Chereads / Air Mata / Chapter 4 - Kekonyolan yang menghibur

Chapter 4 - Kekonyolan yang menghibur

Aku mengikuti dave yang keluar rumah menuju mobil,dia tampak diam tak seperti biasanya,kulihat wajahnya murung tampak suram tak seindah yang kemarin.

[coba kau lihat wajahmu itu,tampak menyedihkan,kau CEO PF apa bukan sih tidak ada wibawanya]jari jariku menari-nari di atas tablet milik dave,aku coba menghiburnya dengan caraku yang aneh

"ting..."tiba-tiba sebuah pesan masuk ke ponsel dave.Dave membuka kunci ponselnya dan membaca pesan yang masuk,ekspresi wajah dave ambigu aku sangat tidak mengerti dan sulit untuk kupahami.

[terserah,coba kau lihat seperti apa wajahmu itu,tiada make up,terlihat sangat tua dan jelek(emotikon menjulurkan lidah)]dave tampak sedikit menyeringai,tapi hanya beberapa detik.

[aku memang sudah tua,jadi tidak perlu make up dan aku tidak suka make up]

Dave hanya menatap ponselnya,tidak membalasnya lagi,'apa yang dia pikirkan,sejak kusebut nama lussy wajahnya menjadi suram,matanya itu seperti tidak suka dengan wanita bernama lussy,siapa lussy apa yang dia lakukan terhadap dave,ah sudahlah itu bukan urusanku'.Aku menatap keluar jendela pemandangan ini,setelah 9 tahun tetap sama,hutan ini dan semua pemandangan ini sama,tidak ada yang berubah.

"pak dave sebentar lagi kita akan sampai di pabrikmu"kataku menatap dave yang sedang bersandar sambil memejamkan matanya,

"oh ya,"katanya tanpa membuka matanya dan masih bersandar dengan tenang,"dynna menurutmu bagaimana orang orang disana?"

"entahlah pak,sudah lama sekali rasanya dan mungkin banyak yang sudah berubah pak"kataku coba mengingat ingat semua tentang suasana pabrik PF ini.

Tidak butuh lama memang,kita sampai di depan gerbang pabrik pf,pabrik ini gak cuma satu tapi hampir di setiap negara ada,tapi entah kenapa dave memilih yang ada di indonesia.Aku melangkah turun dari mobil,sejenak pikiranku flash back ke masa 9 tahun yang lalu,ah semuanya terlintas dengan cepat dan begitu saja,

"dyn,apa kau mau terus bemgong disitu?"tanya dave

"eh"aku tersenyum malu sambil memegang kepalaku,"ayo pak kita masuk"

"dyn,nih aku kasih tau ya...pokoknya kamu harus periksa step by step pelajari,foto buat laporan trus kasih ke aku,pokoknya semua kesalahan yang sering terjadi dari proses awal hingga akhir ya,gak boleh kelewat sedikitpun,aku gak mau perusahaan lain complain lagi"dave menjelaskan apa yang harus aku kerjakan,saat aku mulai masuk kedalam pabrik.

"ok pak,oh ya pak sepertinya kita harus isi buku tamu dulu"aku menatap dua orang satpam yang sudah tidak asing lagi bagiku.Dave hanya mengangguk,lalu berlalu pergi menuju ruang tunggu di dekat resepsionis,dave langsing saja masuk tanpa ada konfirmasi dulu.

Seorang reseptionis menghampiri dave,dave sepertinya mengerti saat wanita resepsionis itu akan menghampirinya,dave membuka dompetnya dan langsung memberikan kartu namanya,wanitu itu mengeja nama dave,"davit william,CEO PF"matanya langsung terbelalak wanita itu kaget setengah mati,"a..anda mr.dave?"tanyanya tak percaya.

"ya,jadi tolong panggil pimpinanmu kemari"dave tersenyum ramah sambil matanya menatap kesekeliling.

Aku masuk ke ruang tunggu,mencari dave rasanya sungguh luar biasa berada di sini lagi di pabrik yang dulu memiliki kenangan."pak dave"panggilku setengah berteriak,tapi dave hanya melirikku lalu fokus ke ponselnya.

"dyn,coba bawa kesini tabletnya"katanya tanpa menoleh,aku berjalan kearahnya dengan santai

"nah ini"sodorku ke dave,"pak,kenapa disini kok gak langsung masuk kedalam?"tanyaku keheranan.

