Chereads / Istoria De Eclaite / Chapter 25 - Tiba tiba berpisah

Chapter 25 - Tiba tiba berpisah

Daaan dua minggu lebih satu hari berlalu tanpa terasa.

Apa setiap hari berlalu dengan cepat karena sekarang aku di temani seorang gadis cantik?.

Yes! and yes of course.

Saat menghabiskan satu hari dengan gadis cantik tentu saja semua akan berlangsung dengan cepat. Itu bisa terjadi karena kita merasa sangat senang. Kehadiran seorang gadis cantik juga memberi suplai semangat yang sangat banyak yang berpetualang di dalam Dungeon. Setiap saat akan menjadi sangat menyenangkan hingga membuatku berharap satu hari memiliki empat puluh delapan jam.

Gadis cantik yang aku bahas berada disampingku sekarang.

Seperti kemarin, sekarang aku bersama Ruciel. Seperti kemarin kami akan menjelajah dan berburu di dalam Dungeon. Seperti kemarin, hubungan kami tidak beru-tidak!!.

Hubungan kami harus berubah. Aku ingin lebih dekat dengan Ruciel. Dua minggu sudah berlalu dan hubungan sosial kami masih berada di tingkat "kenalan". Aku merasa kami tidak menjadi semakin dekat. Aku tidak ingin membiarkan ini terus berlangsung. Aku ingin hubungan sosial kami berubah menjadi "teman".

Jika hubungan sosial kami terus berada di tingkat seorang kenalan dan tidak pernah berubah, impianku untuk tid-

"Ehem!. maafkan saya"

"Kenapa kau mendadak meminta maaf"

Ruciel melihatku dengan tatapan tajam setelah mendengar ucapanku. Dia juga memasang wajah "apa orang ini sudah gila" dan menjauh satu langkah dariku.

[Kenapa kau membuat reaksi seperti itu, tidakkah anda tahu, itu sedikit menyakitkan?]

Reaksi yang dia tunjukkan memang menyakitkan, namun Ruciel adalah Heroine-ku. Ini membuat semua luka yang dia berikan padaku sembuh dengan sangat sangat cepat. Dan sekarang, aku harus mengucapkan sesuatu agar Ruciel tidak melangkah lebih jauh.

"Hiraukan saya, ini hanya gumaman tidak penting"

"Benar.."

Mengucapkan kalimat singkat itu Ruciel mempercepat langkah kakinya, dia mencoba meninggalkan aku di belakang. Lagi.

"Apa hari ini kau akan berburu Plant Type Monster dan Insect Type Monster lagi?"

Ruciel langsung mengucapkan pertanyaan itu sesaat kami sampai di Plaza selatan Denbu.

"Tentu, memburu Nutnuts atau Starg Beetle memberi saya banyak uang. Memburu mereka lagi hari ini bukanlah ide yang buruk"

"Kalau begitu, hari kau dan aku akan mengikuti jalur perburuan seperti kemarin"

Ucap Ruciel sambil meletakkan ransel besar berwarna hijau yang dia bawa di lantai plaza. Menempati kursi dibawah pohon rimbun, Ruciel mulai memeriksa perlengkapan yang dibawa. Duduk di sampingnya untuk melakukan hal yang sama aku mengucapkan.

"Saya ingin berburu di tempat lain jika bisa. Foltian Great Dungeon sangat menarik. Saya tidak ingin berulang kali berburu di tempat yang sama, saya ingin menjelajahi bagian-bagian Dungeon yang tidak saya ketahui. tentu saja jika kita tidak menemukan Nutnuts atau Starg Beetle saat menjelajah di jalur baru, memburu monster berharga tinggi masih menjadi syarat wajib di perburuan hari ini"

Mendengarku Ruciel berhenti memeriksa perlengkapan didalam ransel besarnya, dia menatapku untuk beberapa saat kemudian menghela nafas.

"Haa.. bagaimana kalau kau berburu di wilayah utara. Kau bisa memburu Venpla untuk mengambil racun mereka atau Goltree yang memiliki buah emas"

"Kalau begitu mari kita pergi ke wilayah utara"

"..Apa kau sadar monster yang aku sarankan masuk kedalam kategori monster Rank D. Kau langsung setuju bukan karena kau tidak tahu monster itu kan?"

"Tentu saja, saya tahu monster yang bernama Venpla dan Goltree, alasan saya setuju dengan rencana ini karena saya perc-"

"Aku tidak ingin mendengar kalimat kau mempercayai saranku dan berfikir semua akan baik baik saja"

"Kenapa?"

