Tubuh Giant Plant terbaring ditanah. Dia tidak lagi bergerak setelah menerima serangan Magic gabungan para Adventure.
"Kita berhasil!"
"Dia kalah"
"Monster sialan itu akhirnya mati"
"Rasakan bangsat!!"
....
Para Adventure mengucapkan kegembiraan mereka melihat Giant Plant tidak lagi bergerak. Usaha keras mereka telah membunuhnya. Aku ingin mengatakan itu namun sebenarnya Giant Plant belum mati. Aku bisa merasakan aliran Mana-nya yang masih mengalir dengan deras.
Ini adalah Event-Special Raid. Karena itu aku tahu Monster Boss yang muncul di sini tidak akan mudah di kalahkan.
Menoleh kearah Ruciel, aku memberinya sebuah senyuman dan mengucapkan.
"Monster itu sudah mati. Sekarang, bisakah kita pergi dari sini?"
Mendengar pertanyaanku Ruciel membuat raut wajah kesulitan sebelum akhirnya mengangguk dengan ragu-ragu.
"..Baik, kita pergi dari sini"
Aku sangat senang saat mendengar kalimat itu keluar dari mulutnya. Tempat ini sangat berbahaya, bagaimanapun juga Monster Boss Event - Special Raid tidak akan kalah dengan mudah.
Mendengar dia bersedia segera pergi membuat hatiku merasa sangat lega. Tidak ingin membuang kesempatan aku mengucapkan.
"Bagus!. Mari kita ambil Leather Bag yang kita jatuhkan"
Selesai dengan kalimat itu, aku langsung mengambil tangan kanan Ruciel dan menarik dia pergi dari tempat ini. Aku harus melindungi dan menjauhkan dia dari bahaya.
"Aku bisa berjalan sendiri"
"Saya menolaknya. Saya berfikir sesuatu yang buruk akan terjadi pada Ruciel disini. Pertempuran ini membuat jantung saya berdetak kencang. Saya takut kita berpisah lagi. Karena itu biarkan saya memegang tangan Ruciel sekarang"
"..Baiklah ..terimakasih Eclaite"
Aku mengangguk setelah mendengar jawaban itu. Menggenggam tangan Ruciel sedikit lebih kuat aku mulai mempercepat langkahku sedikit.
".. Aku sudah mengalahkan monster itu, kenapa dia belum keluar"
Bisikan lirik Ruciel membuat aku mengerutkan keningku. Aku ingin bertanya apa maksud Ruciel. Namun aku tidak sempat melakukannya, karena aliran Mana redup Giant Plant yang aku perhatikan tiba-tiba kembali terbakar, menjadi besar dan kemudian mengalir lebih deras bagaikan ombak. Mengetahui itu, aku kembali mempercepat langkahku.
"Bisakah kau berjalan lebih pelan, kenapa begitu terburu-buru"
"..."
Beberapa saat kemudian aliran Mana itu berkumpul. Aku tahu apa yang akan di lakukan monster itu dengan Mana yang dia kumpulan. Dan aku sangat, sangat, sangaaaaat tidak ingin mengucapakannya.
"LIHAT MONSTER ITU MENYEMBUHKAN DIRI!!"
Jangan ucapkan kalimat itu dengan berteriak.
"Huh!?"
Lihat, kalian menarik perhatian Ruciel. Dia menoleh kebelakang sekarang.
"MONSTER ITU BELUM MATI SIAPKAN SENJATA KALIAN"
Ohh.. kalimat itu juga sebaiknya tidak di teriakan. Kalian seharusnya berlari menjauh selagi masih sempat. Dan kalimat itu kini membuat Ruciel sulit untuk di tarik. Dia kini mencoba membuatku berhenti.
"Tunggu Eclaite!, Berhenti!, Monster itu belum mati. Cepat ber-Wa!!"
Menghiraukan ucapan Ruciel, aku langsung memeluk dia di pinggul kemudian meletakkan dia di bahu kananku. Membawa Ruciel seperti kantung beras, aku berlari dengan cepat kearah hutan. Aku ingin segera pergi dari tempat ini menuju ketempat yang lebih aman.
Bertarung dan mencoba mengalahkan monster yang bisa bangkit lagi setelah dihajar setengah mati. Tidak terimakasih. Monster Boss di Event-SpecialRaid sangat, sangat, sangaaaaat berbahaya. Aku tidak ingin membiarkan Ruciel berkeliaran di tempat berbahaya ini. Aku tidak ingin dia mati. Karena itu aku memutuskan untuk membawa Ruciel pergi dari sini secepatnya. Meski dengan paksaan.
