Chereads / The Reincarnation of Two Witch / Chapter 23 - Chapter 25,3: Upgrade Sistem Selesai

Chapter 23 - Chapter 25,3: Upgrade Sistem Selesai

Terlahir Kembalinya Dua Orang Penyihir

Chapter 25,3 : Upgrade sistem selesai.

Kine berjalan sambil menunduk. Dan saat itu kine memunculkan secangkir kopi di tangannya. Dia berjalan secara cepat tanpa melihat kedepan. Walau Kine sebenarnya tidak mungkin menabrak karena melihat melalui insting dan pendengarannya. Namun, saat itu juga, Kine menabrakkan diri ke seseorang berbadan besar berambut merah. Orang itu adalah Hogan, pemegang senjata kapak.

Bruk!

"A-ahh! Maaf. Aku minta maaf. Aku akan segera membersihkanya." Kine melemparkan dirinya kebelakangnya supaya terlihat lemah karena tertabrak pelan saja terbang. Kemudian langsung mengeluarkan sapu tangan dari kantongnya.

"Hah!? Apa! Gausah! Biar kubersihkan sendiri. Aku tidak Sudi pakaianku dipegang oleh orang rendahan sepertimu." Hogan kemudian mengeluarkan sapu tangannya sendiri. Lalu mengelap bajunya. Sambil menatap Kine jijik.

"Re-rendah? Kenapa saya di panggil begitu?" Kine secara sengaja terlihat seperti menggigil ketakutan.

"Ck! Sadar. Bahkan satu pukulan dariku saja itu sudah cukup membunuhmu. Bagaimana kau tidak rendah? Dasar orang bawahan yang lemah!" Hogan mendorong Kine minggir sambil berjalan melewatinya.

"Hoooo? Maksudmu tentang kekuatan? Apakah itu yang menentukan kau rendah atau tidaknya?"

Mendengar itu, Hogan berhenti.

"Maka, rasakan ini." Kine melempar sebuah pisau kecil ke arah kepala Hogan.

Hogan yang sadar langsung menghindar. Namun, karena terlalu cepat pipinya pun tergores.

"Kau! Kukabulkan keinginanmu jika kau ingin benar-benar mati!" Hogan kemudian mengeluarkan sebuah bola berukir naga dari sakunya. Seketika bola tersebut meneleportasikan mereka berdua ke atas arena pertempuran langsung. Dimana arena pertempurannya benar-benar berubah mulai dari corak. Alat-alat yang tersedia di pinggir arena. Dan yang paling penting pelindung disekitar arena agar para penonton tidak terkena efek dari pertempuran.

"Cih!" Hogan meludah ke kiri sambil mengusap pipinya yang terluka.

"Jika disini. Tidak ada lagi yang bisa menganggu," tambah Hogan.

Kine, tersenyum merendahkan Hogan.

"Hooo? Apakah kau tidak takut akan kekalahan?" Kine masih berdiri dengan santai.

"Kalah? Apa!? Hahahaha! Kalah melawan curut sepertimu? Itu tidak mungkin. Bahkan aku hanya perlu menggunakan kedua tanganku untuk meremukkan kepalamu." Hogan meregangkan kedua tanganya, kemudian langsung berlari maju.

"Hooo? Aku belum mengajarkan pada kalian ya. Tentang selalulah khawatir untuk kalah." Kine bergumam kecil.

Disaat Hogan sudah sampai di depanya. Hogan langsung berniat meninju Kine tepat di wajahnya. Namun Kine terus menerus mengelak. Itu membuat Hogan semakin kesal, dan menggunakan sihir untuk mempercepat kecepatanya, dan menimbulkan efek api di Tinjunya. Karena itu Kine tidak bisa menghindar dengan hanya bergerak.

