Ratih menarik kursi dan merebahkan dirinya dengan anggun, dia melipat kaki jenjangnya, jari jemari lentiknya siap memanggil pelayan dengan menawan
" Mas.. " panggilnya dengan suara lembut pada pelayan cafe, pria rapi itu segera menyodorkan menu resto ke arah Ratih
" kalian pesen apa ? " tanya Ratih pada sahabatnya yang sibuk membaca novel di depan wajahnya, gadis itu mengibaskan tangannya menolak tawaran Ratih
" ah, stoberry milksake sama french fries, oiya es campur komplit untuk teman cupu ku ini yah ! " ujar Ratih dengan raut wajah sok anggun, telunjuknya menunjuk Shinta yang tak peduli dengan lelucon ejekan dari mulut Ratih
" Hey, ayolah kenapa kau memakai kacamata tebal ini, kemana kontak lens mu ? " Ratih membuat raut wajah jengkel, dia menatap sinis penampilan Shinta hari ini
Temannya itu menggulung rambut panjangnya seperti bola di atas kepala, kacamata bacanya yang tak punya model dan kulit wajahnya yang polos tanpa sapuan makeup
" kau pikir kenapa aku mengajari mu berdandan hah ! " Ratih merasa perjuangannya selama ini sia sia, Shinta memasang senyuman kecil tak peduli
" selesai ! " ujarnya singkat sambil tersenyum, bersiap menyambut pesanan minuman yang datang, gadis culun itu segera menyeruput minumannya cepat
Ratih bergidik ngeri
" tau ah ! cepat habisi minuman, kita akan shooting tutorial makeup hari ini " ujar Ratih mulai mempersiapkan konsep video vlog mereka kali ini
" kau darimana tadi, aku sudah hampir satu jam emnunggu mu " protes Shinta tanpa mengalihkan pandangan dari gelasnya yng sudah siap di sendok hingga ke dasar
" biasalah " jawab Ratih malas, mata Shinta mendapati tas branded baru di meja, ah gadia ini selalu saja
" kau membeli tas baru lagi ? " selidik Shinta dengan wajah menghukum
" mm yaa " balas Ratih datar
" kau selalu saja begini, jangan menghabiskan uang pacar bodoh mu itu ! " ujar Shinta mengingat kan
" itu fungsi pacar ! " ketus Ratih tak mau kalah, Shinta membuat senyuman sinis
" kau mendapatkaj barang berharga dengan tubuh mu, cih.. " sinis Shinta kesal
" kalimat mu itu sungguh membuat ku tersinggung " timpal Ratih berpura pura kesal, dia memasang wajah cemberut manja
Ratih dan Shinta sudah lama berteman, tapi mereka sempat lost contact selama beberapa tahun, mereka bertemu lagi saat memasuki kampus yang sama, keduanya langsung akrab seperti sebelumnya
" Kau selalu saja membaca novel, apa serunya sih ? " Ratih melirik buku novel di atas meja di bawah telapak tangan Shinta
" aku suka menulis dan membaca, memangnya kau suka melakukan hal mesum ! " hardik Shinta jujur apa adanya
" ish, aku bukan mesum tau ! " balas Ratih protes
" lalu apa, kau bahkan menggoda mahasiswa baru di kampus " gumam Shinta tak suka, Ratih tertawa kecil mendengar omelan sahabatnya itu
" aku hanya iseng saja, anak kecil tuh cuma bikin cape tau ! " suara Ratih terdengar sangat ringan membuat Shinta menggelengkan kepala tak mengerti
Ratih dengan mudahnya menggoda lelaki dengan bahasa tubuhnya yang seksi, dia juga berani menggunakan pakaian yang ketat dan terbuka menambah nilai sempurna untuk tampilan wajahnya yang ayu dan menantang
" ah ada yang mau ku ceritakan pada mu " Shinta mengingat kejadian yang dia lihat kemarin, Ratih memasang wajah serius
" di kosan ku, ada pria yang berani berbuat mesum dengan penghuni baru ! " ujar Shinta berbisik tapi dengan nada tegas, dia masih kesal jika mengingat kejadian yang lalu
" mereka sengaja masuk ke kamar saat hujan deras, mereka pikir pengawasan kamar kos akan longgar, mereka salah jika berpikir seperti itu ! " lanjut Shinta berapi api, Ratih mengeryitkan dahi tak setuju
" kau terlalu kuno Sin, biar saja sih mereka kan masih muda, biarkan mereka bersenang senang " ujar Ratih malah membela pasangan mesum itu, Shinta membuat wajah sinis
