Chereads / MY BOS, SECRET ! / Chapter 7 - Pria Pilihan Amira

Chapter 7 - Pria Pilihan Amira

Setelah kejadian itu Amira menjadi resah, sepertinya papanya tahu bahwa ia tidak punya pilihan lain lagi. Bagaimana tidak saat ini tidak ada lelaki yang dekat dengannya kecuali Bagas ! ya hanya Sekretarisnya yang selama ini selalu di "bullynya".

Sebenarnya gosip kedekatan dirinya dengan lelaki sudah biasa, siapapun lelaki yang terlihat akrab pasti dianggap pacaran, dari mulai aktor, model, pengusaha, produser dsb pernah dekat dengannya. Tapi bagi Amira semuanya itu sebatas teman sosial atau pergaulan semu, hanya di permukaan setelah itu tidak ada apa-apa lagi. Dan itu menjadi bahan gosip untuk menaikan oplah atau media yang memberitakan dirinya.

Hal ini sebenarnya terjadi setelah sebuah majalah bisnis terkemuka asia menempatkan dirinya yang masuk 50 besar wanita bepengaruh di dunia bisnis asia dan juga mencantumkan jumlah kekayaan perusahaan dan keluarganya. Sejak itu namanya menjadi buah bibir di seluruh Indonesia.

Sesekali Amira di undang oleh media untuk di wawancarai mengenai sepak terjangnya di dunia bisnis. Harus di akui dahulu dia buta dengan bisnis tidak ada bakat berbisnis dalam dirimya, cita-citanya dahulu hanya ingin menjadi desainer merancang baju, kakaknya Yudha memuji bakatnya mendesain baju. tapi semua harus terkubur dalam-dalam. Setelah kematian kakaknya dan terjun ke dunia bisnis yang masih asing baginya.

Bisnis is bisnis kata-kata itu sangat tepat, karena semua bisnis atau uang maka apapun akan dilakukan baik buruk sudah biasa. Tak ada kata teman semua di anggap saingan dan itu sangat ketat hanya yang kuat saja bisa bertahan. Apalagi dia seorang perempuan ! hanya satu dua saja di dunia yang mungkin perempuan menduduki pimpinan perusahaan terkenal dunia.

Amira harus berjuang dari bawah tanpa ada campur tangan sedikitpun dari kedua orang tuanya ! sangat menyebalkan bukan ! disaat orang lain iri dengan kekayaan keluarganya tak seorang pun tahu penderitaan dirinya.Dia harus menjaga dan mempertahan dirinya sendiri di dunia yang asing ini. Banyak yang menyukai, Banyak pula yang meremehkan dirinya,

Untunglah ada seseorang yang selalu di sampingnya mau tidak mau Amira harus mengakui Bagas menjadi orang terdekat yang tahu keinginannya. Semua pria yang mendekatinya seperti 'numpang pansos', semuanya mengeluarkan rayuan maut agar jatuh kepelukannya. Sayang Amira selalu tahu apa keinginan pria ketika pertama bertemu. Tapi ada satu pria yang membuatnya selalu penasaran siapa lagi kalau bukan Bagas.

Sejak pertama bertemu dia tak bisa menebak dengan benar sikap dan perasaan Bagas. Justru sebaliknya, sebelum dia mengatakan sesuatu Bagas selalu tahu. Amira mulai berpikir untuk menjadikan dirinya untuk menutupi semua rahasia yang ada di dirinya. Mungkin itu adalah tindakan tergila yang akan dilakukannya.

-------------

Bagas telah tiba di butik seorang desainer papan Indonesia karya-karyanya di akui dunia Internasional terutama memperkenalkan pakaian tradisional Indonesia, dari batik, kain tenun hingga kebaya. Dia adalah seorang lelaki bernama Budi Suharjo berusia 48 tahun, dengan gayanya yang anggun menerima Bagas dengan ramah, bosnya adalah pelanggan setia butiknya. Bosnya selalu memesan khusus yang tidak akan ditemukan di butiknya sekalipun jadi hanya satu tidak ada yang lain.

"Hallo sayang apa kabar !" sapanya kemudian cipika cipiki dengan Bagas.

"Baik mas !" jawab Bagas sambil tersenyum, karena sering bertemu mereka berdua menjadi akrab. Kadang-kadang Bagas tidak mengerti banyak yang menyangka dia seorang gay karena punya banyak teman yang seperti itu. Sejak menjadi Sekretaris pribadi maupun perusahaan dia banyak bertemu yang seperti itu di kalangan atas semua itu tidak aneh.

