Chereads / Air Mata / Chapter 6 - Kembalinya Lussy (2)

Chapter 6 - Kembalinya Lussy (2)

"dave tidak bisakah aku disini sejenak,aku butuh menenangkan diri,aku mohon dave"lussy tampak memelas,dave tidak tahan melihat lussy seperti ini walaupun wanita ini pernah menyakutinya,"tapi dia pernah sangat aku sukai,sangat aku cintai dan orang yang selalu membuatku bahagia"dalam hati dave berbicara.

"baiklah"kata dave datar.

[dyn,tolong pesankan hotel terbaik di bintan,kita kedatangan tamu yang tak diundang]dave hanya bisa menatap layar ponselnya.

[siap pak,atas nama siapa]tanyaku yang kaget saat tabletku menerima pesan singkat dari dave.

[pesan dua kamar atas namaku dan lussy]dynna pasti akan terkejut dengan nama ini,dave bicara pada hatinya.

"apa?"kataku setengah berteriak[lussy yang kemaren menghubungi bapak ya?]tanyaku penasaran dan terkejut

[iya(emotikon sedih)]

[sebentar ya pak,saya cek dulu]aku langsung mencari berapa reverensi hotel terbaik di bintan.

[maaf pak,saya bingung mau pesan yang mana?jadi saya putuskan di Trikora beach club and resort tempat bapak menginap,hotelnya bagus dan di pinggir pantai bisa buat menghilangkan jenuh,nanti mereka akan jemput bapak di pelabuhan speedboad tanjung uban pak]

[ok dynna,terima kasih,oh ya dyn besok kamu bawa semua hasil laporan tentang coil,sekalian labtop saya kamu bawa ya minta pak yono anterin kamu ke hotel,oh ya jadwal pertemuan klien tempatkan di hotel ya]

[beres pak]

___________

"kak emi sepertinya hari ini saya cuma sampai jam makan siang aja,soalnya pak dave lagi ada pertemuan dengan para investor"aku duduk di samping kak emi yang lagi mempersiapkan target kerja coil departerment.

"iya gak apa apa,oh iya dyn teringat kakak udah beberapa hari ini pak dave enggak masuk ya?"tanya kak emi serius.

"iya kak,dia ada tamu tak diundang katanya sih"jika masalah lussy ntah kenapa aku jadi males ngebahasnya.

"oh,dyn sebenarnya masalah di coil separah apa sih,kok sampai CEO PF sampai turun tangan langsung"

"beberapa perusahaan mengeluhkan barang pf yang tidak berfungsi secara baik dan makin lama kualitas barangnya semakin turun,setelah di telusuri masalahnya ada di komponen utamanya yaitu coil kak,makanya si dave bela-belain buat terjun langsung ngeliat hasil kerja pabrik yang di bintan"aku menatap kak emi yang dari tadi yang cuma mengangguk-angguk gak jelas.

"oh ya dyn,kok udah jam istirahat mau makan dulu atau langsung berangkat?tanya kak emi yang seketika mendengar bel jam istirahat.

"saya langsung balik kak,soalnya sopirnya udah nunggu di luar,"

"ok yuk bareng keluarnya"kak emi langsung menggandeng tanganku dan seketika aku langsung berdiri.

"ayuk"kataku tersenyum dan kak menarikku berjalan menuju pintu keluar.

"dah kak emi"aku melambaikan tanganku sambil tersenyum manis ke kak emi,lalu berjalan secepat mungkin ke arah mobilnya sodara dave."sebenarnya lussy dan dave ada hubungan apa?"

ah yang benar saja kenapa aku jadi peduli,teriak hatiku.

Sampai dirumah aku langsung menuju kamar dave,mengambil labtopnya di nakas,

"brakk"sebuah buku terjatuh saat aku mengambil labtop dave,ingin ku hiraukan tapi hatiku malah ingin mengambil buku itu,tak sengaja sebuah foto jatuh saat aku mengambil buku itu di lantai.Dahiku mengkerut seketika,seperti davit tapi apa iya?pikiranku langsung mengingat kisah indah 9 tahun lalu.

"Jadi dave itu davit"sambil mengingat-ingat aku menyadari banyak perubahan yang terjadi sehingga aku tidak pernah menyadari dave itu adalah davit.

