Chereads / MY BOS, SECRET ! / Chapter 29 - KARMA ?

Chapter 29 - KARMA ?

Setelah kejadian malam itu, Marina mengetahui Ardhi Wijaya pergi dari rumah, dia hanya meniggalkan pesan mulai saat ini dia akan tinggal di apartemen. Marina terdiam dan meremas surat pesan itu, air matanya meleleh dan akhirnya menangis hatinya begitu hancur. Dia membiarkan hal itu untuk membuatnya sedikit lega.

Sementara Ardhi Wijaya seakan sudah tertutup hatinya, dia kemudian meminta pengacaranya untuk mempersiapkan surat perceraian dirinya dan Marina yang sudah menikah selama hampir 35 tahun ini. Pengacaranya tak bisa berbuat apa-apa mengetahui hal ini. Pak Sudrajat sudah menjadi pengacara pribadi Ardhi Wijaya sudah cukup lama sebelum dia menikah, dia di perkenalkan oleh ibunya Ardhi Wijaya untuk memintanya membantu putranya itu dalam hal apapun sejak dia menolak di jodohkan oleh ayahnya dan lebih memilih menikah dengan gadis pujaannya sendiri waktu itu yaitu Marina !

Pak Sudrajat selalu membantu dalam hal apapun, dimulai dari pendirian perusahaan Palm co, transaksi bisnis dan lain-lain sampai ke masalah keluarga, walaupun putra putrinya tidak pernah berurusan dengan hukum kecuali membuat surat warisan, serta ketika putra lelaki Ardhi Wijaya yaitu Yudha di tangkap polisi karena kasus narkoba, bahkan hampir over dosis untungnya masih bisa di selamatkan tapi proses hukum tetap berjalan, dialah yang meminta polisi dan pengadilan untuk merehabilitasi ketergantungan obatnya supaya sembuh. Pak Sudrajat tidak terlibat ketika Yudha akhirnya meninggal yang disinyalir bunuh diri karena overdosis lagi, dia melihat banyak kenjanggalan dalam hal itu. ketika mendengar itu dia terkejut, dan meminta untuk bisa saja hal itu di investigasi oleh polisi tapi Ardhi Wijaya menolaknya. Di lain waktu dia mengerti, tapi tidak tahu kenapa ini harus terjadi.

Sebagai pengacara pribadi tentu saja sangat dekat dengan keluarga Ardhi Wijaya dia mengetahui semua yang terjadi baik yang dilakukan dirinya melalui pekerjaannya sebagai pengacara atau tidak, termasuk mencium perselingkuhan bos nya itu jauh sebelumnya. Pak Sudrajat sudah berpengalaman sebagai seorang pengacara perusahaan dan juga sebagai pengacara pidana dan perdata. Perbedaannya sebenarnya tidak begitu jauh hanya kalau pengacara perusahaan hubungannya lebih personal apapun yang terjadi pada perusahaan baik dan buruknya harus dibela.

---------

Marina menerima surat perceraian itu seminggu setelah suaminya pergi, dia menerimanya dari pengacara pribadi keluarganya pak Sudrajat di ruang kerjanya. keduanya terdiam setelah membuka amplop itu.

"Kapan di mulainya ?" tanya Marina membuka pembicaraan.

"Seminggu dari sekarang, kalau madam membutuhkan pengacara aku bisa mengusahakannya !" jawab pak Sudrajat.

"Terima kasih pak, lebih cepat lebih baik ! aku juga tidak akan menuntut banyak apapun di harta gono gini, termasuk aku akan pergi dari rumah itu. bilang padanya untuk kembali ke rumah, karena dalam satu dua hari ini dia tidak akan melihatku lagi kecuali nanti di pengadilan !" perintahnya tegas.

"Baik, akan aku sampaikan ! maafkan aku, tidak bisa berbuat apa-apa !" pak Sudrajat terdiam merasa bersalah.

"Tidak apa-apa, ini memang sudah jalannya kita harus berpisah ! oh ya bagaimana perempuan itu ?" tanya Marina, pak Sudrajat menatap Marina dia tahu siapa yang dimaksud dengan 'perempuan itu'.

"kabarnya ... sama akan melakukan gugatan cerai !" Jawab Pak Sudrajat.

"Jadi memang sudah direncanakan ya ? oke aku mengalah pada perempuan itu, dia akan mendapat semua keinginannya !" ujar Marina tersenyum miris.

Seminggu kemudian Marina datang ke pengadilan agama, tahap pertama mediasi antara dirinya dengan Ardhi Wijaya yang mungkin saja bisa bersatu lagi, sayangnya dia tidak hadir diwakilkan oleh pengacaranya dan itu bukan pak Sudrajat tapi pengacara lainnya, Marina tertegun mungkin saja dia tidak mau berurusan dengan hal ini. Pengacara dari pihak suaminya bersisikukuh untuk tetap bercerai, pengacara Marina kemudian mengajukan tuntutan hak nya sebagai istri kepada suaminya.

