Perusahaan dimana aku bekerja akhirnya libur juga untuk menyambut tahun baru 2019. Libur new year tahun ini cukup lama yang biasanya hanya 2 hari ini sampai 4 hari. Lumayan lah buat istirahat dari rutinitas kerjaan yang melelahkan. Walaupun libur aku dan antto tetap bertemu. menikmati keindahan tempat tempat wisata di kota kami membuat kami cukup bahagia. Hari ini tepat tanggal 31, Aku dan antto punya janji temu di sebuah tempat wisata. karena aku tak bisa mengendarai motor dan aku tak ingin antto bolak balik akhirnya kami memilih bertemu di sebuah Alfamart yang tidak jauh dari tempat wisata tersebut. Aku sampai lebih cepat 30 menit dari antto. Aku duduk di depan alfamart sambil bermain handphone ketika teman kerjaku yang ada di pusat perusahaan menghampiri ku dan duduk di sebelah ku. " Gimana disana ? Nyaman kah ?" Ucap temanku yang bernama shafa. shafa ini sedang hamil besar usia kandungan nya sudah memasuki 7 bulan tapi dia tetap kemana mana sendiri dengan motor nya. aku salut dengannya.
"Nyaman nyaman aja. kapan cuti nih udah gede tuh perut ?"
" Bulan februari akhir kalau enggak awal maret si baru cuti. Gosipnya sampai ke pt hlo, Lagi nunggu si itu kan ?'
"Gosip apaan ? Lagi nunggu temen shafa."
"Temen apa temen ? Gosip yang katanya kamu lagi deket sama seseorang disana. aku kira awalnya satu departemen sama kita ternyata beda toh. Kenalin kali."
"Apa sih, shaf ? Jangan ikut gosip kasian dedeknya nanti jadi tukang gosip gimana."
"Hiiihhh... amit amit deh. "
Aku melihat antto sudah datang. Aku yang melihatnya pun menyuruh nya tetap disana. "Eh aku pergi dulu yah shaf."
"Eh... udah dateng temennya ?"
"Udah. Sana kamu jadiin belanja. belum sempet masuk kan."
"Aku gak mau belanja tapi mau bayar tagihan listrik nih."
"Oh ya udah. Aku pergi dulu yah." Aku pun buru buru pergi sebelum terlalu lama disana. saat aku menoleh shafa masih melihatku di tempatnya duduk. dia tersenyum padaku. Aku pun membalas senyumnya.
"Siapa tadi ? " Ucap antto saat di perjalanan.
"temen udah lama gak ketemu."
"Oh... Lagi hamil berapa bulan dia ?"
"Setahuku sih 7 bulan. bentar lagi cuti."
"Ya ya ya... Aku salah jalan enggak sih ?"
"Enggak kok. lurus aja nanti di perigaan itu belok kanan."
Saat sampai antto memarkirkan motornya. dan kami memilih duduk di tempat yang tidak jauh dari parkiran motornya dengan pemandangan di depan kami sebuah waduk dengan banyak pepohonan. udara panas tak terasa panas karena ada angin yang berhembus cukup kencang.
"Soal resign ku. Aku udah yakin buat keluar saat kita gajian nanti tanggal 5. " Ucap antto memulai pembicaraan.
"Emmm... iya. Kalau udah keluar mau kemana ? Mau nunggu yang di Tangerang."
"Kayaknya istirahat dulu di rumah sambil nunggu kerjaan di Tangerang itu deh."
"gak mau nunggunya sambil kerja disana aja ?"
"Enggak deh. di pikir pikir kerja disana gak cukup buat keperluan ku dan keluarga. Malah sering nya ngambil uang di tabung an karena gak cukup. Kerjanya juga gak sebanding sama lelahnya aku. Aku yakin pasti kamu juga ngerasain ini."
"Iya tapi kan dari pada nganggur di rumah ?"
