Didalam rumah, Alsha duduk di sofa sambil melemaskan tangan dan kaki nya.
Melihat Alsha kelelahan sang Nenek langsung memijat kaki Alsha yang rada bengkak itu "Kenapa kamu ga hati hati, jadinya jatuh kan."
"Kenapa Nenek salahin Alsha sih, cowok ngeselin itu nek yang membuat Alsha seperti ini." oceh Alsha seketika ia tiba tiba teringat saat Aska menggenggam tangannya dengan erat,
Membuat pipi Alsha seketika memanas. "ngeselin apa ngangenin nih." ucap Sang Nenenk dengan melihat muka Alsha yang merah itu.
"Ihh Nenek kan, goda Alsha lagi." jawab Alsha sambil memanyunkan bibirnya.
"Yaudah kamu istirahat gih, nanti nenek buatkan sup merah dan jangan mandi dulu, besok aja mandinya kan besok masih libur." Alsha mengangguk pelan, setelah itu neneknya menuntun Alsha menuju kamar.
ASKA POV
Sesampainya dirumah, Aska langsung pergi menuju kamarnya. Ruangan yang bernuansa silver blue dengan desain modern mewah.
Lalu ia duduk ditepian ranjang dan melepaskan alas kaki nya itu.
Dan tiba tiba memori tadi muncul saat Alsha tidak sengaja memeluknya dari belakang, saat dia menggendong nya hingga melihat muka marahnya yang membuat cewe itu jadi lucu.
"Kenapa harus cewek aneh itu sih, SADAR ASKA, ingat jangan dekat dengan cewe, cewe itu bahaya." ucap Aska
Flashback on
Waktu itu jam istirahat, Aska dan Randi dikelas memainkan game di hp
"Woy ka, mati in dah tuh cewe main nyosor aja mau bunuh kita." ucap Randi dengan muka serius nya
''Dia cewe bro, kasian." jawab Aska begitu saja.
"Lah ini kan game, udahlah bunuh aja." kesal Randi karna sahabatnya ini sangat bego sekali
DIsaat Aska mau membunuhnya , tiba tiba saja sang musuh sudah membunuhnya duluan
Game over
"Kan jadi kalah, dasar kau nih."
"Ya mau gimana lagi." dan disaat itu Aska tidak sengaja melihat bella gadis yang dulu penah deket dengan Randi itu, sekarang bergandengan dengan cowo dikoridor kelas.
"Lah Rand tuh kan cewe mu , gandengan lagi dengan cowo lain."
"Siapa? Bella? Dia bukan cewe ku." Randi pun mengehentikan game nya itu, dan menatap Aska yang disebelahnya itu.
"Lah kan kalian deket?" tanya Aska penasaran
"Ya gitu dah cewe, dia yang membuat kita jatuh cinta dan dia juga yang ninggalin kita saat udah nemuin yang jauh lebih sempurna pasti dah dideketin, mereka tidak ingat bagaimana pengorbanan si cowo yang yang sudah berjuang keras mendapatkannya, yang sangat mencintai nya tapi malah jadian sama cowo terhitz disekolah ini." kata Randi panjang lebar
"Siapa emang cowo itu?"
"Buset dah Ka , berapa bulan sekolah disini?, sampai ngga kenal dengan seorang Angga , ketua osis yang mendapat rekor dari ciwi ciwi sebagai cowo tertampan di sekolah sini." Randi yang mulai tersulut emosi itu.
"Ingat ka, jangan deket dengan cewe kalau nggak mau nasibmu seperti aku." kata Randi yang mulai bucin itu.
Flashback off
"Jangan deket dengan cewe, apalagi cewe aneh itu." ucapnya dengan mengulagi kata kata Randi waktu itu, dan ia hanya bisa menarik rambutnya sendiri
Saat dia sudah sadar dari pikirannya itu, langsung saja ia melepas jaket dan menaruh nya dikursi.
Dan ia berniat untuk mandi terus sholat. disaat ia mau jalan, ia tidak sengaja melihat benda berkilau dari jaketnya. Ia yang penasaran langsung saja mengambil benda itu disisi lengan kiri jaketnya.
"Anting?, punya siapa ini, dan kenapa ada dijaketku?" ia pun mencoba mengingat ngingat, dan sontak ingatannya tertuju pada saat dia membantu Alsha jalan.
"Apa ini punya cewek aneh itu ya?, kalau ia gak akan ku kembalikan, rasain sendiri tuh." ia pun menyimpan benda kecil itu didalam laci.
