Chereads / Istoria De Eclaite / Chapter 17 - Perburuan pertama

Chapter 17 - Perburuan pertama

Tempat yang menjadi tujuanku di lantai satu Foltian Great Dungeon adalah Dusn Hill. Sebuah wilayah kecil yang ada dibagian selatan.

Dan alasan aku ingin mengunjungi wilayah itu adalah Little Green Slime.

Little Green Slime. Seperti namanya, monster ini merupakan monster gel hijau berbentuk seperti bola basket.

Didalam game, cara bertarung yang mereka gunakan adalah dengan melemparkan tubuh mereka untuk menghantam musuh.

Karena masih tergolong bayi monster, Little Green Slime tidaklah berbahaya. Mereka tidak bisa menyerap seorang manusia dan langsung mencernanya seperti Giant Slime. Mereka juga tidak bisa menembakkan cairan racun seperti Poison Slime.

Baik di dunia ini atau di dunia game. Little Green Slime adalah monster yang ditakdirkan menjadi sumber Exp utama bagi para Newbie Player atau Adventure pemula.

Dengan memburu Little Green Slime di Dusn Hill, aku menduga, aku bisa menaikkan Level-ku sampai Level tiga atau empat dengan cepat dan mudah.

"Namun... sebelum memburu mereka, saya harus mengetahui dimana saya berada sekarang"

Aku membuka mata. Kemudian, aku langsung mengambil alat mirip compas dari dalam tas kecil yang ada di pinggang kiriku. Aku melihat compas tersebut dan aku tahu, saat ini, aku berada di wilayah timur laut lantai satu Dungeon. Jarum merah compas yang aku lihat menunjukkan aku berada cukup jauh dari tempat tujuanku

"Sangat disayangkan. Saya harus keluar dan kembali masuk kedalam Dungeon agar dapat keluar di Mini Dungeon Gate yang dekat dengan Dusn Hill" Memutuskan hal itu, aku melangkah dan melewati Mini Dungeon Gate.

Sesaat kemudian, aku kembali muncul di aula Denbu dan... aku kembali mendapat tatapan dari beberapa Adventure yang berkumpul disana. Menghiraukan mereka, aku kembali melewati Dungeon Gate dengan permata hijau diatasnya dengan cepat.

Aku lupa mengatakan ini. Saat keluar dari Foltian Great Dungeon, seorang Adventure akan keluar dari Dungeon Gate yang gerbangnya dihiasi Crystal merah. Sedangkan saat ingin masuk kedalam Dungeon, seorang Adventure harus melewati Dungeon Gate yang berhias Crystal hijau diatas gerbangnya.

Kembali masuk kedalam Dungeon, aku muncul didepan Mini Dungeon Gate yang ada di wilayah barat-daya lantai satu. Dengan ini, jarak menuju Dusn Hill menjadi lebih dekat.

Aku tidak keluar masuk Dungeon lagi karena aku tidak yakin, aku akan muncul di Mini Dungeon Gate yang dekat dengan Dusn Hill. Jika tidak beruntung, aku bisa saja muncul disisi berlawanan dari tempat yang aku tuju.

Aku tidak ingin berkali-kali keluar masuk Dungeon dan terus muncul di tempat yang tidak aku inginkan. Hal itu lebih melelahkan dari pada berjalan dari sini ke Dusn Hill.

Aku beruntung bisa muncul di Mini Dungeon Gate ini dengan sekali coba.

Aku melangkah berlawanan dengan arah jarum jam. Aku pergi menuju wilayah selatan dimana Dusn Hill berada.

Saat menelusuri jalan setapak, aku melihat pemandangan di sekitarku. Disebelah kananku terdapat hutan luas dengan pepohonan yang rindang dan tinggi. Sementara disebelah kiriku, terdapat pemandangan meyeluruh lantai satu Foltian Great Dungeon. Tentu saja aku selalu waspada dengan keadaan di sekitarku. Aku masih ingat, saat ini aku berada didalam Dungeon.

(Aku harus selalu siap menghadapi sergapan para monster yang bersembunyi) Ucapku dalam hati sambil mengerakkan telinga rubah-ku.

Dengan kemampuan telinga itu, aku mendengar suara kecil dari kejauhan. Aku yakin, aku bisa mendengar suara saat sesuatu mendekat.

