Terlahir Kembalinya Dua Orang Penyihir
Chapter 23: The Guardians
Pagi itu pagi yang cerah, matahari mulai menampakan dirinya. Di iringi beberapa siulan burung membuat pagi itu terasa sangat tentram.
Kine, membuka matanya dengan biasa. Diapun bangun dan duduk di kasur.
"Haaah, kemarin benar-benar hari yang melelahkan."
Kine kemudian melihat kedua tangannya.
"Dan, karena itu juga. Aku tau kalau aku masih lemah. Aku bahkan hanya bisa menggunakan teknik ketiga dari 7 teknik terlarang. Aku harus memperkuat tubuhku." Kine kemudian bangun dari kasur dan berjalan ke kamar mandi.
20 menit kemudian.
Kine sudah siap dan memakai pakaian lengkap, pakaian yang dipakainya adalah pakaian yang sama dengan yang digunakan saat menyembuhkan sang raja. Kali ini Kine tidak menggunakan seragamnya karena, Kine sudah bukan lagi murid.
Kine berjalan dengan santai ke kelas, namun saat itu dia tidak melihat seorang murid pun. Aneh, karena itu Kine berjalan menuju arena pertandingan dan benar saja. Seluruh siswa sedang berkumpul di situ.
Kine kemudian tersenyum kecil, karena Kine tidak ingin masuk ke tengah lapangan melalui kerumunan itu, Kine menggunakan Wind steph untuk berjalan di atas semua murid
Semua orang kaget, begitu juga Nala dan Lia yang mengumpulkan semua orang di tengah lapangan. Semua murid bertanya-tanya kenapa seseorang yang di anggap sampah beberapa hari yang lalu bisa memiliki kekuatan yang menyamai penyihir tingkat 3?
Kine, berjalan turun dari atas ke arah Nala.
"Nala, gunakan skill pengeras suara."
"Baik tuan." Nala menunduk lalu mengaktifkan Rune sihirnya.
"Hey! Apakah kalian semua mendenegarku!?" Suara Kine bergema diseluruh arena pertandingan. Seketika semuanya mendadak hening karena suaranya terlalu kuat.
"Hey! Emangnya siapa lu! Kenapa sok berkuasa." Terdengar sorakan dari para penonton.
"Tuan, apakah aku harus memberikan hukuman?"
"Tidak usah, santai saja. Mereka hanya anak muda." Kine kemudian tersenyum ke arah Nala menghormati perhatiannya.
"Hah, apa? Sok berkuasa!? Dengar ya! Orang yang berkuasa itu harus memiliki kekuatan di belakang dan dirinya sendiri! Jika kau mengatakan aku adalah orang yang sok berkuasa, maka." Kine kemudian mengangguk ke arah Nala.
Tepat disaat Kine mengangguk, Nala mensummon sebuah Kerberos, yang jika melawan murid pasti akan menang. Kine kemudian menunjukan kekuatannya.
Kine memunculkan sebuah pedang di kedua tangannya, yang hal itu saja sudah membuat para murid kagum. Namun yang lebih kagum lagi adalah.
"Thrust Blast." Ucap Kine pelan, Kine berubah menjadi cahaya dan langsung membelah tubuh Kerberos itu menjadi dua bagian. Di saat yang sama, Kine memotong-motong tubuh Kerberos itu di atas menjadi bagian-bagian kecil. Hal itu membuat para murid kagum.
"Hey! Dengar!" Kine menggunakan Wind steph untuk berdiri di atas.
"Ya pak!" Teriak semua murid.
"Apakah kalian semua ingin menjadi kuat!?" Kine menatap para murid dengan hawa membunuh, Skill pasif Intimidationya aktif. Itu membuat semua murid merasa merinding, namun. Ada sebuah jawaban.
"Ya pak! Pastinya."
"Apakah kalian ingin menghajar akademi sebelah sampai babak belur!?"
"Ya! Kami ingin!"
"Apakah kalian ingin menjadi pemburu iblis dan pergi keluar zona aman untuk menjadi pahlawan!?"
"Pastinya!"
Kine tersenyum.
Kemudian saat itu juga Kine menghilangkan pijakannya dan loncat turun.
