"Bismillah"aku melangkahkan kakiku masuk kedalam pabrik itu,semua kenangan itu terlintas lagi hanya beberapa detik,aku dan dave menuju line coil system yang kebetulan berada di gedung belakang,agak jauh memang karna line coil dan cable berada di gedung yang sama.Aku tersenyum mengingat setiap langkahku di tempat ini seperti flash back ke pertama kali aku bekerja.Saat berjalan semua orang menatap dave takjup ya pria disebelahku ini gantengnya memang kebangetan.Aku sampai berkeringat jika disampingnya,dia seperti seseorang yang kukenal tapi entah siapa aku tak bisa mengingatnya.Aku dan dave menemui leader dan Spv yang berada di coil,mereka masih orang yang sama dan mereka agak terkejut saat melihat ku kembali,tapi bukan sebagai pekerja pabrik justru sebagai asisten mr.dave CEO PF,setelah sedikit berbincang aku dan dave langsung duduk di meja para pekerja,melihat dengan teliti apa yg menjadi permasalahan,meneliti setiap coil dan parahnya kebiasaan lama yang dulu muncul lagi,ya aku selalu mengantuk saat aku bekerja di pabrik,sampai dave selalu mengejek dan menggodaku,terkadang dia memoto-moto diriku yang tengah asik bersandar dipojokan untuk tidur,dave emang sejail ltu,hingga terkadang aku marah padanya sampai berhari-hari aku mendiamkannya,tapi dave tidak perduli malah semakin kelewatan jailnya.
"dyn,kamu gak makan?"tanya dave saat melihatku yang masih asik bekerja.
"makan,tunggu bel,aku makan bareng kariyawan disini,emang kenapa sih pak?"tanyaku kesal sejak kemarin.
"aku laper dyn,dari pagi belum makan"ujarnya menatapku.
"bapak sekali-kali makan yang dimakan para kariyawan pabrik yuk pak biar lebih berbaur dengan mereka,biar kesannya bapak membumi gak melangit aja"kataku sedikit terkekeh melirik wajah dave,tanggapan dave terlihat ambigu yang membuatku bingung.Tiba-tiba ponsel milik dave berbunyi,sepertinya sebuah pesan masuk,dave mengeluarkan ponselnya,alisnya berkerut saat membaca pesan yang masuk.
"dyn,mungkin beberapa hari ini aku akan ke Batam,kamu ke pabrik sendiri ya,aku ada urusan yang harus aku selesaikan di Batam,jangan lupa untuk buat laporan ya,oiya aku harus berangkat sekarang kamu jangan lupa seperti yang kubilang tadi"
"iya pak,ya udah bapak balik aja sana saya banyak kerjaan dah bapak"kataku mengusir dabve.
Dave bengong,baru kali ini ada orang yang berani mengusirnya,dave hanya tersenyum dan tidak marah dia seperti menemukan wanita yang dia cari selama ini.
Setelah dave pergi aku merasa kesepian tidak ada yang menggodaku seperti biasanya"duh kenapa jadi kepikiran sih?"kepalaku gak berhenti memikirkan dave.Saat dia tak bersamaku seperti ada sesuatu yang hilang,aku teringat kejadian 9 tahun yang lalu,gaya dan cara bicara dave sangat mirip dengan pria itu,pria patah hati yang tak sengaja bertemu dengannya saat aku berjalan-jalan ke Batam,pria itu bercerita dia baru saja ditinggalkan eh lebih tepatnya di campakkan oleh tunangannya sehari sebelum mereka menikah,aku enggak tau kenapa,tapi sejak saat itu aku dan pria itu menjadi akrab,pria itu ke batam karna melarikan diri dari kenyataan yang ada,tanpa ada persiapan apapun dia terbang kebatam dengan nekatnya,dan tak sengaja bertemu denganku di depan mall nagoya hill,kebetulan aku yang suka ber say hello ke orang-orang bule sekedar melatih bahasa inggrisku yang belepotan.Saat itu kulihat pria bule duduk di tangga didepan mall nagoya hill,seorang bule ganteng sedang bengong dengan tatapan kosongnya,
"hei..."kataku tersenyum manis padanya lalu duduk di sebelahnya.
"oh,eh..ya hai"saat itu dave terpaksa harus tersenyum.
"kau kenapa?"tanyaku sambil melihat kedepan.
"tidak apa apa"jawabnya lagi.