"Eh tapi kasian juga, siapa tahu barang ini berharga, hufft kenapa sih tuh cewe ada aja." kesalnya setelah itu ia pergi mandi dan berniat untuk mengembalikannya saat besok.
Keesokan harinya........
Seorang gadis sedang melihat bingkai foto masa kecilnya saat dia ulang tahun yang pertama.
(fotonya Alsha sendirian, kata nenek gambar yang ada orang tua Alsha sudah hilang)
"Andai saja waktu bisa diputar kembali, Alsha ingin berada dimasa itu." ucap seorang gadis dengan mengusap sebuah foto berbingkai itu yang sedikit berdebu.
"Al...." Nenek yang berniat mengajak Alsha untuk sarapan terhenti, karna melihat Alsha yang menatap sebuah bingkai foto itu dengan sendu.
"Rasanya Alsha ingin memutar waktu, dan berada pada masa yang dimana bersama mereka, masa yang penuh kebahagiaan." lanjut Alsha dengan air mata yang lolos terjatuh
Neneknya yang tidak sengaja mendengar ucapan Alsha barusan langsung saja Sang Nenek pergi ke dapur karna tidak sanggup melihat situasi seperti ini.
Dirasa sudah legah, Alsha pun mengusap air mata nya. kemudian menyelipkan helai rambutnya
Setelah itu ia merasa aneh di telinganya, langsung saja ia mengaca
Jeda beberapa detik,
Alsha pun terlonjak kaget. "loh kemana anting Alsha, kok yang satu ga ada." Alsha langsung membongkar selimut, bantal dan gulingnya. Tapi hasilnya nol, benda itu tidak ada.
Disisi lain......
"Suatu saat kamu akan paham Alsha, dan nenek berharap kamu tidak akan berubah." gumam sang nenek.
"Nenek."ucap seseorang dari belakang
Sang nenek pun membeku seketika dengan suara Alsha itu. karna ia takut Alsha tadi mendengarkan apa yang diucapkannya.
Ia pun berbalik dan berkata "Ada apa sayang?" tanya sang nenek yang mencoba se-tenang mungkin agar cucu nya itu tidak tahu.
Dengan perasaan was was, nenek menanti jawaban dari Alsha. "Nenek, tahu anting Alsha ndak?" tanya Alsha yang mulai gelisah
langsung saja Sang Nenek menghela nafas dengan legah "Syukurlah Alsha tidak mendengarkan." dalam hati nenek
"Anting?"
"Iya nek, anting Alsha hilang, Alsha sudah cari kemana mana tapi ngga ada."
"XCoba kamu ingat ingat kamu lepas ngga kemarin?" ucap sang nenek dengan suara selembut mungkin.
"Kemarin..." Alsha pun mencoba mengingat mengingat
"Cowo itu nek." akhirnya ia ingat saat Aska menolong nya didepan rumah itu
Dengan bingung neneknya menjawab "cowo yang mana?"
"Iya nek, cowok ngeselin itu."
"Yang kemarin, loh kok bisa?" tanya Sang Nenek lagi
"Iya, waktu itu dia nolongin Alsha nek. dan Alsha gatau kenapa anting itu bisa nempel kepadanya. TERUS GIMANA INI NEK?" utanya Alsha yang cemas sebab anting itu berharga buat Alsha karena nenek membelikannya dengan susah payah.
"Yaudah besok kamu temui dia disekolah." Nenek pun mengelus bahu Alsha setelah itu membereskan rumah.
"APA nemuin cowo itu?, nek yang bener aja masa Alsha nemuin cowok ngeselin itu."
"Daripada kamu pakai hanya sebelah aja. Ya kalau nenek sih ngga mau, nanti disangka orang gila." sebenarnya dipikiran nenek bukan itu, tapi ingin mendekatkan mereka berdua.
"Gamau ketemu, apa takut grogi nihh." lanjut sang nenek
''Ga mungkin Alsha grogi sama cowo itu, mustahil." (walau sebenarnya Alsha memang grogi) akhirnya Alsha memilih untuk makan aja, untuk urusan besok .itu bodo amat
Sang nenek yang melihat tingkah cucu nya itu hanya bisa tertawa dengan gelengan kepala.
Dikamar, Alsha pun hampir lupa dengan janji nya sama Naya kemarin, akhirnya ia membuka hp dan mencari kontak nama itu.
"Assalamualaikumm, ALSHHA untung kamu nelpon darimana aja sih kamu. aku nungguin nih sampai berjamur." ucap Naya disebrang sana
"Walaikumsalam, Nay maaf ya Alsha gabisa datang soalnya kaki Alsha habis jatuh."
