Chereads / The Reincarnation of Two Witch / Chapter 8 - chapter 12: Pertempuran sengit

Chapter 8 - chapter 12: Pertempuran sengit

Terlahir Kembalinya Dua orang Penyihir

>TK2OP

Chapter 12: pertempuran sengit

"Matii!!" seru lawan Kine sambil mengarahkan fire ball langsung ke kine.

Kine menjawab serangan itu dengan senyuman kecil, merendahkan. Lalu menggunakan steph, untuk berpindah hanya ke sebelah tempat dia berdiri tadi. Bola api itu kemudian melewatinya.

"Hah, kau hanya beruntung. Mari lihat seberapa besar keberuntunganmu," ucap lawan kine, kemudian ia merapalkan sihir fire ball yang banyak. Dan terciptalah lima buah fire ball yang berada di atasnya.

"A-apaa!? Lima? Bahkan aku hanya bisa menghasilkan dua buah fire ball. Bukankah itu berarti dia jenius?" sorak para penonton yang berada di luar arena, mereka terlihat begitu kagum.

"Kau dengar itu? Dibandingkan denganmu. Kau itu hanya sampah!!" seru lawan Kine sambil tersenyum puas.

"Hahahaha, jangan bercanda denganku, dengan sihir sampah itu. Kau ingin membunuhku! Mimpi," balas Kine sambil tertawa.

"Kau! Rasakan ini!"

Ia kemudian secara satu-persatu menembakan fire ballnya.

"Hanya semut," ucap Kine sambil tersenyum kecil.

Ia langsung berjalan dengan santai tanpa ada hambatan apapun. Sebab sebelum ia berjalan. Ia telah merapal mantra 'Barier' yang berfungsi sebagai sihir pertahanan. Dan satu persatu fire ball yang mengenainya tidak berefek.

"Ka-kau? Apa yang kau lakukan? Kau pasti curang!" seru lawan Kine mulai panik.

"Hah, curang? Hanya itukah alasanmu?."

Kemudian fire ball yang ke 4 dan ke 5 mendatangi Kine, Kine langsung menggunakan skill 'Eat' nya, lalu mengangkat salah satu tanganya ke depan, ke arah bola api tersebut.

Seakan di hisap lubang hitam. Fire ball itu hilang dan lenyap tanpa sisa masuk ke dalam tangan Kine.

>> Pemberitahuan <<

Anda telah menyerap sihir yang bertipe elemen api, proses penguasaan elemen api telah di mulai.

Proses bertambah: 0, 1%

Penjelasan: Setelah anda mencapai penguasaan maksimal (100%) anda akan kebal terhadap semua yang berhubungan dengan elemen api. Dan bisa menguasainya tanpa menggunakan mana

<•><•><•><•><•><•><•><•><•>

"Hummm, kebal terhadap api?" gumam Kine di dalam hati sambil masih berjalan ke tempat lawan kine. Tanpa sadar, mereka berdua kini sudah berdiri berhadapan dan saling menatap.

"Ka-kau, a-apa yang akan kau lakukan," seru lawan kine terlihat ketakutan sambil mundur beberapa langkah kebelakang.

Kine tersenyum kecil.

"Sampah," gumam kine singkat, kemudian ia langsung mencekik lawanya dan mengangkatnya ke atas.

"Uuuhhkkkk ... le-lepaskan, a-aku memiliki seorang kakak yang sebaiknya tidak aku singgung," gerutu lawan kine sambil agak terbata-bata.

"Masih blm menyerah? Dan sekarang kau menggunakan kekuasaan orang lain? Jika kau ingin aku melepaskanmu. Maka jalanlah seperti Anji*g dan kemudian meminta maaf dan mengakui bahwa dirimu adalah sampah," hina Kine sambil memperkuat genggamnya.

"Uuuhhkkkk ... Le-lepaskan!"

Lalu tiba-tiba, seseorang melempar pedang langsung ke arah Kine. Kine yang sadar, kemudian menghindar dengan menggunakan move kebelakang beberapa meter.

"Kau! Berani menyakiti adikku? Kau akan mati hari ini!" pungkas seseorang yang tiba-tiba memasuki arena. Ia lalu mengambil pedang yang menancap di tengah arena, dan mengangkatnya ke arah kine.

"Huuuum? Menarik ... Jadi, apakah kau yang akan menggantikanya berjalan seperti anji*g?" ucap kine agak kuat hingga seluruh penonton arenanya mendengarnya.

"Itu baru pangeranku," ucap Kanna dari kursi penonton yang sangat jauh. Sambil terlihat agak puas dan terkagum-kagum dengan penampilan kine

"Hey-hey? Apakah dia gila? Bukankah yang baru saja memasuki arena adalah orang dari pihak kesatria sihir? Kalau tidak salah namanya ghafa, salah satu dari 10 kesatria sihir terkuat kelas 2 di sekolah ini. Kupikir dia akan tamat hari ini," sorak para penonton di luar arena dengan kaget.

"Kau! Rupanya kau benar-benar ingin mati hari ini ya."

Ia kemudian maju kedepan selangkah, dan langsung mengaktifkan auranya dan mengangkat pedang itu kedepan menantang Kine.

"Baiklah aku akan mengabulkan keinginanmu."

"Pertarungan pedang? Okey," gumam Kine sambil tersenyum kecil.

"Sistem, aktifkan skill creation."

>>Sistem<<

Mengaktifkan Skill creation.

