Chereads / BUKAN SALAH JODOH / Chapter 15 - Rayuan gombal pulau kelapa

Chapter 15 - Rayuan gombal pulau kelapa

Vino menatap wajah Vira dengan penuh arti jari jemarinya mulai menuruni leher gadis itu, dan suara melenguh pun terdengar

Vira menahan wajahnya untuk bisa tersenyum walau terlihat ragu, tapi senyuman manis Vino memantapkan hati nya, dia pasrah saja saat Vino mulai meraih kancing dress nya, Vino bersiap mengungkap isi di dalamnya

dengan wajah merona dan dada bergemuruh pria itu berusaha terlihat yakin dan cool, dia melanjutkan action nya

baru saja jarinya hendak membuka kancing depan dress nude Vira

tap.. tap.. tap..

langkah seseorang menapaki lantai

Vino dan Vira segera menoleh mendengar suara langkah kaki seseorang, mereka tadi lupa menutup pintu kamar

" Vinooo.... liat face mist eike gaaaa... " teriak suara dari depan sana

suara yang jelas banget siapa itu !

mendengar tak ada jawaban om Eman segera berlari menuju kamar Vino

pria itu terperanga tak percaya

matanya melotot melihat aksi ponakannya itu

Vino sedang berada di atas badan Vira dengan kedua tangannya yang mematung di atas dada Vira

om Eman bisa melihat jelas karena mereka tidak menutup pintu ataupun mematikan lampu

" ups... " om Eman menutup mulut dan nyengir tanpa dosa

Vino dan Vira saling menatap dan segera tersadar, pria itu segera bangkit dari posisi aneh mereka

Vino segera berdiri turun dari ranjang

Vira langsung duduk dan membenarkan dress nya

om Eman membalikkan badan berpura pura tak melihat mereka

" oke guys silahkan di lanjuuut.. " serunya dengan nada jahil

cih dasar om om sedeng ! ganggu moment orang aja

om Eman mendapatkan botol face mist nya di lantai, dan sudah kosong dong, dia mengambil botol kosong itu dan mengerutkan dahi

" loh ko abis ? " tanya nya aneh

" Vino..... ko face mist eike abiss ?! " om Eman berteriak ke arah kamar Vino

" eh Vino ini tuh buat di semprot ke muka, bukan ke barang lu ! hadeeehh... di kira ini obat kuat apa ya ! " omel om Eman asal membuat kedua orang di kamar makin salah tingkah

om Eman menggeleng kesal dan membanting botol kosong di tangannya, dia buru buru meninggalkan rumah

" eike harus meracik lagi deh " gerutu nya kesal

itu face mist sengaja di buat sendiri oleh tangan om Eman, dia akan menguji coba di komunitasnya malam ini, tapi karena ingatannya yang sudah mulai pikun, racikan yang sudah di buat dengan segenap jiwa raga dan rasa itu malah tertinggal dan tersisa botol kosong, gimana om Eman ga sewot coba

" om lu ngoceh ? " tanya Vira tak percaya mendengar nada sumbang di depan sana diikuti suara pintu yang ditutup sedikit di banting

" au.. " jawab Vino singkat sambil mengangkat bahu

mereka jadi teringat lagi kejadian sebelumnya

harusnya Vino sudah memulai perjalanan singkat menuju puncak saat ini, tapi gagal gara gara om nya yang rada rada itu

hadeh.. gusar Vino, kapan gue bisa punya anak kalo kayak gini ! kapan gue bisa dapet legalitas warisan full !