Beberapa lama kemudian, aku menemukan seekor monster bernama Giant Mole.

Saat ini, saat dia setengah keluar dari tanah, dia sedang menyantap Berry yang tumbuh di semak belukar. Tidak ingin membuat monster itu mengetahui keberadaan-ku, aku langsung berhenti melangkah.

Kemudian, aku menyiapkan Bleed Fair yang aku gunakan sebagai tongkat bantu berjalan. Aku mengambil sikap melempar lembing. Aku ingin membunuh monster itu dari tempat aku berdiri. Untuk beberapa lama, aku mengincar Giant Mole dengan seksama sebelum akhirnya melempar Bleed Fair sekuat tenaga.

Giant Mole menyadari tombak yang aku lemparkan. Namun sayangnya, dia tidak sempat menghindar. Tombak yang aku lempar menusuk perutnya, membuat dia tertancap di tanah dan akhirnya mati.

Aku sepertinya mendapat sebuah lemparan beruntung.

Dan... Aku tidak menduga, aku bisa membunuh monster tanpa menerima timbal balik sebuah emosi yang kuat. Aku menduga, aku akan merasakan perasaan bersalah, kasihan, atau semacamnya.

Tidak merasakan apa-apa setelah membunuh monster. Aku tidak tahu harus berbuat apa setelah mengalami hal ini.

Apakah alasan aku tidak merasa bersalah karena aku pernah memburu ribuan monster didalam game?. Atau ini bisa terjadi karena latihan Spartan yang aku dapat dari Aztaroth?.

Hmm... aku tidak mengerti.

Masih kebingungan, aku melangkah mendekati mayat Giant Mole. Sampai disana, aku terkejut saat mengetahui panjang Giant Mole hampir mendekati satu meter.

Giant Mole lebih besar dari seekor kucing.

"Jika hewan ini hidup di bumi saya yakin dia akan menjadi selebriti yang menggemparkan" Ucapku sebelum menarik Bleed Fair yang tertancap di perut Giant Mole.

Splat!

Huh!. Apa ini?. Kenapa tiba-tiba aku menghirup aroma yang sangat menggugah selera?. Dari mana asal aroma ini?.

Menoleh ke kanan dan ke kiri, aku tidak menemukan sumber aroma penggugah selera ini. Aku melangkah terus mencari sumber aroma menggugah selera ini. Beberapa saat kemudian, aku sadar, aroma menggugah selera itu berasal dari tubuh Giant Mole.

Aku merasa heran dan ragu saat mengetahui penemuan ini.

Ingin memastikan kebenaran Giant Mole menebarkan aroma mengugah selera itu, aku melangkah mendekati mayatnya. Aku langsung menghirup aroma nikmat saat cukup dekat namun aku belum yakin.

Aku berjongkok kemudian menggunakan jari telunjuk untuk mencolek darah monster itu. Setelahnya, aku menghirup darah yang melekat di jari telunjukku, dan...

"Ah~, aroma darah ini sangat nikmat" Ucapku dengan suara meleleh.

Aroma darah monster itu membuat tubuhku lemas dan lemah. Selera menyantap hidangan milikku langsung meningkat dengan cepat. Dan tanpa sadar, aku menjilat darah yang melekat di jari tanganku.

"Asam!!" Teriakku dengan tiba-tiba karena terkejut.

Rasa asam yang menyengat itu juga kembali menyadarkan aku. Aroma manis dan rasa asam darah Giant Mole sangat bertentangan.

"Saya tidak menyangka darah monster memiliki rasa seperti ini"

Aku terdiam sejenak sebelum kembali menjilat darah Giant Mole di jariku.

"Asam seperti tadi. Namun saya mulai berfikir, rasa asam ini cukup nikmat"

Setelah menjilat bersih darah di jari tanganku, aku melihat bangkai Giant Mole.

"Apa saya harus menyantapnya?"

Jika ingin mendapat bonus Status Poin dari Unique Skill - Heart of Monster, aku tidak punya pilihan lain selain menyantapnya.

Tapi..... itu adalah Giant Mole. Bukankah mereka masuk dalam kategori tikus?. Apa aman aku menyantapnya?. Aku tidak akan sakit terkena wabah mematikan setelah menyantapnya, benarkan?.

