Chereads / Satu nama di hati / Chapter 4 - Bab 3 (18+)

Chapter 4 - Bab 3 (18+)

Sudah satu minggu berlalu setelah pernikahan Fery dan cindy. Kini mereka telah pindah kerumah mereka sendiri. Rumah yang di beli Fery jauh sebelum menikah dengan Cindy.

"Apa kau suka rumahnya sayang" ? Tanya Fery ke istrinya sambil merangkul sayang bahu Cindy.

"Aku sangat suka. Terim kasih. Jawab Cindy sambil merangkul pinggang Fery.

Lalu mereka masuk kedalam rumah sambil berpegangan tangan.

Fery telah menyuruh seseorang untuk membersihkan rumah itu karena ingin ia tempati.

"Kamar kita ada diatas sayang."

Fery menggendong Cindy ala bridal untuk naik keatas.

Cindy terkejut langsung saja mengalungkan tangannya keleher sang suami sambil mencium pipi kanan Fery.

"Apa kau suka kamar baru kita" ?

Fery menurunkan Cindy tepat setelah membuka pintu kamar mereka.

Cindy tersenyum manis lalu mengecup bibir Fery singkat sambil berjalan mendahului Fery.

"Aku suka, sangat suka. Kau mendesign kamar ini sesuai yang aku mau."

Fery mendekati istrinya lalu memeluk erat

"Aku akan melakukan apapun yang kau minta sayang".

Lalu Fery mencium lembut bibir istrinya sambil mendorong pelan ke arah kasur di dalam kamar mereka.

"Apa aku sudah bisa meminta hakku sebagai suamimu?"

Cindy terkejut atas perkataan Fery, tapi sekarang dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

Akhirnya Cindy mengangguk pelan sambil tersenyum.

"Aku siap sekarang sayang"

Tanpa aba-aba Fery langsung mencium bibir sang istri sambil memejamkan matanya meresapi cumbuannya, lalu Cindy mengalungkan tangannya ke leher Fery.

Fery mencumbu Cindy perlahan tetapi lama-lama tidak bisa terkontrol karena gairah yang sudah lama ia tahan. Fery dengan tergesa-gesa menaggalkan pakainnya yang melekat ditubuhnya, dan hanya mengenakan boxer, tapi saat ia hendak menanggalkan pakaian Cindy, Ia lakukan dengan perlahan dan sensual seraya menggoda sang istri. Mulai dari membuka baju kaos simpel yang dipakai sang istri dengan perlahan, lalu memusatkan perhatian pada squishy milik Cindy sambil membuka bra yang dikenakan sang istri. Betapa terkejutnya Fery sebab squishy milik Cindy begitu sempurna dimata Fery. Lalu Fery menenggelamkan kepalanya di dada sang istri, membuat Cindy terkekeh pelan sambil menjambak pelan rambut Fery.

"Aku akan memulainya sayang" Fery menatap dalam mata Cindy lalu mengecup kedua mata Cindy.

"Jika aku memulainya, aku tidak akan berjanji apa yang akan aku lakukan ini menyakitimu, tapi itu hanya sesaat, karena setelahnya aku akan memberikan nikmat yang luar biasa, yang hanya bisa kau dapatkan dariku, sambil kau meneriakan namaku berkali-kali".

Cindy hanya mengangguk kecil melihat tingak suaminya yang sudah dipenuhi gairah.

Lalu Fery turun perlahan ke perut sang istri sambil mencium kecil tubuh Cindy sambil membuka celana pendek yang dikenakan sang stri. Kini Cindy hanya mengenakan kain tipis untuk menutupi pusat dirinya. Lalu Fery menarik pelan kain tipis yang menutupi tubuh Cindy dengan perlahan sambil matanya tak lepas dari apa yang di tutupin kain tipis itu.

Fery tersenyum menatap apa yang ada dibalik kain tipis tersebut.

"Sungguh indah apa yang ku lihat sekarang"

Lalu ia menggunakan jarinya membelai lembut sambil sesekali menjilat kemaluan istrinya.

Fery berlama-lama bermain dibawah hingga akhirnya Cindy tidak kuat menahan apa yang akan keluar dari bawah sana, lalu ia menumpahkan semua cairan pelepasan pertamanya di dalam mulut Fery.

Cindy yang masih mengatur nafas sambil memejamkan mata terkejut saat sang suami sudah berada diatasnya sambil memandang Cindy yang sedang merasakan pelepasan pertamanya.

"Apa kau siap sekarang sayang ?"

Cindy mengangguk sambil memejamkan mata.

Tapi Fery mencium kedua mata Cindy, Hingga Cindy membuka mata dan menatap Fery.

Fery mulai mencumbu lagi bibir sang istri perlahan sambil tangannya bermain dengan squishy Cindy.

Lalu Fery turun ke dua buah squishy milik Cindy, dilahapnya squishy yang sedang menegang karena gairah itu, sambil perlahan-lahan tangan Fery membuka kedua paha Cindy. Lalu Fery perlahan membuka boxernya dan menuntun Cindy untuk memegang kejantanan Fery. Cindy terkejut karena baru pertama kali memegang kejantanan pria.

Lalu Fery mengubah posisi hingga menghadap sejajar dengan sang istri, dengan perlahan Fery memasukan kejantanannya kedalam lubang surga milik Cindy. Cindy perlahan merasakan nyeri saat Fery memasukan kejantanannya dengan perlahan, disaat yang bersamaan Cindy terlihat menangis menahan perih dibagian bwahnya. Lalu Fery mencumbu istrinya lagi agar terlupa akan rasa sakit dibawah sana. Perlahan Fery semakin memasukan kejantannya semakin dalam untuk benar-benar menyatukan penyatuan mereka.

Setelah Fery berhasil merobek, perlahan Fery mulai menggerakan pinggulnya sambil memejamkan mata merasakan betapa sempitnya lubang surga milik istrinya. Cindy pun perlahan mulai melupakan rasa sakit, sambil menjambak pelan rambut Fery Cindy mulai mendesah akibat perbuatan suaminya tersebut. Fery yang sudah dipenuhi gairah semakin cepat melakukan pergerakan.

"Fery... a..aku..i..i..ngin ke..keluar...". Cindy berkata dengan terbata-bata karena gelombang yang akan sampai.

"Kita keluarkan bersama sayang". Fery pun semakin mempercepat gerakannya hingga akhirnya mereka berdua mencapai klimaks bersama.

"Kau sungguh nikmat sayang" Fery berkata sambil mengatur nafas karena pelepasannya yang begitu luar biasa.

Cindy yang malu malah menutup muka dengan kedua tangannya.

ketika Fery melepaskan kejantanannya darah segar milik Cindy pun ikut keluar. Lalu Fery mengambil selimut untuk menutup tubuhnya bersama dengan istrinya.

Karena lelah akhirnya mereka tertidur tanpa memakai sehelai benangpun dengan posisi saling berpelukan.

Cindy yang terbangun terlebih dahulu melepaskan pelukan mereka lalu berjalan tertatih menuju toilet dikamar mereka.

"Maafkan aku..... Maafkan aku yang tidak bisa menjaga kehormatanku untuk mu sayang..

Sambil terisak pelan Cindy menangis.

Cindy menangisi pria lain di masa lalu, yang hingga saat ini ia tutup rapat sehingga tidak ada yang tahu.

Cindy mencintai pria lain atau Cindy mencintai dua pria ?