Chereads / Incident 2003 / Chapter 5 - Part 04

Chapter 5 - Part 04

ASKA POV

"Oke anak anak, kita ketahui bahwa istilah ekosistem pertama kali dikenalkan oleh Transley pada tahun 1935 yang mengemukakan bahwa...."

"Hoamm." seseorang dengan nada kerasnya.

"Siapa yang menguap tadi!" ujar Pak Roni dengan tatapan yang tidak bisa dikatakan. Dan semua anak dikelas saling memandang satu sama lain untuk mencari siapa pelaku yang menguap itu.

Randi yang tahu sang pelakunya itu, langsung menoleh ke samping dan menyenggol lengan seseorang yang sedang terlelap dengan posisi tangan ditumpukan dan kepala yang tertunduk,

Dan si pelaku itu bukannya diam melainkan "Hoammmm"

"ASKA!" tegur Pak Roni dari depan.

Randi yang sudah berusaha meyadarkan Aska , hanya terbuang sia sia . yang dia lakukan sekarang hanya lah menepuk jidatnya sendiri "Mimpi apa punya teman yang tolol nya tingkat dewa." dalam hati Randi.

Ternyata panggilan Pak Roni tidak mempengaruhi kesadaran Aska sama sekali. dengan geramnya , Pak Roni mengahampiri meja Aska yang ada dibarisan belakang.

"Habislah riwayat mu ka." ujar Randi dengan gelengan kepala dengan Pak Roni yang sudah tepat di sebelah Aska

"Anak ini selalu tertidur waktu saya nerangkan. Semuanya, apa pelajaran saya membosankan?" Kata Pak Roni dengan nada pelan tapi sedikit mengerikan.

Serentak semua murid berucap "Ngga pak." (sedikit terpaksa mengatakan kata kata itu)

"Dasar, fake semua seisi murid kelas ini." gumam Randi dalam hatinya,

"Ya ndak lah pak, sama sekali tidak memBOSANkan hehe." ucap Randi dengan sengaja menebalkan kata bosan. Pak roni yang sudah mendengar ucapan semua murid tadi, Ia pun membangunkan Aska dengan cara menoel bahu Aska beberapa kali.

"Woy Rand jangan ganggu, masih ngantuk nihhh." kata Aska dalam keadaan setengah sadar dan ia tidak menyadari bahwa itu bukan Randi, tapi sesosok makhluk yang mau menerkamnya hidup hidup.

"Ekhem ekhem." akhirnya Pak Roni berpura pura batuk. Aska yang merasa terganggu langsung mendongak ke depan dan mengatakan "Rand, kamu bisa diam ga atau...."

Kalimat Aska terhenti karna Randi mengatakan "ssst ka, noh liat samping kanan." bisik Randi Dengan jari yang menunjuk "ada apaan sih." Aska pun menoleh ke samping dan dia langsung membeku seketika.

"Atau apa Aska, huh?" tegas Pak Roni dengan menaikkan alisnya satu. Dan yang dilakukan Aska saat ini hanyalah terdiam seribu bahasa.

"Eh bapak hehe, ada apa ya ke bangku saya? atau jangan jangan bapak kangen sama saya ya, kalau bapak kangen bilang aja pak ngga usah sungkan segala, nanti saya dengan senang hati menemui bapak kok." jawab Aska panjang lebar. dan terjadilah semua pasang mata melihatnya dengan tatapan bingung.

"Kenapa kalian melihatku seperti itu? ucapanku benar kan?" tanya Aska kepada semua penghuni didalam kelas. mereka semua diam dan tidak menjawab ucapan Aska, karna sosok mahluk yang ada disebelah Aska itu.

"ASKA, bapak butuh penjelasan Kenapa kamu selalu tidur waktu jam pelajaran saya." tegur Pak Roni.

"Haduh gimana ya pak, saya itu sebenarnya gak mau tidur waktu jam pelajaran bapak, tapi gimana ya pak? sudah terlanjur pak, mau gimana lagi." jawabnya dengan senyum yang memperlihatkan sederet gigi putihnya.