Kine menggunakan Move untuk berteleportasi kebelakang Hogan, namun disaat Kine melihat kedepan. Hogan sudah tidak ada, Hogan rupanya juga menggunakan Move untuk berteleportasi kebelakang Kine. Hogan langsung meninju ke arah kepala Kine. Namun, tinjunya menembus badan Kine. Rupanya yang tadi itu hanya ilusi. Dan Kine bahkan belum bergerak seinci pun dari tempat ia berdiri tadi.

"Kau! Dasar sialan." Hogan yang merasa sangat kesal. Kemudian mengangkat tangannya ke atas. Gelang di tangan kanannya yang bercorak kapak perlahan-lahan bergerak ke telapak tangan Hogan. Kemudian munculah salah satu dari sembilan senjata legendaris. Yaitu kapak.

"Aku pasti akan membunuhmu!" Hogan langsung menghilang dan tiba-tiba saja muncul di atas Kine.

Tanpa sadar, seluruh tempat duduk di arena sudah dipenuhi oleh semua murid lainya. Yang mereka bahkan bersorak dengan kuat menyoraki Hogan. Namun sekaligus merendahkan Kine.

"Kali ini, dia pasti mati."

"Ya, dia akan mati."

"Hahaha, rasakan itu. Siapa suruh mencari masalah dengan salah satu The Guardians."

Kine, mendengar semua pembicaraan murid di bangku penonton. Kine semakin kecewa karena tidak ada satupun orang yang membela Kine. Jangankan membela, orang yang berbicara tentang mengehentikan pertarungan ini saja tidak ada. Kine yang sudah kesal pun tidak memiliki minat untuk menghindar dari serangan Hogan.

Hogan langsung menebas lurus mencoba membelah Kine menjadi dua.

Dan, Bam!

Karena pukulan Hogan terlalu kuat, tercipta sekumpulan asap yang menghalangi pandangan.

"Haha? Bagaimana dengan itu!" Ucap Hogan merasa puas, namun.

Namun, yang terjadi sebenarnya adalah Kine menahan serangan Hogan hanya dengan menggunakan tangan kirinya. Kine bahkan masih belum bergerak seinci pun dari tempat ia berdiri, bahkan walau terkena efek pukulan Hogan yang menyebabkan lantai di bawah kaki Kine retak dan masuk kedalam yang membuat arena rusak.

"A-apa!?"

"Oke, kalian berhasil membuatku marah." Kine langsung mengumpulkan energi kuning di tangan kanannya. Di saat yang sama. Nala muncul dan langsung memperkuat pelindung di arena tersebut.

Para murid yang menyaksikan pertarungan itu heran kenapa kepala sekolah baru melakukan hal tersebut. Jawabannya adalah karena ....

Kine meninju lurus dan menembakan energi itu. Namun Hogan yang cooldown movenya sudah selesai langsung teleportasi jauh kebelakang. Saat itu juga efek pukulan Kine terbang keujung arena. Dan tercipta ledakan yang sangat besar dan mengerikan, yang membuat tanah-tanah dan dinding di ujung arena hancur lebur. Semua orang langsung kaget.

Saat itu juga, Kine.

"Hey! Apakah hanya ini kekuatan para Guardians? Hah! Lemah! Sangat lemah!"

"Kau!" Hogan merasa kesal.

"Dengan ini, aku menantang seluruh anggota The Guardians datang masuk kedalam arena dan bertempur langsung denganku. Jika tidak ada yang muncul, berarti mereka semua pengecut! Yang hanya berani bermain dengan yang lemah!" Kine mengangkat kedua tangannya sambil merendahkan seluruh anggota The Guardians.

"Sialan kau!"

Saat itu juga, di ujung arena muncul kesembilan anggota Guardians satu persatu.

"Hah, mari kita lihat. Apakah The Guardians sekuat yang dirumorkan."

Situasi langsung hening, sangat hening. Saat itu juga suara pemimpin Guardians, Artandra memecahkan keheningan tersebut.

