GARIN
Pagi pagi sekali Mama mengagetkan kami. Kamar yang masih berantakkan. Bantal Mas Banyu yang belum aku pindahkan.
Mas Banyu dengan cepat melempar bantal ke ranjang. Membuang selimutnya di bawah tempat tidur.
Mama terus mengetuk pintu sambil memanggil namaku. Setelah semua pada tempatnya aku segera membuka pintu.
"Kamu ga kerja?" Tanya Mama setelah aku menjawabnya.
"Kurang enak badan Ma." Jawabku gugup.
"Jangan jangan hamil Rin." Ucap Mama sambil tersenyum penuh harapan.
Mama melirik ke arah Mas Banyu. Aku hanya bisa menyembunyikan wajahku. Mama pasti berpikiran aneh aneh sekarang. Mas Banyu yang menyadari segera memakai kaosnya.
"Ga, Ma. Aku cuma kecapean." Jawabku yakin.
Gimana mau hamil kalau tembok anatara kita masih ada. Gimana bisa hamil kalau tidur masih sendiri sendiri, tidak satu ranjang.
"Kalau gitu ayo cepat sarapan. Ini udah siang. Katanya sakit." Ajak Mama.
"Iya Ma." Jawabku.
