"Waa!!" Seorang wanita bernama Tiara tampak terkejut mendapati apartemennya yang rapi kini berantakan. Segala dokumen tercecer ke seluruh tempat.
Barang-barang juga terdapat di segala ruangan. Tiara menggeram lalu membuang napas. Ini pasti perbuatan pria angkuh nan dingin itu. Teleponnya berdering dan segera diangkatnya sembari memunggut barang-barang yang ada di dekatnya.
"Halo,"
"Bagaimana kejutannya?" Suara pria itu membuat Tiara kesal setengah mati. Dia pun menghela kemudian melepaskannya secara tenang. Pria itu melakukan hal ini sebab ingin memancing emosi dari Tiara.
"Ya aku sangat terkejut. Kau keterlaluan sekali membobol rumah dan membuatnya berantakan. Apa salahku padamu?!" ujar Tiara awalnya tenang kemudian membentak.
Pria itu malah tertawa dingin. "Kau masih bertanya lagi? Tentu saja kau punya salah padaku. Di mana anakku Tiara? Di mana saudari kembarmu membawa pergi anakku?!"
"Bukankah aku sudah mengatakannya berulang kali. Aku tidak tahu ke mana Syifa membawa Rey. Kalau pun aku tahu aku pasti akan bilang sama kamu, kenapa kau tak mengerti juga!?" Sekali lagi Tiara berteriak di telepon. Dia sangat kesal dengan lawan bicaranya.
"Bohong! Kau adalah saudari kembarnya, kalian pasti bersengkongkol bukan?!"
"Sudah jangan mengada-ngada. Urusanku banyak Tuan Axelle jadi tolong jangan menggangguku lagi!"
"Kau ---" tuut tuut
Napas Tiara naik turun sebab emosi dan tak lama dia membuang napas berat. Dia lalu duduk sambil memijit kepalanya yang pening. Gara-gara Axelle, kehidupannya jadi tak tenang.
Semua berawal dari Syifa. Wanita itu mendadak membawa seorang bayi kecil di rumah lalu merawatnya. Ya semua baik-baik saja sampai suatu ketika wajah Syifa pucat ketika pulang dan satu minggu kemudian Syifa membawa Rey pergi entah ke mana.
Tiba-tiba datanglah Tuan Axelle saat Tiara bekerja dan membuat keributan ketika bertanya di mana anaknya. Mulanya Tiara tak mengerti namun perlahan dia sadar kalau yang di maksud pria itu adalah Rey.
Axelle Orlando Poldi ... pria keturunan Jerman yang tampan. Dia adalah seorang pemimpin dari perusahaannya bernama Amzari Jewerly. Sebuah perusahaan perhiasan terkenal.
Dia digilai oleh kaum wanita dan para wanita itu akan melakukan apa saja demi berada di samping pria itu. Sialnya dia itu angkuh ditambah dingin seperti es mungkin es lebih hangat dari dia.
Karena Axelle, Tiara tak bisa pulang ke rumah karena takut dia akan melakukan sesuatu yang buruk dan sekarang Tiara menerima semua beban itu sendiri.
Pekerjaannya juga yang sebagai seorang hakim hampir saja terancam berkat Axelle. Segala kesialan yang ada juga penyebabnya dia. Ya ampun dia ingin sekali menghilang saja agar pria itu berhenti mengejar.
Tiara terkejut tatkala mendengar suara pintu berhasil terbuka. Begitu dia berdiri dan memutar tubuh, pria yang sedang dia pikirkan berada di depannya sekarang.
"Beraninya kau menutup teleponku!"
Gadis itu lantas memperlihatkan wajah masam. Perasaan kesal sekali lagi berada dalam dirinya. "Terserah aku mau menutup teleponmu atau tidak, kau juga tak penting!"
"Diam kau. Sudah salah tapi masih punya nyali untuk berbicara?!"
"Aku, kan sudah bilang terserah aku mau melakukan apa. Ini hidupku bukan hidupmu!"
Axelle kemudian mengatur napas agar lebih tenang. Entah kenapa setiap kali berbicara dengan Tiara, dia selalu saja terpancing emosi. "Kau harus menemukan anakku, cepat atau lambat."
"Memangnya kenapa? Lalu kau ini siapa? Kita bahkan bukan atasan dan bawahan jadi mengapa aku harus patuh padamu?"
"Karena kau akan menggantikan saudari kembarmu." Tiara menatap pada Axelle dengan pandangan bingung.
"Aku tak mengerti maksudmu." Axelle tersenyum sinis. Dia berjalan lebih mendekat pada Tiara yang otomatis mundur beberapa langkah secara perlahan.
"Maksudku adalah kau akan menggantikan Syifa sebagai pasanganku dan dengan begitu aku akan punya anak." Mata Tiara langsung membulat.
"Dasar pria gila?! Aku tak mau menjadi pengantinmu!"
"Makanya hubungi Syifa dan suruh dia untuk mengembalikan anakku. Aku akan memberikan waktu sebulan jika tidak jangan harap kau bisa lari dariku." Setelah berujar demikian, Axelle pergi meninggalkan Tiara yang berwajah pucat.
Tiara kemudian mengambil bantal dab melemparnya ke arah Axelle yang berjalan menjauh darinya. Bantal tersebut sukses mendarat di belakang kepala si pria dengan keras.
Untunglah bukan benda yang berbahaya tapi sekarang Axelle terlihat sangat marah. "Hei pria sombong! Tak perlu kau mengancamku seperti itu aku akan mencari Syifa. Aku juga tak mau melihatmu."
Berujar demikian, Tiara mendekat dan mendorong pria itu menuju pintu keluar. Naas saat berusaha mendorong tubuh pria yang tenaganya lebih kuat Tiara hampir terjerembab jatuh.
Axelle segera menggapai tubuh Tiara dan dirangkulnya agar mendekat. Wajah Axelle sangatlah dekat membuat hakim muda itu tersipu malu. Di dalam hati dia menggerutu kesal. Bisa-bisanya Tiara terpesona dengan ketampana si pria sombong.
"Apaan sih?! Lepaskan tubuhku!" Pria itu terkekeh kecil. Tangannya terulur membelai salah satu pipi halus milik Tiara.
"Sebaiknya kau buktikan ucapanmu itu jika tidak maka kau akan mendapat ganjarannya sesuai yang aku katakan dari tadi." Axelle kemudian melepas Tiara dan kali ini benar-benar keluar dari apartemen milik wanita itu.
"Wanita yang menarik ... baiklah kita lihat saja apa dia bisa membuktikan omongannya jika tidak maka aku pun tak keberatan memiliki istri seperti dia." gumam Axelle dengan senyuman lebar.
❤❤❤❤
Ok jadi ini hanya perkenalan spin off yang nantinya akan aku buat setelah cerita ini selesai.
See you in the next part!! Bye!!!