Chereads / The Reincarnation of Two Witch / Chapter 20 - Chapter 24: Jejak Pertempuran

Chapter 20 - Chapter 24: Jejak Pertempuran

Terlahir kembalinya dua orang Penyihir

Chapter 24: Jejak pertempuran

Di dunia Kine saat ini. Ada 5 pembagian Zona:

1. Zona hijau, dimana orang-orang dan para pemuda hidup dengan aman dan tentram.

2. Zona kuning, dimana orang-orang disini biasanya adalah para pelajar yang tingkatannya lebih tinggi, dan dilatih untuk bertempur dengan para Aorni, Monster, dan Iblis.

3. Zona Oren, dimana semua semua orang yang tinggal disini harus senantiasa sigap dan siap untuk mendapati berita kalau daerah mereka tinggal akan diserang Iblis ataupun Aorni.

4. Zona merah, dimana dizona ini. Akan selalu terjadi pertempuran antara manusia dan Ras iblis.

5. Zona hitam. Dimana zona ini akan tinggal sebuah iblis ataupun monster yang sangat kuat. Dan area tersebut pasti akan sangat terlarang.

**

Disaat Kine sudah sampai di ujung pulau. Rupanya desa yang ditunjukan oleh sistem masih terlalu jauh. Dan itu adalah desa yang sangat terpencil dan tidak memiliki akses dunia luar. Jadi terpaksa harus menggunakan kendaraan pribadi. Beruntung saat itu, ada sebuah mobil dari asosiasi Monan, Organisasi pemburu monster yang harusnya sekarang berada di area merah. Tapi kenapa mobil itu kesini? Yah, beruntung saat itu orangnya baik-baik dan tujuan mereka berdua sama. Yaitu desa terpencil tersebut. Kine pun diberi tumpangan untuk sampai kesana.

"Hey? Kenapa kalian bisa ada disekitar sini? Bukanya kalian biasanya berada di zona merah?" Kine yang duduk di dekat samping supir bertanya.

"Heh? Kau belum tau? Kami menerima misi katanya disekitaran sini diberitakan ada sebuah monster yang telah lama tersegel lepas." Seorang yang duduk paling tengah, berambut pirang dan ekspresi yang terlihat selalu ceria menjawab. Dia adalah Rin.

"Eh? Monster? Sebab itulah desa tersebut membeku ya?" balas Kine.

"Eh? Kau tau kalau desa tersebut membeku darimana? Harusnya berita ini bukan hal yang bisa diketahui oleh orang yang tinggal di zona hijau." Orang yang sedang menyetir itu agak kebingungan.

"Hey, yang bilang aku adalah penduduk biasa siapa Rin?" Kine menatap Rin dengan pandangan kesal namun sambil tersenyum.

"A-ah, maaf soal itu." Rin kembali menyetir.

"Lalu, siapa kau ini?" tanya seseorang yang berada di samping kiri Ren. Dia seseorang yang berbadan kekar bernama Ben.

"Yah, itu adalah yang tidak perlu kalian ketahui." Kine kemudian menyangga dagunya dan melihat ke luar jendela.

"Hey! Lihat. Bukankah jalan dan pepohonan di depan itu beku semua?"seseorang di samping kanan Ren terlihat kaget dan menunjuk kedepan. Orang itu adalah Lan.

"Eh?" Rin langsung menginjak rem dan berhenti.

Semua orang pun keluar dari mobil dan melihat keadaan.

"Ini, adalah sesuatu yang aneh. Kenapa hutan ini hanya beku setengah, dan tanah yang kita injak ini masih terlihat normal?" Ben kemudian berniat menyentuh tanah es yang beku didepannya.

"Hey, berhenti!" Ren menghentikann Ben.

"Hey? Kenapa?" Ben berdiri dan melihat ke Ren

"Coba lihat ini." Lan kemudian mengambil sebuah ranting. Dan melemparkannya masuk kedalam zona beku tersebut, ketika ranting itu mencapai tanah. Ranting itu langsung ikut membeku

"A-apa? Bagaiman bisa?" Rin terlihat kaget.

"Menarik, sangat menarik." Kine tersenyum kecil.

"Tapi aku masih perlu informasi lagi untuk menyelesaikan misi ini."

Di saat yang sama, terdengar suara dari semak-semak dekat mobil mereka berada. Keluar belasan orang menggunakan Senjata tajam berniat merampok mereka berlima.

Orang-orang dari asosiasi Monan Dengan sigap langsung mengeluarkan senjata mereka masing-masing.

"Ahhh! Terima kasih. Jika mereka sudah berada disini, itu berarti mereka tahu soal apa yang terjadi di sini. Lucky!" Kine diam-diam dibelakang mengeluarkan sepasang pedang andalannya.

"Hey! Serahkan semua harta kalian semua. Kalian sudah terkepung!" Teriak orang yang berada paling depan.

"Tidak akan." Balas Ben, sang pemimpin team empat orang tersebut.

Para bandit itupun langsung bergerak maju. Kine diam saja dan berakting seperti seorang yang lemag dan berlindung dibelakang mereka berempat.