Bosnya pun menjadi bagian kaum LGBT dan itu yang sudah diketahuinya. Hal itu sangat mengejutkannya, tapi Bagas bisa menerima dan mengerti. Dia tidak perduli. Apalagi banyak orang yang mengaitkan hal itu karena sikapnya sedikit feminin. Bagas tahu apapun yang berhubungan dengan perempuan.

Mereka tidak tahu semuanya tak lepas pekerjaannya sebagai seorang sekretaris dari seorang bos perempuan. Bagas mengaku masih normal, masih terangsang bila melihat tubuh perempuan. walau sampai saat ini belum pernah satu kalipun berpacaran dengan perempuan.

"Kamu makin ganteng aja Gas !" Mas Budi aambil menoel pipi Bagas.

"Ah mas bisa saja !" Bagas hanya tersenyum. " Oh ya mas sudah selesai ?" tanyanya.

"Beres dong sayang, untuk klien aku yang nomor satu selalu menjadi prioritas !" Ujarnya sambil mengajak Bagas ke sebuah ruangan dan menunjukan baju khusus yang di pesan Amira.

"Bagaimana ? aku membayangkan kalau madam Amira yang sedang memakainya dan itu tak membutuhkan waktu lama membuatnya !" jelas mas Budi.

"Iya mas pasti cocok sekali !" Bagas setuju.

"aku denger gosip nih ! apa benar Amira mau menikah ?" tanyanya, Bagas tertegun.

"Entahlah mas itu masih sebatas gosip saja !" jawab Bagas.

"Kasihan juga ya dia, di jodohkan kok ya sama laki-laki seperti itu !" ujar mas Budi seperti tidak setuju.

"Menurut mas lelaki yang cocok untuk dia yang seperti apa ?" Tanya Bagas.

"Yang mengerti dia lah ! kayak kamu ,.." Bagas terkejut.

"ha ... ha ... ! mas bisa aja ... !"

"Loh kenapa emangnya ? Amira itu membutuhkan lelaki yang sabar dan mengerti dirinya ! dan itu kamu Bagas, aku tahu kamu bukan gay ! walau banyak yang mengatakan hal itu ! Dia membutuhkan seseorang yang bisa menerimanya saat ini ... kamu tahu kan bos kamu itu lesbian ? saat ini pasti kedua orang tuanya berusaha menutup aib itu dengan menikahkan dia !" jelas mas Budi memberikan pendapatnya. Bagas hanya terdiam.

"Bagas aku ingin kamu tolong dia, kamu adalah satu-satunya penyelamatnya ... untuk saat ini jangan berbicara cinta dulu cukup hanya itu !"

"Tapi mas .., !"

"Bagas kamu adalah satu-satunya lelaki yang dia tahu saat ini !" mas Budi menatap Bagas. " ceoat atau lambat dia akan mengatakannya padamu !".

"Entalah mas, aku ini apa atuh ... beda jauh dengannya !" Jawab Bagas.

"Bagas kamu jangan merendahkan dirimu sendiri, kamu itu mempunyai sesuatu yang tidak di miliki orang lain ! Bila Amira menikah dengan mu sama saja, Dia akan melepas semua yang menjadi miliknya ! aku tahu siapa kedua orang tuanya !"

"iya mas, kalau memang aku menjadikan untuk menupi rahasianya aku siap mas !"

"Bagus, aku akan membantumu dan Amira juga bila nanti terjadi sesuatu !" jawab mas Budi. Bagas hanya menganggguk sambil menghela nafas.

---------

"Oke Amira, bolehkah aku tetap menjadi sahabatmu ? aku akan tetap selalu membantumu apa yang akan terjadi !" ujar Karen.

"Terima kasih Karen ! maaf tentang sikap ku tadi !" jawab Amira.

"Sudahlah tenang saja, hmmm ... jadi pengumumannya pada pesta yang akan datang ya ?" tanya Karen.

"mungkin, ya ku tahu pesta itu sebenarnya ulang tahun perusahaan sekaligus peresmian Apartemen yang baru !" jawab Amira.

"Sebaiknya kamu bicarakan ini dengan Bagas, mungkin saja dia menolak tentang hal ini !" lanjut Karen, Amira mengangguk.

"Sebaiknya aku pergi !" ujar Amira berdiri untuk pergi, Karen tersenyum.

"Kita ketemu di pesta ya !" Amira pun pergi, dengan hati sedikit lega ?

bersambung ...