"loh kok bisa hilang sha.." tanya Naya yang sedang jogging sore di komplek nya itu sambil menjawab telpon dari Alsha.
"ya itu gara gara cowo ngeselin nay." jawab Alsha dari sebrang sana.
"cowo?" Naya pun menghentikan langkahnya.
tin tin tin
Naya pun mendengar suara itu langsung saja berbalik, bukannya menghindar ia malah bengong ditempat sebab didepannya ada grumbulan geng yang berjalan ke arahnya.
CITTT
"WOY MBAK MINGGIR, ga takut mati apa." sekelompok geng tersebut adalah geng Aska dan yang berbicara tadi itu Randi
"Loh Nay itu suara siapa?" tanya Alsha disebrang sana.
Naya pun akhirnya tersadar dari lamunanya "oh bukan apa apa kok sha, ku matikan dulu ya Sha. Bye."
Tutt
Naya pun berjalan mendekat ke arah gerombolan geng itu "enak aja nyuruh minggir, ini bukan kamu yang buat jalan ini."
Randi yang melihat gadis disampingnya yang mengoceh tidak henti henti nya, langsung saja ia melepaskan helm nya,
"Kamu cowo dikantin itu kan?" tanya Naya dengan menunjuk muka Randi.
Dan Randi pun berkata "ohh kamu yang kemarin bilang aku numpahkan bakso mu itu ya."
"Kenapa juga harus ketemu cewe ini lagi sih." gumam Randi
"Gamau tau! gantiin bakso ku ngga." titah Naya itu.
"Enak aja, mbaknya itu yang nuduh sembarangan ke saya, dan aku gamau gantiin. Orang aku gak salah." ujar Randi dengan mengangkat kedua bahunya,
"Tapi bakso ku tumpah karna kamu senggol, dan kamu harus gantiin dengan yang sama persis." ucap Naya yang tidak mau kalah.
"GAK aku gamau titik." Ucap Randi
Aska yang bingung dengan perdebatan dua insan ini, langsung aja ia membuka helm nya itu.
Wusshh
Seketika angin menerpa rambut Aska yang terkena keringat, hingga menyebabkan kharisma Aska terpancar 5 kali lipatnya.
Naya yang tadi emosi nya memuncak, melihat kegantengan Aska langsung mereda. Karena terpesona nya dengan muka Aska, ia sampai tidak berkedip sama sekali.
"Mbak, tenang aja besok Randi akan menggantikan bakso mbak yang tumpah itu." kata Aska dengan nada yang sangat menenangkan.
Hingga Naya tidak bisa berkata kata
"Omegat cowo inii, membuat hatiku leleh seperti keju mozarella." gumam Naya dalam hati.
"Eh ka, aku ga salah yang salah mbak ini nih." Randi dengan tidak mau kalah.
"Rand udahlah , sekarang kita harus cepet cepet ngga ada waktu lagi." ucap Aska yang mencoba mempercepat waktu.
"Iya iya, dah PUAS mbak." Randi dengan tatapan kesal.
Naya yang tidak bisa memalingkan pandangannya dari Aska itu hanya bisa berkata "sangat puas." ucap Naya seperti orang terhipnotis dengan muka Aska.
Aska dan Randi yang bingung dengan mbak mbak ini hanya bisa menatap satu sama lain, Setelah itu mereka memakai helm nya lalu menjalankan motornya dengan cepat.
"Pangeran hoodie kuu." gumam Naya dengan halu itu.
Aska dan geng nya sudah sampai ke tempat yang dimaksud Kelvin, lalu mereka masuk disebuah pabrik kosong. Dan benar saja, Bagas yang tidak berdaya itu diikat disebuah kursi. Dan anak buah nya Kelvin sudah memukuli habis habisan.
Aska dan geng nya bersembunyi di balik tangki tangki besar.
"Dasar banci." Randi yang emosi itu, bergegas mau menghabisi Kelvin, tapi langkahnya ditahan oleh Aska.
"Kenapa ngehalangin aku ka, Bagas dah bonyok semua itu." Randi yang masi emosi itu meminta jawaban dari Aska.