"Kau tau, aku tidak akan pernah memaafkan orang yang berani menghina The Guardians yang sudah dipilih oleh tuan Kine. Karena itu, aku sendiri yang harus membunuhmu." Artandra langsung mengeluarkan hawa membunuh dan kebencian yang luar biasa disaat bersamaan.

"Haha! Jika begitu. Kemari dan bunuh aku!"

Saat itu juga seluruh anggota The Guardians maju. Mulai dari Foil yang tiba-tiba muncul di bawah Kine dan mencoba menusuk Kine. Saat itu Kine langsung menangkis seranganya dan loncat ke atas. Namun ketika Kine sudah berada di atas, sebuah anak panah yang berasal dari Raine mengarah padanya dengan sangat cepat dan dikelilingi dengan api biru. Kine kemudian menggunakan Move untuk langsung turun kebawah, dan disambut dengan baik oleh senjata keithur yang menyerangnya dari dua sisi. Saat itu juga Kine mengeluarkan kedua pedangnya dan menangkis kedua Cakram yang diterbangkan kearahnya. Namun di saat yang bersamaan, Shemira merapalkan sihir tanaman kuat dan mengikat kaki Kine dengan tebal. Dilanjtkan dengan Hogan yang sudah berada di atas Kine menyerangnya lagi. Kine menahan kapak tersebut dengan menyilangkan kedua pedangnya.

"Apakah kau belum belajar dari yang tadi?"

"Tidak, karena aku bukan penyerangnya." Dari belakang Kine.

Thein dan Artandra yang sudah menyiapkan skill menyerang dan ditumpuk berkali-kali lipat di senjatanya melancarkan serangan ke Kine. Kine yang sedang dalam posisi menahan kapak Thein tidak bisa bergerak. Kine kemudian terpental ke ujung arena.

Namun, serangan yang sudah ditumpuk berkali-kali lipat tersebut bahkan tidak berefek ke Kine. Hanya membuat baju bagian belakang Kine robek.

"Wah, wah. Kerja sama tim yang bagus."

Namun, mereka berdelapan menatap Kine sambil tersenyum. Seperti rencana mereka berhasil. Saat itu juga Kine sadar, baru delapan orang. Dan ingat siapa dan skill apa yang dimiliki orang kesembilan.

Dia adalah Silviana yang kekuatannya adalah membelah dimensi menuju dimensi ciptaanya sendiri. Kine pun tidak bisa bergerak. Karena sabit dari Silviana sudah melingkari leher Kine disaat Silviana membuka gerbang dan muncul secara tiba-tiba dari dimensi miliknya.

"Jadi? Apa pilihanmu? Meminta maaf dan bersujud. Atau, mati!?" Artandra yang paling memiliki perubahan pada sikapnya membuat Kine kagum.

"Bagus, aku tidak salah memilih kalian," gumam Kine pelan, sambil tersenyum.

"Kau! Jika kau benar-benar ingin mati maka kukabulkan." Rupanya kedelapan orang lainya daritadi sudah merapal dan menumpuk skill menyerang mereka menjadi puluhan kali lipat.

Kine kemudian menggunakan Move untuk lepas dari Silviana. Namun, hal itu sudah ditebak, saat itu juga kaki Kine terjerat oleh pasif skill milik Keithur. Dimana kedua Cakramnya bisa menjadi borgol yang sangat berat dan menghalangi semua skill yang berhubungan dengan teleportasi.

"Selamat tinggal."

Kine kemudian mengangkat salah satu ujung bibirnya. Namun, disaat yang bersamaan.

>>Pemberitahuan<<

SELAMAT! SISTEM TELAH BERHASIL UPGRADE!

<•><•><•><•><•><•><•><•><•><•>

Kine kaget melihat layar yang tiba-tiba muncul. Namun, yang membuatnya lebih kaget lagi adalah terjadinya sebuah ledakan angin dan tekanan yang sangat kuat dari Kine. Sehingga membuat semua orang di arena terbang ke sisi lain arena.