"Bapak ingin penjelasan yang jelas bukan penampilan gigimu itu." kesal Pak Roni dan seketika semua penghuni kelas tertawa melihat kekonyolan Aska itu.

ALSHA POV

Setelah bel pelajaran berakhir Alsha yang merasa tenggorakannya kering itu, langsung membeli

Air putih di kopsis sendirian, Naya sudah pulang duluan sebab dia mau marathon nonton drakor terbarunya itu.

Sesampai nya di kopsis "Mbak Alsha mau air putih 1, yang dingin ya." Kata Alsha sambil Membenarkan dasi,

Disisi lain "Mbak air putih dingin 1 ya." ucap seseorang disebelah Alsha

"Oke." mbak mbak kopsis

"Loh air putih nya yang dingin tinggal 1 dek."

Alsha yang dalam keadaan haus itu langsung berkata

"Yaudah mbak, itu serah kan ke Alsha aja." tanpa menoleh sedikit pun ke samping

"Eh enak aja itu punya saya mbak, sini mbak, nih uangnya." Dengan menyerakan uang 5 ribu

Alsha yang kesal karna orang di samping nya ini, langsung menoleh dan dia melongo sebab yang disamping Alsha saat ini , pangeran yang tadi menolong Alsha waktu ditangga, seketika dia bungkam dan rasa malu tiba tiba datang. sebab mereka saling menatap.

"Ini jadinya punya siapa?" kata mbak mbak kopsis.

"Punya saya mbak." ucap mereka bebarengan dan menatap ke mbak mbak nya dengan serius

"Cieee bareng ngomongnya, kayaknya jodoh nih." mbak mbak kopsis dengan menahan tawa,

"Ih apaan sih, Alsha gamau jodoh sama disamping Alsha , Alsha mau nya air ituu." ujar Alsha dengan menatap mbak mbak kopsis dan Aska "(walau sebenarnya sih Alsha mau)" dalam hati Alsha

"Eh siapa juga yang mau sama kamu, cewek gila." Kata Aska dengan berlagak sombong.

"Apa kamu bilang?, kamu bilang Alsha gila?" jawabnya dengan kesal "Eh kamu itu yang gila, main ngerebut air minum Alsha." sambungnya.

"Kopsis ini punya umum, termasuk air putih ini. Jadi semua boleh beli." ujar Aska.

Beberapa menit, Mereka saling menatap dengan tajam

Mbak mbak kopsis yang bingung itu, menaruh air dingin dimeja pas depan mereka, Alsha yang melihat air itu didepan langsung saja dia meraih dan membuka tutup botolnya.

"Nah ini itu punya Alsha, Alsha yang duluan kesini." dengan melihat ke samping.

Aska yang tak mau kalah langsung meraih botol itu dari tangan Alsha. "Yang betul itu ini punya kuuu, karna aku nyerahin uang terlebih dulu dari kamu."

Alsha yang kesal itu pun menarik kembali botol itu tapi, langsung ditahan oleh Aska. Dan terjadilah tarik menarik.

"Ini punya Alsha ihh."

"Ngga ini punyaku, aku yang duluan bayar."

"Kamu itu cowo, harus ngalah sama cewe. Pokonya ladies fist." Alsha menarik botol itu,

"Ngga ada namanya cewe duluan, yang ada hanya kebetulan." Aska yang mencoba menariknya sekali lagi.

Dan akhirnya botol itu jatuh ke tanah dan tumpah semua

"Kan TUMPAH." ucap mereka barengan lagi

"Udah udah, ada lagi kok Cuma ngga dingin." mbak mbak itu sambil memegang air putih biasa

"Tapi Alsha maunya yang dingin mbak, semua ini gara gara kamu." ucap Alsha dengan telunjuk didepan Aska

"Kamu lah, kok aku." kata Aska dengan melipatkan tangan.

"Coba kamu ga ngerebut, pasti air itu sudah alsha minum. Dasar cowo ngeselin." Dengan kesal akhirnya Alsha pergi dan langsung pulang naik angkot.

"Cewek aneh." ujar Aska dan pergi meninggalkan kopsis.

Sayang sekali air putih itu kan?, apalagi pas puasa melihat yang dingin dingin :(