Tak butuh waktu lama semua tuntutan Marina di kabulkan, termasuk tentang perceraian juga dikabulkan oleh pengadilan dan itu juga tak di hadiri oleh Ardhi Wijaya. Hakim pengadilan meminta pada pengesahaan putusan perceraian penggugat diminta hadir kalau tidak hal itu di batalkan.

Hari keputusan gugatan perceraian pun tiba, kali ini cukup mengejutkan karena banyak sekali wartawan yang datang untuk meliputnya, Marina dan Ardhi Wijaya menjadi sorotan media sejak kawin larinya Amira dengan Bagas, setelah itu ditambah skandal Ardhi Wijaya dengan seorang artis terkuak dan sekarang berita perceraian ke duanya.

Marina datang dengan menggunakan kaca mata hitam, ketika turun dari mobil hanya tersenyum tidak menjawab pertanyaan awak media.

"Tante, bagaimana perasaannya !"

"kami dengar Anggia juga menuntut perceraian dari suaminya, ada tanggapan ?

"apa perceraian ini ada hubungannya dengan Anggia ?"

Begitulah berondongan pertanyaan para pencari berita yang sangat menusuk hatinya, walau pada kenyataannya benar adanya. Untunglah asistennya dan juga manajer pribadinya yang baru Ratih ada di sana membatu untuk masuk ke dalam. Ketika kejadian perginya Ardhi Wijaya dia butuh seseorang untuk mengungkapkan perasaan hatinya, Marina memutuskan menelpon seseorang dan itu adalah Ratih. Bukan Dewi, dia tidak ingin menggangu dia karena sudah banyak berhutang budi menolong Amira dan Yudha sebelumnya, termasuk memperkenalkan putranya itu pada Ratih.

Marina tahu sejak kecil Yudha suka musik, belajar piano pun bukan karena keinginan dirinya memang suaminya pun menginginkan juga agar Yudha belajar piano karena dulu dia pun seperti itu, jadi darah musik sudah ada dari atasnya di tambah bakat dan juga Yudha suka.

Dan terbukti setiap mengikuti kompetisi dia selalu menang baik dalam dan luar negeri tentu saja itu membanggakan dirinya dan suaminya. Suatu ketika Yudha ingin lebih mendalami musik dan ingin kuliah di Amerika dan masuk ke universitas yang memang khusus musik sudah banyak musisi dunia lahir dari sana. Tapi sayang keinginan itu di tentang sendiri oleh papanya. pada saat itulah Marina merasa suaminya berubah seperti ayah suaminya yang menurutnya dulu selalu memaksakan kehendaknya atas dirinya makanya jadi pemberontak. Lagi-lagi seperti terulang pada Yudha putranya sendiri !

Akhirnya Yudha mengalah, dia kuliah tetap di Amerika tapi dengan jurusan yang berbeda, dan ternyata keinginanannya bermusik masih ada, di sanalah ia mendirikan sebuah group band indie dengan teman-temannya sesama kuliah dan dari Indonesia juga. Prestasi mereka cukup dia acungi jempol karena berhasil memenangkan kompentisi band indie yang harus bersaing dengan yang lain rata-rata bule semua.

Setelah memenangkan kompetisi itu mereka sempat masuk tv dan mendapat respon dari produser lokal khusus indie dan sempat menelurkan 2 album dan melakukan konser di berbagai kota di sana. Tapi sayang semua itu harus berhenti ketika semuanya di hadapkan untuk tinggal di sana atau pulang ke Indonesia. keputusan berat pun di ambil untungnya kontrak dengan produsernya habis.

Untuk hal itu Ardhi Wijaya tak keberatan ketika mengetahuinya, tapi berbeda ketika Yudha kembali membuat band dengan personil baru karena teman-temannya bekerja di kantor sesuai keinginan orang tua mereka. Tidak dengan Yudha dia tidak langsung mengiyakan untuk bekerja di perusahaan papanya. dia ingin istirahat dulu setelah kuliah di sana. Tapi ternyata Yudha malah membetuk sebuah band baru dan sering berlatih di sebuah studio.

Papanya yang mengetahui itu sangat marah, dan membubarkan band tersebut Yudha tidak terima dan kabur dari rumah. Marina sempat memperingatkan suaminya tapi dia tidak perduli bahkan tidak mencemaskannya, setelah sebulan tidak ada kabar beritanya. akhirnya dia tahu Yudha sempat tinggal di rumah Dewi.

Bersambung ....