"Jangan bertanya kenapa padaku!. Kau harusnya lebih waspada, apa kau tidak pernah berfikir aku akan menipu atau menjebakmu"

"Kita sudah pernah melakukan percakapan ini, dan saya akan mengucapkannya sekali lagi dan akan lagi. Saya tidak pernah berfikir seperti itu karena saya tahu Ruciel adalah orang yang sangat baik hati dan perhatian"

"A..ak. lupakan!. Segera bersiap siap kau dan aku akan masuk kedalam Dungeon sebentar lagi"

"Okay"

Membalas ucapan Ruciel dengan senyuman aku kembali memeriksa perlengkapan yang aku bawa di dalam Leather Bag. Beberapa lama kemudian kami masuk kedalam Dungeon. Melewati Dungeon Gate kami berakhir di dalam hutan lebat.

"Saya penasaran apa nama hutan ini adalah Mist in Giant Forest?"

"Itu benar, kau dan aku beruntung muncul di hutan ini. Tempat Venpla dan Goltree berkeliaran tidak terlalu jauh, kita tidak bisa sampai disana dengan cepat, namun.Saat berada disini kau dan aku harus waspada dengan Crawer"

"Saya setuju"

Mist in Giant Forest bukanlah hutan biasa. Setiap pohon di hutan ini berdiameter sekitar dua sampai tiga meter, sebuah pohon yang tidak sanggup dipeluk sendirian.Hutan ini juga di selimuti kabut tipis yang dingin. Mist in Giant Forest merupakan hutan terluas di lantai satu Foltian Great Dungeon yang menutupi hampir seluruh wilayah utara. Dia juga terkenal sebagai surga para Insect Type Monster. Karena hari masih pagi, kabut di hutan ini lebih lebat, membuat jarak pandang kami menjadi terbatas.

Ah!!, untuk Crawer yang di ucapkan Ruciel tadi, merupakan Insect Type Monster. Dia memiliki tubuh seperti kodok namun memiliki tangan dan kaki seperti raptor. Tubuhnya di tutupi cangkang berwarna putih pucat. Apa yang membuat monster ini berbahaya adalah cara berburu mereka. Selain memiliki Paralyze Posion, menyerang mangsa secara berkelompok, rata rata sekitar sembilan sampai sebelas Crawer untuk satu mangsa.

"Waktunya berburu"

"Tetap waspada dengan keberadaan Crawer"

Peringat Ruciel dengan tegas.

"Jika Ruciel memiliki Grebas semua akan baik baik saja"

Ucapku saat melangkah mendahului Ruciel. Aku tidak perlu kuatir dengan Crawer karena aku bisa mendeteksi keberadaan mereka menggunakan Mana Perception. Kami bisa lari sebelum mereka mendekat.

"Jangan telalu optimis dan. ..kau salah jalan"

Mendengar itu aku berbalik. Aku melihat Ruciel yang berhenti melangkah. Menggerakkan tangan untuk menunjuk kearah kanan dia mengucapkan.

"Untuk sampai di wilayah Venpla dan Goltree kau dan aku harus mengambil jalan ini"

Selesai memberi tahuku,Ruciel melangkah terlebih dahulu kejalan yang dia tunjuk dan aku kembali melangkah untuk mengikuti dia.

"Tetap di belakangku"

"Okay"

Di pandu Ruciel kami menjelajai Mist in Giant Forest untuk beberapa lama.Dalam perjalanan kami bertemu dengan beberapa monster namun aku lega mereka bukanlah Crawer. Kami mendapat Magic Stone tambahan.

Keluar dari Mist in Giant Forest, kami memutuskan untuk segera pergi ketempat dimana Venpla berkeliaran. Kami pergi ke bagian timur Big Forest yang ada di sisi barat Mist in Giant Forest.

Kami menginginkan Item dengan nama Venom Seed Pouch yang di miliki Venpla dan Golpel Fruit milik Goltree. Menginginkan mereka dalam jumlah banyak, aku langsung berburu saat sampai di tujuan.

Venpla adalah Plant Type Monster. Diamirip dengan bunga bangkai berwarna ungu setinggi dua meter, dia memiliki empat kaki terbuat dari batang pohon, dia juga memiliki dua buah lengan yang terbuat dari akar dengan sebuah tanaman berbentuk kantung semar sebagai tangan. Venpla menggunakan tangannya untuk menembakkan benih berbentuk jarum yang terisi racun pada musuhnya.

Untuk mendapatkan Venom Seed Pouch, aku harus memotong dua tangan Venpla sebelum membunuhnya dengan Spell Bullet of Light.