Semua orang kaget di an terkejut. Bahkan Kine sendiri juga kaget. Kemudian segel cakram milik Keithur lepas dan kedua Cakram tersebut terbang kembali ke Keithur.

"A-apa!? Sialan! Lagi!" Artandra yang merasa sangat kesal memimpin semua orang dari Team The Guardians untuk kembali maju dan menyerang Kine.

"Tepat sekali sistem. Carikan aku sebuah skill yang bisa membuat mereka trauma karena meremehkan orang lain tanpa menyakiti fisik mereka."

>>Sistem<<

Mencari<•>

Ditemukan✓

Skill: Death Time.

Harga: 6000Gp

Penjelasan : Skill yang membuat semua target anda mengalami halusinasi yang menayangkan saat mereka dibunuh dengan kejam. Skill ini hanya bisa digunakan ke orang yang ditujukan oleh hawa membunuh Anda.

<•><•><•><•><•><•><•><•><•><•>

Kine kemudian tersenyum licik.

>>Sistem<<

Terbeli✓

Memindahkan skill ke list skill tuan<•>

<•><•><•><•><•><•><•><•><•><•>

"Bagus," gumam Kine pelan.

Kemudian Kine saat itu juga menggunakan Move untuk melewati mereka bersembilan dan Sampai ke sisi lain dari arena agar terlihat Kine seperti menebas lurus.

>>Pemberitahuan<<

Skill Death Time aktif

<•><•><•><•><•><•><•><•><•><•>

Dan.

Semua anggota The Guardians tertunduk dan langsung berteriak kesakitan.

"Aaaaaa!!"

Setelah 5 detik berlalu, efek halusinasinya hilang. Namun, yang dirasakan tetap sama, bagaimana tubuh mereka dibelah menjadi dua dan kemudian dipotong-potong menjadi bagian kecil. Bagaimana Kine menggorok leher mereka secara perlahan. Jika itu orang normal, mereka pasti dijamin pingsan.

"Ke-kuatan yang sang kejam dan menakutkan. Siapa, siapa kau ini!?" Artandra melirik ke Kine dengan cepat.

"Aku?" Kine kemudian memegang mukanya dengan telapak tangan miliknya sambil berjalan atas dan sekaligus ketengah lapangan. Melihat Kine berjalan di udara, mereka pun langsung sadar.

"Orang yang memberikan kesembilan senjata itu pada kalian." Wajah Kine langsung berubah menjadi wajah aslinya.

"A-apa? Tuan!" Mereka bersembilan langsung menghilang dan muncul di bawah depan Kine sambil tunduk.

"Aku cukup puas soal perkembangan kalian dan kerjasama team kalian memuaskan."

"Hey, hey. Bukankah itu sang master Kine? Yang muncul secara tiba-tiba 3 bulan yang lalu dan memberikan buku skill yang sangat kuat. Sekaligus memilih kesembilan The Guardians yang diberkati sembilan senjata legendaris?"

"Ya, itu pasti master Kine."

"Master Kine, master Kine!" Seluruh murid akhirnya bersorak ke Kine setelah mengetahui siapa ia sebenarnya.

"Hey? Apakah kalian tau apa kesalahan kalian?" Kine menatap dingin ke kelompok ciptaannya.

"Tidak tau, tuan. Mohon bimbing para murid ini." Artandra yang memimpin mereka menjawab.

"1. Kesalahan kalian, kalian terlalu yakin menang, dan tidak pernah ada pikiran akan kekalahan. Seharusnya kalian itu harus selalu waspada akan kekalahan. 2. Jika bertemu seseorang yang baru pertama kali kau lihat. Jangan asal sombong karena kau itu kuat. Jika kau tidak tau siapa sebenarnya dan bagaimana latar belakang orang yang ada di hadapanmu. 3. Kalian selalu bilang mati. Tanpa memikirkan kemungkinan kalian yang akan dibunuh." Mendengar kalimat terakhir Kine. Kesembilan anggota The Guardians langsung tersentak kaget dan menggigil ketakutan karena mengingat apa yang mereka rasakan saat melawan Kine.

