Terlahir Kembalinya Dua Orang Penyihir
Chapter 17 : Masalah Baru
"Eh?" Kine kaget dan bingung.
"Maksudnya?" tambah Kine.
"Hmmm, kau tau. Kemarin aku menonton pertandinganmu dengan Ghafa. Saat itu aku tidak menyangka kau itu sangat kuat. Dan bahkan aku juga ikut-ikutan memanggilmu sampah. Oleh karena itu, aku membelikan cincin ini sebagai permintaan maaf, mungkin?" jawab perempuan berambut hijau dan bola mata yang berwarna merah manatap Kine.
"Eh, tunggu dulu, memangnya siapa kau ini?" Kine semakin kebingungan.
"Ah, maaf aku belum memperkenalkan diri."
Kemudian wanita itu mundur beberapa langkah
"Perkenalkan, namaku Lara, salah satu putri dari pemimpin di daerah ini." Lara memperkenalkan diri sambil mengangkat sedikit roknya.
"Lalu? Katakan apa tujuanmu sebenarnya." Kine menatap Lara penuh dengan kewaspadaan.
"Hey, jangan begitu. Aku benar-benar membelikanya sebagai permintaan maaf tau." Lara tersenyum, mencoba mengehentikan kewaspadaan Kine.
"Heeeeeeuuhhh." Kine menghela nafas panjang.
"Hey om, kembalikan uangnya. Aku akan membayarnya sendiri." Kine menatap ke pak penjual itu dengan tajam.
"Eit, enak aja. Barang yang sudah di beli tidak bisa dikembalikan!" Pak penjual itu kemudian berbalik dan bodo amat dengan situasi Kine. Dia sangat bahagia memegang 50.000 geil di tangannya.
"Aaaah! Gimana nih. Uangmu tidak bisa dikembalikan." Kine kembali menghela nafas.
"Hey, tidak perlu. Cincin itu sudah sepenuhnya menjadi milikmu kok," balas Lara mencoba menghentikan Kine.
"Bukan itu masalahnya, Argh!!" Kine kemudian merasa kesal.
"Jika Kanna mengetahui bahwa cincin ini diberikan oleh seorang perempuan. Takutnya-." Kine menghentikan ucapannya lalu menghela nafas.
"Eh? Kanna? Tunggu memangnya apa yang akan dia lakukan?" Lara agak kaget saat mendengar nama Kanna.
"Dulu, saat dia salah paham dan melihatku memegang tangan seorang perempuan. Padahal tujuanku hanya memulihkan mana dan menyembuhkannya. Dia lepas kendali dan hampir saja menghancurkan sebuah desa. Kuharap dikehidupan ini dia sudah membuang sifat buruknya itu." Kine masih agak menyesal atas kejadian itu.
"Eh, Kanna? Memangnya apa hubungannya denganmu?" Lara terlihat kenal dengan Kanna.
"CK! Sudah tidak ada waktu, dia pasti akan kembali beberapa detik lagi. Saat ini maaf, aku tidak bisa mengembalikan uangnya, tapi nanti pasti akan kukembalikan. Pasti." Kine kemudian merapal mantra MOVEnya.
"Eh, tunggu ...." Terlambat, Kine sudah terlebih dahulu menghilang. Beberapa detik menghilang, didepannya malah muncul Kanna yang membawa sejumlah uang.
"Kanna?" Panggil Lara, kaget.
"Eh? Lara?" Kanna melihat ke Lara dengan kaget juga.
"Sedang apa kau disini?" tambah Kanna terlihat kebingungan.
"Eh?" Lara hanya bisa kaget dan terdiam.
"Apakah kau melihat seorang laki-laki disini tadi? Dia berambut hitam, mengenakan baju putih dan berdasi merah." Kanna melihat ke sekitar dan mencari-cari Kine.
"Tunggu, apakah yang dimaksud Kanna adalah Kine?" tanya Lara kaget di dalam hatinya.
"Ti-tidak." Lara membuang muka.
"Hadeeh, apakah aku terlalu lama ya? Makanya Kine sudah pergi dulu." Kanna menghela nafas panjang sambil agak merasa kesal.
"Eh! Kine, memangnya dia siapamu?" Lara benar-benar penasaran apa yang sebenarnya terjadi.
"Ah, tidak. Lupakan saja ya. Maaf aku harus pergi dulu." Kanna langsung pergi mengecek tempat-tempat lain dan mencari Kine.
"Sebenarnya, siapa Kine itu? Apa hubungannya dengan Kanna?" Lara terlihat kebingungan sambil menatap Kanna yang berlari pergi sambil melihat-lihat sekitar.
***
"Aaah! Aku terpaksa meninggalkan Kanna, maaf Kanna." Kine merasa menyesal di dalam hatinya sambil menatap tangannya yang menggenggam erat cincin itu.
Tangpa sadar ....
Bruk!