"Mending hla di rumah. Gak cape juga pasti bisa nyari kerjaan lain misal bantuin apa gitu bangun rumah misal atau enggak ya ke sawah gitu. ke kebun nanem buah. Kalau masih disana susah mau nyari tambahan penghasilan atau nyari kerjaan lain. Heran aja aku sama kamu bisa betah disana dengan peraturan yang super gila belum lagi gak ada kejelasan soal transparai harga. setiap di tanya cuma bisa jawab kisaran. Setelah di hitung kok beda jauh sama kisaran nya."
"Iya aku juga udah gak betah kali tapi gimana lagi ayahku sama sekali gak pernah kasih uang buat kebutuhan sehari-hari dan harus ibuku yang kerja. Aku juga punya adik yang masih harus sekolah. Aku lebih mikir ke butuh sih bukan betahnya."
"Bukan cuma itu deh. Kamu juga pasti ragu buat ngelepasin kerjaan kamu apalagi prosesnya cukup panjang sampai kamu di titik ini."
"Iya begitulah. Aku pernah ngerasain jadi kamu dan sekarang aku bisa di bilang udah punya kerjaan yang enak aku seharusnya lebih menikmati pekerjaan ku tapi ini makin kesini gak betahnya udah di ujung tanduk banget tapi aku tahan tahan ya karena aku takut gak bisa dapet kerjaan yang kayak ini lagi di tempat lain."
"Iya ya ya... Yang penting kamu jaga kesehatan aja kerja disana. terus yang pasti jangan jadi bodoh kayak aku dulu."
"Kenapa jadi kesitu sih. udah ahh ganti topik. Malam nanti tahun baru kamu kemana ?"
"Aku sih diajak hatta buat bakar bakar di rumahnya. "
"Ohh gitu.. Aku kayaknya di rumah aja deh."
"Gak nanya aku, Le."Ucap antto yang membuat ku menatap nya dengan kesal. Anttopun tertawa dengan ekspresi ku. "Lagian kamu tuh belum juga aku nanya kamu udah bilang duluan jadi kan gimana gitu."
"Gak lucu yah, to."
"Iya iya sorry. kamu di rumah aja. tahun baru tuh waktunya di rumah kumpul keluarga, Doa supaya tahun berikutnya lebih baik bukan kumpul kumpul di jalan sambil lihat kembang api atau mercon."
"Nah itu kamu keluar kan tadi bilangnya ?"
" Aku enggak bilang keluar hlo tadi. aku bilang di ajak hatta bakar bakar di rumahnya. rumah nya antto kan depan rumah ku jadi ya otomatis aku dirumah dong."
"lah kamu kerumahnya hatta lewat mana ? Lewat pintu kan kalau lewat pintu berarti udah keluar dong."
"Ya elah maksud ku tuh kumpul kumpul kalau di kota hlo. ini kan cuma di depan rumah. Masih sama keluarga ku sendiri pula. "
"Iyain deh. Kalah aku ngomong sama kamu."
Antto tertawa lagi. Dia benar-benar terlihat banyak tertawa hari ini. aku senang karena saat dia tertawa aku disana.
"Emmm.. Le. Tanggal 6 Kita kesini lagi yah."
"Tanggal 6 ? Hari minggu yah."
"Iya. harus bisa yah. "
"Aku selalu bisa kalau buat kamu, To."
"Gombal yah, Le. "
"Mana ? Aku enggak gombal hlo."
"iya... pulang dari sini kita makan bakso yah. lama aku gak makan bakso."
"Terserah kamu, To. "
Antto memegang tanganku dan kami terdiam. Aku menyandarkan kepalaku di bahunya sambil menikmati angin yang berhembus. Antto juga sesekali membelai kepala ku. aku seperti anak kecil saja saat itu. di perlakukan seperti itu membuat ku terhanyut akan rasaku. Rasaku seolah begitu yakin bahwa antto akan terus di samping ku menemani hariku dan membangun mimpi bersama.
