Chereads / Incident 2003 / Chapter 8 - Part 07

Chapter 8 - Part 07

Beberapa menit mereka semua hanya terdiam, dengan pikiran masing masing...

Dan Aska merasakan sesuatu yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya "Duhh kenapa aku jadi kaku ya dipeluk cewek aneh ini." dalam hati Aska.

"Kenapa dengan pelukan ini, pelukan yang tidak sengaja tapi ingin selamanya terus, dan bukan hanya sementara." batin Alsha dengan pikiran yang tidak terkendali.

"Nah kan, sekarang kamuyang memelukku." kata Aska

Dan langsung saja cewe dibelakangnya itu memundurkan tubuh.

"Ya i itu, itu ng ga sengaja." jawab Alsha sedikit gugup.

"Dengar ya cewek aneh, ini semua demi keselamatan kamu, kalau tiba tiba kamu jatuh, ya aku gamau tanggung jawab lagi. Dan lagi ,kamu bukan termasuk tipeku jadi, aku sama sekali tidak bermaksud modus sama sekali ke kamu." ucap Aska panjang lebar

"Ih bodo amat, Alsha juga alhamdulillah tidak termasuk tipe kamu." oceh nya

"Hilih." jawab Aska singkat

Setelah menempuh perjalanan beberapa menit, akhirnya mereka sudah sampai di kediaman nyonya yuni itu. Rumah yang bewarna abu abu putih, dengan desain minimalis membuat kesan jadi elegan.

"Wow bagus sekali rumahnya." Alsha pun turun dari motor dan melihat dengan takjub rumah nyonya yuni.

"Biasa aja kali." celetuk Aska dari belakang sambil merapikan rambutnya,

Alsha yang geram itu langsung berbalik "ya bagimu itu biasa, dasar sombong." oceh Alsha

"Lebih baik aku ikut kamu masuk, jaga jaga ntar kamu jatuh." tidak mungkin Aska meninggalkan cewe itu sendiri dengan lutut yang terluka.

"Terserah." Alsha pun melangkah dengan sangat pelan sebab kaki nya masi sakit.

"Bisa jalan ngga, kalau ngga ya biar aku aja yang masuk." Aska pun menahan bahu cewe itu yang mau melangkah

"Ngga usah, Alsha juga ga enak sudah merepotkan kamu."

"Baru sadar." gumamnya

Setelah sampai dipagar,

"Ting tong ting tong"

Seseorang dari dalam membuka pintu dan berjalan ke arah mereka

"Mau cari siapa ya?" ucap seorang ibu ibu rentah yang berpakain daster dengan kain serbet dibahunya

Dan Alsha yakin pasti itu ART nya "Permisi bu, apakah ini benar rumahnya Nyonya Yuni." tanya Alsha dengan memastikan

"Iya, dengan siapa ya? biar saya panggil kan nyonya."

"Dengan CEWEK ANEH bu." Sahut Aska dengan seenaknya.

"Kamu bisa diem ga." tatap Alsha dengan melotot, mendapat sorotan tajam Aska justru tersenyum melihat ekspresi muka cewe itu.

Ia pun menampol pelan muka Aska itu, karena sudah terlalu geram melihat cowo ngeselin itu "Hehehe maaf bu, cowo ini memang rada gesrek, saya Alsha bu mau mengantarkan sesuatu kepada Nyonya Yuni."

"Oh gitu, yaudah masuk dulu." mereka pun disuruh masuk dan duduk dikursi teras.

"Biar saya panggilkan nyonya dulu ya." ucap Si bibi itu pergi dan meninggalkan mereka.

"Kalau kamu berkata yang aneh lagi, Alsha tampol nih." ancam Alsha. Bukannya takut Aska justru tersenyum melihat muka gadis itu marah,

Tidak lama kemudian nyonya yuni datang...

"Cucunya nenek ina ya?" tanya Nyonya Yuni dengan melihat Alsha

Sontak Alsha berdiri dan menganggukkan kepala "iya nyonya yuni, saya Alsha. Mau mengantarkan jahitan dari nenek." jawab Alsha dengan menyodorkan papper bag itu.

"Oke terimakasih ya, uangnya sudah kan?"

"Sudah." jawab Alsha dengan senyuman

Lalu pandangan Nyonya Yuni beralih ke arah Aska "kamu?, kok saya familiar ya dengan muka kamu." Nyonya Yuni mengerutkan dahi dengan mengingat ngingat.

Dan Alsha diam menatap Nyonya Yuni dan cowo disampingnya ini secara bergantian.

