Eki menarik tissu dan menyeka lembut bibir gadis di depannya, pria tampan nan gagah itu tersenyum hangat membuat hati si gadis kian meleleh tak tahan akan pesonanya
" ada sisa eskrim di bibir mu " ujar Eki dengan gesture tubuh tenangnya, pria itu mengulum senyum penuh pesonanya mendapati wajah merona gadis di hadapannya saat ini, bahkan si gadis kian salah tingkah di hadapan Eki
gadis itu meraih kaca kecil di dalam tas nya, dia memperhatikan detail di wajahnya takut ada yang kurang, Eki meraih kaca kecil itu, membuat si gadis terkejut
" ah ! " wajah si gadis tak percaya dengan kaca nya yang segera menghilang dan berpindah dalam genggaman Eki
" kau tak perlu kaca, ada aku yang selalu bilang sempurna karena wajah mu yang cantik itu " issh.. rayuan gombal Eki memang tidak pernah salah, gadis itu menutup wajah dengan telapak tangannya, dia sungguh dibuat merona oleh gombalan sesat Eki
" apa mau ke toilet ? " tanya Eki dijawab malu malu oleh teman wanitanya itu
Hari ini Eki sengaja memilih cafe yang sepi pengunjung, dia akan membawa seorang gadis baru lagi kali ini, dia mengenalnya lewat aplikasi online, gadis dengan tampilan seksi dan menggoda, ah Eki semakin tak sabar mendapati gadis itu memiliki penampilan tak jauh dari avatar sosmed nya
baru saja menuju lorong ke arah toilet, keduanya menautkan ciuman panas dan pelukan erat, Eki terus menarik dan menancap berkali kali melumat habis bibir gadis yang tadi begitu rapi memakai lipstiknya, tapi tidak kini, sekitar bibirnya sudah kena noda merah
tangan kekar Eki terus bergerak lincah memeluk, menggenggam dan menelusuri tiap lekuk tubuh gadis yang mengenakan pakaian ketat ini, si gadis pun tak kalah pengalaman, dia dengan cepat menyesuaikan langkah dan gerakan mereka
badan keduanya yang enggan terlepas menabrak pintu kamar mandi dan segera masuk ke dalamnya
Eki masih terus menciumi tiap jengkal kulit terbuka gadis di hadapannya dia tak akan menyia nyiakan kesempatan ini
si gadis segera duduk dan kedua tangannya sudah bersiap menyambut tubuh Eki yang dengan cepat membuka sweater dan kaosnya, aah.. mereka ingin gerak cepat saja !
kini berganti si gadis yang membuka pakaiannya, disaat pria itu melucuti setiap lembar lapisan di tubuhnya si gadis dengan cekatan membuka kancing dan risleting pemuda tampan yang menggugah seleranya ini, matanya terbelalak tak percaya dengan ukuran didepan matanya kini, gadis itu tersenyum saja
Eki mengangkat bahu, dengan percaya diri dia meminta gadis itu memulai adegan panas mereka
****
Eki menutup risleting celana dan meninggalkan kamar mandi, dia berjalan cepat menuju kasir dan membayar tagihan, pemuda itu meninggalkan cafe segera
dia melihat layar handphonenya dan segera menghapus akun medsos dimana dia dan wanita tadi bertemu, bibirnya tersenyum sinis
pemuda itu mengelap wajahnya dengan tissu basah, dia segera menyalakan sepeda motornya dan menelusuri jalanan dengan wajahnya yang terlihat senang
sementara..
si gadis terduduk lemas di toilet, dia menyeka dahi dengan keringat mengucur, gadis itu terlihat kesal
" dia pergi begitu saja ! " gusar si gadis, dia jelas belum merasakan apapun, bahkan harapannya seketika punah ketika cairan kental itu mengotori wajah cantiknya
" aku harus bertemu lagi dengan mu ! " janji si gadis pada dirinya sendiri
Siapa yang tak tahu Eki, mahasiswa tampan rupawan dengan julukan playboy cap kuda, dia sering sekali merayu wanita dan melampiaskan birahinya, setelahnya ? dia menghilang bak di telan bumi, pria itu hanya mau enak sendiri saja !
