Chereads / Amanda Mencari Cinta / Chapter 4 - Wawancara Vlog

Chapter 4 - Wawancara Vlog

Amanda sudah bersiap-siap di apartemennya. Hari ini wawancara untuk vlog Adrianne. Walaupun sebenarnya merasa sedikit keberatan, Amanda harus menjalani ini, tidak ada yang bisa dia lakukan selain mengiyakan semua permintaan penyanyi baru yang sedang naik daun itu.

Peralatan syuting sudah tiba di apartemen Amanda sejak pagi. Amanda juga sudah berdandan cantik, tapi tetap tampil natural, dia tidak mau terkesan berlebihan. Amanda menata ruang tamu apartemennya semalam agar terlihat lebih kekinian, tidak terlalu kaku. Biasanya Adrianne melakukan wawancara vlog di studio pribadinya, entah apa niat gadis itu, dia memaksa melakukan syuting vlognya di rumah Amanda.

Adrianne sampai di apartemennya sekitar 15 menit sebelumnya. Mereka berdua berkenalan sebentar. Gadis itu berkeliling untuk mengenali apartemen Amanda sekaligus memilih spot yang tepat untuk syuting vlognya. Dia sedikit bertanya-tanya mengapa Amanda memilih apartemen yang tidak terlalu besar, padahal kalau dilihat dari bisnis Amanda, sudah pasti wanita itu sanggup membeli apartemen dimana saja yang dia mau.

"Kita wawancara di balkon saja ya Mbak, pemandangannya bagus" pinta Adrianne, balkon apartemen Amanda memang memiliki latar belakang pemandangan suasana kota yang indah. Amanda mengiyakan saja. Padahal dia sudah menyiapkan ruang tamunya, tapi sudahlah dimana saja rasanya sama, batinnya. Asal hari ini cepat berlalu.

"Oh iya, foto kecil, saya butuh foto kecil Mbak Amanda, foto keluarga juga" pinta Andriane. Amanda terdiam, foto kecil, mana dia punya. Paling hanya pas foto di ijazah SD nya saja, pikir Amanda. Berpikir keras untuk menjawab pertanyaan Adrianne. Foto dari ijazah SD rasanya tidak masalah untuk diberikan pada Adrianne, lagipula nilai sekolah dasarnya cukup baik, tidak masalah bila masuk ke dalam vlog Adrianne, pikir Amanda lagi.

"Ah, dulu rumah saya pernah kebanjiran, foto kami rusak semua, paling hanya pas foto ijazah SD saja, bisa?" tanya Amanda. Dia berkilah bencana banjir, rasanya tidak ada keluarga di kota ini yang tidak pernah merasakan kebanjiran, pikir Amanda.

"Oh, boleh lah, " jawab Adrianne, sedikit kecewa. Daripada tidak ada, pikirnya.

Amanda pergi ke kamarnya, mencari ijazah SD nya di tempat penyimpanan ijazah. Setelah menemukannya, dia kembali ke tempat Adrianne berada. Gadis itu sedang meneliti apartemen Amanda dengan seksama.

"Ini," Amanda menyerahkan ijazahnya kepada Adrianne.

"Wah, Mbak Manda cantik sekali waktu kecil" ucap Adrianne jujur. Anak SD di pas foto itu memang cantik sekali, walaupun badannya kurus sekali kala itu. Adrianne melirik nama Amanda yang tertulis di ijazah itu. Hanya Amanda saja, tidak ada nama tengah, apalagi nama keluarga.

"Aneh," batinnya. Biasanya semua orang punya lebih dari satu kata untuk nama mereka, atau minimal ada nama keluarga, atau nama Ayah dibelakang nama mereka.

"Ada yang salah?" tanya Amanda. Dia heran melihat Adrianne tampak melamun.

"Oh, enggak Mbak, ya udah aku foto dulu ya foto Mbak ini" balas Adrianne. Amanda mengiyakan saja.

Acara syuting pun dimulai. Penyanyi muda itu mulai dengan sapaan khasnya di awal vlognya itu. Lalu dia lanjut mengenalkan Amanda dan bercerita sedikit tentang pekerjaan Amanda sekarang. Adrianne memulai dengan menanyakan hal-hal sederhana, seperti mengenai pekerjaan, produk-produk di perusahaan Amanda, sampai bagaimana Amanda bisa mengatur semua perusahaannya. Amanda menjawab dengan wajah berseri-seri, bagaimana tidak, ini seperti wawancara pada umumnya, dia menjawab dengan percaya diri.

"Nah, sekarang aku penasaran nih Mbak, sama masa kecilnya Mbak Manda. Kayanya teman-teman juga penasaran kan, gimana sih Mbak Manda dididik saat kecil sampai bisa jadi orang yang sukses seperti sekarang. Kebetulan tadi aku sempat nanya tentang foto masa kecilnya Mbak Manda, sayangnya banyak yang rusak karena kebanjiran ya Mbak?" tanya Adrianne. Gadis itu mulai mencoba menguak masa kecil Amanda.

"Iya, sayang sekali ya, banyak yang rusak. Untung aja ijazah masih bisa selamat dari banjir" balas Amanda, sambil tertawa. Dia menjaga air mukanya agar tetap terlihat tenang.

"Masa kecil Mbak Amanda gimana sih Mbak?" tanya Adrianne.

"Masa kecil saya biasa saja, seperti anak-anak pada umumnya, tidak ada yang spesial. Mungkin bisa dilihat dari nilai-nilai ujian nasional saya masa SD dulu," jawab Amanda, mencoba menjawab secara umum, dia juga sengaja menyerahkan ijazah yang disertai dengan nilai hasil ujian nasional masa SD, yang sebelumnya sudah ditanyakan oleh Adrianne. Amanda sengaja membelokkan cerita Adrianne.