"lebih baik disini kita nunggunya,lebih leluasa,oiya,aku juga gak bakalan banyak ngobrol,kan kita akan langsung ke pusat permasalannya,jadi dyn ntar kita langsung pantau bagaimana proses pengerjaan coilnya",

"siap pak"kataku langsung semangat,"rasanya udah gak sabar pengen cepat-cepat bertemu teman lama"aku hanya bisa tersenyum dan saat itu dave memperhatikan aku.

_________

"siap"ujar dynna,tampaknya dia semangat sekali,aku tak menyangka dynna se semangat itu.Aku mengambil nomor ponsel lussy,tak lama kemudian seorang pria gempal bertubuh tinggi dengan tergesa masuk ke ruang tunggu bagi para tamu.

"selamat pagi mr.dave apa kabar"tanyanya sambil menyapa dan mendekatiku lalu kami bersalaman.

"selamat pagi,baik saya tidak akan buang-buang waktu,dynna tolong jelaskan padanya kenapa sekarang kita berada disini"aku menegaskan dan melirik dynna yang berdiri disampingku,dynna tampak segera bergerak dan menjelaskan semua permasalahannya kepada pria bertubuh gempal tersebut,dynna tampak serius.

[hai lussy,ada apa kau menghubungiku kemarin]aku menuliskan pesan kepada lussy,sedetik kemudian

[hai dave,apa kabarmu?]balasnya.

[baik,bagaimana kabarmu?]tanyaku berbasa basi

[buruk!]balasnya,yang membuatku tak percaya,aku bingung bukankah pernikahan lussy dan pria itu terlihat bahagia dan mereka sangat romantis.Ah mungkin lussy hanya ingin mengujiku saja.

"mr.silahkan kita akan mengeceknya"pria bertubuh gempal ini mempersilahkan kami untuk mengecek kedalam pabrik.

"Kamu tidak perlu ikut,berikan kami baju dan sepatu ESDnya,aku dan dynna akan kesana berdua saja,kau pimpinan pabrik disini,pasti kau sangat sibuk sekali,bukankah seminggu ini ada audit dari jerman?"aku menatap pria gemuk ini,agar dia tidak bisa berkelit lagi dan lagi pula aku nyaman jika aku mempelajari kesalahan di pabrikku hanya bersama asistenku.Pria bertubuh gempal ini bernama jumary,dia adalah manager factoryku yang di bintan dia berwarganegara malaysia,tapi dia sudah lama tinggal di bintan,karna jarak bintan dan malaysia sangat dekat sekali.Jumary memanggil wanita resepsionis dan berbicara sesaat tak lama wanita itu pergi,aku dan dynna dipersilahkan duduk untuk menunggu baju serta sepatu kami.Setelah aku dan jumary berbincang dia segera pamit untuk mengerjakan beberapa hal.

10 menit menunggu wanita resepsionis itu datang dan menghampiri kami dia menyerahkan kepada kami baju serta sepatu ESD kami,aku dan dynna langsung memakainya,"maaf mr dave ini kunci lokernya,cuma tersisa satu saja"wanita itu tersenyum manis padaku.

"tidak apa,dyn ambil kunci lokernya dan kamu tau kan dimana lokernya?"tanyaku pada dynna.

"tau dong pak,ayo pak kita ke pabrik!"dynna tersenyum manis lalu berjalan menuju pintu keluar dengan pedenya.

"tidak perlu mengantar kami,dynna tau dimana tempatnya dan dia juga tau dimana line yang harus kami tuju"aku menegaskan pada wanita itu,l agar jangan mengantarkan kami.Dan benar saja dynna masih hapal pabrik ini dengan baik,dia ingat setiap jengkal tempat ini,tadinya kupikir setelah 9 tahun berlalu dia akan melupakannya,ternyata tidak.Tidak ada yang dilupakannya.

_________

"Bismillah"aku melangkahkan kakiku masuk kedalam pabrik itu,semua kenangan itu terlintas lagi hanya beberapa detik aku dan dave menuju line coil system yang kebetulan berada di gedung belakang,agak jauh memang karna line coil dan cable berada di gedung yang sama.Aku tersenyum mengingat setiap langkahku di tempat ini seperti flash back ke pertama kali aku bekerja.saat berjalan semua orang menatap dave takjup ya pria disebelahku ini gantengnya memang kebangetan.