Chereads / Istoria De Eclaite / Chapter 21 - Beautiful Fallen Elf

Chapter 21 - Beautiful Fallen Elf

Dalam waktu singkat semua perhatianku di curi oleh gadis Fallen Elf itu. Dia begitu cantik dan menawan. Selama aku hidup aku belum pernah melihat keindahan seperti ini.

Sosoknya membuat jantungku berdetak kencang.

"Fuu~"

Fallen Elf itu menghela nafas setelah meletakkan ransel besar berwarna hijau yang dia bawa. Mengambil sebuah pita dari tas kecil di pinggang, dia mengikat rambut hitam sepinggul miliknya dengan gaya Ponytail. Saat dia melakukan itu telinga panjangnya beberapa kali tersentak dengan imut. Saat dia merapikan rambut, aku menyadari jepit rambut berbentuk daun yang dia pakai di atas dahi kirinya, jepit rambut itu memberi dia kesan kekanak kanakkan.

Selesai mengikat rambut, dia mengambil selembar kain putih dari dalam tas kecil lain di pinggangnya, dia menggunakan kain itu untuk mengusap keringat di wajah dan lehernya. Saat dia melakukan itu, aku memfokuskan mataku lebih tajam untuk melihat setiap detail gerakan yang dia lakukan. Dia begitu menggoda.

Kemudian dia menyantap sebuah Dry Fruit yang juga dia ambil dari tas kecil di pinggangnya. Gerakan yang di buat bibir merah mudanya saat mengunyah makan itu sangat menggoda, terutama saat dia mengisap ujung jari telunjuknya. Melihat itu membuat nafas ku menjadi sedikit berat, kemudian secara spontan aku meletakkan tangan kiri di atas dada untuk menggenggam dadaku yang tiba tiba terasa panas.

Dan saat aku tersiksa karena rasa panas di dalam dadaku, dia menoleh dan melihatku.

"Ada yang bisa aku bantu?"

Suara yang dia gunakan untuk mengucapkan kalimat itu begitu merdu. Sepasang mata berpupil emas yang menatapku sangat indah bagaikan permata Citrine, hidung di wajahnya yang begitu cantik memiliki garis dan lekuk yang mempesona, bibir merah muda miliknya sedikit basah sangat menggoda, dia memiliki kulit lembut nan kenyal berwarna putih bagaikan salju, baju berwarna hijau yang dia kenakan tidak bisa menyembunyikan lekuk tubuhnya yang indah.

Bagiku dia adalah gadis yang sempurna.

Dan, mendengar suaranya yang merdu terus menerus melelehkan pikiranku.

"..ni!. hey apa kau mendengarku, kenapa kau menatapku?, hey!!"

Tanpa aku sadari gadis Fallen Elf itu sudah berdiri di depanku, dia melambaikan tangannya yang halus di depan wajahku dengan pelan. Aku ingin merasakan kehangatan tangan itu, aku juga penasaran dengan kehalusan, kelembutan dan kekenyalan tangan itu.

"Bolehkah saya menyentuhnya?"

Oh!! No!!. Tanpa sengaja aku mengucapkan apa yang aku pikirkan, sadar dengan kesalahan yang aku buat, aku menutup mulut dengan dua tangan.

Aku sangat ceroboh.

Lihat. Berkat ucapan aneh itu gadis Fallen Elf mengerutkan dahinya, aku harus melakukan sesuatu, aku harus mengucapkan sesuatu agar tidak menghancurkan Event pertemuan kami. Namun apa yang harus aku ucapkan?. Melihat gadis itu sekali lagi aku menemukan sesuatu yang mungkin bisa menyelamatkan aku. Setelah menggerakkan kedua tangan yang menutup mulut aku mengucapkan.

"..Pisau di lengan atas sebelah kiri anda menarik perhatian saya, karena itu bolehkan saya menyentuhnya?"

Aku harap ini berhasil, aku harap ini berhasil, aku harap ini berhasil.

Mendengar ucapanku gadis Fallen Elf membuat raut wajah ragu tidak pecaya.

"Kau melihatku sampai seperti itu hanya karena sebuah pisau?"

"Apa saya melakukan sesuatu yang buruk?"

"Ya kau melakukannya!. Tatapanmu membuatku terganggu"

"..Maaf karena sudah mengganggu anda"

"Haa.. jika kau mengatakan kau hanya ingin melihat pisau milikku dari awal aku tidak akan merasa terganggu. Ini!, lihat pisau ini sepuasmu tapi. Jangan coba kabur sambil membawanya"

Saat mengucapkan itu gadis Fallen Elf menyodorkan pisau yang dia ambil dari lengan atas kirinya padaku, apa ini berarti Event pertemuan kami tidak hancur?.