Sebelum istirahat siang tiba, kami berhasil memburu sembilan Venpla dan mendapat sebelas Venom Seed Pouch yang masih dalam kondisi bagus. Selesai istirahat dan menyantap makan siang, kami kemudian pergi ke bagian barat Big Forest untuk mencari Goltree.

Goltree yang kami cari juga Plant Type Monster. Dia seperti Nutnuts memiliki tubuh seperti manusia, namun berbeda dengan Nutnuts karena tubuh Goltree membungkuk layaknya orang tua. Di punggung Goltree tumbuh satu pohon kecil, dia dihiasi dengan puluhan buah berwarna emas sebesar kepalan tangan. Peltree lebih kuat dari Nutnuts karena dia memiliki lima pasang akar yang menjadi lengan dan tubuh yang cukup keras.

Saat sore tiba kami hanya bisa mengalahkan dua Peltree, hal ini terjadi karena selain kuat jumlah mereka juga tidak banyak. Mereka hampir masuk dalam kategori Rare Monster. Mereka langka namun memiliki banyak buah, kami berhasil mengumpulkan dua puluh tiga Golpel Fruits dari tubuh mereka.

Setelah beristirahat untuk beberapa lama, kami memutuskan untuk mengakhiri perburuan hari ini.Untuk kembali kekota, kami memutuskan untuk menggunakan Mini Dungeon Gate yang ada di tepi Nor Forest tidak jauh dari bagian barat Big Forest. Pejalanan sore kami diantara pepohonan bisa di bilang menyenangkan sebelum.

"Ruciel bersiap, monster datang dari arah tenggara"

Peringatku pada Ruciel, di saat yang sama aku menghunus Bleed Fair.

"Aku penasaran bagaimana kau selalu bisa tahu ada monster yang datang"

Ruciel menyiapkan Bow setelah mengucapkan itu.

"Intuisi seorang wanita?"

"...."

Kami sudah menghunus senjata dan siap untuk bertarung saat hawa panas itu mendekat dengan cepat. Beberapa saat kemudian seekor Leaf Boar muncul dari dalam semak belukar.

"Oh My Goddess!!"

Berkat Skill Heat Perception aku tahu ada monster yang mendekat namun aku tidak sosok monster itu sebelum melihatnya. Kemunculan Leaf Boar disini adalah mimpi yang sangat buruk.

"Ruciel kita pergi dari sini"

"kenapa?, itu hanya seekor Leaf Boar. Dengan kemampuan yang kau miliki, kau bisa mengalahkan Leaf Boar itu dengan mudah"

"Kita pergi dari sini sekarang!!"

Ucapku dengan tegas. Jika aku bertarung disini dan tanpa sengaja aku menghirup aroma darah Leaf Boar. Aku tidak bisa membayangkan reaksi Ruciel saat itu terjadi. Dan aku tidak ingin itu terjadi.

"..Baiklah aku mengerti. Pergilah lebih dulu aku akan menghambatnya"

Mengucapkan itu Ruciel menyiapkan Bow miliknya, dia mengincar Leaf Boar dan siap untuk menembak.

"Jangan serang dia!!"

Aku terlambat. Ruciel menebakkan anak panah di Bow miliknya. Tembakan itu menembus kaki depan sebelah kiri Leaf Boar. Dia tidak jatuh dan terus berlari, kemudian secara ajaib anak panah di kakinya menghantam akar pohon, apa yang terjadi membuat luka di kakinya menjadi luka sobek yang sangat lebar. Darah mengalir deras dari luka itu

"Sial!!"

Melihat itu aku langsung menutup hidung. Berbalik kebelakang, aku langsung berlari sekuat tenaga. Ruciel mengejarku. Namun setelah berlari sejauh empat meter tubuhku langsung berhenti

"Kenapa kau berhenti?"

Aku mulai kehilangan kendali sebelum Ruciel mengucapkan pertanyaan itu. Dan sekarang, Aroma darah Leaf Boar membuat efek samping Skill Heart of Monster sepenuhnya mengambil alih tubuhku.

"Tidak!!. Terus berlari jangan berhenti, aku mohon"

Diluar keinginanku tanganku menggenggam erat Bleed Fair. berbalik menghadap Leaf Boar, perlahan dia melangkah mendekati monster itu, dia siap menyerangnya dengan seluruh tenaga.

"Jangan!. Berhenti!!. Jangan mendekat, TIDAKK..!!!!"

Tubuhku berlari di luar keinginanku.

.......

Aku baru bisa mengendalikan tubuhku setelah aroma dan rasa Leaf Boar berubah.

Dengan panik aku melihat kebelakang. Di sana Ruciel berdiri membeku dengan wajah pucat, matanya yang terbuka lebar diwarnai ketakutan, dia mengarakan Bow yang terisi anak panah kearahku, dia siap untuk menembakku kapan saja.