Kine langsung turun tepat di depan semua guru.
"Hey! Apakah kalian tau siapa aku?" Kine menatap para guru Yang agak ketakutan.
Semua guru terdiam, mereka tidak tau. Tapi yang mereka tau, Nala saja yang seorang maid khusus dan memiliki posisi spesial yang tinggi tunduk pada Kine.
"Hey, tenang saja. Aku tidak berniat jahat. Hanya saja." Kine kemudian mengeluarkan enam buah buku skill Rank S yang sudah lama hilang.
"Dengarkan aku. Ini adalah buku skill yang sangat kuat."
"Sayang aku tidak bisa belajar dari buku skill, satu-satunya cara agar aku bisa menambah skillku, adalah membeli skill tersebut dari sistem. Sistem benar-benar kejam." Kine berat hati memberikan buku tersebut. Namun Kine kembali memasang wajah serius.
"Ada 6 buku, 3 buku untuk skill paladin, dan 3 buku untuk skill sihir. Tahun pertama akan mendapatkan 1 skill buku sihir dan 1 skill paladin begitu juga tahun kedua dan ketiga. Namun, untuk tahun keempat." Kine kemudian berbalik dan menatap semua murid.
"Kalian, pergilah ke sudut kanan. Aku akan memberikan kalian hadiah langsung."
"Terima kasih, tuan. Terima kasih!" Semua guru langsung bersyukur dibrlakang Kine.
"Namun, kenapa anda membantu akademi ini? Anda sebenarnya siapa?"
"Aku?" Kine tersenyum kecil.
"Suaminya Kanna." Setelah mengatakan itu, Kine berjalan ketempat Nala yang berdiam dengan tenang.
"Nala, ikuti aku."
"Baik tuan."
Kine kemudian bersama Nala berjalan ke atas menggunakan wind steph, mereka berdua kemudian berjalan ke arah murid-murid tahun keempat yang sudah memisahkan diri.
"Kalian semua, dengar! Aku akan memberikan sesuatu!"
"Bagi yang namanya kupanggil, siap-siap. Kalian akan dibawa keatas sini." Kine menggunakan cara ini agar lebih aman dari mata-mata, karena benda yang di berikan Kine sangat tidak ternilai.
"Aktifkan skill Silance Eye."
Kine kemudian langsung mengecek status semua murid tahun keempat. Dimana status bakatnya tinggi, dan cocok dengan senjata tingkat S yang akan diberikan Kine. Ia akan langsung diteleportasikan ke atas tempat Kine berada.
Dan.
"Yang bernama Artandra! Maju kedepan."
Keluar seorang perempuan berambut ping. Ia terlihat kebingungan dan merasa takut karena namanya dipanggil.
"Nala, tolong ya." Kine kemudian menatap Nala dengan lembut dan kemudian tersenyum.
"Eh? Tentu saja, tuan." Nala yang kaget agak tersipu malu.
Kemudian Nala menghilang dan muncul di samping Artandra. Nala memegang tangan Artandra dan langsung meneleportasikan mereka berdua ke atas.
"Hyaaaaa!" Artandra ketakutan ketika ia tiba-tiba saja diteleportasikan dan melihat kebawah sangat tinggi.
"Bisakah kau tenang?" Nala agak tegas dan mengeluarkan hawa membunuh.
"A-ahhh. Si-siap nona." Artandra langsung berdiri dengan sigap, Kine hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Hey? Apakah kau tahu kenapa aku memanggilmu?"
"Ti-tidak tuan, apakah saya membuat masalah?" Artandra tertunduk resah, namun rasa khawatirnya langsung hilang saat ia ketakutan melihat kebawah. Dia langsung kembali menatap Kine
"Bukan, itu karena setelah aku melihat status dan kekuatanmu. Kau akan kuberikan salah satu senjata dari 9 senjata legenda yang sangat kuat. Bukan hanya itu, aku akan memberikanmu skill yang cocok untuk berlatih ilmu yang tepat dari senjata tersebut. Dan kebetulan, kau mendapatkan senjata ...." Kine mengangkat tangannya kedepan, lalu tiba-tiba saja muncul sebuah pedang yang berwarna merah terang.
"Sebuah pedang legenda, yang pernah digunakan untuk membunuh 100.000 iblis."