"Wa.. Eclaite turukan aku!"
"Tidak!. Kita harus pergi dari sini, tempat ini berbahaya".
"Cepat turunkan aku!, Aku harus menolong mereka, aku tidak ingin mereka mati"
"Ruciel sudah melakukannya, saya bahkan juga membantu Ruciel tadi, namun. Sekarang saya sadar. Saya tidak ingin Ruciel mati menyelamatkan orang lain yang tidak saya kenal"
"Kau sangat egois!. Turunkan aku sekarang!, Atau aku akan membencimu"
Ancam Ruciel sambil memberontak mencoba melepaskan diri. Aku tidak ingin membiarkan dia pergi. Karena itu aku memperkuat cengkraman tanganku.
"..Ruciel boleh membenci saya sesuka hati, saya lebih memilih hal itu dari pada menurunkan Ruciel di sini untuk mati"
"Turukan aku!. Apa kau tidak mengerti, nyawa mereka merupakan tanggung jawabku"
"Maaf saya tidak mendengar ucapan Ruciel"
"Cepat turunkan aku!, Dasar gadis egois keras kepala"
Dan untuk beberapa lama, Ruciel terus mengancam memintaku untuk berhenti dan menurunkan dia. Ancaman yang dia ucapkan menjadi kekerasan. Dia mulai memukul punggungku. Dan.
"Ow ow ow!!, Jangan gigit ekor saya"
"Kalau begitu cepat turunkan aku!!"
Kesal dengan sifat keras kepala Ruciel dan kekerasan yang dia lakukan pada ekorku, aku menampar pantat Ruciel dengan keras.
"Hei!!, Apa yang kau lakukan padaku?. Turunkan aku!. Sekarang!"
"Tidak!. Kita hampir sampai di hutan. Aku akan menurunkan Ruciel saat kita sampai di Denbu"
Bite~
"Ow ow ow! Berhenti menggigit eko-ah!!"
Saat Ruciel menggigit ekorku, aku merasakan aliran Mana Giant Plant berkumpul menjadi bola Mana raksasa.
"Apa yang ingin dia lakukan dengan Mana sebesar ini"
"Huh?.Apa yang baru saja kau kata-"
RUMBLE!!. RUMBLE!!. RUMBLE!!
Sebuah gempa kecil muncul. Dan di saat yang sama Mana Giant Plant menyebar keseluruh area ini dengan sangat cepat. Dalam waktu singkat Mana itu mendahuluiku. Mana itu kemudian membentuk lingkaran mengitari area ini. Giant Plant membuat kami terjebak di dalam lingkaran Mana raksasa yang di buatnya.
Sesaat kemudian ribuan akar berduri muncul diatas lingkaran Mana raksasa. Keluar dari dalam tanah, akar-akar berduri itu saling melilit satu sama lain untuk membuat sebuah dinding setinggi sepuluh meter. Munculnya dinding akar berduri itu membuat jalur pelarian kami tertutup. Melihat ke kiri dan ke kanan, aku menyadari tidak ada celah di dinding akar berduri yang dapat kami gunakan sebagai jalan keluar.
Gempa berhenti dan kini, kami terkurung didalam dinding akarberduri.
"Hah!, Lihat dinding akar yang sangat kokoh itu, dia tidak bisa di tembus dengan mudah dan dia sangat menakjubkan"
"Apa Ruciel sama sekali tidak mengerti jika kita sekarang berada didalam situasi yang sangat berbahaya"
"Aku tahu!. Karena itu cepat turunkan aku. Kau baru bisa keluar jika monster itu terbunuh"
"Usaha yang bagus Ruciel"
Menghiraukan Ruciel dan terus berlari membuat aku sampai di di bawah tembok akar berduri itu.
"Sekarang, katakan padaku bagaimana caramu melewati tembok akar berduri ini?"
Mendapat pertanyaan dari Ruciel aku menancapkan Bleed Fair ketanah. Setelah itu aku mengumpulkan Mana, dan.
"[Blade of Light]"
"..Itu Spell yang cukup menakjubkan. Apa kau memiliki Mana yang cukup untuk membuat sebuah lubang?"
"Mari kita cari tahu"
SLASH!!SLASH!!
Yup, Spell yang menakjubkan. Aku bisa memotong akar-akar di dinding akar berduri ini dengan mudah.
"Sepertinya kita bisa keluar dari sini dengan ce-!!!"
Belum sempat aku mengayunkan Blade of Light untuk keempat kalinya, aku merangkul Ruciel lebih kuat dan kemudian melompat sekuat tenaga ke belakang.