Aku ragu untuk menyantap daging Giant Mole. Namun disaat yang sama, aroma daging itu terus menggugah selera menyantap milikku. Setelah kebingungan untuk beberapa lama, aku mengambil pisau di paha kiriku.

"Saya rasa, satu gigitan tidak akan menyebabkan masalah" Ucapku saat mencengkram mayat Giant Mole cukup kuat.

Menyerah pada nafsuku, aku menggunakan pisau ditanganku untuk memotong daging Giant Mole seukuran bola ping pong.

Aku melihat sepotong daging segar di telapak tanganku. Dia mengeluarkan aroma yang begitu nikmat. Aku menelan ludah karena penasaran dengan rasa daging itu.

Kemudian, tanpa berfikir, aku memasukkan daging mentah itu kedalam mulutku.!!!

"Daging ini menyembunyikan sebuah kejutan!" Seruku dengan suara terkejut.

Rasa yang sungguh tidak biasa. Entah mengapa, rasa asam darah monster sangat cocok dengan rasa dagingnya yang mirip dengan rasa daging ayam ini. Tidak hanya itu, daging ini juga memiliki tekstur yang sangat lembut. Aku hanya perlu menggunakan sedikit tekanan untuk mengunyahnya, seolah daging itu meleleh. Daging ini juga juicy, membuat kenikmatannya ketingkat selanjutnya.

Tidak puas dengan secuil daging, aku memotong tubuh Giant Mole lagi. Kemudian, sekali lagi menyantapnya.

Aku begitu menikmati daging itu. Kemudian, saat aku merasa memotong daging monster itu terlalu merepotkan, aku menggunakan kedua tangan untuk merobek bangkai Giant Mole secara langsung.

Merobek mayat Giant Mole dengan tangan membuat aku mendapat potongan daging segar berukuran besar dengan cepat. Aku juga dapat langsung mengunyah daging yang aku robek. Kemudian, saat aku menatap sesuatu yang memiliki tekstur dan rasa yang berbeda, aku merasa hal ini begitu menyenangkan.

Setelah beberapa lama menyantap daging Giant Mole, sebuah Window Screen muncul didepanku.

< Agility Status Up - AGI + 1 >

< Skill Acquired - Heat Perception [ 1 ] >

Oh!! Aku mendapat bonus satu poin untuk AGI dan sebuah Skill. Bertambahnya Status AGI akan membuat gerakan dan reflekku menjadi semakin cepat. Mendapat Skill baru membuat aku semakin kuat.

Dan...

Aku jatuh terduduk.

"A a apa yan yang baru saja saya lakukan?" Setelah mengucapkan pertanyaan itu dengan suara bergetar, aku melihat kedua tanganku.

Mereka berwarna merah karena dilumuri oleh darah. Menoleh kedepan, aku bisa melihat bangkai Giant Mole yang terkoyak-koyak begitu berantakan.

Aku merasakan sesuatu bergerak didalam perutku dan sesaat kemudian, aku memuntahkan daging yang baru saja aku santap. Melihat gumpalan daging dan cairan berwarna merah di tanah membuat aku langsung berdiri dan melangkah menjauh.

Terdiam untuk beberapa lama, aku mencoba memproses apa yang terjadi dan… Dengan cepat aku mengambil Bleed Fair. Setelah itu aku langsung melangkah dengan cepat meninggalkan mayat Giant Mole.

Waktu berlalu...

"..."

Okay. Aku sudah tenang sekarang. Jujur, kejadian tadi benar-benar sulit dipercaya dan menakutkan. Aku tidak menduga, aku bisa menyantap daging mentah seekor monster dengan begitu lahap.

Di kota Rishtonbell aku tahu daging monster terasa nikmat di lidahku. Namun aku tidak tahu jika hal seperti tadi bisa terjadi.

Peristiwa tadi adalah salah satu keanehan yang aku temukan sejak tinggal di dunia ini.

Oh!! Skill baru.

[ Heat Perception ]

[+ Skill ini memungkinkan pemiliknya untuk merasakan, melihat, serta membedakan hawa panas yang ada disekitarnya. Skill ini memiliki jangkauan deteksi sejauh 30 m.

