Chereads / Istoria De Eclaite / Chapter 15 - Persiapan untuk menjelajahi Dungeon

Chapter 15 - Persiapan untuk menjelajahi Dungeon

Dua minggu berlalu dan kini, aku berhasil mendapat gelar Adventures Rank E. Aku tidak lagi melangkah ke sana-sini untuk mengantar barang, membantu pekerjaan rumah, atau bersih-bersih dipinggir jalan atau disekitar gedung.

Kini. Aku sudah menjadi Adventure yang sesungguhnya. Dengan Rank E ini, aku bisa masuk ke Foltian Great Dungeon dan memburu monster, meski dengan batasan aku hanya bisa menjelajahi lantai satu.

Btw aku tidak tinggal lagi di Vixie Inn tempat dimana Aztaroth menginap. Dua hari setelah dia pergi mengikuti ekspedisi Dungeon, aku langsung pindah ke penginapan lain. Aku tidak ingin tinggal disana saat Aztaroth membayar biaya tinggalku, aku tidak ingin berhutang lagi padanya. Karena itu, aku pergi dan tinggal di penginapan yang lebih murah.

Sekarang, karena aku ingin segera menjelajahi Dungeon, aku pergi ke Weapon Shop untuk membeli tombak. Dan mengejutkan untukku, di kota Rishtonbell ini, para penduduk lebih suka menyebut tombak dengan nama "Spear". Mereka juga bilang, nama tersebut dapat memudahkan mereka membedakan antara "Spear", "Halberd", dan "Lance".

Meninggalkan tema obrolan tentang bahasa yang rumit, saat ini, aku menginginkan tombak yang kuat dan tajam agar bisa mengalahkan monster dengan cepat.

"Hmm saya bingung, tombak mana yang harus saya beli?" Tanyaku yang kebingungan pada tak seorangpun.

Berada didalam Weapon Shop, aku melihat dua buah Spear yang terpajang di salah satu tembok toko. Dua senjata ini langsung menarik perhatianku daripada senjata-senjata yang aku lihat di Weapon Shop lain.

Tombak pertama adalah Gold Tip. Sebuah tombak dengan mata tombak seperti jarum berwarna emas. Galahnya dihiasi dengan ukiran berbentuk spiral yang terbuat dari logam yang juga berwarna emas.

Jujur, senjata ini memiliki wujud yang indah. Dan Gold Tip yang aku tahu, dia memiliki kemampuan untuk menaikkan presentase Rare Item Drop sebanyak lima persen.

Sedangkan tombak kedua bernama Bleed Fair. Sebuah tombak yang yang seluruh bagiannya berwarna merah darah. Dia memiliki mata tombak berbentuk seperti ujung pedang dua sisi, dia juga memiliki kain putih seperti yang melilit bagian galah tepat dibawah mata tombaknya.

Bleed Fair dapat memberikan Debuff bernama "Bleed" pada lawan. Sebuah Debuff dengan kemampuan dapat membuat luka yang diberikan senjata ini sulit untuk disembuhkan.

Aku ingin mendapat Rare Drop dari monster yang aku kalahkan di dalam Dungeon namun... Aku ingat, sekarang aku tidak lagi bermain game.

Karena ini merupakan dunia nyata. Ada kemungkinan, monster yang aku kalahkan tidak akan berubah menjadi partikel cahaya dan menjatuhkan Item.

Aku juga tidak bisa menolak godaan untuk membeli Gold Tip yang merupakan RM Item dengan koin perak di tanganku.

Sedangkan untuk Bleed Fair.

Meski memiliki Debuff yang mungkin bisa memberi pengaruh besar dipertarungan yang sesungguhnya, aku tidak bisa langsung membeli tombak ini.

Harga Bleed Fair di depanku dua kali lebih mahal dari harga Bleed Fair yang ada di dalam game. Ini membuat aku menahan diri dan di saat yang sama, aku ingin membelinya karena tidak ada Weapon Shop lain yang menjual Bleed Fair.