Tentu saja Event pertemuan kami tidak hancur. Jika hancur, dia tidak akan menyerahkan pisau miliknya, dia mungkin akan langsung melaporkan aku pada Patrol Knight karena apa yang aku lakukan tadi.

Mengikuti arus, aku menerima pisau itu sambil mengucapkan.

"Saya tidak memiliki keberanian untuk membawa pergi pisau anda"

"Baguslah kalau begitu"

Gadis Fallen Elf kembali duduk di tepi air mancur setelah menyerahkan pisau itu. Dia kembali menyantap Dry Fruit dan sesekali dia melirik kearahku.

Tidak inginEvent pertemuan kami hancur, aku berhenti melihat dia dan mulai melihat pisau di tanganku.

Hmm.. Aku bisa mengucapkan pisau ini sangat indah. Pisau ini terbuat dari metal berwarna perak, di bagian sambungan antara gagang dan mata pisau terdapat sebuah permata berwarna ungu. Sarung pisau ini juga sangat bagus, dia terbuat dari kayu yang dicat hitam dan di hiasi dengan dekorasi ukiran daun dan akar terbuat dari metal. Menghunus pisau, aku bisa melihat pantulan mataku di permukaan mata pisaunya yang seperti cermin.

"Hmm.. sepertinya ini adalah pertama kalinya aku melihat mataku yang pupil ungu"

Kembali ke pisau. Aku penasaran apa aku bisa menggunakan Skill Daggermanship menggunakan pisau?, mungkin aku harus mencobanya.

"[Sting Bee]"

Gadis Fallen Elf melihatku dengan wajah terkejut saat aku menggunakan Tecnique Sting Bee dari Skill Dagger Mastery. Apa dia terpukau melihat gerakan yang aku lakukan?.

"Apa yang kau lakukan?"

Ucap gadis Fallen Elf dengan nada panik diwarnai sedikit rasa marah.

"Menggunakan Technique menggunakan pisau milik anda?"

"Jangan menggunakan Technique di kota!!, apa kau ingin di tangkap Patrol Knight?, cepat kembalikan pisauku"

Mengucapkan kalimat itu dengan rasa marah, gadis Fallen Elf mengambil pisau miliknya dari tanganku. Dia kemudian memalingkan wajah sebelum melangkah menjauh, saat duduk di tepi air mancur dia mulai menghiraukan keberadaanku.

Oh!! Tidak!!. Kembalilah, kembalilah berbicara padaku. Aku mohon.

AAaaa.. aku bisa melihat api mulai membakar Event pertemuan kami, jika ini terus berlanjut dia akan menjadi abu, aku harus melakukan sesuatu lagi. Namun!!, Apa yang harus aku lakukan kali ini?.

Menyadari ransel besar berwarna hijau yang dia bawa, mungkinkah.

"Apa anda seorang Supporter?"

"..Iya aku seorang Supporter. kenapa kau menanyakan itu?"

Dia mengucapkan kalimat itu dengan kesal, ini sangat buruk, jika tidak segera memperbaiki keadaan ini...

"Apa anda bebas?, saya ingin menyewa jasa anda"

"Sekarang kau berbicara soal pekerjaan, apa yang sebenarnya kau inginkan dari aku?"

Gadis Fallen Elf itu bertanya dengan kesal sambil memberiku tatapan tajam. Melihat reaksi itu, aku tidak bisa mengucapkan "aku menginginkan kamu", jika aku melakukannya, aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi.

"Anda tahu, sejak tadi pagi saya mencari seorang supporter wanita di plaza selatan, namun saya tidak berhasil menemukan satupun supporter wanita. Kecewa dan lelah saya bermaksud untuk kembali dan melanjutkan mencari Supporter wanita besok setelah meminta saran Ellis. Dalam perjalanan kembali saya memutuskan untuk melihat air mancur ini demi merubah suasana hati. Tidak lama setelah itu anda datang, kemudian saya tertarik dengan pisau milik anda"

Dengan menceritakan apa yang aku lalui hari ini pada gadis Fallen Elf itu, Aku harap api yang membakar Event pertemuan kami dapat di padamkan

"Aku tidak tertarik mendengar apa yang kau lalui hari ini dan aku tidak percaya kalimat terakhir yang kau katakan"

Mengucapkan kalimat itu dengan nada dingin dia kembali memalingkan wajah, dia menghiraukan aku dengan menyantap sebuah Dry Fruit.

AAaaa... Event pertemuan kami berubah menjadi abu.

Apa masih ada harapan jika aku mencoba berbicara padanya lagi?. Meski tidak ada harapan aku harus kembali berbicara dengan dia. Namun, saat aku ingin mengucapkan sesuatu mulutku tidak ingin terbuka, entah mengapa aku jadi merasa takut dia akan menghiraukan aku.