+ Setiap kali Skill ini naik satu Level, jangkauan deteksi Skill akan bertambah sebanyak 15 m.]

Ini Skill yang unik. Berkat Skill ini, aku dapat merasakan beberapa hawa panas yang ada disekitarku. Seperti saat ini, lima belas meter disebelah kanan, aku merasakan sebuah hawa panas sebesar bola basket. Hawa panas itu bergerak kesana kemari dengan cepat. Tidak hanya itu, Skill ini juga membuatku bisa menentukan jarak hawa panas yang aku rasakan dari tempat aku berdiri dengan akurat. Dengan Skill ini, aku juga bisa menemukan monster yang sedang bersembunyi dan lebih yang baik, aku tidak perlu takut dengan sergapan para monster.

Ini Skill yang sangat hebat, hahaha...

"..."

Tidak, aku tidak lari dari kenyataan saat membahas Skill ini. Aku ucapkan, aku tidak lari dari kenyataan.

Oh!! Lihat.

Sebuah pilar batu berwarna putih yang bisa menjadi penanda pintu masuk Dusn Hill juga ada di dunia ini. Aku pikir mereka hanya ada didalam game Ark Fantasy Online.

"Saya tidak menyangka pilar batu ini sangat besar jika dilihat dari dekat"

Sungguh besar, keras dan kokoh. Splendid!.

Sekarang, karena aku sudah ada disini, mari cari tempat tersembunyi untuk menaruh dan menyembunyikan Leather Bag milikku. Berburu sambil mengenakan ransel besar. Aku akan mengucapkan kata "tidak" pada situasi seperti itu.

Beberapa menit kemudian, setelah aku menyembunyikan Leather Bag, aku langsung pergi mencari Little Green Slime.

Hmm.. aku rasa mencari bukanlah kata yang tepat. Saat melihat Dusn Hill dari tempat aku berdiri, aku bisa melihat puluhan bola hijau melompat atau merayap kesana-kemari.

Tidak ingin membuang waktu, aku mendekati bola hijau terdekat.

Jump~ Jump~ Jump~.

Little Green Slime yang aku dekati melompat dengan penuh semangat. Melihat wujud mereka yang seperti bola ditambah kelakuan yang mereka buat, aku bisa mengatakan Little Green Slime masuk kedalam kategori imut, seperti layaknya anak kucing atau seekor kelinci.

Melihat mereka yang tidak berdaya membuat aku langsung menghunus Bleed Fair dan menusuk tubuh mereka. Sayangnya, seranganku sama sekali tidak berpengaruh, lubang yang aku buat dengan tusukan Bleed Fair menutup kembali tanpa meninggalkan bekas luka.

Aku kembali menusuk Little Green Slime beberapa kali namun seperti sebelumnya, luka mereka kembali menutup. Hal itu membuat Little Green Slime seolah sama sekali tidak pernah mendapat kerusakan.

Aku kembali menyerang Little Green Slime dan mengamatinya. Beberapa lama kemudian, aku ingat kelemahan yang dimiliki monster jenis Slime ada di Magic Stone mereka.

Menggunakan Bleed Fair, aku menghancurkan Magic Stone di tubuh Little Green Slime yang aku serang sejak tadi. Apa yang aku lakukan membuat Little Green Slime itu meleleh menjadi cairan kental berwarna hijau.

Aku berjongkok dan mengambil Magic Stone Little Green Slime yang hancur.

Sebelum hancur terbelah menjadi dua, Magic Stone itu memiliki bentuk bulat seperti kelereng dengan warna orange.

Mereka begitu indah sebelum hancur dan sekarang mere-

Aku memasukkan Magic Stone Little Green Slime kedalam mulutku. Aku tidak tahu kenapa aku langsung melakukan hal ini. Namun aku tahu, Magic Stone ini terlihat begitu nikmat, dan...

"Hhmm..! Magic Stone ini memiliki rasa seperti buah lemon"

< Skill Acquired - Poison Resistance [1] >

"Rasa nikmat ini membuatku ketagihan"

Berdiri, aku langsung mencari Little Green Slime lain. Merasakan kenikmatan Magic Stone Little Green Slime membuat aku ingin menyantap daging mereka. Namun, saat Little Green Slime dibunuh, tubuh mereka berubah menjadi cairan kental yang mengeluarkan bau tidak sedap. Tidak hanya itu, cairan hijau itu memiliki karakteristik seperti oli. Aku merasa ragu untuk menyantap cairan seperti itu.