"Sialan!!"
Teriakku dengan kesal saat melihat akar-akar berduri yang ingin menusuk tubuhku dari dalam tanah. Rasa kesalku menjadi semakin besar, saat menyadari akar berduri di dinding yang aku potong kembali tumbuh dengan sangat cepat.
"BIARKAN SAYA LEWAT AKAR BODOH!!. SAYA TIDAK INGIN MENEMUI PUTRI YANG TERTIDUR!!. SAYA SUDAH MENGGEDONG SEORANG PUTRI DISINI!!.. Hah.. hah.. hah.."
"Setelah teriakan bodoh itu, apa yang akan kau lakukan?"
"Grrhh!!. [Gather Mana]"
Dengan perasaan kesal, aku mengumpulkan Mana sebanyak mungkin. !!!
CRACK!!, SWOSSHH!!.
Aku kembali menghindar akar berduri yang keluar dari dalam tanah. Tidak lama setelah mendarat, aku kembali menghindari akar berduri lain.
Setelah beberapa akar berduri lainya, aku berdiri di atas sebuah batu tinggi dengan Mana yang sangat banyak di tangan.
"[Water Spear]"
Selesai mengucapkan Spell, Magic Circle berdiameter dua meter muncul di depanku. Sesaat kemudian, air bermunculan membentuk sebuah tombak air dengan panjang lima meter dan diameter setengah meter dalam sekejap. Tombak air itu kemudian berputar dengan sangat cepat sebelum akhirnya melesat kearah dinding akar dengan kecepatan yang sulit di ikuti mata.
BLASSHHH!!.
Suara ledakan layaknya ombak menghantam tebing terdengar sangat nyaring muncul bersamaan dengan letusan air dahsyat. Sesaat kemudian hujan buatan menyiram kami.
Kemudian, aku melihat kawah besar bukan sebuah lubang muncul di permukaan dinding akar berduri.
"DAMN IT!!"
"Itu sepell yang menakjubkan, tapi. Sayang dinding itu tidak tertembus"
"Grrhh!. [Gather Mana]"
CRACK!!,SWOSSHH!!
Aku kembali melompat dari satu tempat ke tempat lain untuk menghindari akar berduri.
"Apa kau benar benar tidak ingin menolong mereka?"
"Ya"
"Kau yakin nyawaku lebih berharga dari nyawa mereka?"
"Tentu saja"
"Kenapa kau tidak melihat mereka sekali lagi. Di sebelah sana ada seorang gadis yang sedang di cekik oleh satu akar berduri. Tidak jauh darinya ada seorang wanita yang tidak bisa bergerak karena salah satu kakinya di tusuk akar berduri. Dan lihat, gadis berbaju ungu itu terjatuh dan si seret oleh akar berduri menuju ke kematiannya, di s-"
"KenapaRuciel hanya menyebut para wanita yang sedang dalam kesulitan. Dan bagaimana Ruciel bisa tahu saat kita sangat jauh dari Medan pertempuran"
"Aku juga penasaran kenapa aku mengatakannya dan asal kau tahu. Aku memiliki Skill Eagle Eye. Aku bisa melihat mereka dengan jelas meski kita berdiri di sini. Jadi, kau ingin membiarkan para wanita itu mati?"
Pertanyaan Ruciel membuat hatiku menjadi berat. Dia benar-benar curang. Jika dia bertanya apa aku membiarkan para pria terluka, aku mungkin bisa menghiraukan pertarungan di sana. Seorang pria dapat menjaga diri mereka sendiri, sedangkan untuk para wanita...
Aku tidak akan mengucapkan mereka lemah. Namun, sebagai seorang pria. Aku memiliki keinginan untuk melindungi mereka. Aku ingin melindungi mereka namun di situasi ini Ruciel lebih penting, karena itu ak-
"Apa kau yakin tidak ingin menyelamatkan mereka. Kau tidak sadar, mereka memiliki keluarga yang menunggu mereka untuk pulang kerumah. Apa kau tega membuat anggota keluarga mereka sedih, saat mengetahui kau bisa menyelamatkan mereka dari kematian"
"Baiklah saya mengerti. Kita akan membantu mereka, namun. Kita hanya akan membantu dari belakang, aku tidak ingin melihat Ruciel maju ke garis depan"
"Itu syarat yang bagus, aku menerimanya"
Berhenti di tempat aman, aku menurunkan Ruciel ketanah. Dan sesaat Ruciel menginjak tanah, dia langsung berlari mendekati Medan pertarungan. Dia terlalu bersemangat.