"APAA, kok bisa sih, gimana kejadiannya." ucap Naya dengan khawatir
"Tadi ada cowo yang tiba tiba nabrak Alsha." jelasnya.
"Wahh kurang ajar, siapa dia sha, sini aku gampar, berani berani nya buat kaki kamu luka."
"Alsha gapapa kok Nay, tenang aja, dia itu cowo ngeselin nya minta ampun, yaudah Alsha tutup ya. Mau bobo lagi".
"Eh sha kamu belum nyritain, siapa cowo it"
tut tut tut
"DASAR ALSHA."
ASKA POV
Sesuai kata Aska kemarin, ia akan ngembalikan anting milik cewe aneh itu. seperti biasa outfit Aska hari ini dengan hoodie hitam kesayangannya itu.
Aska pun mengambil anting itu dan memasukkanya dalam saku celananya lalu ia keluar kamar dan menuruni anak tangga.
"Den Aska." Bik Sum, bibi Aska yang saat ini merawat Aska layaknya seperti anaknya sendiri.
Aska yang melihat Bik Sum jalan kearahnya dengan tergopoh gopoh itu langsung saja ia mengatakan "Ada apa bi, kok lari lari kaya ngejar pencuri."
"I itu, nak Randi ada didepan." menunjuk kearah pintu.
"Randi? Perasaan aku ngga nyuruh si kampret itu datang deh." gumam Aska.
"Katanya ada hal penting yang mau disampaikan mereka ke den aska." ucap Bik Sum
"Mereka?.." Aska yang bingung itu langsung jalan cepat untuk menemui Randi, Dan si kampret Randi itu tidak sendiri tapi dengan sekelompok gengnya.
(geng balapan Aska sekaligus tawuran)
Dengan muka yang bingung Aska berkata "Lah ngapain semua pada kesini, kan kita tandingnya besok lusa."
Randi pun menjawab "Bos besar Aska yang pemberani, untuk tandingnya memang lusa. Tapi si goblok Kelvin membuat onar lagi dengan kita." Kelvin musuh bebuyutan Aska, dari dulu sampai sekarang.
Sudah beberapa kali Aska tidak ingin bermusuhan, tapi Kelvin dengan angkuhnya ia tidak ingin berdamai. karna sebuah kesalahpahaman antara ia dan Aska. membuat Kelvin menjadi gila gila an untuk melawan Aska.
"Onar apa lagi yang dia buat?" tanya Aska.
"Boss ka, kita dipanggil didaerah perumahan. Katanya ada yang mau dia omongin dengan kita. Kalau kita tidak datang, Bagas bisa habis." Dony salah satu anggota geng nya menjelaskan.
"Bagas?" tanya Aska sekali lagi.
"Iya, dia jebak Bagas lalu ngeroyoknya bersama anak buah nya." jawab Randi yang sedikit emosi.
"Yuk ka, kita ga ada waktu lagi." ajak Randi yang jalan duluan dan naik ke motornya.
Dan Aska hanya diam saja sebab rencana hari ini, ia akan ke rumah cewe aneh itu tapi disisi lain Bagas kejebak.
"Woy ayo." hening dan Aska tetap berada ditempatnya.
"Ayo jalan, Bagas taruhannya ka." ucap Randi sekali lagi
Dan nihil Aska masih setia berdiam ditempatnya itu.
Randi yang mulai heran dengan sikap Aska yang tiba tiba diam seperti ini, jika menyangkut temannya ia pasti gerak cepat, tanpa mengulur waktu. tapi sekarang Aska diam saja seolah olah ada yang dipikirkan.
"TINN" Randi akhirnya menyadarkan Aska dengan mengklakson motornya.
"Ya?" lebih tepatnya muka Aska sekarang ini seperti orang linglung.
"Buset dah, lagi mikirin siapa sih." ucap Randi itu dan sekelompok gengnya mulai penasaran apa yang terjadi dengan bosnya itu.
Karna tidak biasanya Aska seperti ini,
"Lagi mikirin cewe aneh itu." dalam hati Aska
"Ah bodo amat besok aja kukembalikan anting ini, itung itung balas dendam. " sambung Aska "Ngga mikirin apa apa, yok." akhirnya Aska naik dan menjalankan motornya.
Dan segerumbulan dibelakang mengikuti Aska dengan tertib, meninggalkan kediaman Aska begitu saja.
tampol aja ka, si Kelvin ituu. sembarangan main ngeroyok.
pokok nya jangan kasih kasih kendorr :)