____________

Pantai Trikora

"Dynna"teriak dave sambil melambaikan tangannya.

Aku merasa seluruh tubuhku gemetar,semua kenangan itu melintasi otakku lagi,ya kenangan saat aku menghibur dave yang putus asa dengan kehidupannya yang tragis,hanya Anggukan yang bisa ku lakukan saat aku melihat dave memanggilku.Aku berjalan mendekati dave,

"pak kenapa anda disini,bukannya di hotel?"tanyaku bingung saat sampai di depan dave yang sedang asik meminum air kelapa mudanya.Dia tersenyum manis,membuat hatiku bergetar seperti saat 9 tahun yang lalu,pak jangan tersenyum padaku,aku ini sudah janda dan sudah punya anak lagi dua,batinku meronta-ronta melihat seulas senyuman dave.

"Dynna maaf ya aku merepotkanmu tadinya aku mau bawa kamu ke hotel,tapi pantai ini menarik perhatianku,damai banget disini,warna airnya biru kehijauan,aku suka sekali tempat ini"dave mengedarkan pandangannya ke pantai itu.

"Ya Allah dave saat ini betapa sempurnanya dirimu,sungguh munafik jika aku tak ingin bersamamu,tapi keadaan kita sekarang berbeda"batinku terus berkata-kata saat ku tau kau adalah masa laluku dave."pantai di sini memang indah pak"aku tak berani menatap wajah dave.

"Dynna,lussy itu dulu adalah tunanganku tapi dia pergi saat kami akan menikah"tampaknya dave menjelaskan siapa itu lussy,oh dave kau tau bahwa aku butuh penjelasan tentang lussy,manisnya kau dave,batinku kembali berbisik.

"Uhuukk..uhuukk.."aku terbatuk saat menyadari bahwa lussy yang dave temui itu adalah orang yang meninggalkannya disaat mereka akan menikah,"pak minta airmu"kataku menahan perihnya batukku karena tersedak dengan kata-kata dave.

"Ini"dave menyodorkan bekas air minumnya,"kau tidak apa-apa?"tanya dave cemas sekali.

"Enggak"lalu aku duduk di depan dave.

"pak kenapa kau malah membawanya kesini,kau bilang dia udah ninggalin bapak,bapak masih suka ya sama dia"walaupun hatiku berdebar keras,ku usahakan agar nada bicaraku senormal mungkin.

Dave kaget,"enggak,aku enggak menyukainya lagi,tapi aku kasihan padanya,saat aku bertemu dengannya,keadaannya menyedihkan dyn,sepertinya dia mengalami KDRT deh"dave menatapku tajam,menelisik mataku lebih dalam,melihat dengan curiga."Dynna kenapa sekarang kau tidak memanggilku dengan mister lagi?"tanya dave heran mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Eh itu karna lebih enak manggil bapak,lagian kan saya orang indonesia,bapak bisa bahasa indonesia gak ada salahnya klo saya panggil bapak saja ya"aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal,ah entahlah aku lebih suka panggilan ini daripada mister.

"Oh ya sudah,mana labtopku?"

"Ini"ku sodorkan komputer jinjingnya,"oiya pak besok ada audit dari jerman,bapak mau menemui mereka atau tidak?"tanyaku memeriksa jadwal dave.

"Mereka teman-temanku"dave menatapku ambigu,"mereka yang kemarin menginterviewmu,mereka akan kesini setelah audit itu selesai,jadi gak perlu ke pabrik"dave membuka labtopnya.

"Oh ya sudah"kataku santai,besok setidaknya aku bisa santai sedikit.Aku menatap yang sedang fokus ke komputer jinjingnya,"dave kau sempurna sekarang wajahmu dan pekerjaanmu kau menepati janjimu dulu,kau tau aku bahagia melihatmu sekarang,keadaanmu sekarang lebih baik"hatiku terus menerus berkata dan tanpa sadar sebuah senyuman tipis tersungging di wajahku.

"Dave kau tau rasa itu kembali muncul,ah dave andai saja aku belum menikah,pasti aku akan berlari sekuat mungkin untuk menggapaimu"batinku berbicara pada otakku.

_________