"Jadi. Mulai sekarang kalian harus bersumpah padaku. Kalian harus merubah sikap, bukan hanya kalian. Tapi seluruh murid di akademi ini. Jangan pernah merendahkan orang lain! Itu yang pertama, dan yang kedua. Ini berlaku untuk kalian bersembilan. Walau kalian kuat. Kalian tidak bisa bebas seenaknya bertindak. Karena seseorang mungkin bisa saja memiliki latar belakang yang mengerikan. Jadi, mulai sekarang kalian tidak boleh menggunakan kekuatan kecuali bukan kalian yang memulai permasalahan. Ingat itu, namun. Jika ada seseorang yang merendahkan kalian padahal kalian tidak pernah berbuat salah. Ingat perkataan ku. PATAHKAN KAKINYA!" Kine kemudian mengeluarkan hawa membunuh.

"Na-namun tuan. Bagaimana jika yang kami patahkan kakinya adalah orang yang memiliki latar belakang mengerikan seperti yang tuan bilang." Silviana yang biasa diam, kali ini bertanya.

"Nah. Jika soal itu, maka. Hari ini dan saat ini juga. Kalian bersembilan ku angkat sebagai adikku!"

Mendengar kalimat itu. Kesembilan The Guardians langsung melihat ke atas dan menatap Kine.

"Jadi, siapapun yang berani membalas dendam pada adikku padahal bukan adikku yang salah. Akan berurusan denganku."

Saat itu juga. Seluruh murid langsung berteriak, dan bersorak.

Disaat semuanya mulai tenang.

"Ngomong-ngomong, tadi hanya Keithur yang sempat menggunakan skill spesial dari buku yang kuberikan. Itu tandanya kalian semua belum mengeluarkan seluruh kekuatan, kan? Ingin tanding ulang?" Kine kemudian perlahan-lahan turun dari atas.

"Tidak, kakak. Tadi itu hanya hawa membunuhmu saja sudah bisa mengalahkan kami semua. Bagaimana jika kakak mengeluarkan semua kekuatan kakak?"

"Haha, tidak usah terlalu memuji. Ngomong-ngomong, panggilan kakak tidak terlalu buruk juga Rupanya." Kine kemudian berdiri diatas lantai dan menghadap kesembilan anggota Guardians.

Namun, tiba-tiba saja.

>>PERINGATAN<<

BAHAYA YANG SANGAT KUAT DATANG MENDEKAT.

CEPAT LARI TUAN!

<•><•><•><•><•><•><•><•><•><•>

"Eh? Apa!" Kine kemudian langsung mengeluarkan sebuah kertas dari kantongnya.

"Kalian semua! Menjauh dari sini!" Kine kemudian meneleportasikan The Guardians keluar arena.

Dan disaat yang sama juga.

Sebuah pedang yang tiba-tiba terbang mengarah ke Kine yang entah muncul darimana berniat membunuh Kine.

"Sialan kau bangs*t! Dimana Kanna!" Tiba-tiba saja muncul seorang lelaki berambut putih yang sangat kuat.

Kine, yang saat itu hampir tidak bisa menghindar. Terselamatkan oleh Sistem.

"Sialan! Bagaimana seseorang yang sangat kuat Tiba-tiba muncul." Kine mengusap pipi kirinya yang terluka karena hampir tidak sempat menghindar.

"Sialan! Cepat beritahu dimana Kanna!" Laki-laki itu menyerang Kine lagi.

"Persetan!" Kine langsung mengeluarkan kedua pedangnya, dan.

