Chereads / D I L E M A / Chapter 32 - Mencoba Untuk Mengerti (2)

Chapter 32 - Mencoba Untuk Mengerti (2)

"Mama hentikan! Dulu Marisa sekarang Ibunya, apa Mama tak tahu jika Mama sudah--"

"Justru kau yang berhenti. Dengarkan Mama dulu, kamu tahu, kan Mama. Tidak mungkin Mama berbohong sama kamu, juga Mama tidak akan marah jika tak ada penyebabnya." potong Ibu Hali.

"Mama terus bersabar ketika melihat Papamu menolak rayuan Imah sampai suatu hari Mama tak bisa mendiamkan masalah ini lagi. Ibu Marisa sangatlah keterlaluan! Dia menelusup masuk ke dalam kamar dan mencoba merayu Papamu saat sakit kepala. Ketika Mama datang, Mama melihat mereka bercumbu di atas ranjang."

Hali terkesiap mendengar cerita dari Ibunya sendiri, sebagai gantinya dia melihat pada Marisa yang menampakkan wajah tak nyaman. "Mama sungguh marah besar dan menarik pembantu tak tahu malu itu turun sebelum akhirnya Mama caci maki dia. Papamu saat itu pakai penutup mata jadi dia tak tahu kalau yang dia cumbu itu Ibunya Marisa bukan Mama."

Della mengatur napasnya sejenak. Jika masalah itu dipikirkan kembali, Della selalu merasa sesak sekaligus marah. Istri mana yang tak sakit hati melihat suaminya mencumbu wanita lain? Masalah Imah layaknya trauma bagi Della.

Dia kemudian menarik napas dan membuangnya secara tenang. "Sekarang kau tahu, kan kenapa Mama tak suka kamu berhubungan dengan Marisa, itu karena Mama memiliki masalah yang begitu rumit dengan Ibu Marisa. Mama sekarang berusaha melupakan peristiwa itu termasuk memaafkan Bibi Imah tapi Mama tak mau berhubungan dengan Imah lagi beserta orang-orang disekitarnya."

"Jadi Mama mohon padamu Hali, tolong putuskan hubunganmu dengan Marisa." baik Hali mau pun Della menatap dalam-dalam pada Marisa. Wanita itu masih saja diam sambil mengunci rapat tangannya. Gelisah.

"Itu bohong, kan Marisa? Apa yang dikatakan oleh Ibuku tak benar, kan?" Hali sangat berharap apa yang dikatakan oleh Ibunya itu hanyalah sebuah kebohongan belaka tapi Hali tak mampu berkutik ketika Marisa mengangguk pelan.

"Aku hanya ingin mengatakan padamu Hali, tolong kabulkan permintaan Ibumu ... Putuslah denganku dan mari kita ambil jalan masing-masing." setelah itu Marisa bangkit berdiri dan melangkah keluar dari restoran dengan langkah yang cepat.

"Marisa tunggu!" Hali tergesa-gesa mengejar Marisa, tak dipedulikannya panggilan Della yang nyaring. Dia hanya tak mau kehilangan Marisa sekali lagi dan seperti dulu, kehidupannya yang suram tak berarti.

Pria itu segera menggenggam tangan Marisa, menariknya untuk menghadap Hali. "Lepaskan Hali."

"Tidak. Apa kau tahu betapa terpuruknya aku saat kau tiba-tiba diusir? Kau tahu bagaimana usahaku mencarimu? Apa kau tahu setiap malam aku selalu menangis karena merindukanmu? Lalu kau seenaknya saja meminta putus dariku?! Kau benar-benar tak punya hati Marisa!"

"Kau tak menghargai perasaanku! Aku cinta sama kamu Marisa, aku tak peduli dengan masalah kedua orang tua kita jadi aku mau mempertahankan hubungan kita ini." raut wajah keduanya menampakkan kesedihan yang mendalam. Perasaan mereka berdua memang tak bisa dibohongi tetapi Marisa memilih untuk membebaskan Hali.

Cengkeraman Hali yang melongar membuat Marisa bisa melepaskan genggaman tangannya. "Tapi aku peduli Hali. Aku tak mau hanya karena masalah ini, kita menghadapi masalah yang baru dan jujur aku juga memiliki perasaan yang sama. Hanya saja aku ingin memiliki hubungan yang membuatku nyaman."

Marisa mengatur napasnya yang naik turun sebentar. "dalam hubungan kita, sangatlah tak nyaman Hali. Aku tak mau terus-terusan merasa bersalah atau pun sedih dengan ucapan Ibumu. Maafkan aku tapi aku tak bisa ...."

"Ayo kita putus Hali. Kau tak mau bukan aku tertekan terus? Ini demi kebaikan kita berdua." Hali belum mengeluarkan suara. Dia cuma bisa memandang sendu Marisa.

Mata keduanya berkaca-kaca, berusaha untuk kuat sekaligus mencoba mengerti. Hali pun mengangguk akhirnya setelah sekian lama diam. "Baiklah kalau itu maumu, aku juga ingin kau bahagia."

Meski sesak, Hali mencoba tersenyum. Marisa turut tersenyum, dia memeluk Hali sesaat sambil berterima kasih. "Semoga kamu memiliki seseorang yang jauh lebih baik dariku." bisik Marisa lirih.

Akhirnya Marisa bergerak pergi meninggalkan Hali tanpa menoleh sedikit pun ke arah belakang. Air mata yang keluar segera dihapusnya dan mempercepat langkah. Begitu Marisa menghilang dari pandangan, tubuh Hali lemas.

Pria itu hampir saja jatuh jika tidak dibantu oleh seorang pria yang berada di dekatnya. "Kau tak apa-apa?" tanya si pria setelah Hali duduk.

Hali mengangguk. Dia pun ditinggalkan ketika telah diberikan air minum. Sekarang Hali kembali ditinggalkan Marisa tapi Hali mencoba untuk tak menyesal melepas Marisa, pria itu tahu telah melakukan suatu yang benar.

❤❤❤❤

Di apartemen Syifa, ketiga orang tengah berada di ruang tamu sambil duduk berhadapan. Canggung menyelimuti mereka yang hanya memandang satu sama lain. "Ayo bicaralah jangan diam terus. Dari tadi kau berani membuat keributan, kenapa sekarang seperti kucing pemalu." ledek Syifa kepada Axelle.

Axelle mendecih kesal. Dia ingin memaki Syifa tapi dia tahu akibat yang akan terjadi. Pada akhirnya dia membuang napas panjang. Genggaman tangannya pada Tiara dipererat. "Aku minta maaf Syifa."

"Tentang apa?"

"Segalanya. Aku benar-benar tak tahu kalau Jessica waktu itu memang hamil anakku. Aku pun menyesal karena tak memeriksa terlebih dahulu."

Kali ini Syifa mengembuskan napas. "Syukurlah kau tahu bagaimana salahmu, awalnya aku sangat membencimu tapi karena perkataan temanku aku memikirkan dua kali dan merasa ini juga tak adil padamu. Aku juga minta maaf kalau aku terus melarikan diri membawa putramu. Ini semua karena janjiku pada Jessica."

Sosok Rey yang tak mendengar keributan, membuka pintu kamarnya perlahan. Dia bergerak keluar menghampiri Bundanya dan cukup terkejut melihat Tante Tiara ada di sana bersama pria asing. "Bunda, kenapa tante ada di sini?"

Mereka sontak menoleh pada Rey terutama Axelle. Matanya terus terpaku ke arah Rey yang juga menatapnya. Dia seakan melihat versi mini dari dirinya ketika memandang Rey.

❤❤❤❤

See you in the next part!! Bye!!