Harusnya dia di tangkap polisi karena kasus mesum nya yang meninggalkan banyak catatan, tapi nyatanya tak satu gadis pun yang melaporkan kelakuan buruknya, apa karena dia tampan ? atau..
" aku sudah menelpon berkali kali dan mailbox !! bahkan akun medosnya pun hilang ! " keluh Mawar menundukkan wajahnya di meja, kedua temannya terlihat khawatir
" yaudah sih, cari cowok lain aja, cowok kayak gitu tuh brengsek ! " gusar teman Mawar mengingatkan
Mawar meraut wajah kesal sendiri
" masalahnya dia meninggalkan sesuatu yang membekas di sini ! " Mawar menunjuk telinganya, kedua teman Mawar merapatkan telinga penasaran
" dia berbisik, kau sangat cantik dan menggoda.. " bisik Mawar menutup wajahnya yang panas, kedua temannya hanya mengerut wajah geli
" itu gombalan busuk tau ! "
Kedua teman Mawar itu benar tapi sekali saja mereka bertatap wajah dengan Eki makas semua pendapat miring itu akan seketika lenyap
" kau tahu ! dia memperhatikan wajah ku dan tersenyum manis saat aku menikmati makanan dihadapannya, dia menyeka bibir ku dengan lembut, dia membawakan tas ku, mengambilkan kursi aah... " Mawar tak mungkin dengan mudah melupakan perlakuan Eki
" modus lah.. " ujar temannya masih tak mau percaya
" ish.. tapi dia tidak melakukan 'itu' dengan ku, kalau si brengsek kebanyakan mana mungkin menyia nyiakan hal seperti itu " sangga Mawar masih tak terima
" kau mungkin terlalu gampangan di matanya, makanya dia hilang minat.. " ucapan barusan membuat mata mawar terbelalak, kenapa kali ini pendapat temannya patut di dengarkan
" oh my god ! " seru Mawar memukul mukul kepalanya
" mana tahan kalau uda liat muka kaya gitu sih ! " ujar Mawar lemas, dia membenamkan wajahnya ke meja, sepertinya harapan akan melanjutkan hubungan dengan pemuda yang dia kenal di jejarisng sosial memang layu sebelum berkembang, mungkin Mawar bukanlah tipe gadis Eki, Mawar menghela nafas kecewa
" Hei.. lihat arah jam sembilan " teman Mawar mencubit lengan gadis yang tertunduk dalam berpangku tangan, Mawar menepis malas
kedua temannya itu menggigit bibir melihat seorang pemuda berjalan dengan langkah tegap, bibirnya tersenyum seolah menyapa semua orang
" oh my, dia gans banget ! " gumam teman Mawar dari balik kaca cafe, teman yang satunya lagi pun tak kalah terkejut, gadis itu menahan wajahnya yang melongo dengan mulut terbuka
Eki menyebrang jalanan, dia akan menemui seorang lagi hari ini, dia mampir ke cafe satu lagi dimana teman wanitanya sudah menunggu
dengan langkah percaya diri dan senyuman penuh pesona Eki memasuki cafe dimana teman kencan berikutnya sudah menunggu, dia tak perlu waktu lama untuk mendapatkan gadis yang lainnya
pria itu tersenyum diantara langkah kaki panjangnya, dia menyeka rambut depan membuat dahinya yang bersih terlihat jelas, lihatlah otot keras yang menyembul di balik baju kaosnya, pria itu mencuri perhatian mata gadis di sekitar sana, dan dia tahu betul itu
" aah.. kau bekerja di sini ? " Eki menenggerkan tangannya di meja kasir, si gadis tersipu malu
" aku pesan dua minuman ya " pesanan Eki disambut wajah bingung si gadis pelayan, dia datang sendiri dan memesan dua minuman ?
" satu untukku, dan satu lagi untuk pelayan cantik yang kini berdiri di hadapan ku " ujar Eki mulai meluncurkan aksi selanjutnya