Setelah menelpon aya ya aku makan bersampingan dengan Roie ya kami hanya menghabiskan waktu kami sambil berbincang sejenak. Tiba- tiba Roie tak ada angin dan badai tiba- tiba nyeletuk, "Kei, tadi saat ka Amadeus masuk ke kelas untuk mengenalkan president council, keren ya. Gimana pendapatmu Kei?" sambil menyikutku. "so so seperti kebanyakan pria menurutku" aku gatau kenapa Roie tiba- tiba ga ada angin nanya tentang ka Ge.
"Anak- anak waktu gouter sudah selesai silahkan kembali ke kamar masing- masing." kata mme Julliete.
Sementara itu Ge yang berada di kamar asrama pria. menggerakkan kaki diatas kursi belajar. Entah perasaan apa yang membuatnya begitu tak nyaman, bahkan beberapa kali memutar- mutarkan pena. Ada perasaan aneh yang timbul dari remaja yang sedang mengalami masa puber. tak lama dia melihat foto yang terpampang di mejanya ya foto yang memaparkan dia dengan sang ibunda yang sejak dari kecil merawatnya. Kadang sempat terbesit bagaimana ya sosok sang ayah. Karena selama ini hanya sang ibu merawatnya dari kecil. Saat dia bertanya tentang sosok ayah ibunya mengalihkan pembicaraan dan kadang mengelusnya dengan tatapan dalam. Ge masih termenung di keheningan malam dimana ia hanya ditemanin sang bintang. Walaupun kangen dari sang bunda dia bisa mengatasi dengan mendengarkan lagu yang sejak kecil ibunya nyanyikan.
"
I love you
You love me
We're a happy family
with a great big hug
and a kiss from me to you
Won't you say you love me TOO!
I love you
You love me
We're best friends like friends should be
With a great big hug
And a kiss from me to you
Won't you say you love me too" terdengar alunan musik dari kotak musik dengan seorang badut yang menari diatasnya.