Creation Aktif✓

Mulai membuat pedang dari lantai arena<•>

Pembuatan pedang selesai✓

<•><•><•><•><•><•><•><•><•>

"Kemari," ucap Kine sambil mengambil sebuah pedang yang tercipta di depannya.

"Ck! Steph!"

Ghafa mempercepat langkah kakinya dan berlari ke arah Kine. Saat sampai di depanya ia langsung menebebas Kine.

Kine dengan cekatan menangkis tebasan tersebut dengan pedangnya, lalu mendorongnya kebelakang. Ghafa kemudian balik mendorong pedangnya. Tercipatalah sedikit percikan api di antara pedang mereka. Kemudian mereka berdua pun loncat kebelakang. Ghafa yang sedang berdiri merapalkan sebuah mantra kepedangnya dan pedangnya berubah menjadi berelemen api yang membuat pedang tersebut semakin tajam serta berbahaya.

Sebaliknya, kine tidak menggunakan mantra menyerang apapun dari awal pertempuran. Bahkan sekarang juga kine masih menganggap bahwa musuhnya terlalu lemah, dia berfikir tidak perlu menggunakan mantra menyerang apapun

"Hey? Apakah dia gila? Tetap tersenyum bahkan dalam keadaan dia terdesak," ucap para penonton yang melihat pertandingan mulai memanas.

Kine tersenyum. Ghafa lalu maju dengan cepat. Mereka berdua beradu pedang berkali-kali. Ghafa mengayunkan serangan yang sangat cepat. Tapi bisa di tangkis dengan mudah oleh kine. Setiap pedang mereka bertemu. Pasti tercipta ledakan angin yang cukup kuat.

Ghafa kemudian memutuskan menyerang dari sisi kanan kine karena di situ dia sedikit melihat celah dari pertahananya. Tapi sebenarnya itu hanya tipuan. Kine kemudian menggunakan skill creationya dan membelah pedangnya menjadi 2. Yang satu ia berdirkan di samping kanannya untuk menangkis serangan ghafa dan satunya lagi ia gunakan untuk menyerang sisi atas ghafa.

Bammm!!!

Beruntung, Ghafa bisa menangkis serangan itu dengan pedangnya.

Efek angin yang di timbulkan, semua penonton arena merasakanya.

"Tidak buruk. Kau berhasil menangkisnya dengan waktu sesingkat itu," puji Kine dengan tersenyum kecil.

"Ckkk, aku telah salah karena meremehkanmu. Aku akui, kau cukup kuat. Karena itu aku akan menggunakan kekuatan penuhkan," respon Ghafa kemudian loncat beberapa meter menjauh.

Ia lalu menggunakan tekniknya. Dan terciptalah aura ungu yang sekarang mengelilinginya. Kecepatan dan kekuatan serangan Ghafa bertamabah beberapa kali lipat.

"Aku tidak berfikir. Bahwa orang ini rupanya sangat kuat. Aku telah salah karena kurang jeli. Dan aku telah mengatakan bahwa sebelumnya ia adalah sampah. Kurasa sekarang aku sedikit menyesalinya," ucap seseorang perempuan dari tengah kerumunan arena. Ia menggunakan gaun yang berwarna hijau yang di cocokan dengan warna rambutnya dan memiliki bola mata yang berwarna merah. Serta rambutnya yang panjang sepinggang dan terurai membuatnya semakin terlihat menawan.

**

Ghafa yang kekuatannya bertambah beberapa kali lipat. Kini mulai menyerang Kine dengan seluru kekuatannya, ia menggunakan elemen pedangnya yang api untuk melemahkan kine. Kine yang berkali-kali menangkis setiap serangan ghafa. Mulai terdesak.

Secara perlahan-lahan. Karena tidak sanggup mengatasi kekuatan ghafa, pedang yang di buat kine mulai hancur. Akhirnya kine memutuskan untuk menggunakan 1 mantra menyerang

"Sthink Blade," ucap Kine singkat dengan sangat cepat tebasanya mengarah ke Ghafa.

Dan, Bammm!!

Pedang mereka berdua beradu. Mereka saling adu kekuatan. Di tengah-tengah itu, mata mereka berdua bertatapan.

"Hah, tidak buruk. Kau berhasil membuatku terpojokkan," puji Kine lalu loncat beberapa meter kebelakang.

"Heuh. Kau masih saja sangat sombong. Kita lihat apakah kau berhasil selamat setelah menerima ini!!"

Ghafa kemudian juga loncat kebelakang dan merapalkan mantra yang cukup lama. Semakin lama mantranya semakin tinggi tingkat mantranya.

Begitu juga dengan kine. Kine kemudian menggunakan salah satu mantranya.

"Aktifkan skill, Moonlight Slash!" Disekitar Kine mulai muncul aura berwarna kuning dan memutarnya.

Mereka berdua yang sudah selesai merapal mantra.

Sama-sama menyerang kedepan dengan sekuat tenaga.

Dan, Zaabs!!

Saat kedua pedang mereka hampir bertemu, tiba-tiba saja muncul seseorang yang menahan serangan mereka berdua.

Bammm!!

Efek anginya bahkan menerbangkan beberapa pakaian orang yang sedang menonton.

"Hey, kurasa cukup di sini saja pertempuran ini," ucap orang yang menahan serangan tersebut.

"Ke-kepala sekolah?" respon Ghafa kaget.

~Bersambung

~Higashi