Aku sampai di rumah pukul 5 sore. tentu saja antto yang mengantarkan ku sampai rumah. Walaupun sudah sering mengantarkan ku antto masih belum berani bertemu kedua orang tuaku, dia bilang waktunya gak pas. Aku langsung membersihkan diriku di kamar mandi dan mengambil wudhu untuk langsung sholat Maghrib karena adzan sudah berkumandang saat aku sedang mandi tadi. Setelah selesai mandi dan berpakaian aku terlebih dulu sholat. Tak lama setelah sholat aku mengambil handphone ku yang masih ada di tas. ada pesan dari antto. "Kalau nanti WAnya gak di bales aku berarti lagi bakar bakar sama hatta. "
"Iya... Jangan kemaleman bakar bakarnya apalagi sampai pagi. Harus tetap istirahat."
"Iya iya.. kamu juga jangan lupa istirahat. Langsung tidur aja nanti habis isya. "
"Iya. Terimakasih buat hari ini."
"Aku juga terimakasih hari ini. jangan lupa tanggal 6 Kita kesana lagi. "
"Iya... Kalau mau kesana lagi kayak gini pasti kamu suka yah sama tempatnya ?"
"Iya gitu deh. Masih alami banget disana soalnya. "
"Iya.. Baru tau yah ada tempat gitu di kota kita ?"
"Udah tau lama sih,, cuma belum pernah kesampaian buat kesana, eh kesampaian nya tadi sama kamu pula."
"hemmm.... Disini gerimis deh."
Tak jua ada balasan dari antto. Aku pun meletakkan handphoneku di atas meja dekat ranjangku dan aku menyalakan televisi. Aku menonton kartun kesukaan ku yaitu Naruto sambil menunggu adzan isya karena sebenarnya aku sudah sangat mengantuk. Saat adzan isya berkumandang aku pun langsung mengambil air wudhu dan langsung sholat setelah nya. Kemudian setelah sholat aku langsung tidur tanpa melihat handphone ku. Rasa lelah karena seharian pergi rasanya terbayar dengan tidurku yang nyenyak. Hingga aku baru tersadar pukul 2 Pagi dan melihat handphone ku ada banyak pesan. Aku membuka nya dan melihat nama Antto di chat teratas. "selamat tahun baru, Letha. di akhir tahun ini aku menemukan mu sebagai perempuan yang berbeda. perempuan yang tidak memandang fisikku juga tak memandang aku bekerja sebagai apa. Karenamu hariku berwarna. Aku menyesal karena tak mengenal mu sejak dulu, andai waktu bisa di putar aku berharap bisa ke waktu itu dan kamu sudah bersama ku. Pasti sangat indah lebih indah dari ini. Semoga di tahun ini segalanya indah untukmu juga untuk ku. apa yang menjadi mimpimu segera terwujud begitupun aku. "
Aku tersenyum membaca chat nya yang lumayan panjang. "Selamat tahun baru juga Antto. mulai tahun ini ayo kita kejar mimpi baru dan jangan menoleh kebelakang sedikitpun yang akan membuat mimpi baru terhambat. Jangan sesali apapun lagi. karena kita punya Alloh yang punya takdir untuk kehidupan kita. mati, jodoh dan rezeki. "
Inilah tahun baru penuh kebahagiaan untuk ku. Aku kenal antto di tahun lalu tepatnya di bulan September. dan bulan berikutnya aku mencoba berkomunikasi dengan dia. hingga kami semakin dekat. Dia laki-laki pertama di hidupku yang bisa menjadi segalanya untukku. Teman saat suka atau duka. Sebagai kakak yang memberi kritik juga saran. juga sebagai laki-laki spesial yang memberikanku perhatian dan keromantisan dengan caranya sendiri. Terima kasih Antto. Terima kasih Tuhan karena sudah mempertemukan aku dengan laki-laki ini.