Kine menabrak seseorang, seseorang itu terpental kebelakang dan terududuk di lantai.
"Ah, maaf. Apa kau baik-baik saja?" Sontak Kine langsung mengulurkan tangannya berniat membantu orang itu berdiri.
"Ah, aku tidak apa-apa kok." Laki-laki berambut putih dan mengenakan baju berwarna hitam itu langsung berdiri. Dan kemudian ia berniat langsung mengambil sebuah kotak kayu yang di peluknya tadi sambil berlari.
>> Pemberitahuan <<
Benda langka telah terdeteksi di sekitar Tuan.
Disarankan untuk mengaktifkan Skill Silance eye.
<•><•><•><•><•><•><•><•><•><•>
"Eh? Benarkah?" Kine langsung mengaktifkan skillnya dan melihat kotak yang di bawa laki-laki berambut putih itu.
Di dalam kotak kayu yang dipeluknya terdapat sebuah benda bercahaya berwarna Ungu.
"Ah, maaf. Aku harus pergi." Laki-laki berambut putih itu langsung lari meninggalkan Kine.
"Eh, tunggu—." Namun ketika Kine mencoba menghentikannya. Orang-orang mengenakan baju preman langsung lewat di depan Kine dan mengejar laki-laki berambut putih itu.
"Jangan-jangan!" Kine langsung menyalakan koneksi telepati nya.
"Hey! Kanna. Kau sedang dimana?" Kine langsung ikut berlari mengejar laki-laki itu.
"Akhirnya, aku bisa menghubungimu Kine. Memangnya ada apa? Kau terdengar sedang berlari mengejar sesuatu?" Kanna terlihat kebingungan.
"Nanti kau akan tau, sekarang kau sedang berada di mana?" Kine berbicara sambil berlari.
"Ah, aku masih di sekitaran toko cincin tadi. Memangnya ada apa?" Kanna terlihat melihat kesana kemari dan mencari Kine.
"Syukurlah. Kalau begitu arahnya tepat. Dengarkan ini Kanna. Nanti akan ada seorang laki-laki berambut putih mengenakan baju hitam dan memeluk sebuah kotak kayu berlari ke arah situ. Kumohon, hentikan dia, lalu tahan situasinya sampai aku tiba di sana." Kine mempercepat larinya.
"Eh! Memangnya ada apa?" Kanna makin kebingungan.
"Sudah, lakukan saja!"
"... Baiklah."
"CK! Kuharap masih sempat."
***
Tak lama kemudian, Kanna melihat orang yang di maksud Kine berlari ke arahnya.
"Orang itu lari kearah sini, sesuai dugaanmu, apa yang harus kulakukan." Kanna menatap laki-laki itu yang berlari ke arahnya
"Pertama hentikan dia dengan cara apapun. Mau kau jegal, terbangkan, atau pukul juga boleh. Yang pasti dia harus selamat bersama kotak kayu yang dipeluknya. Karena ada Kisaran 10 orang yang mengejarnya, dan mengincar kotak kayu itu. Tahan sampai aku tiba di sana," jelas Kine sambil terus berlari dan mengatur pernafasannya.
"Baik."
"Kanna kemudian mengaktifkan Skill MOVEnya dan kemudian berdiri di samping laki-laki itu berlari lalu menjegalnya. Laki-laki itu langsung terjatuh, tapi dia tetap memeluk erat kotak kayu itu. Kanna kemudian membelakangi laki-laki berambut putih itu dan menatap 10 orang yang mengejarnya. Kesepuluh orang yang mengejarnya berhenti. Lalu tersenyum kearah Kanna.
"Kerja bagus gadis kecil, atas bantuanmu sekarang aku bisa mendapatkan Metia itu," ucap orang yang berada paling depan dan memiliki badan paling besar. Terlihat sepertinya dia adalah pemimpinya.
Perlahan-lahan, laki-laki berbadan besar itu berjalan ke arah Kanna, namun ketika ia ingin berjalan melewati Kanna. Kanna langsung memukul terbang kebelakang laki-laki itu dengan jauh.
"Kau! Apa!" ucap kesembilan orang lainya tadi. Dan langsung mengeluarkan senjata mereka masing-masing.
Orang yang dipukul Kanna kemudian langsung berdiri dari tanah. Ia kemudian meregangkan otot lehernya sambil terlihat kesal.
"Ck, ck, ck. Kau sudah berurusan dengan orang yang salah gadis kecil."
"Hancurkan dia!" ucapnya dengan sangat kuat.
Namun, di saat kesepuluh orang itu berlari ke arah Kanna. Dan Kanna yang sudah mulai berdebar karena khawatir apakah dia akan menang atau tidak. Di depan Kanna, Kine langsung menggunakan Move untuk muncul didepannya.
"Maaf, apakah aku terlambat?" Kine tersenyum ke arah Kanna.
>>Bersambung<<
~Higashi