"Jangan bodoh mau ngeroyok langsung, disana anak buah nya banyak, kita bisa kalah kalau seperti itu." jawab Aska dengan tenang.
"Terus gimana bos." tanya salah satu anggota geng nya
"Gini.." Aska yang sudah ahli dalam urusan begini, menjelaskan ide yang ada dipikirannya itu.
Bugh bugh bugh
Anak buah Kelvin tidak henti henti nya untuk memukuli bagas yang tidak berdaya itu.
"Hahaha, rasain tuh, salah sendiri melawan dan tidak mau mengikuti perintahku." Ucap Si Kelvin
"Sampai kapan pun, aku tidak akan pernah mau mengikuti perintah dari orang bajingan kaya kamu." dengan tenaga yang masih tersisa Bagas mengatakan seperti itu
Kelvin yang geram itu, langsung saja berjalan mendekat ke arah Bagas.
"Oke kalau kamu tidak mau, kamu akan dapat hadiah dari aku." dengan tangan yang siap meninju muka Bagas
Bughh
Suara tinju menggema di seluruh ruangan itu.
Bagas yang merasa muka nya tidak kena serangan apa apa, langsung saja ia membuka kelopak mata nya. benar saja yang terpukul itu bukan Bagas tapi Kelvin yang saat ini sudah tersungkur. dan si pelaku itu adalah Randi yang emosi nya saat ini sudah memuncak.
Anak buah kelvin lalu bergegas mau ngeroyok Randi, dengan sigap Randi melawan satu persatu,
Kelvin bangun dan mengusap cairan segar yang keluar dari sudut bibirnya, lalu ia menghampiri randi.
"Dimana Aska." dengan menatap Randi. "ohh apa dia takut sampai tidak datang." tanya Kelvin dengan nada meremehkan
Randi yang mendengarkan kata kata Kelvin, langsung saja tertawa berbahak bahak.
"Woii kampret. kenapa kamu tertawa, aku ngga ngelucu bodoh." ucap Kelvin
"Ya aku tahu kamu tidak ngelucu, tapi aku mentertawakan kalian semua yang bodoh termasuk kamu Kelvin HAHAHA." Randi menunjuk semua anak buah Kelvin
Kelvin yang tidak tahan sama emosinya itu bersiapmelayangkan tangan untuk meninju Randi.
"Ayo tinju kenapa berhenti." ucap Randi yang menantang kelvin dengan tajam
"Sasaran ku bukan kamu bodoh, tapi Aska." Kelvin menurunkan tangannya itu.
"Bos, ada Aska." ujar salah satu anak buah Kelvin dengan menunjuk dibelakang
Kelvin yang bingung itu langsung berbalik dan melihat Aska sedang jalan ke arahnya.
kelvin yang melihat tidak ada lagi Bagas langsung berkata "Ohh jadi ini rencana kamu Alaska Putra, mengirimkan Randi lalu mencuri perhatian kami semua, hingga kamu bisa lewat belakang dan membebaskan Bagas secara diam diam,begitu? HAHAHA licik sekali kau Aska."
"Kau bilang aku licik?, sebaiknya anda mengaca dulu." jawab Aska
"Siapa yang licik disini huh? " Aska mendekatkan tubuhnya dengan Kelvin
"Dengan liciknya kau menjebak dan mengeroyok anggota geng lain, yang itu seharusnya tidak ada diperjanjian kita, bukankah itu HAL YANG LEBIH LICIK KELVIN." Aska menarik kerah jaket Kelvin.
Dan suasana saat ini sangat memanas antara Aska dan Kelvin, dua kubu yang siap melawan
Sedangkan Kelvin tertawa dengan liciknya. "Memangnya kenapa?, aku ngga peduli."
"Tunggu apa lagi kalian , lawan SEKARANG, dan kau Alaska akan habis hari ini juga." Kelvin pun melepaskan cengkraman Aska itu.
Dan "BUGHH"
***
Pagi hari yang cerah dan waktu yang saat ini telah bersahabat dengan Alsha, sehingga dia tidak terlambat dihari senin. Alsha memasuki kelas dan menaruh tas dibangkunya.