Hmm... ini pilihan yang sulit, kepalaku berputar-putar.

...

Kemudian.

"Baiklah!!, saya sudah memutuskan sebuah pilihan" Ucapku yang mengepalkan tangan ke udara. Ekorku juga membuat satu ayunan kuat merasa pasti.

Aku akan memilih Bleed Fair.

Karena Ark Fantasy Online menjadi dunia nyata, ada baiknya aku membeli Bleed Fair. Efek yang dimiliki senjata ini pasti akan sangat membantu dalam sebuah pertarungan.

Aku mengambil Bleed Fair dari tempat pajangan dan membawanya ke meja kasir.

Setelah membayar satu koin perak besar dan enam koin perak pada penjaga toko, Bleed Fair resmi menjadi milikku. Sebagai freebies, aku juga mendapat penutup mata tombak berwarna hitam yang terbuat kulit monster.

Ah!!, bicara soal uang dan setelah aku berbelanja menggunakan koin yang aku dapat, aku, secara kasar bisa mengucapkan jika...

1 koin perunggu = sekitar 10.000 idr

1 koin perunggu besar = sekitar 100.000 idr

1 koin perak = sekitar 1.000.000 idr

1 koin perak besar = sekitar 10.000.000 idr

1 koin emas = sekitar 100.000.000 idr

1 koin emas besar = sekitar 1.000.000.000 idr

1 koin emas putih = sekitar 10.000.000.000 idr

Dan.

10 koin perunggu = 1 koin perunggu besar

10 koin perunggu besar = 1 koin perak

10 koin perak = 1 koin perak besar

10 koin perak besar = 1 koin emas

10 koin emas = 1 koin emas besar

10 koin emas besar = 1 koin emas putih

Jadi… empat puluh koin perak yang aku miliki sama dengan empat puluh juta rupiah. Itu jumlah yang sangat banyak namun juga sedikit.

Lupakan soal uang. Sekarang aku harus bersiap untuk melakukan perburuan.

"Setelah membeli senjata, berikutnya adalah membeli baju pelindung"

Pergi meninggalkan Weapon Shop, aku mengunjungi Armor Shop yang berjarak beberapa toko dari Weapon Shop.

Sungguh disayangkan, di kota Rishtonbell toko yang menjual baju pelindung dan senjata secara bersamaan hanya mau melayani Adventure Rank C keatas. Mereka tidak ingin melayani para Adventure Rank D kebawah, dan hal ini membuat aku harus berpindah-pindah toko.

Berada didalam Armor Shop, aku langsung melihat-lihat puluhan jenis baju pelindung yang terpajang di almari dan rak kayu.

Aku ingin membeli beberapa bagian baju pelindung. Saat ini, aku memerlukan Arm Guard, Leg Guard, Leather Armor, dan Chest Plate/Guard. Terakhir, jika uang yang aku miliki masih cukup, aku berfikir untuk membeli sebuah Helmet.

Aku ingin membeli satu Set Armor. Namun sayangnya, dompetku sudah ringan.

Aku merasa sedih dengan 'krisis moneter ini'. Namun ekorku berayun gembira saat melihat puluhan baju pelindung yang terpajang.

Ini adalah pengalaman pertama aku membeli baju pelindung. Karena itu, aku tidak tahu kriteria apa yang membuat sebuah baju pelindung itu bagus atau buruk. Namun, untuk melengkapi kurangnya pengalamanku dalam menilai sebuah baju pelindung, aku memastikan untuk memilih baju pelindung yang tebal. Aku juga memeriksa kondisi jahitan di baju pelindung dengan seksama, memastikan jika tidak ada jahitan yang kendur atau putus. Terakhir, aku memeriksa bagian-bagian baju pelindung, apakah masih dalam kondisi bagus atau buruk, bebas dari potongan yang tidak tepat dan bagian-bagian yang kurang.

