Chereads / KUNGFU KUNO / Chapter 5 - Heboh di Pulau Sunyi

Chapter 5 - Heboh di Pulau Sunyi

Lindsay, Kosasih, Richard dan anggota team pencari lain nya dibuat melongo oleh kehebatan Mora, gadis cerewet yang kelihatan lemah itu, sekali pukul bisa langsung membunuh si orang berbaju merah. padahal sebelumnya orang berbaju merah itu dengan aksi hebatnya, mampu membuat keok tiga lelaki besar, kebanggaan team pencari yaitu : Burhan, Sam dan Cuplis.

Mora terlihat memeriksa keadaan cuplis, Sam dan Burhan. setelah memberi obat, tiga lelaki yang tadinya kelihatan seperti mayat kini tidak kaku lagi, dan mulai bisa bergerak.

"Sebenarnya kalian ini sebangsa siluman? atau alien?" tanya Rafael Tampan kepada Mora.

"Kami ini manusia seratus persen dan tidak berasal dari luar angkasa," Jawab Mora dingin.

"Lalu kenapa kemampuan kalian sehebat superhero?"tanya Lindsay.

"Kami ini gak ada hubungannya sama Thor, Spiderman atau Thanos?" Kata Mora datar.

" Lalu kenapa kalian bisa sehebat itu?" Kali ini giliran Rafael tampan yang bertanya.

" Karena kami mempelajari ilmu-ilmu kungfu dari kitab kuno." Kata Mora ringan.

"Jadi kamu dan orang berbaju merah itu, sama-sama belajar dari kitab yang sama."tanya Kosasih.

"No! Kitab itu ada beberapa. Dia mempelajari kitab nya dan aku mempelajari kitab ku." Kata Mora sambil memperhatikan smartphone nya.

" Ilmu kalian ini, kelihatan nya berbeda dan jauh lebih kuat dari kungfu yang biasanya ada." Kata Burhan yang wajahnya mulai cerah lagi dan kondisinya mulai agak baikan.

"Apa kalian berdua ini sudah mencapai tingkat tertinggi?"tanya Rafael tampan. yang langsung disambut oleh gelak tawa dari Mora.

"Hahahaha. Salah besar! Aku baru mencapai level lima. sementara orang berbaju merah yang kukalahkan ini paling, baru level satu. Masih jauh dari level hebat untuk kaum LEGENDAR." Kata Mora.

"Apa itu Legendar?" Tanya Lindsay.

"Legendar itu adalah sebutan untuk orang yang mempelajari kungfu kuno dari kitab kuno." kata Mora menjelaskan.

"Tapi kalau ditembak kalian pasti mati juga kan?" tanya Kosasih sambil mengeluarkan senjata genggamnya.

"Walaupun cuma level satu kayak dia." Kata Mora sambil menunjuk ke mayat orang berbaju merah. " Tapi pastinya sudah tahan peluru dari senjata genggam seperti ini.

yang bisa melukai kami hanya peluru tajam dari senjata sniper terkuat. sejenis shootgun pun tidak mampu melukai kami walaupun baru level satu atau lima. semakin tinggi level ilmu kami maka semakin kuat juga daya tahan kami." Kata Mora.

"Tadi aku merasa tidak ada tenaga lagi dan tak berdaya lagi. tapi, setelah minum obat yang kamu kasih, aku langsung baikan. obat apa itu?" Tanya Sam sambil bangkit berdiri.

"Ini obat yang khusus untuk mengobati luka akibat pukulan badai besi seperti yang dilakukan orang baju merah itu. cara pembuatan obat itu, juga dipelajari dari kitab kuno. but, anyway. yang jelas, kalian telah melihat apa yang menunggu kalian di depan kalian. karena itu belum terlambat untuk

meninggalkan pulau ini. karena kalian cuma akan mengantar nyawa kalau kalian masuk ke dalam...karena ada musuh kuat yang menunggu kalian di depan. Orang berbaju merah itu hanya satu orang sementara di depan masih ada tiga puluh orang yang memiliki kemampuan seperti orang ini,"kata

Mora sambil menunjuk ke mayat orang berbaju merah. Kosasih nampak mengangguk-angguk.

"Tapi bagaimana dengan Rayna?" Tanya Lindsay.

"Percaya lah. Rayna tidak apa-apa. Dia akan kembali sendiri ke rumahnya, kalau urusan nya sudah selesai. percaya lah padaku." jawab Mora sambil memandang Lindsay.