"Jika saya tidak bisa menyantap daging Slime saat mereka mati, mungkin saya harus menyantap daging mereka saat mereka masih hidup?"

Yup. Aku rasa rencana itu mungkin bisa berhasil.

Untuk membuktikan teori yang aku buat benar atau tidak, aku memutuskan untuk menangkap satu Little Green Slime hidup-hidup. Aku begitu penasaran dengan tekstur dan rasa daging yang mereka miliki.

Little Green Slime merupakan monster yang tidak berbahaya. Menangkap mereka sangatlah mudah, kau hanya perlu berdiri dan menunggu mereka menyerangmu. Dengan begitu, kau bisa menangkap Little Green Slime seperti kau menangkap bola basket yang dioper kearahmu.

Setelah berdiri disamping Little Green Slime selama beberapa saat, aku berhasil menangkap dia saat dia melompat dan menghantam tubuhku.

Bite ~.

"Hmp!. Rasa mereka seperti puding lemon, sedikit asam dan menyegarkan, aku rasa dia cocok dimakan saat suasana panas"

Selesai mengucapkan itu, aku kembali menyantap Little Green Slime. Aku terus menyantapnya sampai.

< Max Health Poin Up - HP + 2 >

Kali ini status HP-ku yang naik. Cukup mengejutkan, aku mendapat bonus Status Poin sebanyak dua poin, dengan ini ak-

...

"Saya melakukannya lagi"

Aku kembali memangsa daging monster mentah-mentah. Kenapa aku tidak menyadari keanehan ini lebih cepat!.

Apa itu terjadi karena tidak ada darah dan mereka terlihat seperti jelly?. Dan juga, kenapa aku tidak pernah berfikir jika menyantap daging monster adalah hal yang tidak wajar, hal yang tidak pantas?. Apa yang sebenarnya terjadi padaku?.

Tidak menemukan jawaban yang aku inginkan membuat aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa sekarang.

...

"Ow ow ow"

Merasakan perih muncul di tanganku membuat aku sadar jika saat ini, Little Green Slime mencoba untuk mencerna tanganku. Kulit di kedua tanganku menjadi sangat tipis dan mulai mengeluarkan darah. Tanganku yang semula putih berubah warna menjadi merah muda.

Sadar jika Liitle Green Slime mencoba untuk menyantap aku, tanpa ragu, aku menggerakkan tangan kiriku untuk menggenggam dan menarik keluar Magic Stone dari dalam tubuhnya.

Apa yang aku lakukan membuat tubuh Little Green Slime berubah menjadi cairan menjijikkan yang membasahi lenganku.

"Euh... Menjijikkan" Ucapku saat melihat cairan hijau kental bercampur darah membasahi tangan kananku.

Semua hal aneh tadi membuat aku memutuskan untuk berhenti berburu sejenak.

Duduk disebuah batu, aku mencuci tanganku dengan air. Kemudian, aku mengolesi mereka dengan Potion. Dua puluh menit kemudian, tanganku kembali menjadi normal. Mereka sembuh tanpa meninggalkan bekas luka.

Apa yang terjadi membuat aku harus lebih berhati-hati saat memburu Little Green Slime. Aku tidak boleh membiarkan mereka menyantap aku.

Aku adalah seorang wanita yang dapat belajar.

Menoleh kearah sebuah bukit kecil, aku bisa melihat puluhan bola hijau berkeliaran kesana-kemari. Aku terdiam untuk sejenak saat melihat pemandangan itu, keinginanku untuk berburu berkurang.

[ Poison Resistance ]

[ + Mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh racun sebanyak 5 % saat tubuh terkena Status Poison.

+ setiap kali Skill ini naik satu Level, presentase pengurangan kerusakan akan ditambah sebanyak 5%.]

Skill tipe Resistance cukup sulit untuk di dapatkan. Karena itu, aku merasa senang bisa memiliki salah satu dari mereka secepat ini. Dan aku rasa, aku harus segera mencari Safe Area. Aku bisa memutuskan untuk kembali berburu atau kembali ke kota setelah aku beristirahat.