" kau harusnya bertemu dengan si mesum itu, tak terbayang kalian akan jadi pemain porno terbaik sepanjang abad ! " gerutu Shinta kesal karena ceritanya tak di sambut baik oleh Ratih, dia sepertinya salah memilih teman curhat kali ini
" ide bagus, apa dia tampan ? " tanya Ratih malah meladeni sarkasme Shinta
Shinta berpikir sejenak, mengingat wajah pria mesum tempo hari, ah dia masih ingat wajah pria yang memamerkan senyuman itu
" lumayan " jawab Shinta singkat
" wooo.. apa dia terlihat kuat ? " tanya Ratih di balas decakan marah Shinta
" kau gila ya, kau kan punya pacar ! " ketus Shinta, Ratih tertawa saja
" ah.. empat tahun dengan pria yang sama itu terasa monoton Sin, aku hanya menunggu waktu yang tepat untuk meninggalkannya " Shinta terbelalak tak percaya dengan kalimat santai Ratih
" kau gila ya, kalian sudah lebih empat tahun dan kau bilang akan meninggalkannya dengan wajah santai seperti itu ! " Shinta sungguh tak percaya dengan wajah cantik Ratih yang kejam itu
" kau bahkan membuat dia mengeluarkan puluhan juta untuk sebuah tas " telunjuk Shinta mengarah ke tas baru milik Ratih, gadis itu ikut memperhatikan tas barunya yang masih jelas mengeluarkan aroma toko
" kupikirkan sekali lagi, karena dia anak orang kaya, tapi dia sangat payah saat di atas ranjang ! " seru Ratih enteng, kalimatnya membuat beberapa orang menoleh dan memberi tatapan aneh
" ups.. " Ratih menyadari suaranya tadi terlalu jelas hingga bisa ditangkap oleh yang lainnya
" kau sungguh sudah gila ! " Shinta hanya menggeleng tak mengerti sambil menghabiskan suapan es terakhirnya
" ah sudah selesai, ayo kita bersiap shoot " ujar Ratih mengeluarkan tripod dan kamera mirroless miliknya
Mereka berdua mulai sibuk mengatur peralatan makeup sedemikian rupa di atas meja, Ratih dan Shinta bersiap masuk frame dan memulai aksi mengagumkan jari jari mereka
Tak memerlukan banyak waktu, kini wajah polos Shinta sudah full makeup dan cantik pari purna, kedua gadis itu bertingkah centil dan mengeluarkan suara renyah di depan kamera, mereka adalah beauty vlogger yang lumayan di kenal
Jika Ratih terkenal dengan image penuh pesona dan menggoda, maka Shinta lebih terlihat seperti gadis polos yang mengalami transisi yang luar biasa, mereka sudah menguasai beberapa pasar online
" Oke sip, sepertinya cukup untuk hari ini, selanjutnya kita akan bikin versi masing masing " jelas Ratih sambil merapihkan lagi peralatan makeup dan kameranya
" oiya kudengar pacar mu menawarkan asisten dan crew untuk project kita " ujar Shinta sok tahu karena sempat mengintip isi pesan sahabatnya itu, mereka berdua saja mengerjakan semua ini lumayan terasa berat, untung saja Rama selalu sigap membantu untuk proses editing yang sungguh menguras banyak energi
" aku tidak masalah jika pacar ku ikut campur dalam hal apapun, tapi aku tak mau kau dan pacar ku terlibat urusan bersama " ujar Ratih menjelaskan kenapa dia menolak tawaran baik kekasihnya, padahal Shinta sudah berharap banyak
" aku tidak ingin Darwin tahu sisi diri ku yang apa adanya, cukup kau saja yang tahu " lanjut Ratih melempar senyuman getir, Shinta membuat wajah cerah, dia memeluk sebentar tubuh sahabatnya
" kau bisa kapan pun bercerita dengan ku, aku senang menjadi sahabatmu Tih " bisik Shinta menguatkan pelukan mereka
" kalau begitu kenalkan aku dengan si penyusup kosan dong ! " goda Ratih merubah suasana hangat mereka
" kau rendah sekali sih ! " gerutu Shinta kesal dan tertawa
" aku hanya agresif dan cepat bosan! " seru Ratih ikut tertawa
Memangnya hanya pria saja yang bisa memainkan perasaan wanita, hey ada banyak wanita yang jauh lebih berbahaya bahkan dari racun ular berbisa. Dengan perlahan membuat pasangannya bertekuk lutut dan tak berdaya, itulah Ratih
**
tinggalkan review dan dukungan kalian agar otor lebih semangat