Menelusuri Armor Shop, aku menemukan beberapa bagian baju pelindung yang menarik perhatianku. Aku memutuskan untuk membeli sepasang Arm dan Leg Guard terbuat dari metal berwarna putih. Aku rasa, mereka dibuat menjadi satu set. Aku juga membeli sebuah Leather Armor berwarna coklat tua yang memiliki desain keren. Terakhir, aku membeli sebuah Chest Plate berwarna abu abu.

Sayangnya, aku tidak bisa membeli sebuah Helmet karena uang yang aku miliki hanya mampu membayar barang-barang sebelumnya.

Kali ini aku tidak melihat baju pelindung yang aku kenal di dalam game AFO ada di Armor Shop ini. Sepertinya, kemunculan dua senjata yang aku kenal dari game ada di Weapon Shop tadi merupakan sebuah kebetulan.

Aku membawa baju pelindung yang ingin aku beli ke kasir. Setelah membayar baju pelindung itu, pegawai toko memanduku kedalam sebuah ruangan dan meninggalkan aku sendiri disana. Kemudian, saat aku berfikir apa yang sebenarnya terjadi, seorang gadis kecil masuk kedalam ruangan dan memintaku untuk melepas pakaian.

Tentu saja, saat mendengar kalimat itu aku menjadi terkejut. Kenapa aku harus melepas pakaian setelah membeli baju pelindung!?.

Wajahku memerah saat mengetahui gadis kecil itu hanya menginginkan ukuran tubuhku agar Chest Plate serta Leather Armor yang aku beli muat dikenakan.

Selesai mengukur tubuhku, gadis kecil itu meminta aku untuk menunggu mereka selesai menyesuaikan baju pelindung yang aku beli.

Ngomong-ngomong pegawai toko dan gadis kecil tadi merupakan ras Dwarf.

Pegawai toko di meja kasir adalah pria pendek berotot dan berjenggot lebat. Aku rasa, dia adalah Mountain Dwarf. Sedangkan untuk gadis kecil tadi, aku menduga dia berasal dari ras Hill Dwarf.

Kesamaan yang dimiliki dua ras Dwarf ini hanya telinga runcing mereka.

Dipenjelasan ras yang ada didalam game AFO. Mountain Dwarf merupakan sebuah ras yang ahli dalam membuat senjata, armor, dan melakukan pekejaan kasar. Sosok mereka adalah orang pendek berotot dengan jenggot lebat. Jenggot lebat ini juga muncul di dagu para wanita di ras mereka.

Sedangkan untuk Hill Dwarf. Mereka ahli dalam membuat perhiasan, ukiran, menjahit, dan pekerjaan detail lainnya. Mereka memiliki sosok seperti anak kecil berusia sekitar dua belas sampai empat belas tahun meskipun mereka sudah dewasa. Mereka tidak memiliki jenggot seperti ras Mountain Dwarf.

Dwarf adalah ras yang ahli dalam membuat sesuatu terkecuali Valley Dwarf. Berbeda dengan dua ras Dwarf lainya, Valley Dwarf lebih suka bertarung. Lebih mengejutkan, tubuh mereka dilapisi otot tebal serta tinggi mereka dapat mencapai dua meter. Valley Dwarf seratus delapan puluh derajat berbeda dengan dua ras Dwarf lainya.

Untuk menghabiskan waktu saat menunggu baju pelindung yang aku beli selesai disesuaikan, aku kembali meihat-lihat baju pelindung yang ada di Armor Shop ini.

Aku melangkah dan beberapa lama kemudian, aku menemukan beberapa bagian baju pelindung yang aku kenal di dalam game AFO.

Sebuah Arm Guard bernama Shadow Steel yang masuk dalam kategori Rare Grade - Equipment.

Baju pelindung dalam kategori Rare Grade sangatlah keren. Ekorku yang berayun penuh energi juga setuju dengan pendapatku.