Vino memang lebih memikirkan harta nya daripada daripada

sementara Vira

gadis itu menahan wajahnya yang memerah, dia masih teringat dengan kalimat manis yang Vino ucapkan hari ini

bukan hanya itu, perlakuan pria tampan itu hari ini juga sulit dia lupakan

apalagi tadi.. ah bisa saja dia hilang keperawanan malam ini

Vira malu sendiri mengingat itu semua, dia menutup wajahnya dengan bantal

Vino mendapati gelagat Vira yang membenamkan diri di kasur

pria itu melangkah berlahan berusaha mendekati Vira

" lu laper ga ? " tanya Vino penuh perhatian

Vira mengawasi bantal yang menutup wajahnya dengan berlahan, dia masih belum bisa menatap lurus ke wajah Vino, gadis itu jadi salah tingkah sendiri

dia menjawab dengan anggukan pelan

" gue pesen makanan ya, lu mau apa ? " tawar Vino lengkap dengan senyuman manis

" mmm... nasi ayam cola ! " seru Vira cepat sambil nyengir

" hah ? fast food ? " Vino membuat senyum sinis

" emang kenapa ? " tanya Vira protes, gadis itu paham kalau pilihannya bukan lah selera Vino

" nope ! gue akan pesen menu diet sehat dan organik soo.. lu juga ! " perintahnya

" terus kenapa lu nanya gue mau apa ! " ketus Vira, dia kesal merasa di php in

Vino nyengir saja

" oke ! tapi cuma kali ini doang ya ! " setuju Vino akhirnya sambil membelai rambut Vira lembut

aaah... Vino kenapa jadi gini sih, beneran bikin melted gumam hati Vira tak tahan diperlakukan seperti ini

Vino menekan nomer yang sudah sangat Vira hapal, pria itu memesan banyak ayam goreng dan camilan berikut cola

dia anti makan makanan seperti ini, tapi malam ini bisa jadi pengecualian buat Vino, dia akan menemani Vira menikmati makannya, pria itu terlihat bersungguh sungguh menaklukkan istri settingannya

aah.. andai saja kau memang mencintainya Vino , seru hati pria itu dengan perasaan malaikat

tapi aku tau kau bukan pria seperti itu ! sinis hati Vino lainnya dengan perasaan setannya

Vino menatap wajah ceria Vira, dia menarik satu sudut bibirnya

" lu terlalu mudah buat gue ! " seru hati Vino sombong, pria itu melipat tangannya di dada

dalamnya lautan tak dapat di ukur, begitulah istilah untuk hati Vino

pria itu berusaha keras meluluhkan hati Vira tapi siapa sangka perasaanya tak setulus itu, dia menyimpan strategi besar dalam pikirannya

Vira tersenyum gembira menyambut pesanannya yang sudah di atas meja, dia melirik Vino dan pria itu tersenyum manis

Vira mengambil sepotong ayam dengan malu malu gadis itu menyodorkan pada Vino, dia meminta pria tampan itu untuk mencobanya

awalnya Vino terlihat ragu tapi akhirnya dia menyerah juga dengan bujukan centil Vira

" enak kan ! makanya cobain deh.. " ucap Vira senang saat Vino sudah bisa menikmati makanan yang dia sukai

gadis itu sangat senang hari ini, ternyata menikahi pria ini tak seburuk yang dia pikirkan, gadis itu bisa merasa lega akhirnya

Vino mengambil potongan ayam dan menyuapkannya pada Vira

dia juga meraih selembar tisu dan mengelap sudut bibir Vira dengan lembut

" ada saos yang nempel " jelas Vino menangkap gelagat lucu Vira yang salah tingkah, wajah gadis itu merona lagi

Vino tersenyum lagi membuat Vira menatapnya terus, dia sepertinya sudah mulai jatuh hati pada pria ini, dia sepertinya mulai mengharapkan sesuatu yang lebih

Vino menerima sorot mata Vira, dia menggaris senyum yang jelas terasa hangat, vira tak bisa lagi berpaling

pria di hadapannya begitu mencuri perhatiannya

Vino meraih rambut Vira dan mengawasinya ke belakang bahu

kepala pria itu mendekati telinga gadis itu

" ayo habiskan sebelum dingin.. " bisiknya membuat Vira tersadar dengan tatapan nya yang terus membayangkan senyum manis Vino

" kau mengalihkan dunia ku " balas Vira

Vino tertawa senang

" kau begitu sempurna, dimata ku kau begitu indah.. " balas Vino tak mau kalah

mereka tertawa bersama sambil menikmati hidangan malam mereka