"ALSHAAAA." Alsha terlonjak kaget karna suara Naya yang tiba tiba datang dan meneriaki Namanya.
"Nay ya allah untung alsha ngga jantungan, ada apasih pagi pagi dah berisik." tanya alsha sambil megambil topi didalam tasnya.
"Alsha, kamu tahu ngga.."
"Ngga tahu." Alsha langsung memotong cerita naya.
"Belum selesai ngomonggg wee, dasar." lalu Naya mengejar Alsha yang mau keluar itu dan, Naya menyamakan langkahnya dengan Alsha "Alsha, dengerin duluuu"
"Iya ada apa sihh." jawab Alsha dengan tangan yang memasangkan topi.
"Kemarin sha, akuu ketemu sama cogannn, dia itu baik, lembut dan tatapannya itu loh shaa, bikin aku melelehhh."jelas Naya yang ber imajinasi
Alsha menghentikan langkah, kemudian menempelkan tangannya ke dahi naya. mengecek suhu tubuh temannya itu dipagi ini.
"Seperti nya kamu demam deh Nay, makannya jangan bergadang nonton drakor terus."
"Alsha, aku beneran ini kemarin itu.." kalimat Naya terhenti sebab ia melihat Randi yang berada dikopsis itu.
"Eh Sha, kamu pergi duluan aja deh. Aku ada urusan sebentar." kemudian Naya lari menuju kopsis untuk menemui Randi.
Alsha hanya bisa bingung melihat tingkah sahabatnya itu "Ntah ada apa dengan Naya pagi ini, Alsha ga ngerti lagi."
Ia pun segera cepat ke lapangan karna upacara pagi ini mau dimulai, Alsha mencari barisan kelasnya lalu berdiri dibelakang, dan Naya entah dimana gadis itu berada.
"Eh parah banget tuh, kelas XII perhotelan".
"Gila sih , masih murid baru udah bikin onar disekolah." Gibah 2 gadis di samping Alsha
"Tapi untung ganteng sih, aku aja bisa meleleh kalau lihat." jiwa cabe cabe an nya pun keluar dari kedua gadis itu
"Tapi tau ga Namanya itu..."
"Mbak tolong ya, ini upacara bukan tempat gibah, pagi pagi dah gibah kayak ga ada kerjaan lain aja." kalimat gadis itu terpotong karna ucapan Alsha
"Apaan sih ikut aja." ucap gadis itu tanpa rasa bersalah
"Iya nih ikut aja." jawab gadis satunya
Alsha memilih diam dan tidak mau meladeni mereka
"Alsha sumpain kalian tidak lama lagi, pasti kena hukum." gumam Alsha dengan pelan
"Ngomong opo kon (bicara apa kamu)." tanya salah satu gadis itu ke Alsha
"Ngga, Alsha ga bilang apa apa." pura pura tidak tahu
"Eh tapi ya aku denger denger dia itu sangat anti dengan cewe." dengan gibahan yang masih lanjott
"Benarkah?, ah bodo amat biar dia anti atau apalah aku pasti bisa dapatkan dia HAHAHA." dengan nyali yang kuat mereka tertawa lepas waktu upacara
"SIAPA YANG TERTAWA." suara dari mic itu mengheningkan semuanya
Dan 1 2 3 detik kedua gadis itu tidak mau mengakui
"SAYA TAU LOH YA, SUARA ITU BERASAL DARI KELAS KECANTIKAN, MAJU KE DEPAN ATAU SAYA YANG AKAN KE SANA." ancam Pembina upacara itu.
Dan mau tidak mau kedua gadis itu akhirnya maju ke depan. terjadilah Semua pasang mata tertuju pada mereka.
"Jangan main main sama Alsha, gini gini Alsha punya indera ke 11, kan Alsha dah bilang tapi gapercaya, yaudah sukurin HAHA." Alsha tidak henti henti nya tersenyum dengan puas nya.
Tuh dengerin para cowo, jangan main main sama Alsha ya....
jika kalian tidak mau disumpain seperti 2 cewe itu hehe :)