"mana ada orang sepertimu tidak punya masalah saat ini,lihat bagaimana wajahmu itu,apa kau tidak sadar bagaimana keadaanmu saat ini,kacau"kataku tertawa mengejeknya,"baru kali ini kulihat orang bule,penampilannya kacau seperti baru saja dicampakkan kekasihnya"aku bangkit dari dudukku sesaat melihatnya yang masih diam,tapi sementara pria bule itu tertegun dengan kata-kataku,apa iya keadaanku sekacau itu.pria itu segera menarik tanganku menyeretku memanggil taxi dan menyuruhku masuk kedalam taxi itu.
"ke costarina pak"ujarnya dan taxi itu segera meluncur dengan segera.
________
[iya lussy aku akan datang]dave mengetik pesan text untuk lussy dan bergegas kepelabuhan tanjung uban untuk bertemu mantan tunangannya.setelah 2 jam dave tiba di tempat yang ditentukan lussy,dave berjalan masuk ke dalam mall,dia sejenak terhenti,ini mall itu,tangga ini...ah ingatan itu kembali menyeruak di mata dave,semenit kemudian dave tersadar dan segera berlari ke arah dalam,dave masuk ke resto yang di tentukan oleh lussy,aku melihat lussy wajahnya tampak kacau,ya kacau dave ingat dengan kata-kata wanita itu,9 tahun lalu,keadaannya sama persis seperti keadaan lussy.
"dave..."panggil lussy melambaikan tangannya.Wajahnya pucat tanpa riasan make up,tidak ada lagi lussy yang anggun dan elegan seperti saat bersamanya dulu.
Dave hanya mengangguk,dia berjalan kearah lussy
"silahkan duduk dave"ujar lussy saat dave tepat berada di depannya,dave duduk lussy tampak sangat kacau,ada sedikit bekas lebam dan memar di beberapa tempat di wajahnya.Lussy menundukkan kepalanya dan dave masih aktif menelisik wajah lussy dia sedikit penasaran dengan keadaan lussy yang menyedihkan.Lussy menghela nafas dalam diamnya,lalu"dave bolehkah aku meminjam uangmu nanti setelah aku punya uang akan kuganti uangmu"lussy masih menundukkan kepalanya,perasaan malu tiba-tiba muncul dari dalam hatinya.Tapi dave hanya diam dia menatap lussy lekat-lekat.
"dan aku minta maaf atas kesalahanku dulu"dave masih tidak bergeming.Dave hanya mengeluarkan sebuah amplop coklat lalu memberi sebuah kunci seperti kunci rumah.
"ini ambil lah"kata dave tiba-tiba."ini uangmu dulu yang pernah kau pinjamkan untukku dulu,aku kembalikan dan ini kunci apartemen yang dulu pernah kita beli bersama,aku sudah merubah akte kepemilikannya menjadi namamu,apa suami mu memukulimu?apakah dia terus menggerogoti uangmu hingga tak bersisa hingga kau harus memelas padaku?"lussy terhenyak kata-kata dave sangat menusuk hatinya,mata lussy berkaca-kaca tanpa sadar butiran bening jatuh dari pelupuk matanya yang kini membasahi pipinya.
Dan kenyataannya memang benar apa yang dikatakan dave"dulu demi dia aku meninggalkanmu dave,aku menyesal"lussy hanya berkata dalam hatinya"kau berubah dave,sikapmu dingin dan senyuman itu tidak ada lagi kau benar-benar berubah dave"lagi-lagi lussy berbicara dalam hatinya."terima kasih dave,apa tanda birunya kentara sekali?"tanya lussy masih menunduk
"ya,coba angkat kepalamu,walaupun kau menyembunyikannya,lebam dan bekasnya yang membiru masih sedikit terlihat kau kesini sendirian dimana suamimu?"tanya dave ingin tahu.
"aku kesini sendiri dan aku sudah bercerai darinya!"
"oh"dave menyeringai.
"baliklah kejerman dengan segera aku tidak bisa menemanimu lebih lama karna aku sibuk"dave melihat lussy yang tampak putus asa,bukannya dia tidak ingin melihat lussy,tapi semakin lama dia semakin nyata kenangan itu,dan membuat dave bertambah sakit.
"dave tidak bisakah aku disini sejenak,aku butuh menenangkan diri,aku mohon dave"lussy tampak memelas,dave tidak tahan melihat lussy seperti ini walaupun wanita ini pernah menyakutinya,"tapi dia pernah sangat aku sukai,sangat aku cintai dan orang yang selalu membuatku bahagia"dalam hati dave berbicara.