Jujur saja, aku sangat menginginkan Arm Guard ini. Namun sayangnya, keinginanku tidak bisa menjadi kenyataan karena kantung uangku sudah menjadi sangat, sangat, sangatlah ringan.

"Nona baju pelindung anda sudah selesai" Panggil gadis kecil dari ras Hill Dwarf tadi.

Kini, dia berdiri didepan pintu sambil membawa baju pelindung yang aku beli. Dia meminta aku kembali masuk keruangan tadi, meminta aku mencoba baju pelindung yang selesai disesuaikan.

Baju pelindung yang disesuaikan memiliki ukuran pas, tidak kebesaran dan tidak kekecilan. Tidak hanya itu, baju pelindung ini juga terasa nyaman saat dikenakan.

Satu koin perak besar dan empat koin perak, mungkin adalah harga yang murah untuk mendapatkan kenyamanan dan perlindungan baju pelindung ini.

Meski hanya sebuah Normal Grade - Equipment yang memiliki harga murah, aku tetap menyukai baju pelindung ini. Aku akan mempercayakan nyawaku padanya. Dan jika aku memiliki keberuntungan, aku ingin mengupgrade baju pelindung ini.

Bleed Fair?.

Ah… soal senjata itu. Aku memiliki banyak harapan padanya. Bleed Fair merupakan High Grade - Equipment. Karenanya, aku harap dia bisa menjatuhkan ratusan atau ribuan monster sebelum rusak.

Setelah semua pembelian baju pelindung dan senjata ini, uang yang aku miliki tinggal empat koin perak dan dua koin perunggu besar.

Aku kuatir, akankah uang ini masih cukup untuk membeli beberapa perlengkapan yang aku butuhkan untuk tinggal didalam Dungeon selama satu minggu?.

Aku tidak tahu dan aku. Sepertinya aku terlalu boros. Mungkin aku harus membeli perlengkapan dengan harga murah untuk menghemat uangku.

Mengenakan baju pelindung baru, aku melangkah menuju Sundrise Shop khusus untuk para Adventure. Disana, aku membeli Leather Bag, tenda untuk satu orang, panci kecil, korek api, dan beberapa perlengkapan lainnya. Semua barang itu aku tukar dengan dua koin perak dan tujuh koin perunggu.

Selesai berbelanja di Sundrise Shop, aku pergi ke pasar untuk membeli bekal makanan. Berbagai macam bahan makanan dan bumbu untuk persediaan makanan saat tinggal di dalam Dungeon. Disini aku menghabiskan tujuh koin perunggu besar dan tiga koin perunggu.

Selesai membeli semua makanan itu membuat persiapan menjelajah dan berkemahku selesai. Aku juga dapat menyisakan uang sebanyak satu koin perak dan empat koin perunggu besar.

Aku merasa puas, sama seperti ekorku yang membuat satu ayunan kuat.

"Barang bawaan saya menjadi sangat banyak" Ucapku saat melihat wujud akhir Leather Bag yang menjadi sangat besar.

Leather Bag ini mengingatkan aku pada tas ransel para pendaki gunung.

"Namun. Berbeda dengan mereka, saya akan menjelajahi Dungeon bukan mendaki gunung"

Mengucapkan itu aku mengangkat Leather Bag dan menggantungnya di punggungku.

Sekarang, aku siap menjelajah Dungeon!.

Aku merupakan seorang Adventure Rank E. Aku mengenakan baju pelindung berwarna cokelat gelap dengan aksen abu-abu dan putih. Senjata yang aku gunakan adalah sebuah tombak merah darah bernama Bleed Fair. Sebuah pisau belati yang menjadi senjata cadangan terikat di paha kiriku. Terakhir, aku membawa sebuah tas kecil berisi beberapa jenis potion dan Leather Bag besar berisi keperluan berkemah.

Dengan semua perlengkapan ini, aku merasa aku menjadi seorang Adventure yang sesungguhnya.