"Eh? Apa!? Apakah saya pantas?" Rupanya Artandra adalah tipe orang yang suka merendah.
"Bukan pantas, tapi harus! Karena. Besok, aku harus meninggalkan akademi ini. Aku takut akan terjadi sesuatu pada akademi ini seperti halnya kemarin. Dan kalian akan mengadakan pertandingan dengan akademi sebelah kan? Oleh karena itu kalian harus menjadi kuat." Kine kemudian mengeluarkan sebuah buku skill di tangan satunya.
"Te-terima kasih. Tuan!" Artandra langsung menundukkan badan sebagai penghormatanya.
"Santai saja, namun ingat. Orang-orang boleh tau soal senjata legenda yang kuberikan. Namun tidak dengan buku skill tingkat S itu."
"Ba-baik. Apa saja akan saya turuti. Tuan!"
"Bagus, sekarang kau agak berjalan ke kiri, aku akan memanggil orang lainnya lagi."
1 menit kemudian.
"Hey? Kenapa kau tidak bergerak?" Nala terlihat kebingungan menatap Artandra yang tidak bergerak selangkah pun. Kine yang sibuk menganalisis murid-murid yang berada dibawah tidak menyadarinya.
"Ma-maaf, nona. Tapi, bagaimana jika aku mengganti langkahku ke kiri. Aku terjatuh kebawah?" Artandra terlihat ketakutan dan kakinya menggigill.
"Hadeh ... Tenang saja, aku sudah mengatur untuk membuat pijakan 20 meter disekitarku. Semakin lebar dan tebal pijakanya, maka semakin banyak mana yang digunakan. Jadi, bisakah kau bergegas?" balas Kine tanpa menatap sekitar.
"Ah, siap."
Semuanya pun berlanjut.
Orang kedua, orang itu bernama Raine, seorang perempuan berambut merah, ia diberkati dengan akurasinya yang tinggi dan mengagumkan. Karena itu Kine memberikan sebuah Panah Phoenix tingkat S untuknya. Raine berperan sebagai seorang Archer
Orang ketiga, Skreg. Seorang lelaki berambut coklat dengan badan yang kekar dan gagah. Kine memberikan sebuah perisai bercorak kepala singa untuknya. Skreg dengan bangga menerimanya. Skreg berperan sebagai pelindung team
Orang keempat. Seorang lelaki berambut pirang yang bernama Vedan. Dia diberika sebuah senjata yang bernama Foil, Foil adalah sebuah pedang tipis dan kecil yang berbentuk seperti Jarum. Yang sering digunakan di dalam olahraga Anggar. Vedan berperan sebagai seorang yang memberikan serangan tambahan.
Orang kelima, seorang perempuan berambut putih yang elegan. Bernama Shemira. Dia diberikan sebuah tongkag sihir yang sangat megah dan terlihat mewah, serta memiliki warna yang sama dengan rambutnya.
Orang keenam. Seorang lelaki bernama Hogan yang memiliki badan hampir sama seperti Skreg. Ia diberikan sebuah Kapak oleh Kine. Perannya adalah sebagai penyerang.
Orang ketujuh, seorang lelaki yang terlihat misterius berambut hitam. Dia bernama Keithur. Kine memberikan sepasang senjata yang berbentuk seperti Cakram bulat normal. Tapi ketika diaktifkan senjata tersebut akan mengeluarkan 4 bilang pisau bermata 1 yang sangat tajam. Pengguna senjata ini harus hati-hati dan sangat profesional. Bukan hanya saat melempar, tapi juga saat menangkap cakram tersebut saat terbang kembali kepemilik. Karena itu Kine memberikan buku skill yang paling kuat
Orang kedelapan seorang lelaki santai bernama Thein. Dia diberikan sebuah Tombak oleh Kine. Dan Thein terlihat sangat senang karena ia akan menjadi pahlawan pikirnya.
Orang terkahir, orang kesembilan. Seorang perempuan yang terlihat lebih misterius, pendiam. Dan dingin. Lebih parah daripada Keithur. Dia bernama Silviana dan berambut ungu. Dia diberikan sebuah senjata terkuat, yaitu sebuah sabit. Yang Kine sendiri tau sebarapa kuat senjata itu.