Lindsay kemudian mengangguk setuju. dan kemudian langsung memimpin teman-teman nya anggota team pencari untuk kembali ke pantai. Kosasih sudah tampak sibuk menghubungi nahkoda kapal.

Team pencari merasa tidak memiliki kemampuan untuk menerobos lebih jauh ke dalam pulau sunyi. karena itu mereka memutuskan untuk kembali ke pantai.

"GAWAT!!!" Seru Kosasih.

"Kenapa?" Tanya Sam. yang lainnya ikut memandang ke arah Kosasih.

"Tidak ada jawaban dari kapal. dan ternyata sebelum ini Aku telah dikirimi chat WA dari kapal kalau kapal telah diserang orang." Kata

Kosasih sambil memandang ke setiap orang untuk meminta pertimbangan.

Semua mata kini memandang Mora, yang lagi sibuk melihat smartphone nya,"Kita harus masuk ke dalam pulau. cepat. kita tidak

punya waktu banyak." Kata Mora sambil memandang ke arah pantai.

"Tapi...kan musuh di depan itu, sangat kuat, seperti yang kau bilang tadi." Kata Kosasih cemas.

"Ya memang. tapi mereka yang di depan, masih bisa aku hadapi. Sementara yang datang dari pantai. terlalu kuat bagiku. Ayo cepat. Ikut aku." Kata Mora sambil berlari memasuki pulau.

Anggota team tidak bertanya-tanya lagi. semuanya langsung bergerak mengikuti Mora. Burhan dan Sam ikut berlari. mereka berdua merasa tenaga mereka sudah pulih kembali. hanya ada rasa trauma yang tersisa

di hati mereka setelah dipukul orang berbaju merah tadi.

Dalam waktu yang tidak terlalu lama, Mora sudah terlihat menghilang dari pandangan Lindsay dan team pencari lainnya. tapi segera terdengar suara pertempuran dari arah depan.

Beberapa saat kemudian, team pencari pun sampai di sebuah tanah lapang. di sana terlihat, Mora lagi dikeroyok oleh sekitar dua puluh lebih orang berpakaian merah.

"Kalian harus saling melindungi. tetap disitu. aku akan datang menemui kalian setelah membereskan orang-orang ini." teriak Mora sambil satu demi satu berhasil memukul

lawan-lawan nya.

Team pencari membentuk barisan mengelilingi Lindsay yang dianggap mereka, paling lemah diantara mereka. saat itu, terlihat Mora mulai menguasai keadaan. sekitar

sepuluh orang berbaju merah telah dipukulnya sampai terlempar ke tanah. tujuh orang tidak bergerak lagi, sementara yang tiga orang masih mencoba duduk untuk memulihkan kondisinya.

Tiba-tiba terdengar teriakkan. semua orang berbaju merah langsung mundur. kemudian seorang berpakaian merah keemasan yang datang dari gelapnya malam, langsung maju dan bertempur dengan Mora.

"PERGI KE SEBELAH SANA!" Teriak Mora ke tim pencari sambil terus bertempur dengan si orang berbaju merah keemasan. dengan patuh. team pencari langsung berlari ke arah

yang ditunjukkan Mora.

"Jangan biarkan mereka lolos." kata orang berbaju merah keemasan kepada orang-orang berbaju merah. mereka pun langsung melakukan pengejaran ke arah team pencari.

Sekitar lima orang berbaju merah kini sudah mendekati team pencari. keadaan sangat gawat bagi team pencari. Kosasih membalikkan badannya untuk menembak ke arah orang berbaju merah. dengan keahlian menembak nya. Kosasih bisa menembak

dengan tepat ke arah lima orang berbaju merah. tapi mereka hanya tertahan sebentar. setelah itu mereka kembali mengejar. Kosasih pun baru percaya perkataan Mora, kalau senjata api genggam, memang tidak berpengaruh apa-apa, kepada orang-orang berpakaian merah itu.

Team pencari kini semakin terdesak setelah di depan mereka, muncul Lima orang berbaju merah lainnya yang sudah menghadang langkah mereka. tiba-tiba sesuatu tidak terduga terjadi. orang-orang berbaju merah segera berebutan berlarian. bahkan orang berbaju merah keemasan pun ikut berlari.

Saat team pencari menduga kalau Mora telah berhasil mengalahkan orang-orang berbaju merah itu. mereka dikagetkan dengan teriakan Mora.

"CEPAT PERGI. MEREKA DATANG!"