Kecewa dan sedih, aku memutuskan untuk pergi, aku akan berbicara dengan dia lagi besok jika kami bertemu lagi.

"..Tapi sekarang aku tertarik dengan alasan kenapa kau hanya mencari Supporter wanita, dan jika aku menerima pekerjaan ini apa yang harus aku lakukan?"

Ohh!!!. Aku tidak menyangka dia juga menginginkan Event pertemuan kami. Mengetahui ini membuat aku sangat senang. Berbalik, aku melihat gadis Fallen Elf.

"Berhenti tersenyum!. dan cepat katakan apa yang ingin aku ketahui!"

Mendengar kalimat itu, aku melangkah mendekat untuk duduk di sampingnya, namun dia memindahkan ransel besar berwarna hijau miliknya untuk memisahkan kami. Aku sedikit kecewa dengan hal ini, namun aku harus memberi dia jawaban.

"Saya mencari supporter wanita karena saya tidak merasa nyaman dekat dengan seorang pria. Soal pekerjaan yang ingin saya berikan. Saya ingin Supporter yang saya sewa memproses buruan yang saya kalahkan. Jujur, saya tidak pandai dalam memproses monster"

"Itu pekerjaan yang sangat mudah, apa kau yakin ingin menyewa seorang Supporter hanya untuk melakukan itu?"

Gadis Fallen Elf kembali meragukan aku dengan mengucapkan kalimat itu.

"Ya, saya ingin menyewa jasa anda untuk melakukan itu dan. em.. bukankah memproses monster adalah pekerjaan utama seorang Supporter"

"Seorang Supporter tidak hanya memperoses monster yang kau kalahkan. Mereka juga bisa membantumu berburu, terkadang mereka bisa menjadi pemandu untuk menjelajahi Dungeon, beberapa dari mereka bahkan bisa menjadi Informan yang menjual informasi lokasi berburu yang menguntungkan dan sebagainya. Perlu kau ketahui, jika kau mencari Supporter wanita kau seharusnya pergi ke plaza barat bukan ke plaza selatan"

"..Saya tidak tahu semua itu. Emm.. jadi, apa anda berminat menerima tawaran saya?"

Mengucapkan itu, aku melihat si gadis Fallen Elf.

"Jika kau memberiku empat puluh persen hasil penjualan Item yang di dapat dari dalam Dungeon. aku akan menerima tawaran pekerjaan yang kau berikan"

Dia mengucapkan kalimat itu dengan nada dingin setelah memalingkan wajah.

Bayaran yang dia minta dua kali bayaran normal seorang Supporter yang aku dengar. Ini adalah kesepakatan yang buruk untukku, aku bisa menawar bayaran yang dia inginkan, NAMUN!!.

Namun, aku tidak ingin melepaskan kesempatan untuk dekat dengannya, aku bisa saja menolak permintaan tidak masuk akal ini dan mencari Supporter lain. NAMUN!! dan namun!!, aku tidak akan melakukannya. Bagiku ini adalah harga yang murah agar aku dapat menjelajahi Dungeon dengan gadis Fallen Elf yang cantik ini.

Selain aku ingin dia mendampingi aku menjelajahi Dungeon, aku juga ingin dia menjadi temanku atau mungkin lebih dekat lagi, karena itu.

"Saya akan menerima tawaran anda dengan senang hati, saya juga akan merasa senang jika anda mau mengajari saya berbagai macam tips untuk menjelajahi Dungeon"

"Fuu~ ..baiklah. aku akan menerima pekerjaan ini dengan kondisi yang kau katakan tadi"

Mendengar dia mengucapkan itu aku tersenyum bahagia.

"...Ruciel"

"Maaf"

"Na.ma.ku Ruciel, siapa namamu?"

"Ah!, Eclaite, namaku Eclaite senang berkenalan dengan anda nona Ruciel"

Memperkenalkan diri aku mengulurkan tanganku pada Ruciel. Melihat apa yang aku lakukan Ruciel dengan ragu menyabut tangaku. Dengan ini kami resmi membuat kesepakatan dan berkenalan. Dan...

[Seperti yang aku duga tangannya sangat lembut dan kenyal, tidak hanya itu dia juga hangat]

Aku mengelus bagian belakang tangannya dengan jempol untuk merasakan kelembutan dan kehangatan tangannya lebih dalam.

"Hey!!. Apa yang kau lakukan?, sampai kapan kau mau memengang tanganku?"

Mendengar pertanyaan itu aku segera melepas tangan Ruciel.

"Ah!! Maaf nona Ruciel, saya sangat senang dengan apa yang terjadi hingga membuat saya sedikit melamun"

Aku meminta maaf dan Ruciel mengelus bagian belakang tangan kirinya dengan tangan kanan. Dia memberiku raut wajah kesal dan tatapan tajam penuh curiga sebelum mengucapkan.

