin saja, pintu ini bisa di bilang gerbang?.
Meninggalkan pintu dan beralih ke bangunan Denbu. Aku bisa mengucapkan, Denbu memanglah sebuah benteng.
Denbu dibangun dengan komponen tembok batu tinggi dan berbentuk lingkaran. Atapnya berbentuk kubah dengan genteng berwarna merah. Tepat ditengah kubah, terdapat sebuah lonceng besar berwarna emas. Dan itu adalah hal yang bisa aku jelaskan mengenai wujud Denbu.
Tubuhku yang terbakar, penuh dengan energi, bergetar. Ekorku yang berayun-ayun cepat menyuruhku untuk segera masuk.
"Tidak akan saya sangkal hal ini. Saya sangat bersemangat karena ingin memulai petualangan ini dengan segera"
Melangkah, aku menaiki tangga untuk masuk kedalam Denbu. Sampai di Lobby yang sederhana, aku disambut oleh lima meja konter yang berjajar rapi.
Bagian kanan dan kiri Lobby, terdapat pintu besar lain yang seperti pintu masuk. Berbedaan yang mereka miliki, pintu didalam Denbu memiliki jeruji besi yang sering digunakan di pintu gerbang sebuah benteng. Tidak hanya itu, pintu bagian dalam dijaga oleh dua orang Knight yang mengenakan Full Plate Armor berwarna abu-abu. Mereka bersenjatakan pedang dan perisai.
Perlu aku ucapkan. "Mereka terlihat sangat kuat"
Para Adventure juga memenuhi Lobby ini. Beberapa dari mereka mengantri didepan konter. Yang lainya, mereka sendang memeriksa kembali barang bawaan. Dan ada cukup banyak Adventure yang berdiri dan mengobrol, mereka terlihat sedang menunggu sesuatu.
Aku sedikit merasa iri saat melihat para Adventure itu. Banyak dari mereka yang mengenakan dan menggunakan perlengkapan diatas High Grade - Equipment.
Memutuskan untuk tidak melihat mereka lagi, aku melangkah mendekati salah satu antrian di depan konter. Beberapa lama kemudian, giliranku tiba.
Setelah membayar biaya masuk Dungeon sebanyak dua koin perunggu besar, aku mendapat sebuah liontin besi dengan hiasan permata berwarna merah.
Public Officer di meja konter memberi penjelasan jika kalung ini adalah kunci yang bisa membuatku masuk kedalam Foltian Great Dungeon. Dia juga berfungsi sebagai pencegah agar aku tidak masuk ke lantai dua Dungeon. Kalung ini hanya sewaan. Jadi, setelah aku keluar dari Dungeon, aku harus mengembalikan kalung ini.
Selesai dengan semua itu, aku melangkah melewati salah satu pintu yang di jaga oleh dua Knight.
"Wow~" Ucapku dengan ekor yang berayun-ayun cepat dan kuat.
Sebuah pemandangan menakjubkan menyambut aku setelah aku melewati pintu ganda. Pemandangan itu terbentuk dari kombinasi tiga pemandangan lain.
Pemandangan pertama yang menjadi bagian kombinasi adalah pemandangan bagian dalam Denbu.
Bagian dalam gedung ini merupakan sebuah Aula bundar yang luas. Lantai aula dilapisi oleh tiga jenis batu marmer berwarna caramel, hitam, dan biru. Marmer caramel hampir menutupi seluruh lantai. Sedangkan marmer hitam, dia membentuk empat buah lapisan cincin. Dimulai dari yang terkecil ditengah, sampai yang terakhir dan terbesar dipinggir Marmer biru membentuk pola-pola indah disetiap marmer caramel yang ada diantara satu cincin marmer hitam dengan cincin lainnya.
Dinding Denbu berwarna putih. Dia dihiasi oleh garis berwarna emas yang membentuk pola indah lain. Pola itu terletak dibagian bawah dan atas dinding. Dinding ini juga dihiasi oleh pilar-pilar besar yang memiliki patung malaikat perempuan dibagian atasnya.
Menoleh keatas, aku melihat sebuah lukisan yang menggambarkan petualangan para Adventure yang bertarung melawan monster didalam Dungeon. Sisi dalam kubah Denbu menjadi kanvas lukisan yang indah dan artistik itu.
Pemandangan kedua adalah pemandangan Dungeon Gate yang misterius.
Dungeon Gate terdiri dari empat gerbang yang bergabung menjadi satu dan membentuk pilar persegi. Pilar persegi memiliki lebar delapan meter dan tinggi lebih dari lima belas meter.
Melihat dari jauh, aku bisa mengatakan pilar persegi itu terbuat dari batu berwarna abu-abu. Empat sudut pilar persegi ditutup oleh pilar tabung yang terbuat dari batu berwarna abu-abu. Crystal biru menghiasi bagian tengah pilar tabung tersebut.
Bingkai pintu Dungeon Gate dihiasi oleh tulisan kuno berwarna emas. Permata berbentuk layang-layang tertempel diatas gerbang. Dua berwarna merah dan dua berwarna hijau.