"Baiklah, kalian semua yang berdiri disini. Silakan buat kontrak dengan senjata kalian masing-masing!" Teriak Kine dengan tegas.
"Baik!" Balas mereka.
Kontrak, digunakan untuk menandai sebuah senjata sudah menjadi milik seseorang. Karena senjata di dunia ini memiliki kekuatan spesial. Maka ketika bukan tuan dari senjata itu yang menggunakannya. Kekuatan spesial itu tidak akan bisa digunakan.
**
Setelah semuanya selesai ~
"Sekarang, adalah proses terakhir, silakan kalian ucapkan sumpah yang sudah ku ajarkan."
Mereka bersembilan kemudian menunduk sambil memegangi senjata masing-masing.
"KAMI, DENGAN INI BERSUMPAH. BAHWA KAMI AKAN SELALU MELINDUNGI AKADEMI INI BAGAIMANAPUN SITUASINYA. DAN KAMI TIDAK AKAN PERNAH BERKHIANAT. LALU KAMI JUGA MENGAKUI BAHWA ORANG YANG BERNAMA KINE, ADALAH TUAN KAMI." Suara mereka begitu tegas dan yakin setelah Kine berbincang panjang dengan mereka.
"Bagus, sekarang jantung dari kalian bersembilan sudah terikat dengan rantai. Jika kalian melanggar sumpahnya. Kalian akan langsung mati ditempat." Kine kemudian berjalan maju mendekati Artandra.
"Dengan ini! Aku memutuskan, nama grup kalian bersembilan adalah 'The Guardians' sang penjaga akademi. Dan aku menunjuk Artandra sebagai pemimpin tim ini. Apakah semuanya bersedia?"
"Ya, kami bersedia."
"Bagus, ingat semua yang telah kukatakan dan jelaskan. Sekarang kalian akan ku kirim kembali." Kine kemudian melirik Nala.
"Tolong ya." Kine tersenyum lembut.
Nala kemudian meneleportasikan turun mereka bersembilan. Sekarang tersisa mereka berdua yang berada di atas.
Kine, perlahan mendekati Nala.
"Nala, ambil ini." Kine mengeluarkan sebuah cincin emas dari sakunya."
"Eh! Apa!?" Nala terlihat sangat kaget dan mukanya memerah.
"Eh? Bukan, bukan seperti itu. Jangan salah paham. Ini adalah sebuah cincin ruang. Di dalamnya terdapat 2 Miliar Geil. Kau bisa menggunakanya untuk merenovasi sekolah dan membeli semua peralatan latiahan para murid agar lebih berkembang." Kine kemudian menyerahkan cincin itu ke tangan Nala
"Eh! Apa!? Uang sebanyak ini, apakah kau serius tuan?" Nala terlihat kaget, padahal biasanya ia hanya memasang wajah datar.
"Tentu saja aku serius. Seperti yang sudah kubilang, besok aku akan meninggalkan akademi. Kau harus mengurus akademi ini dengan baik."
"Eh? Aku tidak ikut denganmu tuan?"
"Tidak, aku akan berpergian sendiri dan bertambah kuat. Sekalian mencari informasi akan keberadaan Kanna."
"Tapi."
"Tidak ada tapi-tapian. Jaga kesehatanmu ya, Nala." Kine kemudian mengelus-elus kepala Nala sebagai hal terakhir yang ia lakukan. Nala hanya menunduk sedih.
"Sekarang." Kine kemudian berlari keluar dari pijakan yang ia ciptakan. Dan kemudian jatuh kebawah dengan sangat cepat. Disaat Kine hampir menabrak panggung pertempurannya. Tiba-tiba saja Kine menghilang dan tertinggal secarik surat yang ditujukan kepada guru. Kemudian para guru berisiniatif membacanya sekaligus memberikan informasi soal uang yang diterima Nala dan buku skill yang sangat langka ini.
**
Kine, berjalan kearah stasiun kereta terdekat. Dia bergerak kesana atas arahan dan peta dari sistem.
Kine kemudian masuk dan menuju ujung pulau. Perlu beberapa hari untuk sampai disana.
>>Bersambung<<
~Higashi