"Jangan gunakan nona di depan namaku, kau bisa memanggilku Ruciel seperti orang lain"

"Tapi-"

"Tidak ada tapi jika kau masih ingin menyewa jasaku, mengerti?"

Aku mengagguk dengan cepat setelah mendengar ancaman itu.

"Jadi. kapan kau dan aku akan berburu?, berapa lama kau akan menyewa jasaku?, dimana kau dan aku akan bertemu sebelum berangkat? dan siapa saja anggota party-mu?"

Hold a second.. i am feeling dizzy when hear that rapid question.

"Emm.. saya ingin mulai berburu besok, saya masuk ke dungeon di pagi hari sekitar pertengahan bell pertama dan kedua. Karena saya membuat jadwal untuk berburu dari pagi sampai sore selama tiga hari kemudian libur satu hari saya ingin menyewa jasa Ruciel sebagai Supporter selama satu bulan. Kita bisa menggunakan tempat ini sebagai titik pertemuan sebelum menjelajah Dungeon. Dan untuk Party.. saya tidak memilikinya, selama satu bulan setelah menjadi Adventure saya selalu berburu di dalam Dungeon sendirian"

"Tunggu sebentar. Apa kau baru saja mengatakan kau adalah Adventure pemula dan kau berburu sendirian?"

"Umm... ya?"

"Apa kau gila, kau Adventure pemula!, kenapa kau sangat ceroboh dan memutuskan untuk berburu sendirian, apa kau tidak tahu itu sangat berbahaya?"

Ruciel mengucapkan kalimat itu dengan nada sedikit tinggi.

"Saya tidak memiliki pilihan lain.Saya baru saja datang kekota ini, saya tidak punya kenalan yang bisa saya ajak untuk membuat Party, dan jika saya ingin masuk kedalam sebuah Party saya ragu mereka akan menerima Adventure Rank E seperti saya. Selain itu, untuk beberapa waktu yang lalu, saya memiliki alasan khusus kenapa saya tidak bergabung kedalam sebuah Party. Karena semua itu saya menjelajahi Dungeon sendirian. Namun tenang saja, saya yakin dengan kekuatan saya karena itu saya dapat berburu sendirian dengan mudah, sa-"

"Sudah cukup, berhenti bercerita, aku mengerti. Aku hanya perlu datang ke tempat ini setengah bell setelah bell pertama kan?"

"Ya itu benar"

Saat aku menjawab pertanyaan itu dengan senyuman Ruciel memijat keningnya dengan tangan kanan. Melihat itu aku jadi ingat Aztaroth juga sering melakukannya saat aku berbicara dengan dia. Aku heran kenapa orang orang di sini suka melakukan itu.

Selesai memijat kening Ruciel kembali memangsa Dry Fruits.

Seperti yang mereka ucapkan, apa pun yang di lakukan gadis cantik akan selalu terlihat indah, saat ini aku bahkan tidak bisa memalingkan pandanganku.

Aku bisa terus melihat pemandangan ini untuk beberapa jam ke depan tanpa istirahat.

"Apa masih ada yang ingin kau katakan lagi di kesepakatan yang kau dan aku buat?"

Selain mengucapkan kalimat itu dengan perasaan terganggu Ruciel juga melihatku dengan tatapan tajam.

"Tidak, tidak ada"

"Lalu kenapa kau masih ada disini?, apa tidak ada yang ingin kau lakukan?"

"Ah!. Ruciel benar, saya ingin membeli beberapa baju"

Menoleh keatas aku bisa melihat langit biru berubah menjadi sedikit orange, jika tidak cepat toko baju akan tutup. Jika itu terjadi hari ini aku terpaksa mengenakan pakaian dalam dengan noda darah. Aku tidak menginginkan itu. Aku harus segera pergi.

"Kalau begitu sampai jumpa besok Ruciel, saya pergi dulu"

"Ya~ sampai jumpa besok"

Dia mengucapkan itu dengan nada dingin dan membuat lambaian kecil mencoba mengusirku.

Setelah mengucapkan kalimat perpisahan aku segera pergi meninggalkan air mancur menuju toko baju. Beruntung, saat sampai di sana mereka belum tutup dan aku berhasil membeli beberapa baju, celana panjang dan banyak pakaian dalam.

Dengan baju baru di tangan aku kembali ke penginapan, berkat bertemu dengan Ruciel hari ini menjadi..

"Hari yang paling super duper mega giga maximum sangat sangat menyenangkan".

Aku tidak sabar menunggu hari esok tiba.

"Hari dimana saya akan menjelajahi Dungeon dengan gadis cantik"