Pintu Dungeon Gate juga terbuat dari batu abu-abu. Dia dihiasi oleh ukiran garis-garis yang tidak beraturan. Pintu itu cukup indah. Namun sayangnya, setengah bagian pintu tersebut hancur. Di bagian bawah, kurang lebih tiga meter dari atas tanah, pintu Dungeon Gate hancur berkeping-keping. Dia seolah dibuka dengan paksa menggunakan ledakan bom. Dibalik pintu yang hancur itu, terdapat sebuah tirai yang terbuat dari cahaya berbagai warna.
Menurut pengetahuan yang aku dapat dari game AFO. Tirai cahaya itu merupakan Teleportation Magic. Saat seseorang melangkah melewati tirai cahaya, orang tersebut akan dipindahkan ke lantai satu Foltian Great Dungeon.
Terakhir, adalah pemandangan para Adventure yang berkumpul Aula ini. Berbeda dengan para Adventure yang ada di Plaza, para Adventure di sini lebih mahal?.
Aku tidak tahu kata yang tepat untuk menggambarkan mereka.
Yang jelas. Mereka memiliki perlangkapan yang sangat bagus. Baju pelindung, senjata, ransel, dan aksesoris yang mereka kenakan sangat keren dan berkilau.
Seperti para Adventure yang ada di Lobby, para Adventure di Aula ini juga mengenakan perlengkapan High Grade - Equipment atau diatasnya. Dan di bandingkan mereka, para Adventure yang ada di Plaza terlihat menyedihkan.
Daannn...
Mengingat kembali perlengkapan yang aku kenakan. Rasa percaya diri milikku mulai menghilang dengan cepat. Secara perlahan, perasaan aneh muncul di hatiku. Perasaan ini sama seperti perasaan yang muncul ketika seseorang masuk kedalam ruang meeting kantor dengan mengenakan pajama.
"Ini memalukan, terlebih saat sebagian besar dari mereka melihat saya" Disaat yang sama, ekor dan telinga rubah-ku bergerak kesana-kemari karena merasa resah.
Tidak nyaman terjebak disituasi seperti binatang di kebun binatang, aku berjalan lebih cepat menuju Dungeon Gate. Dan karena terlalu malu, aku menghiraukan beberapa suara yang sepertinya memanggilku. Aku langsung masuk kedalam tirai cahaya tanpa berhenti.
Sesaat kemudian, aku berdiri didepan sebuah Mini Dungeon Gate atau Exit Gate. Disana, aku diam, melihat pemandangan menakjubkan lain yang ada di hadapanku.
Sejauh mata memandang, aku melihat hamparan daratan diselimuti oleh rumput dan tanaman hijau. Daratan hijau itu terlihat seperti tambang batu bara atau cetakan puding berlapis yang dibalik.
Sebuah padang rumput berbentuk lingkaran berada tepat ditengah lantai satu Dungeon. Daratan berbentuk cincin yang lebih tinggi mengelilingi padang rumput tersebut. Daratan berbentuk cincin lain yang lebih tinggi mengelilingi sisi luar daratan berbentuk cincin sebelumnya. Hal itu terus berulang sebanyak... delapan kali dan berakhir di daratan tempat aku berdiri sekarang.
Setiap daratan berbentuk cincin dengan lebar sekitar tiga kilometer memiliki tinggi sekitar lima puluh meter dari daratan sebelumnya. Karena itu, diameter seluruh lantai satu lebih dari lima puluh empat kilometer. Dan untuk dalamnya daratan ini dari permukaan adalah empat ratus meter lebih.
Aku mendapat informasi detai ini dari Ellis.
Tidak hanya luasnya yang menakjubkan. Setiap daratan berbentuk cincin dihiasi oleh hutan kecil, sungai, area bebatuan, lembah, danau kecil, dan lain sebagainya. Karena semua itu, setiap daratan cincin memiliki ciri khas pemandangan tersendiri.
Saat menoleh keatas, aku bisa melihat langit cerah dengan sedikit awan. Aku juga bisa merasakan hangatnya sinar mentari. Pemandangan dan sensasi ini sangat aneh ketika mengingat aku berada di bawah tanah.
Menoleh ke belakang, aku bisa melihat sebuah dinding yang sangat tinggi terbuat dari batu berwarna putih kotor.
Dan kemudian, aku menyadari satu hal. Dinding batu itu menempel ke langit atau mungkin menempel ke langit-langit. Melihat hal itu membuat aku sadar jika langit di tempat ini bukanlah langit yang sesungguhnya.
Samar-samar, aku bisa melihat permukaan batu yang tidak rata menyatu dengan langit biru. Apa yang aku lihat hampir sama saat aku melihat dinding dibalik gambar yang diproyeksikan sebuah proyektor.
Melihat pemandangan menajubkan itu membuat aku tersenyum lebar. Ekorku kembali berayun cepat. Tidak dipungkiri, semangatku kembali membara.
"Pemandangan yang sungguh menakjubkan, benar-benar fantasi"
Setelah mengucapkan kalimat bodoh itu aku menutup mata. Aku merasakan hembusan angin lembut dan menghirup aroma hutan. Kedua hal itu membuat aku kembali menyadari jika tempat aku berada sekarang merupakan kenyataan, bukan sebuah ilusi digital yang ada didalam game.