"Ohh kamu Alaska, anaknya Tuan Damian kan?" tanya Nyonya Yuni sambil menunjuk Aska "kok kamu di Surabaya?" tanya Nyonya Yuni lagi

"Iya, Saya sekarang tinggal di Surabaya." Aska tersenyum kikuk.

"Jadi kamu tinggal sendiri disini?" tanya Nyonya Yuni lagi. Aska pun mengangguk pelan sebagai jawaban.

Alsha yang akhirnya tahu nama cowo itu hanya terdiam dan "jadi nama cowo ngeselin ini Alaska, huh kenapa ga ngasih tau Alsha daritadi kek." dalam hati Alsha

"Ayo silahkan masuk, kita berbincang bincang didalam." ajak Nyonya Yuni itu dengan ramah.

"Maaf bu, kami gabisa soalnya ada urusan mendadak." Aska langsung menarik lengan Alsha begitu saja.

"Eh, bentar lepasin tangan Alsha." Alsha yang spontan kaget langsung melepaskan tangan Aska dan minta maaf kepada Nyonya Yuni.

Setelah itu, Aska mengenggam tangan Alsha agar segera pergi dari rumah Nyonya Yuni.

"Ada apa sih, Nyonya Yuni dengan ramah menawari kita masuk tapi kamu menolaknya." bukannya menjawab, Aska memilih untuk diam dan jalan menuju motornya itu.

"Ihh lepasin tangan alshaa." Aska hanya diam dan Alsha sudah mencoba meronta tapi lagi lagi tidak bisa karna genggaman Aska sungguh erat, Alsha yakin pasti pipinya merah sekarang.

"Huwaaa nenekkk, Alsha ga kuat. Jantung Alsha seperti mau meledak." dalam hati Alsha.

Setelah sampai dimotor. Aska pun melepaskan genggaman itu,

"Dimana rumahmu biar ku antar, dan jangan menolak." Alsha yang hampir mau mengatakan itu tidak jadi sebab Aska saat ini sangat dingin tidak seperti tadi.

Alsha pun menjawab dengan pasrah, sebab ia tidak bisa menolak untuk kali ini, Lalu Aska menyuruhnya untuk langsung naik. Alsha yang bingung itu hanya bisa nurut pada Aska.

Didalam perjalanan....

Hening, sebab mereka tidak ada pertengkaran dan perdebatan seperti tadi, semenjak dari rumah Nyonya Yuni itu.

Setelah mereka sampai di depan rumah Alsha..

"Terimakasih." Alsha turun dari motor dengan dibantu Aska pelan pelan,

Seketika Nenek Alsha tidak sengaja melihat kejadian tadi lewat jendela. "Jadi itu cowo yang dimaksud Alsha semalam." Nenek bergumam sendiri kemudian melihat Alsha yang jalan terpincang pincang itu, langsung lari membuka pintu dan keluar.

"Alsha, ini kenapa sayang." ucap Nenek dengan khawatir. sontak Alsha pun melepaskan tangan Aska dari bahunya.

"Ohh ndak kok nek, ini Cuma jatuh dijalan." dengan melirik cowo disampingnya ini.

"Itu karna saya nek, saya yang naik motor ngebut tadi dan membuatnya terjatuh, saya minta maaf ya nek." kata Aska dengan penyesalan.

"Yaudah gapapa toh sudah terjadi." ucap Nenek dengan tersenyum hangat.

"Loh nenek, ini semua perbuatan dia loh, lutut Alsha luka kayak gini gara gara dia, kok Nenek ndak marahin sih." Ucap Alsha dengan tidak terima.

"Eh siapa juga naik sepeda ontel ditengah jalan." kata Aska yang tidak mau kalah itu.

"Itu kan jalan umum, jadi semua nya boleh lewati jalan itu, jadi kamu ngga bisa salahin Alsha dong." dan terjadilah perdebatan itu dimulai.

"Sudah diam semua." lerai sang Nenek dan semuanya hening

"Yaudah, saya pamit dulu ya nek dan sekali lagi mohon maaf." ucap Aska dengan menjabat dan mencium tangan Nenek Alsha.

"Loh gak mampir dulu?", tawar sang Nenek

"Hm ndak nek lain kali aja." ia langsung memakai helm dan menstarter motornya

"Bye cewek aneh." dan langsung Aska mengegas motornya dengan kencang

"DASAR COWOK NGESELIN." teriak Alsha

"Sudah ayo masuk."

Nenek segera menuntun Alsha jalan masuk ke dalam rumah.

Sabar ya Alsha, memang bang Aska itu rada sengklek :v