Chereads / my Life, My story / Chapter 7 - firstr day

Chapter 7 - firstr day

Aku masuk kerja kembali di hari senin. Aku tak sabar melihat nya kembali. Aku datang lebih awal dan melihatnya duduk di tempat nya bekerja bersama hatta. Aku ragu menghampiri nya karena ada hatta tapi kuteguh kan hatiku dan mencoba menghampiri nya. "Selamat pagi." Ucapku

"Pagi mba. " Jawab Hatta

"Pagi juga." Jawab antto juga.

"Rhea belum datang mba. kebiasaan datangnya ngepas jam masuk." ucap Hatta.

"Gak nyari rhea juga kali, Ta. Aku berangkat kepagian ini yang lain belum pada datang. makanya iseng kesini siapa tau ada orang."

Antto meletakkan kursi di samping nya dan akupun duduk disamping nya. Hatta yang melihat itu menunjukkan wajah cukup terkejut karena perlakuan antto yang tiba-tiba padaku. "Berangkat jam berapa dari rumah ? kok bisa udah disini aja pagi banget. "

"jam 6 lebih kali ya, to. soalnya rumahnya jauh takut telat mending kepagian datang disini bisa santai."

Aku memberikan Handphone ku pada Antto. "Kenapa ?"

"Di kamu dulu nanti aku ambil pulang nya. "

"Ini ada sesuatu yang aneh deh ? Sejak kapan nih ?" Ucap Hatta yang penasaran.

"Apa maksudnya, Ta ?" Jawabku sekenanya.

"Pura-pura gak tau lagi. Mataku tuh gak pernah salah. Jujur aja sama gue. ada apa diantara kalian ?"

"Gak ada apa. iyakan, Letha ?" jawab antto.

Aku melihat nya dan mengangguk. "Iya,, Aku cuma berusaha buat temenan sama antto, aku bisa sedekat itu sama rhea sama kamu masa iya harus canggung dan kaku kalau sama antto."

"Terus itu kenapa handphone nya di kasih antto ?"

"Antto bawa power bank terus handphone ku lupa ke charge."

"Beneran ? Kok tau antto bawa power bank."

Aku melihat antto yang masih diam.

"Tiap hari kan gua bawa power bank, Ta. Elu juga tau kali. rhea aja juga tau." Ucap Antto pada akhirnya.

"Ohhh..."

"Makan siang nanti makan bareng-bareng yuuk di mie ayam depan."

"Bawa bekal aku mba.Tapi kalau rhea mau ikut yah gua ngikut aja deh. "

"Ihh gitu amat lu, Ta. "

Hatta kemudian bermain dengan handphone nya dan aku melihat antto mengangguk mengiyakan ajakanku untuk makan siang bersama. aku pun tersenyum dan melihat mba kinan sudah datang. "Aku pergi dulu yah. udah ada mba kinan. " Aku langsung pergi tanpa mendengar apakah mereka menjawab atau tidak.

Siang harinya setelah bel berbunyi aku mendatangi antto dan disana hanya tinggal antto yang sedang memegang handphone nya. "Dimana hatta sama rhea ?"

"Hatta udah pergi ke warung duluan. kelaparan kayaknya tuh anak. rhea ke kamar mandi."

"Berdua doang nih makannya ?"

"Iya... Nanti aku chat hatta suruh nyusul aja deh. ke sana dulu aja takut rame banget nanti."

akupun hanya mengangguk dan berjalan bersama dengan antto. Sesampainya di sana aku melihat teman-teman setimku ada mba kinan juga. Aku dan antto kemudian jadi jurus tatapan nya mereka. aku menorehkan senyumku dan melambaikan tanganku. "Gak ngomong-ngomong, Le. kalau lagi pdkt sama dia. "Ucap mba kinan Saat aku duduk di belakang mba kinan. "Cuma makan mba, gak ada pdkt kok."

"ciee letha... Ini kapan kita ditlaktir. " ucap mas dery yang juga ada disana.

Aku hanya tersenyum. dan melihat antto takut dia tidak nyaman dengan situasi ini. " Aku gak tau hlo kalau mereka bakalan makan disini. kita pergi aja kalau kamu gak nyaman." Ucapku pelan pada antto yang duduk di depan ku.

"Santai aja. udah pesen juga kan gak enak sama penjual nya masa di batalin. "

"Beneran ??"

Antto meraih tangan ku dan menepuk pundak tanganku seolah mengatakan bahwa dia baik-baik saja. Sambil menunggu pesanan datang aku sesekali mengobrol dengan mba kinan tanpa melupakan antto yang ada di depanku. Saat makanan kami datang kami memulai untuk makan dengan sedikit pembicaraan saat berbicara pun itu hanya seputar pengalaman kerjanya dan pengalaman hidupnya di rumah sebagai pengangguran. Aku menikmati makan siang bersama dia untuk pertama kalinya. dan untuk pertama kalinya juga aku bisa melihat senyum lepasnya. walaupun setelah itu aku yakin teman-teman setimku akan menjadikan ku bahan gosip mereka karena yang tiba-tiba makan bersama dengan antto. Apalagi mba kinan tau betul antto ini siapa. dari dia masuk ke perusahaan mba kinan menjadi pelatih nya hingga kini. Dan aku harus punya seribu alasan untuk menjawab pertanyaan yang akan di ajukan oleh mba kinan nanti atau teman-temanku yang lain.

Saat pulang bekerja aku mendatangi nya cukup terlambat yaitu 15 menit setelah bel karena brifingnya cukup lama. Dan aku melihat Antto masih ada disana, hanya tinggal beberapa orang yang tersisa disana. "Maaf lama yah."

"Iya gak apa-apa. ini handphone mu. tadi ada panggilan masuk dari nomer gak ada namanya. "

"ohh... ya udah sana pulang nanti kesorean lagi sampai rumah nya."

"Kamu pulang sama siapa ? Ada kendaraan emang jam segini ?"

"pulang sendiri. ada kok. biasa juga pulang jam 5 lebih masih ada bus lewat. "

"Iya udah ayoo.. aku temenin kamu nungguin bus. atau mau aku antar pulang ?"

"Gak deh. rumahmu jauh hlo. dari sini ke rumahmu aja satu jam kok masa iya nganterin aku pulang duluan. rumahku deket 30menit paling sampai. Aku gak mau kamu kecapean, Kamu juga masih ada tugas rumah kan."

"Iya udah aku nungguin kamu sampai ada bus, aku tunggu di depan. kamu rapihin barang-barang mu dulu. "

"Iya deh. "

dia benar-benar menungguku di luar di atas motornya. namun untungnya saat aku keluar langsung ada bus sehingga dia tidak menungguku lama. aku melambaikan tanganku sebelum bus itu berhenti. dan dia pun membalas lambaian tanganku saat aku sudah masuk ke bus dia pun pergi. Ini pertama kali aku di perlakukan seperti itu. sungguh membuat hatiku hangat dan sangat yakin jika aku mulai ada rasa padanya.