Chereads / Philia's love / Chapter 1 - Pengenalan

Philia's love

🇮🇩kezia_kenwangi
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 17.8k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Pengenalan

Namaku Kei Gottlieb , kalian pernah dengar kata Gottlieb? Ya Gottlieb adalah salah satu kata dari nama lengkap dari komponis terkenal Mozart dari Austria. Ayahku memang campuran darah Austria- Prancis yang menikah dengan ibuku yang berkebangsaan Indonesia. Ayahku mempunyai sekolah di Prancis dengan nama sekolah SHS Gottlieb, cukup elit memang sekolah ini, dimana tes masuknya melalui tes IQ minimal 137, selain itu siswa yang sudah diterima harus tinggal di asrama dengan mengikuti peraturan yang ada. Tahun ini aku sudah bisa mulai kegiatan belajar mengajar.

Aku mengemas piyama,baju main, boneka kelinci buatan nenek yang berasal dari Nantes. Aku belum mengepak buku dan seragam karena itu akan dibagikan nanti pas sudah tiba di asrama. "Arrghh, lelah juga." Cukup silau karena cahaya yang masuk dari kisi- kisi jendela membentuk garis lurus menyentuh gaun satin putihku dan rambutku yang keliatan memerah. "tok tok tok" terdengar suara dari arah balik pintu kamarku."Kei, apakah kau sudah selesai mengemas sayang?" Tanya ayah. "Iya sudah yah."jawabku "Ayo ke balkon untuk menikmati gouter, ayah sudah siapkan croissant, Foie gras, dan teh dandelion." Ajak ayah. Akupun semangat menuruni anak tangga dan tak lupa mengucapkan bonjour ke asisten pribadi ayah. Semakin dekat balkon maka semakin kuat alunan lagu Mozart yang menemani acara gouter biasanya.

"Bonjour Papa!" sapa ku. Dengan sigap ayah menyiapkan kursi untukku. Aku menyeduh teh dandelion yap cukup menimbulkan efek menenangkan ya dandelion tidak hanya bisa dipandang tapi bisa dinikmati sebagai teh. "Kei, besok kamu sudah mau melihat- lihat sekolah kan?" Tanya ayah sambil menyeruput tehnya. Memang lembayung menngenakkan suasana ditambah alunan piringan hitam karya Mozart. "Besok papa minta paman Phillipe untuk mengurus administrasimu." Kata papa. "Saat tiba waktunya kamu harus daftar president council ya!" papa memberi perintah dan tentu aku akan menjawab dengan kata apa lagi kalau bukan kata "Oui"