Pertempuran pun terjadi. Para bandit itu dengan ganas menyerang temannya Ben. Dia terdesak karena menghadapi belasan orang. Namun yang membuatnya terlihat terdesak bukan itu. Itu karena seorang penyihir yang berada di belakang mereka selalu merapalkan sihir support yang meningkatkan kekuatan mereka. Dan tentu saja bukan hanya penyihir. Para bandit itupun juga bisa menggunakan Sihir. yaitu sihir tanpa takut dan sihir pedang api.

Membuat team baru dan newbie di asosiasi Monan seperti mereka terdesak.

Karena itu, Kine tau kalau mereka tidak bisa diandalkan untuk menaklukan desa itu. Kine pun memegang Erat kedua pedangnya, dan ....

"Thurst Blast." Kine sudah berada jauh dibelakang para bandit itu. 2 detik kemudian. tubuh dari 8 orang bandit terbelah dua.

"Tangkap sisanya. Aku akan interogasi dia."

Orang-orang dari team itupun kaget. Mereka terpaku melihat kekuatan Kine. Hanya dalam sekedip mata, 8 orang telah berhasil dibunuh.

"Hunn, apa?" Kine melirik ke Arah mereka berempat yang teepaku menatap Kine.

"A-ah. Tidak tidak ada." Mereka berempat langsung memalingkan wajahnya

**

Setelah mengintrogasi mereka. Kine mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan. Disana terdapat sebuah naga es yang dulunya disegel sekitar 1.000 tahun yang lalu, bernama Irkam. Namun segel Tersebut semakin lama semakin lemah. Dan akhirnya lepas. Irkam memakan semua penduduk desa yang ada disana.

"Bagus, aku sudah mendapatkan apa yang kumau." Kine kemudian berbalik. Dan berjalan ke arah zona beku tersebut.

"Hey! Kau mau kemana?" Rin berniat menghentikan Kine.

"Apa kau ingin membeku hah!?"

"Hey, hey. Jangan begitu. Aku hanya ingin membunuh naga." Kine kemudian melanjutkan langkahnya.

"He-"

"Sudah, kita adalah orang yang berbeda tingkat kekuatan denganya. Mari kita serahkan pada dia." Ben mengehentikan Rin.

Kine kemudian mulai menapak ke langit. Dan berjalan di udara.

Lagi-lagi mereka berempat kagum.

Kine, dengan santai berjalan ke pusat aura dingin ini. Namun sesuatu yang sangat aneh, benar-benar aneh telah terjadi.

>>Pemberitahuan<<

Selamat!

Misi telah selesai.

Imbalan telah diterima.

Misi tersembunyi.

Aktif.

Naga telah terbunuh.

Imbalan telah diterima.

<•><•><•><•><•><•><•><•><•><•>

"Eh!? Apa! Apa yang terjadi? Aku bahkan belum melakukan apapun." Kine langsung lari secepat mungkin kearah pusat dingin ini. Bahkan beberapa kali menggunakan Thrust Blast hanya untuk memperpendek jarak.

Namun, ketika Kine telah sampai disana. Tempat tersebut telah hangus dan hancur dimana-mana. Seperti beberapa saat yang lalu telah terjadi pertempuran besar. Di tengah-tengah tempat tersebut terdapat badan naga yang tergeletak mati.

>>Pemberitahuan<

Apakah anda ingin mengkonversikan badan naga ini menjadi GP? Badan naga akan terjual sangat mahal.

<•><•><•><•><•><•><•><•><•><•>

"Ah! Ok." Kine masih bingung dan melirik kesana sini.

>>Sistem<<

Baik.

Mulai mengkonversikan

Proses: ====------40%

>>

Konversi selesai✓

GP+3000

<•><•><•><•><•><•><•><•><•><•>

Badan naga tersebut menghilang dan berubah menjadi abu. Namun, tiba-tiba saja terjatuh sesuatu yang berkilau karena pantulan cahaya. Benda itu memancing perhatian Kine. Ketika Kine mengambil benda itu ....

"I-ini! Ini jepit rambutnya Kanna yang sering dia gunakan. Jangan-jangan Kanna adalah orang yang membunuh naga tersebut!" Kine benar-benar kaget.

"Pertempuran ini belum lama terjadi. Harusnya. Belum ada sejam. KANNA? KANNA! APAKAH KAU DISINI!? APAKAH ADA ORANG LAIN DISINI?" Kine berteriak sambil melirik kesana kemari.

Kine bangun, dan mencari-cari kesemua tempat yang ada disitu. Hingga matahari hampir terbenam. Dan semua es Telang menghilang. Kine tidak dapat menemukan jejak kanna selain jepit rambut tersebut.

"Kanna, kuharap kau baik-baik saja." Kine merasa sangat sedih.

Lalu Kine pun berjalan keluar dari tempat tersebut dan langsung menggunakan skill teleportasinya untuk langsung pindah ke statiun. Memerlukan waktu rapalan 1 jam. Kine kemudian menggunakan GP 300 untuk menghilang waktu. Kine langsung berada di kerumunan orang-orang.

Kine masuk kedalam kereta dengan galau. Walau tubuhnya harusnya lelah karena menggunakan teleportasi jarak jauh. Hal itu tidak dapat dirasakanya.

>>Bersambung<<

~Higashi