"Ruciel"

"Hie~"

Ketakutan di dalam tubuh Ruciel terlihat dengan jelas setelah aku memanggil dia. Dengan langkah terhuyung, dia mengambil beberapa langkah kebelakang.

Melihat itu membuatku sedih.

Aku berdiri mencoba mendekatinya, namun saat aku melangkah mendekat, Ruciel mengambil langkah lain kebelakang.

Ini tidak seperti bayangan Ruciel, saya bisa menjelaskannya"

"Berhenti!!, jangan mendekat atau aku akan menembakmu"

Mendengar peringatan itu aku langsung berhenti, sama seperti dia, aku juga merasa takut. Aku takut dia akan pergi, aku takut dia akan menceritakan kejadian ini pada orang lain, aku takut tidak ada orang lain yang ingin mendekatiku setelah mereka tahu hal ini.

Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan saat ini. Aku hanya tahu aku tidak ingin sendiri.

"Ruciel?"

Kebingungan, aku melihat kedua tanganku yang berlumuran darah. Entah mengapa saat melihatnya aku merasakan kebencian. Untuk pertama kalinya aku sangat membenci darah yang melumuri tanganku.

"Jangan membenci saya. Saya mohon, saya tidak ingin sendirian"

Mengucapkan itu, aku berusaha membersihkan darah yang menyelimuti tanganku dengan mengusapkannya kebaju yang aku pakai. Darah inilah yang membuat Ruciel takut, jika darah ini hilang dia akan kembali seperti semula, karena itu.

"Tetaplah disini, tetaplah disamping saya"

Saat mengucapkan ini mataku menjadi panas, tidak lama kemudian aku merasakan air mata membasahi pipiku.

"Saya takut jika anda pergi, saya takut sendirian, saya mohon jangan pergi, tetaplah bersama saya"

Tubuhku menjadi lemas dan aku jatuh terduduk, air mata membasahi tanah saat aku melihat tangan berdarahku menyentuh lantai hutan, kepalaku mulai pussing dan padangan mataku mulai kabur, dadaku menjadi sesak dan aku kesulitan untuk bernafas.

Aku tidak tahu apa yang terjadi. Ini sangat menyakitkan dan menyedihkan, ini juga membuat tubuhku terasa dingin.

"..Aku mengerti, jadi tenanglah dan berhenti menangis"

Mendengar ucapan Ruciel aku menoleh keatas. Aku bisa melihat dia memberiku senyum canggung danraut wajah tidak tahu berbuat apa. Melihat Ruciel masih ada di depanku membuat aku sangat senang, dia tidak akan meninggalkan aku sendiri, dia akan berada di sisiku, karena itu.

"Hiks~ saya lega. Hiks~ saya lega Ruciel tidak akan pergi"

Aku mengucapkan itu sambil meneteskan air mata kebahagiyaan dengan deras. Mengetahui Ruciel tidak akan pergi, aku mengusap air mata yang membasahi pipiku sambil terus mengucapkan "aku lega ruciel tidak akan pergi".

"aku ingin ..... berhenti berburu hari ini, aku tidak ingin ...., kau dan aku ... bertemu ....... lagi ........"

Apa yang di ucapkan Ruciel selanjutnya membuat pikiran dan tubuhku membeku. Aku merasa seluruh harapan yang aku miliki tenggalam dalam laut keputusasaan tanpa dasar.

Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan.

"..............."

"..........."

"$#%%^&8RdfE"

..Aku merasa benda cair dan sesuatu mengusap tubuhku sebelum aku mendengar suara aneh yang terdengar familiar itu.

"@#%$^$$##*&#@FWw1"

..Kami berjalan diantara pepohonan rimbun.

"Sse#%#!%^$$"

..Sebuah tangan mengganggam tangaku, meski tangan itu terasa hangat saat ini aku kedinginan.

"$#@#$hts$%sawT@#"

..Cahaya menyelimuti kami sebelum kami berpindah tempat.

"@@#$sdfe%&%^*f"

..Aku melihat puluhan titik cahaya dalam kegelapan.

"%$56dSD%^&*#@!"

..Sosok seseorang mengusap dahiku saat aku terbaring di tempat yang cukup empuk.

"........selamat malam"

..Ucap sosok itu sebelum mataku di selimuti kegelapan.

...........

Setelah Ruciel mengucapkan dia tidak ingin lagi berburu denganku aku tidak ingat dengan apa yang terjadi. Aku hanya tahu, pagi di hari selanjutnya, aku bangun di kamar penginapan