"Aku lihat, dirumah Mbak Manda jarang ada foto, foto keluarga juga tidak ada, kalau boleh tahu kenapa ya Mbak?" tanya Adrianne, menelisik kehidupan Amanda lagi.

"Oh, itu. Saya memang tidak terlalu suka difoto, dari kecil seperti itu, rasanya wajah saya tidak terlalu bagus difoto," ucap Amanda sambil tertawa.

"Ya ampun Mbak, cantik begini. Dulu Mbak kan bintang iklan, ya kan Mbak?" tanya Adrianne lagi. Menyinggung pekerjaan Amanda dulu yang sempat membintangi beberapa produk iklan kosmetik.

"Dulu sekali, masih usia 18an kalau enggak salah. Wajah saya sudah berubah sekarang," ucap Amanda, sengaja merendahkan dirinya. Adrianne langsung memuji wajah Amanda yang masih seperti wajah Amanda di masa remaja. Ternyata gadis muda itu masih ingat ikan Amanda dulu. Amanda sengaja berusaha mengubah topik mengenai keluarga. Usaha Amanda tidak sia-sia, ternyata Adrianne lupa bertanya lebih jauh mengenai keluarga Amanda. Apalagi saat Amanda menyinggung masalah perawatan wajahnya, mereka bahkan membahas skincare Amanda supaya bisa terlihat cantik dan awet muda. Adrianne seakan lupa niat awalnya untuk mengetahui kehidupan pribadi Amanda. Pembahasan tentang skincare sepertinya membuat Adrianne lupa diri. Amanda cukup pintar bisa membaca kesukaan Adrianne, dia juga sengaja menyelipkan tips dan trik supaya wajah selalu terlihat cerah dan cantik tanpa make up. Gadis itu justru tertarik dengan hal itu. Adrianne sangat mengagumi kecantikan Amanda. Di usia Amanda yang hampir kepala 3, wanita itu masih tampak muda. Bahkan riasan tipis natural hari ini benar-benar menambah segar wajah Amanda, dia sama sekali tidak terlihat seperti wanita usia 30an.

"Ah, satu pertanyaan terakhir, pacar!" ucap Adrianne. Dia tersenyum ke arah Amanda.

"Hmm?" tanya Amanda.

"Pacar Mbak Manda siapa nih?" selidik Adrianne.

"Enggak ada, rasanya enggak ada yang suka sama saya" jawab Amanda jujur. Amanda tahu sifat kerasnya sudah sangat terkenal. Kalau ada pria saat ini yang bisa mencintai dirinya tanpa melihat posisi dan kekayaannya, sudah pasti pria yang sangat langka.

Mendengar jawaban Amanda, Adrianne lumayan terkejut.

"Masa sih Mbak, cantik begini, kayanya enggak mungkin deh" canda Adrianne. Amanda hanya tersenyum.

"Beneran enggak ada" jawab Amanda lagi.

"Ya udah deh, Mbak Amandanya enggak mau kasih tahu sepertinya" ucap Adrianne ke arah kamera. Amanda hanya tersenyum kaku. Adrianne menyudahi syuting vlognya karena dia masih ada jadwal lain nanti malam.

"Oke Mbak makasih banyak, udah jadi bintang tamu di vlog aku" ucap Adrianne.

"Sama-sama, mengenai kontrak, kapan syuting bisa kita mulai?" tanya Amanda. Hanya satu dipikirannya, kontrak kerjasama itu harus segera diresmikan.

"Oh, tentu. Nanti manajer saya langsung menghubungi pihak Mbak" jawab Adrianne.

"Saya tunggu kabar baiknya" balas Amanda lagi. Dia menjulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan Adrianne.

"Anyway, menyenangkan sekali bisa berkenalan langsung dengan Mbak Amanda, semoga kita bisa berteman ya" ucap Adrianne sambil tersenyum. Amanda membalas dengan senyuman kaku. Berteman adalah salah satu hal yang paling tidak bisa ia kuasai, batin Amanda.

"Saya juga senang sekali Adrianne mau gabung di brand saya" balas Amanda.

Sampai di rumah, Adrianne langsung mengulang kembali rekaman dia dan Amanda. Adrianne mengamati ekspresi wajah Amanda. Wanita itu langsung terlihat tidak nyaman saat Adrianne menyinggung masalah keluarga, masa kecil dan pacar, membuat Adrianne semakin penasaran. Dia merasa bingung sendiri, bagaimana dia bisa lupa untuk menanyakan tentang masa kecil dan kehidupan keluarga Amanda hanya gara-gara masalah skincare. Padahal itu bisa jadi konten yang menarik untuk vlog dia.

"Ah, dasar bodoh Adrianne. Padahal ini kesempatan bagus" ucap Adrianne merasa sangat bodoh karena menghilangkan kesempatan baiknya. Adrianne memang sudah lama penasaran dengan kehidupan Amanda. Bagi Adrianne, kehidupan Amanda terlalu tertutup walaupun namanya sudah cukup terkenal di kalangan artis dan sosialita. Amanda bahkan jarang sekali berkumpul atau terlihat dalam acara-acara atau pesta-pesta. Setiap kali diundang, wanita itu hanya datang sebentar lalu pulang duluan, sungguh aneh, batin Adrianne. Rasa penasarannya timbul kembali. Dia merasa menyesal dengan kebodohannya, kalau saja tadi dia bisa mengungkapkan sisi lain dari kehidupan Amanda, pasti jadi konten yang menarik dan menghasilkan untuk vlognya.