"Common skill, Swift Master: Lightning Speed. Common skill, Rage. Endurance Mastery : Fatigue Immunity." Kine merapal buff yang memperkuat tubuh Kine puluhan kali lipat.

Dan.

"Pulverizing Ogre!" Seketika seluruh tubuh Kine dikelilingi api. Disaat yang bersamaan Kine menebas lurus dengan sangat ganas.

Diikuti dengan lelaki berambut putih itu yang juga menebas lurus dengan sangat marah dan kekuatan seriusnya.

Dan, Bam!

Kedua pedang mereka beradu. Tercipta ledakan yang sangat kuat. Bahkan anginnya menembus penghalang dan dirasakan oleh semua murid. Saat itu juga seluruh bagian dalam arena hancur dan semakin hancur.

"Aku tidak bisa membuat para murid terluka. Sistem, pindahkan kita berdua ketempat yang sangat luas dan jauh dari pemukiman.

>>Sistem<<

Mencari<•>

Ditemukan✓

Biaya 500gp

Peringatan. Kurang 156 GP lagi.

<•><•><•><•><•><•><•><•><•><•>

"Bodo amat! Ngutang dulu!"

>>Sistem<<

Baik!

Meneleportasikan<•>

<•><•><•><•><•><•><•><•><•><•>

Seketika, mereka berdua menghilang. Disaat yang sama. Tiba-tiba saja seseorang muncul diantara bangku penonton.

"Nala! Dimana Kine! Bukankah tadi Kine ada disini dan melawan seluruh The Guardians!? Dimana dia! Akhirnya aku bisa menemuinya." Kanna, yang tadi melihat siaran di sebuah guild yang menayangkan secara rahasia Vidio pertempuran Kine. Langsung menggunakan teleportasi kesini. Karena posisinya tidak terlalu jauh, Kanna bisa kesini dalam 5 menit merapal mantra.

Namun,

"Nona!? Tu-tuan, di-dia." Nala menunjuk ketengah arena yang sudah hancur lebur dan tidak ditemukan jejak Kine.

Semua orang yang ada disana mengira bahwa kekuatan mereka berdua yang sangat dahsyat membunuh satu sama lain. Karena ketika seluruh arena hampir hancur dan pandangan tertutup. Kine menggunakan teleportasi.

"Dimana!? Dimana Kine!"

"Ta-tadi. Ada seseorang lelaki berambut putih. Yang tiba-tiba saja menyerang tuan Kine, dan menyebabkan pipi tuan Kine terluka. Lalu orang tersebut menyerang lagi dengan sangat kuat dan seluruh kekuatannya mencoba membunuh tuan Kine. Saat itu saya sadar di pedang lelaki tersebut ada lambang keluarga Salju." Nala masih terlihat sangat Syok.

"D-dan sekarang. Yang tersisa di arena hanya salah satu pedang hijau milik tuan Kine yang terbang ketika menahan serangan dari lelaki tersebut. Dan pakaian yang robek."

"A-apa! Ti-tidak!" Kanna langsung berlari ketengah arena dan mencari tanda-tanda keberadaan Kine. Namun semuanya sudah menghilang tanpa jejak.

Saat itu juga Kanna berteriak dengan keras, dan menangis.

"Sialan kalian sekte salju! Bukankah aku sudah lama tidak menyetujui pernikahan dengan keluarga kalian! Tapi kalian malah membunuh suamiku. Aku tidak akan memaafkan kalian!!" Kanna langsung mengeluarkan hawa membunuh yang sangat mengerikan dan dirasakan seluruh murid.

**

Di tempat yang lain.

Kine, tangan kirinya yang sudah terpotong perlahan kembali seperti semula. Dan bagian atas pakianya sudah hilang. semua karena sempat terluka, tapi kembali beregenerasi.

"Sialan, bagaimana ini sistem. Bagaimana mengalahkannya." Kine mulai kelelahan dan hampir kalah.

>>Bersambung<<

~Higashi